~21~ Rencana Berlanjut

Dev terharu mendengar semua kisah kehidupan Kayra, meski dia adalah anak orang berada tak di pungkiri bahwa Kayra sangatlah mandiri, tapi yang lebih hebatnya adalah dimana orang sukses pasti ingin memamerkan kesuksesannya, namun Kayra lebih memilih menutup rapat semuanya.

"Zhauf kau sungguh hebat, aku yakin kau adalah wanita kuat." puji Dev.

"Kau ini selalu saja berlebihan.... apa kau tahu hidup memang harus dengan perjuangan dan juga usaha, tapi kita juga tak boleh melupakan doa di setiap usaha kita."

"Baiklah mari kita dengarkan kisahmu Dev... "ucap Kayra dengan antusias, dia juga ingin mengetahui kisah hidup dari teman barunya.Namun karena hari sudah menjelang sore Dev pun menolak untuk bercerita.

"Maaf Zhauf.... bukan aku tak mau, tapi ini sudah hampir sore aku takut nanti tuan Raffa akan melihat kita, tapi kau tenang saja jika ada waktu pasti aku akan bercerita semua tentang kisah kehidupan ku." tolak Dev sopan, dia tak mau jika Raffa salah sangka terhadapnya apalagi mereka sedang berdua di taman.

"Iya kau benar Dev, baiklah aku akan mendengar ceritamu lain kali, terima kasih sudah mau mendengar ceritamu Dev." Kayra bahagia dia sudah lama ingin bercerita pada seorang teman, namun karena para sahabat Kayra jauh, jadi ya Kayra tak bisa bercerita pada siapapun.

"Tapi aku harus menunggu sampai tuan Raffa datang, dan aku akan menunggu di pos penjagaan mansion, kalau begitu saya permisi nona." pamit Dev dengan hormat.

"Ya sudah aku pun harus bersiap untuk menyambut dia." Dev pergi lebih dulu, dan di susul Kayra.

Kayra balik ke kamar dia segera membersihkan badan dan mengganti pakaian seperti biasa, namun karena Dev mengatakan bahwa Raffa pulang sedikit terlambat maka Kayra bisa sedikit bersantai, hingga tanpa terasa dia tertidur di sofa kamar. Waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam, Kayra terbangun dari tidurnya matanya langsung tertuju pada jam.

"Hah sudah jam sepuluh...." Ucapnya sambil mengucek mata, dan mengumpulkan kesadarannya.Netra matanya mencari sosok Raffa namun dia tak bisa menemukannya.Dia pun keluar mansion.

"Aduuh tuan apakah anda belum kembali dari kantor?."Kayra mencari ke segala penjuru mansion, tapi dia tak menemukan sosok Raffa bahkan makanan yang ada di meja masih utuh. Hingga dia keluar dari mansion mencari Raffa,namun semuanya tetap nihil.

Dev yang kebetulan masih di situ melihat Kayra keluar mansion, dia pun mendekatinya.

"Zhauf..... kau belum tidur?." tanya Dev.

"Eh Dev... kau masih di sini? aku baru bangun dari tidur, tapi karena aku tak melihat Raffa makannya aku keluar mencarinya.

"Oh... tuan Raffa sedang dalam perjalanan, tadi dia memberitahuku bahwa dia akan pulang larut, Dan tuan Raffa tak memperbolehkan aku kembali sebelum dia pulang, karena dia tak mau jika anda sendiri." jelas Dev.Kayra heran dengan ucapan Dev, karena pada dasarnya Kayra tak pernah di rumah sendiri, dia bersama para pelayan dan mereka di beri tempat tinggal di belakanga mansion utama. Jadi Kayra tak merasa kalau dia sendiri.

"Apa aku tak salah dengar? apa dia khawatir jika aku di rumah sendiri? tapi kan aku di rumah bersama para pelayan.Ahh sudahlah itu tidak penting." batinnya dia menggeleng agar tak terbawa perasaan dengan sedikit perhatian Raffa padanya.

"Zhauf kau kenapa...?." tanya Dev melihat jika Kayra menggeleng.

"Oh aku tak apa... ya sudah aku masuk dulu ya." Kayra pun masuk ke dalam mansion. Selang beberapa menit mobil Raffa memasuki halaman luas mansion nya, keluarlah Raffa dari dalam mobil, Dev segera menghadap Raffa dan memberi hormat padanya.

"Selamat malam tuan..." sapanya.

"Malam Vian.... kau boleh pergi, tapi besok kau harus tetap ke sini untuk mengawasi Kayra." titahnya dan di angguki oleh Dev.

"Baik tuan.... kalau begitu saya permisi." pamit Dev sambil membungkukkan badannya.Raffa hanya mengangguk dan meninggalkan Dev masuk ke mansionnya.

