Sesampai di restoran Kayra segera memesan makanan, dia sudah mengajak Dev, namun dia menolak dengan halus dia beralasan di sudah makan tadi pada saat menunggu Kayra di butik. Kayra pun makan siang dengan santai, karena hampir sebulan dia tak keluar dari mansion milik Raffa, dia bahkan tak di beri izin keluar.
Setelah selesai dengan acara makan siangnya, dia pun kembali ke mobilnya dan meminta pada Dev untuk mengantarkannya ke apotek untuk membeli obatnya karena semenjak dia tinggal di mansion Raffa,Kayra sudah tak meminum obatnya, Dev pun mengantarkan nonany sesuai dengan yang di mintanya.
"Dev tunggulah di sini... aku tak akan lama. " Kayra pun beranjak turun dari mobil dan masuk ke apotek.
"Ada apa dengan nona? apa di mempunyai penyakit serius, sehingga harus membeli obat?." pikirannya bertanya-tanya.
"Aku harus mencaritahu semua rahasia yang nona sembunyikan, bahkan ketika pertama kali aku melihat wajahnya dia terlihat sedang tertekan, namun nona berusaha menutupinya, sebenarnya ada apa?." ucap Dev, dia sangat ingin tahu tentang Kayra dan kehidupannya.
Kayra kembali setelah membeli obatnya, mereka pun pulang ke mansion karena waktu yang di beri Raffa sudah berakhir. Di dalam mobil hanya ada keheningan Kayra memandang keluar lewat jendela, Dev melihat di balik spion ada perasaan kasihan melihat nona mudanya yang seperti menyimpan banyak masalah.
"Nona apa ada baik-baik saja?." tanyanya.
"Saya baik Dev... " singkat nya.
"Jika nona ada masalah, anda bisa bercerita pada saya, saya akan siap menjadi pendengar."
"Tidak Dev.... saya tidak apa-apa." sanggah nya
"Oh baiklah saya tidak akan memaksa Anda, tapi saya mohon pada nona jangan memendam semua masalah, jika nona membutuhkan seseorang untuk berkeluh kesah anda bisa menceritakan segalanya pada saya." tuturnya sopan.
"Iya Dev... aku hanya takut jika aku menceritakan semuanya padamu, kau akan memberitahukan semuanya pada Raffa." akhirnya Kayra sedikit membuka pikiran pada Dev, meski sedikit ragu, karena bisa saja Dev juga mematai semua tentangnya.
"Jadi itu masalahmu nona, anda tenang saja saya tak akan membeberkan masalah pribadi nona kepada tuan muda."Dev mengerti bahwa Kayra pasti akan berkata seperti itu padanya.
"Maaf Dev..... tapi aku masih belum sepenuhnya mempercayaimu, jadi aku masih tak akan memberitahu masalah pribadi ku padamu." jelasnya.
"Baik nona itu tak masalah, tapi jangan sungkan jika nona butuh teman bicara."
"Iya Dev... "Mereka melanjutkan perjalanan tanpa berbicara lagi, hingga mereka sampai di depan mansion megah, Kayra turun dari mobil dan langsung masuk tanpa berkata apapun pada Dev.
"Aku tahu nona.... kau menyimpan banyak masalah dalam pikiranmu, semoga saja suatu saat kau mau membaginya denganku." Dev pun pergi dari mansion setelah memastikan nonanya masuk.
Di kamar Kayra masih memikirkan ucapan Dev, ingin rasanya dia punya teman bicara, dia memang sering berbicara masalah pribadi pada sahabatnya, namun para sahabatnya sedang sibuk dengan pendidikan mereka jadi Kayra jarang bertemu mereka. Dan kini dia di kurung oleh Raffa membuatnya tak bebas melakukan apapun.
"Apa aku bisa percaya padanya jika aku bercerita masalahku? yang ku takutkan adalah dia akan memeberi tahu Raffa, dan aku tak mau itu terjadi." monolognya dengan dirinya sendiri.
"Aaaah sudahlah jika di pikirkan malah membuatku menjadi pening." Kayra pun beranjak untuk mandi.
Selesai mandi Kayra bingung mau berbuat apa, karena pada saat dulu di mansion bersama keluarganya dia selalu menghabiskan waktunya dengan mendesain pakaian, atau menggambar desain koleksi terbarunya untuk butik.
"Oh ya ampun membosankan hidupku..... setiap hari pekerjaanku hanya seperti ini."keluh nya kehidupannya berbalik berbeda dengan dirinya yang berada di mansion keluarganya.
"Sampai kapan?...... oh Tuhan bantulah aku..... " jerit nya.
Karena bosan akhirnya Kayra pergi ke taman di belakang mansion dengan membawa beberpa buku untuk di bacanya. Di taman Kayra duduk di kursi taman memandangi indahnya desain taman yang di tanami oleh bungan mawar putih dan merah, tak lupa kolam yang cukup besar dengan hiasan bebatuan dan air terjun yang menambah kesan alam yang sangat asri dan hidup.
