Episode 17

Waktu pertama kali datang ke tempat ini, ada perasaan takut dibarengi dengan pikiran menerka-nerka, nanti aku harus bagaimana, harus melakukan apa kemudian berfikir, seberat apa pekerjaan yang akan aku terima. Tapi begitu aku menjalaninya, semua seakan mengalir begitu saja. Dan ketika durasi waktunya telah usai malah justru aku merasa enggan untuk pergi meninggalkan tempat ini.

Tepat hari ini sudah genap tiga bulan, aku dan teman-temanku yang lain kini sedang duduk di ruang meeting hotel Kartika untuk acara pelepasan anak magang. Sedih, haru, tawa dan bahagia bercampur menjadi satu sebab langkah kami akan beralih kembali untuk melanjutkan belajar ke bangku sekolah.

Giliran kini namaku dipanggil oleh Excecutive House Keeping untuk menerima sertifikat magang dibarengi dengan ucapan selamat bahwa aku terpilih menjadi anak magang teladan di periode ini.

Kini usai acara pelepasan kami berkumpul dengan para karyawan lain untuk menyampaikan rasa terimakasih yang telah membimbing kami selama disini, dan juga tak lupa kami berpamitan kepada mereka.

"Lha malah menangis?" ucap Pak Roni memperhatikan kami, khususnya anak magang perempuan yang tengah bersedih.

"Rasanya gak pengen balik sekolah Pak, maunya disini saja," sahut Sarah dan para senior lain kini menanggapinya dengan tawa.

Pak Roni geleng kepala. "Sekolah dulu yang rajin nak. Ada pertemuan juga ada pperpisahan, tapi pintu gerbang di hotel selalu terbuka, kalau kalian rindu dengan para senior-senior yang bekerja disini, kalian bisa berkunjung kapan saja," jelas Pak Roni lagi.

"Ayu sih enak, nantinya masih sering kemari," celetuk salah satu temanku yang bernama Hera.

"Ya dong, Ayu kan nanti kesini karena untuk bekerja," sahut Sarah menanggapi ucapan Hera.

"Kerja, ngapain?" ucap Sandy cepat-cepat.

"Aku partimer di hotel ini," kataku menjawab ucapan Sandy.

"Kenapa aku baru tahu," ucap Sandy yang tampak seperti orang bingung.

Aku mengangkat kedua bahuku menanggapi ucapan Sandy. Namun Sarah dengan cepat berujar, "Ya karena Ayu gak kasih tahu kamu."

"Lagi kumpul-kumpul disini, ayo cepat diserbu!" teriak Pak Akram yang baru saja muncul dari arah pintu, terlihat ditangannya membawa satu kotak coklat yang dibagi-bagikan pada kami anak-anak magang.

"Ini spesial buat kamu," ucap Pak Akram padaku seraya mengulurkan satu buah kotak kepadaku. Hal itupun kini menjadi pusat perhatian teman-temanku.

"Ayo Ayu buka, kami ingin tahu," sahut teman-temanku serempak. Namun ada juga yang menanyakan kenapa hadiah hanya ditujukan padaku saja sementara yang lain hanya di beri coklat.

"Ayo Ayu cepat dibuka, kita udah gak sabar pengen lihat isinya apa," kata Sarah yang kini mendekat dan menempel ke arahku.

"Beneran ini untuk saya," tanyaku masih tak yakin, walau kotak hadiah sudah berpindah ke tanganku.

"Iya buat kamu, hadiah itu dari kami para senior sebagai kenang-kenangan telah menjadi anak magang teladan di periode ini," jelas Pak Akram dan nyatanya membuat sebagian teman-temanku yang lain kecewa. Karena saat mereka bekerja dalam mengerjakan tiap tugasnya tidak dilakukan semaksimal mungkin. Sebab mereka berfikir ini cuma latihan, padahal kan sebenarnya tiap apa yang kita kerjakan dengan hati juga dengan tulus, hasilnya akan kembali pada diri kita sendiri.

Akupun kini membuka kotak hadiah yang berada ditanganku dan isinya adalah sepasang sepatu fantofel berwarna hitam dengan hak tinggi ukuran sedang.

"Sekarang dicoba, kalau gak pas bisa ditukar ke tokonya sebelum 24jam," sahut Pak Roni dengan candaan.

Akupun dengan hati bahagia mulai mencoba sepatu baruku, nyatanya ukurannya sangat pas untuk kakiku. Sebenarnya sih memang sepatu milikku sendiri sudah layak untuk diganti, namun aku berfikir karena masih sayang dan masih bisa dipakai aku tak ada niat untuk membelinya, tapi apa mungkin karena para seniorku memperhatikan penampilanku jadi hadiah yang mereka beli adalah yang pasti berguna untuk menunjang penampilanku. Ah, rasanya aku jadi malu, kalau mereka sampai berfikir aku tak mampu beli sepatu.