Dev pun menuju parkiran mobil, dan keluar dari pekarangan mansion Raffa, kini pikirannya hanya tertuju pada Raffa yang menikahi paksa Kayra, dan apa alasannya tuan mudanya itu menikah dengan putri keluarga Alzan.

"Jadi ini tugas dari tuan Raffa, aku tak habis fikir dengan jalan pikir tuan Raffa, dia sampai nekat menikahi nona Kayra yang notabene adalah adik dari tuan Zidan, dan itu artinya adalah untuk pembalasan bukan karena cinta, oh ya Tuhan tuan Raffa memang menganggap itu adalah sebuah fakta dan bukan kesalahpahaman.Bagaiman ini...."

"Aku harus memberitahukan tuan besar tentang pernikahan tuan Raffa, ini akan menjadi masalah rumit yang akan menyakiti banyak pihak."Dev segera melajukan mobil menuju apartemennya karena hari sudah malam, dan besok dia akan menemui tuan Burhan ayah dari Raffa, dan akan memberitahukan semuanya,dan alasan kenapa Raffa menjadikannya penjaga pribadi di mansionnya.

Sementara di mansion Raffa, Kayra menunggunya di kamar dan sudah menyiapkan air mandi serta baju ganti suaminya. Raffa memasuki kamar, matanya tertuju pada Kayra yang sedang duduk di sofa menunggu kedatangannya, dia pun bangkit karena mendengar pintu terbuka, dan benar saja itu adalah Raffa.

"Anda sudah pulang tuan." ucapnya dan mendekat ke arahnya.

"Iya... karena banyak sekali pekerjaan jadi aku baru pulang." jelasnya, Kayra segera mengecup tangan Raffa lembut. Raffa hanya menanggapinya diam, dia pun berlalu masuk ke kamar mandi tanpa menoleh pada Kayra.

Di dalam kamar mandi, pikiran Raffa selalu ingin segera membuat Kayra jatuh hati padanya. Dia selalu memikirkan cara agar Kayra terbawa perasaan dengan sifat baiknya akhir-akhir ini dan membuat dirinya terjatuh dalam pelukannya lalu Raffa akan menghempaskan nya ke jurang kesakitan yang paling dalam.

"Dia sudah mulai mengikuti semua syarat yang ku ajukan untuk bersikap layaknya istri, bahkan dia melakukannya dengan sangat baik, kini tinggal merencanakan bagaimana cara mengambil hatinya." gumamnya menyeringai, rencana awal telah bekerja dan sukses, Kayra sudah mengikuti semua peraturan yang Raffa buat tanpa curiga sedikitpun,karena Kayra sedang belajar untuk membuka hatinya.

Selesai mandi Raffa tak menemukan sosok Kayra di kamarnya, Raffa mengenakan pakaiannya, dan keluar kamar untuk mencari Kayra.

"Kemana gadis itu?."Raffa mengedarkan pandangan nya ek seluruh penjuru ruangan, matanya tertuju pada sosok wanita yang sedang berkutat di dapur, saking fokusnya Kayra tak menyadari jika Raffa sudah berdiri di depan Kayra dengan jarak yang sedikit jauh, Raffa memperhatikan semua yang di lakukan Kayra.

" Cantik."lirihnya tanpa sadar, namun tak terdengar oleh Kayra, Raffa menyadari ucapannya buru-buru dia menepis ucapannya tadi.

"Oh shitt... mulutku ini.... ingat kau tak boleh terjebak dalam permainanku sendiri." monolognya meralat perkataan yang baru saja terlontar tanpa sadar.

"Ekheeemmm." dehem Raffa dengan suara tegas dan dingin, Kayra terkejut dengan deheman Raffa, karena suaranya seperti seorang yang mau membunuh.

"T.... t.. tuann... maaf saya tak tahu jika anda ada di sini."ucapnya terbata dan langsung menundukkan kepalanya tak berani menatap Raffa, walaupun jarak mereka agak jauh.

"Sedang apa kau?."tanya Raffa.

"Saya sedang memasak untukmu tuan."

"Tak usah, aku sudah makan tadi sebelum pulang, sekarang buatkan aku teh saja, lalu bawa ke ruang kerja."

"Baik tuan saya akan buatkan." Raffa berlalu pergi ke ruang kerjanya sedangkan Kayra membuatkan teh untuknya.

Kayra mengantarkan tehnya ke ruang kerja Raffa, sesampainya di ruang kerja Kayra mengetuk pintu, setelah di perbolehkan masuk Kayra meletakkan tehnya di meja.