Pemandangan yang menyejukkan mata, Kayra memang sangat menyukai alam, dan salah satu impiannya yang belum tercapai adalah membuat taman besar yang berhiaskan dengan berbagai macam tanaman dari berbagai penjuru dunia. Tapi entahlah setalah dia terkurung di sini, apakah impiannya akan terwujud atau tidak.
"Indah sekali taman ini, seandainya aku bisa mewujudkan impianku.... padahal tinggal satu langkah lagi aku akan membangunnya tapi takdir berkata lain, hidupku malah terjebak di sini." ratapnya menatap langit yang menjulang tinggi, berharap Tuhan akan mendengar dan mau membantunya lepas dari penderitaan.
Dari kejauhan ada sepasang mata memperhatikan, dan nampak wajah penasaran dalam dirinya, ya dia adalah Dev, dia kembali ke mansion karena pada saat di mobil Raffa menelponnya dan memerintahkan nya untuk tetap di mansion,mengawasi Kayra sampai dirinya pulang ke mansion. Mau tak mau Dev pun kembali ke mansion, namun pada saat akan ke dapur matanya menangkap sosok gadis yang sedang terduduk di kursi.
"Sepertinya nona sedang memikirkan sesuatu? apa aku dekati saja siapa tahu nona butuh teman bicara." Dev pun mendekat ke arah Kayra, dia melihat jelas jika nonanya sedang melamun.
Kayra tak menyadari jika Dev sudah berdiri di dekat kursinya, karena saking asyiknya melamun. Dev hanya melihat tanpa mau menggangu nonanya, bahkan Dev melihat buku yang di pengang Kayra hampir akan terjatuh.
"Nona hati-hati... " ucap Dev menangkap buku Kayra yang hampir terjatuh dari tangannya.
"Eehhh....... m.... maaf... " lamunan Kayra pun buyar, dan berhasil membuatnya targagap.
"Nona anda sedang memikirkan apa hingga tak sadar bukumu terjatuh." ucapnya dan meletakan buku di samping Kayra duduk.
"Dev... kau membuatku kaget saja, aku tak memikirkan apapun." jawabnya cepat.
"Kenapa kau di sini? bukannya kau tadi kembali?kan tugasmu sudah selesai." Tanya Kayra.
"Oh itu... maaf nona tadi tuan Raffa menyuruhku untuk tetap di sini sampai tuan muda kembali dari kantornya."jelasnya, Kayra hanya menganggukkan.
"Huh.... memangnya aku itu tawanan apa? kenapa dia seenaknya melakukan itu padaku." batinnya bersedih kesal.
"Lalu mau apa kau kemari?."
"Itu.... anu... tadi saya hanya menumpang lewat saja." jawabnya gelagapan.
"Maaf nona.... apa nona memikirkan sesuatu?. " tanya Dev kepo.
"Tidak.... aku hanya rindu ayah dan kakak." ungkap Kayra dengan wajah sedihnya.
"Ooh maafkan saya telah lancang bertanya." Dev menjadi merasa bersalah dan membuatnya tak enak hati.
"Tak apa Dev.... aku mau bertanya padamu, apa tawaranmu untuk menjadi teman bicara masih berlaku?." tanyanya sepertinya memang dia sangat membutuhkan teman bicara, karena dadanya sudah sangat sesak, di tahanpun malah akan sangat sesak, dan Kayra percaya jika Dev bisa menjadi menyimpan rahasia yang amanah.
Dev sempat bingung, karena dengan tiba-tiba nonanya, menanyakan tawarannya di mobil tadi. Namun Dev pun bersyukur karena dia bisa meringankan beban pikiran Kayra. Bahkan menjadi teman pun Dev akan sangat senang, karena Kayra sangatlah mirip dengan adiknya yang sudah lama meninggal, dia juga akan tutup mulut akan rahasia Kayra, dia juga akan menjaganya dari Raffa.
"Tentu nona, apakah nona mempercayai ku? apakah nona tak takut jika suatu saat bisa saja saya akan memberitahu rahasia anda pada tuan Raffa?." tanyanya agar bisa lebih membuktikan jika Kayra memang benar-benar percaya padanya.
"Iya aku yakin kau bisa menjaga.... dan aku juga berharap kau bisa menjadi teman di saat aku sedang sendirian di sini, kau tahu sendiri kan jika Raffa orang yang seperti apa."
"Baik nona saya akan berusaha menutup semua rahasia anda dari siapa pun termasuk tuan Raffa, dan terima kasih mau mengagapku sebagai teman." Dev senang bisa menjadi teman Kayra.
"Dan saya akan selalu menjaga mu nona dari apapun yang akan berbuat jahat padamu, tak terkecuali tuan Raffa, jika dia menyakiti anda saya tak akan tinggal diam."Janjinya dan bertekad akan selalu melindungi Kayra.
Padahal Kayra adalah orang yang baru saja dia temui, namun entah kenapa ada dorongan dari hati untuk selalu melindunginya, memang terlihat lebay, tapi itulah kenyataannya, walaupun yang dirasa Dev bukanlah getaran cinta melainkan hanya rasa kasih sayang seperti halnya adik dan kakak.
"Aku percaya padamu Dev." ucapnya dengan tersenyum tulus.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments