Episode 13

Aku tak bisa menutupi mataku yang sembab, terlihat layaknya zombie atau korban dikroyok lebah sebab mataku kini terlihat membekak.

Aku mendegus menatap cermin yang tengah kupegang. "Hmmmm... rasanya aku pengen bolos saja," ucapku berkeluh kesah.

"Ayu makan dulu," kata Ibuku yang kini muncul dari arah pintu sambil membawa satu piring nasi berisi lauk. Akupun mengangguk dan membiarkan makanan itu tanpa mau bergerak untuk mengambilnya.

"Kamu masih marah sama Ibu?" kata Ibuku yang kini duduk diatas kasur sambil melipat dan merapikan beberapa baju.

Aku pun menghentikan aktifitasku kemudian menoleh ke arah beliau. "Ayu gak marah sama ibu," ucapku lirih.

Ibu tersenyum ke arahku dan berkata, "Maafkan Ibu ya nak atas sikap Bapakmu dan keadaan yang mengharuskan kita untuk tinggal disini."

"Kenapa Ibu harus minta maaf atas sikap Bapak?" tanyaku menatap Ibu dan kini mendekat kearah beliau sambil menggenggam jemarinya. "Kenapa Ibu gak pisah saja sih sama Bapak? Bapak udah buat salah banyak ke Ibu, apa Ibu gak merasa sakit hati. Kita tinggalkan saja Bapak dan cukup kita hidup bertiga," kataku memohon pada Ibuku.

Bukan tanpa sebab aku meminta hal tersebut, itu juga atas semua kesalahan yang Bapak lakukan dan aku kira tak bisa terampuni. Selain tak bertanggung jawab, tak menafkahi, hobinya berjudi ditambah lagi dengan memiliki wanita lain.

Dan yang membuatku heran kug ya ada wanita yang mau sama Bapakku yang model begituan, aku rasanya sudah tak bisa menahan untuk geleng kepala.

Ibu terlihat menipiskan bibirnya dan tersenyum samar ke arahku lalu membalas menggenggam kedua tanganku. "Suatu saat kamu akan tahu Ayu," kata Ibu padaku.

"Tapi tahu apa?" kataku bertanya mendesak. "Ibu, Ayu sudah dewasa bukan anak kecil lagi," sambungku agar Ibu menjelaskan padaku.

"Suatu saat jika kamu sudah dewasa kamu pasti memahaminya Ayu," jelas Ibu mengelus punggungku.

"Tapi apa?" tanyaku lagi, tapi Ibu kini hanya memberiku seulas senyum.

"Ya sudah kamu sarapan, nanti terlambat," kata Ibu kemudian bangkit merapikan pakaian yang sudah dilipat dan memasukannya ke dalam almari.

Aku hanya memandangi punggung Ibu. sesulit itukah Ibu berkata jujur padaku, batinku. Akupun kini melanjutkan aktivitasku memasukkan perlengkapanku dan berlanjut menyuap sarapanku.

***

Aku tiba di hotel tepat waktu. Aku dan teman-temanku yang lain kini telah berada di area masing-masing tugas. Segala persiapan telah kulakukan dari memeriksa mana saja kamar yang dipakai tamu, kamar yang telah kosong ditinggalkan oleh tamu juga kamar yang kosong siap pakai.

Kini aku sedang menata segala keperluan ditroley dan selanjutnya setelah segala perlengkapan siap aku menuju ke arah kamar yang hendak ku bersihkan.

Kamar 2017, aku mulai membuka pintu kamar dihadapanku dengan menggunakan pass key, dan setelah pintu kamar terbuka sempurna aku terkejut bukan main. Penampakan kamar bak kapal pecah, kursi berpindah ke sembarang arah, ditambah selimut bantal dan sprei berserakan di lantai belum lagi dua handuk basah berada di atas kasur. Entah tamu hotel habis perang atau apa, aku kini hanya geleng kepala.

Aku mencela nafas panjang, kemudian melangkah masuk. Pagiku disambut dengan kerja keras dan sudah seharusnya aku kini harus semangat.

"Semangat Ayu!" ujarku menyemangati diri.

Akupun kini mulai melangkah lagi memunguti sprei kotor, handuk juga selimut menjadi satu kemudian menaruhnya dalam bag troley agar nantinya memudahkan petugas laundry dalam mengambilnya.

Dan saatnya dimulai. Aku mengambil semua alat-alat kerja yang kuperlukan dari dalam trolley kemudian kembali masuk ke kamar, tapi ada satu yang mencuri perhatianku, sorot mataku beralih kesana tepatnya di atas nakas dekat lampu tidur. Saat aku mendekat mataku terbelalak, dengan sigap aku mengambilnya. Senyumku merekah sebab yang tengah kupegang adalah dua lembar uang pecahan lima puluh ribuan.

Ingin rasanya aku menjerit karena senang bukan main, tapi itu kuurungkan sebab ada langkah kaki yang mendekat.

"Kayaknya ada yang bahagia nih?"

Spontan tubuhku berbalik, terlihat Pak Akram berdiri menyandarkan punggungnya pada tembok dengan kedua tangan bersidekap dada.