"Istirahatlah kau pasti lelah, terima kasih sudah membuatkan aku teh." ucap Raffa tanpa menatap Kayra, membuat Kayra terheran, karena biasanya Raffa tak pernah berterima kasih pada siapapun.

"Eee... iya tuan kalau begitu saya permisi." Kayra pun melangkah keluar, kini jantungnya berdegup tak karuan, baru saja Raffa memperhatikannya, Kayra menepuk pipinya dengan tangan berharap kalau itu bukan mimpi.

"Apakah aku bermimpi? oh jantungku.... " Kayra memegangi dadanya yang terasa bergetar hebat. Kayra berlalu dari depan pintu ruangan Raffa, dan bergegas ke kamarnya.

Sedangkan Raffa hanya menyeringai, dia tahu jika tadi dia mengatakan kata perhatian pada Kayra, Raffa yakin itu sedikit membuat Kayra sedikit menggetarkan jantungnya.

"Aku yakin jika sikapku selalu perhatian dan lemah lembut, maka akan cepat membuat Kayra jatuh hati padaku, baiklah aku akan bersikap layaknya suami yang baik padanya." seringai seram tergambar jelas di wajahnya.

Kayra tertidur dengan senyum yang belum pudar dari wajahnya, Kayra yakin jika sikap Raffa pasti akan meluluh padanya. Dan lambat laun pasti Kayra akan jatuh hati pada Raffa yang sudah berstatus suaminya.

Terpopuler

Comments

Mbr Tarigan

Mbr Tarigan

kenapa kaitan dia musuhmu

2024-01-23

0

lihat semua
Episodes
1 ~01~ Penculikan
2 ~02~ Pernikahan Paksa
3 ~03~ Kisah Tragis Penyebab Kesalahpahaman
4 ~04~ Masih Flashback
5 ~05~ Penyiksaan Raffa
6 ~06~ Perlakuan Kasar Raffa
7 ~07~ Hukuman
8 ~09~ Terpesona
9 ~10~ Sebuah Kebenaran Antara Zidan Dan Raffa
10 ~11~ Kemarahan Dan kekhawatiran Raffa
11 ~12~ Rencana Raffa
12 ~13~ Peraturan Baru Sebagai Istri
13 ~14~ Pertemuan Zidan Dan Raffa
14 ~15~ Tidur Satu Ranjang
15 ~16~ Dugaan Yang Salah
16 ~17~ Bertemu Zara
17 ~18~ Menjadi Teman
18 ~19~ Meyakinkan Kayra
19 ~20~ Kisah kehidupan Kayra
20 ~21~ Rencana Berlanjut
21 ~22~ Memberinya Pekerjaan Baru
22 ~23~ Rencana Burhan Dan Dev
23 ~24~ Makan Siang Bersama
24 ~25~ Awal Cinta Kayra
25 ~26~ Kemarahan Zidan
26 ~27~ Teringat Dia
27 ~28~ Perubahan Sikap Kayra
28 ~29~ Masuk Dalam Perangkap Cinta Palsunya
29 ~30~ Terjadi
30 ~31~ Dalang Permusuhan Zidan dan Raffa bagian 1
31 ~32~ Dalang Permusuhan Zidan dan Raffa bagian 2
32 ~33~ Bertemu
33 ~34~ Kedatangan Zidan
34 Pengumuman.....
35 ~36~ Membawa Kehancuran Dalam Pernikahan
36 ~37~ Kerinduan Kayra
37 ~38~ Rencana besar
38 ~39~ Kepulangan Raffa
39 ~40~ Kabar gembira
40 ~41~ Terkuaknya kebenaran
41 ~42~ Firasat buruk
42 ~43~ Kecurigaan Kayra
43 ~44~ Keraguan
44 ~44~ Sakit Yang Mendalam
45 ~45~ Tega
46 ~46~ Terungkap....
47 ~47~ Awal pertarungan akibat adu domba
48 ~48~ Kepergian membawa luka dan kenangan
49 ~49~ Penyerangan markas bagian 01
50 ~50~ Penyerangan markas bagian 02
51 ~51~ Akhir
52 ~52~ Selesai sudah(akhir kesalahpahaman bagian 01)
53 ~53~ Selesai sudah (akhir kesalahpahaman bagian 02)
54 ~54~ Titik terendah Sang pria sombong
55 ~55~ Memulai kehidupan baru
56 ~56~ Dimana kamu?
57 ~57~mulai mencari
58 ~58~ Mengetahui
59 ~59~ Raka Prasetya
60 ~60~ Kenapa kau di sini?
61 ~61~ Pembalasan Awal
62 ~62~ Hukuman setimpal
63 ~63~ Kehangatan yang tak bisa di ungkapkan
64 ~65~ Menemukan
65 ~66~Aku tak akan Kembali.
66 ~67~Kebenaran "Aku Kecewa padamu Kak"
67 ~68~Bertemu (tolong jaga menantu ku)
68 ~69~Kelahiran Adrian Setya Zacharias
69 ~70~Terbongkarnya Rahasia
70 ~71~ "Aku Ingin Melihat Putraku"
71 ~72~ Teka-teki mulai Terungkap
72 ~73~ Seberkas Keinginan
73 Pengumuman
74 ~74~ Menyatakan Kebenaran
75 ~75~ Rapat dengan perusahaan Kayra
76 ~76~Bertemu (Rindu yang Menemui Obatnya)
77 ~77~ Perubahan Drastis Kayra
78 ~78~ Kembali Mengingat
79 ~79~ Pembalasan Alex part 01
80 ~80~ Pembalasan Alex part 02
Episodes