"Habis ini langsung pulang?" ucap Pak Akram membuyarkan lamunanku. Nyatanya teman-temanku yang lain sebagian sudah pada berhambur pergi.

Aku sendiri kini berfikir, bingung menjawab ucapan Pak Akram sebab memang sudah tak ada agenda di hotel ini, semua tugas magang selesai dan tugas partime belum ada, karena aku yang tak kunjung menjawab kini Pak Akram kembali berujar, "Sore sepulang kerja kalau kamu tak ada acara bisa temani saya?"

"Kemana Pak?" sahutku sedikit ragu.

Pak Akram tampak berfikir, kemudian tangannya kini dia pergunakan untuk merogoh ponsel di saku celananya. "Nomor ponselmu berapa?" tanya Pak Akram yang jemarinya dia pergunakan untuk membuka menu ponsel miliknya.

Aku tanpa pikir panjang kini menyebutkan nomor ponselku. "085123987654," ucapku.

"Ok, nanti aku hubungi setelah jam kerjaku usai. Selamat sudah jadi anak teladan," kata Pak Akram seraya mengacak puncak kepalaku dan setelahnya berlalu pergi.

"Cie diajak kencan!" ucap Sarah seraya menyenggol lenganku dan tentunya usai Pak Akram tak terlihat lagi.

"Apaan sih! Pulang yuk!" sahutku dan menyelipkan tanganku mengapit lengan Sarah untuk mengajaknya meninggalkan tempat.

"By the way mau diajak kencan kemana sama Pak Akram?" tanya Sarah saat kami sudah sampai diparkiran.

Aku mengedikan bahu dan berkata, "Gak tahu. Eh tapi—." Ucapku kini menggantungkan kalimat dan hal itupun membuat Sarah menolehkan wajahnya menatapku.

"Kenapa?"

Aku menghela nafasku dan mulai berkata dengan nada lesu. "Tadi Pak Akram minta nomor ponselku..."

"Lalu?" sahut Sarah cepat.

"Tapi yang jadi kendala adalah dari beberapa hari lalu ponselku mati."

"Kenapa bisa gitu?"

Aku menggeleng. "Kayaknya udah waktunya ganti deh," ucapku. "Dan gimana kalau hari ini aku minta tolong ke kamu," sambungku penuh harap pada Sarah.

"Minta tolong apa? perbaiki ponsel kamu yang mati?" sahutnya.

"Gak, kalau dibenerin pun kayaknya gak bisa dalam waktu sehari."

"Lalu?"

"Beli ponsel baru," cicitku.

"Kamu yakin?"

Akupun mengangguk. Kupikir itu yang terbaik deh, lagi pula bagaimana aku bisa dihubungi Pak Akram jika ponselku saja mati. Sedangkan aku juga sudah tak lagi berada di hotel ini, otomatis waktuku untuk bertemu Pak Akram makin sedikit, dan lagi cuma dengan cara ini kami masih bisa berkomunikasi, batinku.

"Ya sudah deh kalau gitu aku antar kamu," kata Sarah yang berjalan ke arah motornya.

"Tapi antar aku pulang ke rumah dulu ya untuk ambil uangnya," sahutku.

"Ok, bos!" ucap Sarah menanggapi.

Kami pun kini mulai meninggalkan area hotel dan motor mulai melaju melewati jalanan dengan cuaca yang lumayan terik, karena maklum saja waktu sudah hampir menunjukkan pukul dua belas siang. Dalam hati aku membatin, semoga apa yang aku lakukan adalah langkah tepat agar aku bisa lebih dekat dengan Pak Akram.

To be Continue

Terpopuler

Comments

GZone Reborn

GZone Reborn

mending uangnya titip ke aku yu, buat bayar cicilan pinjol 🤣

2023-07-15

0

Sri Astuti

Sri Astuti

apapun pekerjaan kita hrs dilakukan dgn sungguh" dan terbaik

2021-10-05

1

Kanjeng Netizzen

Kanjeng Netizzen

Deg..degan nih duwitnya masih ada kagak

2021-08-13

3

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 132
133 Episode 133
134 Episode 134
135 Episode 135
136 Episode 136
137 Episode 137
138 Episode 138
139 Episode 139
140 Episode 140
141 Episode 141
142 Episode 142
143 Episode 143
144 Ekstra Part 1
145 Ekstra Part 2
146 Ekstra Part 3
147 Ekstra Part 4
148 Ekstra Part 5
149 Ekstra Part 6
Episodes

Updated 149 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 132
133
Episode 133
134
Episode 134
135
Episode 135
136
Episode 136
137
Episode 137
138
Episode 138
139
Episode 139
140
Episode 140
141
Episode 141
142
Episode 142
143
Episode 143
144
Ekstra Part 1
145
Ekstra Part 2
146
Ekstra Part 3
147
Ekstra Part 4
148
Ekstra Part 5
149
Ekstra Part 6

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!