"Bahagia banget!" sahutku dengan senyum lebar, dan setelahnya aku menunjukkan dengan menggoyangkan kedua lembar uang dalam genggaman tanganku memamerkannya.

"Rejeki nomplok," ucap Pak Akram tersenyum sambil mengangguk-anggukan kepalanya.

"Pagi-pagi dapat tips, ini yang namanya suntikan semangat," kataku sambil nyengir dan memasukan uang kedalam kantong bajuku.

"Makin betah dong disini," celetuknya.

"Iya Pak sepertinya kalau sudah lulus sekolah pengen deh berkerja disini," sahutku sambil memulai kegiatan.

"Keren, saya dukung!" sahutnya.

Akupun kembali menatap Pak Akram dan tersenyum ke arahnya dan berucap, "Terimakasih Pak."

"Tumben Bapak kesini?" tanyaku sebab Pak Akram masih berdiri ditempat mengamati pekerjaanku.

"Kayaknya executive housekepeer hotel ini gak salah pilih kamu," sahutnya dan aku merasa itu bukan jawaban dari pertanyaan yang aku ajukan.

Alisku berkerut lalu menoleh padanya. "Maksudnya Pak?" tanyaku yang belum jelas akan ucapnya.

"Dengar-dengar nama kamu disebut-sebut saat pembahasan pemilihan pekerja partime di hotel ini, dan bila kamunya gak keberatan kamu bisa bekerja disini sambil terus melanjutkan sekolah," jelas Pak Akram.

"Kenapa bisa begitu Pak?"

"Karena kamu bisa diandalkan, itu contohnya," ucap Pak Akram sambil menunjuk hasil kerjaku yakni kasur yang sudah rapi dan siap pakai. "Rapi dan layak, jadi tunggu kabar baik dari Pak Ardi selaku exsecutive manager, sebentar lagi pasti akan memanggil namamu," sambungnya lagi.

Rasa tak percaya kini menyelimuti hatiku, ada bahagia juga haru. 'Jadi selama ini mereka memperhatikan hasil kerjaku?' batinku.

"Bapak jangan bercanda?" celetukku, sebab aku tak mau kata-kata yang diucapkan Pak Akram hanya pujian atau jebakan dan bahasa gaulnya adalah prank.

Pak Akram terkekeh. "Serius," ucapnya.

"Duarius juga boleh Pak," sahutku bercanda dan kini kami sama-sama tertawa.

"Itu mata kenapa?" sahutnya saat aku masih dalam tawa.

Akupun diam. Kenapa Pak Akram melihat dan memperhatikan wajahku, Aissst... kan jadi malu, batinku.

"Jangan bilang habis di kroyok masa," celetuknya.

Dan akupun kembali tergelak. "Memangnya saya kriminal Pak, masak di kroyok masa, enak aja!" sahutku tak terima.

Pak Akram pun terkekeh. "Habis nangisin mantan?" sahutnya dan membuatku melongo. Akupun menggeleng, menolak kata-katanya.

Pak Akram seolah terkejut dengan ucapanku dan berkata, "Jangan bilang kalau kamu jomblo!"

"Ih, Bapak apaan sih!" sahutku dan akupun cemberut seraya mengerucutkan bibirku.

"Ha ha ha," Pak Akram pun tertawa memperhatikan tingkahku. "Ya sudah lanjutkan pekerjaanmu, gak habis-habis bercanda sama kamu. Semangat!" kata Pak Akram disertai memberi semangat padaku sebelum pergi meninggalkan kamar hotel.

Usai Pak Akram tak terlihat lagi, aku bersorak bahagia sebab hariku kini terasa lengkap sudah. Dapat duit tips dari tamu hotel yang check out, dapat kabar baik dari atasan juga bisa ngobrol sama Pak Akram.

Hmmm... Rasanya hatiku hari ini tengah berbunga.

To be Continue

Pass Key: Kunci kamar yang dibawa oleh room boy atau room maid selama bertugas untuk membersihkan kamar dalam satu section.

Terpopuler

Comments

legira

legira

gemezzzzzz...

2021-11-14

1

mila

mila

thor...klo saya boleh so tau nih,kayak nya yg jd exsecutive housekeepers nya Pak. akram ya😁😁

2021-10-26

1

Sri Astuti

Sri Astuti

semangat Ayu...Mungkin Akram ini anak pemilik Hotel

2021-10-05

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 132
133 Episode 133
134 Episode 134
135 Episode 135
136 Episode 136
137 Episode 137
138 Episode 138
139 Episode 139
140 Episode 140
141 Episode 141
142 Episode 142
143 Episode 143
144 Ekstra Part 1
145 Ekstra Part 2
146 Ekstra Part 3
147 Ekstra Part 4
148 Ekstra Part 5
149 Ekstra Part 6
Episodes

Updated 149 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 132
133
Episode 133
134
Episode 134
135
Episode 135
136
Episode 136
137
Episode 137
138
Episode 138
139
Episode 139
140
Episode 140
141
Episode 141
142
Episode 142
143
Episode 143
144
Ekstra Part 1
145
Ekstra Part 2
146
Ekstra Part 3
147
Ekstra Part 4
148
Ekstra Part 5
149
Ekstra Part 6

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!