Updated 80 Episodes

1
~01~ Penculikan
2
~02~ Pernikahan Paksa
3
~03~ Kisah Tragis Penyebab Kesalahpahaman
4
~04~ Masih Flashback
5
~05~ Penyiksaan Raffa
6
~06~ Perlakuan Kasar Raffa
7
~07~ Hukuman
8
~09~ Terpesona
9
~10~ Sebuah Kebenaran Antara Zidan Dan Raffa
10
~11~ Kemarahan Dan kekhawatiran Raffa
11
~12~ Rencana Raffa
12
~13~ Peraturan Baru Sebagai Istri
13
~14~ Pertemuan Zidan Dan Raffa
14
~15~ Tidur Satu Ranjang
15
~16~ Dugaan Yang Salah
16
~17~ Bertemu Zara
17
~18~ Menjadi Teman
18
~19~ Meyakinkan Kayra
19
~20~ Kisah kehidupan Kayra
20
~21~ Rencana Berlanjut
21
~22~ Memberinya Pekerjaan Baru
22
~23~ Rencana Burhan Dan Dev
23
~24~ Makan Siang Bersama
24
~25~ Awal Cinta Kayra
25
~26~ Kemarahan Zidan
26
~27~ Teringat Dia
27
~28~ Perubahan Sikap Kayra
28
~29~ Masuk Dalam Perangkap Cinta Palsunya
29
~30~ Terjadi
30
~31~ Dalang Permusuhan Zidan dan Raffa bagian 1
31
~32~ Dalang Permusuhan Zidan dan Raffa bagian 2
32
~33~ Bertemu
33
~34~ Kedatangan Zidan
34
Pengumuman.....
35
~36~ Membawa Kehancuran Dalam Pernikahan
36
~37~ Kerinduan Kayra
37
~38~ Rencana besar
38
~39~ Kepulangan Raffa
39
~40~ Kabar gembira
40
~41~ Terkuaknya kebenaran
41
~42~ Firasat buruk
42
~43~ Kecurigaan Kayra
43
~44~ Keraguan
44
~44~ Sakit Yang Mendalam
45
~45~ Tega
46
~46~ Terungkap....
47
~47~ Awal pertarungan akibat adu domba
48
~48~ Kepergian membawa luka dan kenangan
49
~49~ Penyerangan markas bagian 01
50
~50~ Penyerangan markas bagian 02
51
~51~ Akhir
52
~52~ Selesai sudah(akhir kesalahpahaman bagian 01)
53
~53~ Selesai sudah (akhir kesalahpahaman bagian 02)
54
~54~ Titik terendah Sang pria sombong
55
~55~ Memulai kehidupan baru
56
~56~ Dimana kamu?
57
~57~mulai mencari
58
~58~ Mengetahui
59
~59~ Raka Prasetya
60
~60~ Kenapa kau di sini?
61
~61~ Pembalasan Awal
62
~62~ Hukuman setimpal
63
~63~ Kehangatan yang tak bisa di ungkapkan
64
~65~ Menemukan
65
~66~Aku tak akan Kembali.
66
~67~Kebenaran "Aku Kecewa padamu Kak"
67
~68~Bertemu (tolong jaga menantu ku)
68
~69~Kelahiran Adrian Setya Zacharias
69
~70~Terbongkarnya Rahasia
70
~71~ "Aku Ingin Melihat Putraku"
71
~72~ Teka-teki mulai Terungkap
72
~73~ Seberkas Keinginan
73
Pengumuman
74
~74~ Menyatakan Kebenaran
75
~75~ Rapat dengan perusahaan Kayra
76
~76~Bertemu (Rindu yang Menemui Obatnya)
77
~77~ Perubahan Drastis Kayra
78
~78~ Kembali Mengingat
79
~79~ Pembalasan Alex part 01
80
~80~ Pembalasan Alex part 02

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!