Waktu masih menunjukkan pukul empat pagi susana masih sangat sepi hanya ada suara binatang malam yang masih terdengar nyaring, Kayra masih memejamkan matanya karena sangat lelah seharian menyapu taman, hingga dia tidur sangat terlelap dan damai.Namun kehidupannya sekarang tak senyaman dan sedamai tidur pulasnya, karena sekarang setiap hari dia harus kuat dengan omelan dan juga hukuman dari Raffa suaminya.
Brakkk......
Tiba-tiba gebrakan pintu membuat tidur damainya terganggu.Kayra mengerjap dan langsung terduduk akibat gebrakan pintu yang cukup keras, Kayra mengucek matanya dan mengumpulkan kesadarannya.
"Bangun.....!!." titah Raffa dengan suara lantangnya.
"T-tuan.... ada apa?." takut Kayra suaranya tergagap karena mendengar Raffa tiba-tiba membentak.
"ikut aku cepat, aku tak suka menunggu." tegasnya lagi.
Kayra yang sehabis bangun tidur tak terlalu fokus akan titah Raffa dan membuat Raffa sedikit kesal karena Kayra tak mendengarkannya.
"Apa kau tuli hah...?!!!...."suaranya semakin meninggi.Kayra buru-buru berdiri karena tak mau membuat Raffa semakin marah.
"Aduhh suaramu itu seperti guntur yang menggelegar, membuat aku jantungan, bisa-bisa aku mati muda jika terus berhadapan dengan pria aneh ini yang sedikit-sedikit selalu marah."batinnya berdengus kesal.Kayra mengekor di belakang Raffa mengikuti kemana Raffa, namun pikirannya entah kemana.
Karena sibuk dengan pikirannya sendiri Kayra menjadi tak fokus hingga menabrak punggung kekar Raffa yang sudah berhenti di tempat tujuan. Ya Raffa mengajak Kayra ke dekat kolam renang mansion Raffa.
Brukk.....
Kayra melihat ke depan siapa yang telah di tabraknya, seketika wajahnya pucat karena Raffa langsung menghadap siapa yang menabrak punggungnya dan menatap Kayra dengan tajam nya.
"Apa kau buta?." ucap Raffa dengan nada tidak sukanya.
"Maaf tuan saya tak sengaja." mohon nya dengan nada takut.
"Tak sengaja? kau sedang mencari kesempatan untuk menggodaku ya?. " Raffa mendekatkan wajahnya kearah Kayra, tiba-tiba saja dia menjadi gugup karena wajah Raffa sangat dekat dengannya.
"T-tuan maafkan saya." Kayra terus menundukkan kepalanya, karena Raffa semakin dekat hingga jaraknya tinggal beberapa centi saja, jantung Kayra berdetak lebih kencang dari biasanya.
"Ya Tuhan bagaimana ini kenapa jadi begini." gumam Kayra detak jantungnya sudah tak karuan.
"Tapi aku tak sudi mendapat sentuhan darimu."bisik Raffa tepat di telinga Kayra, di saat seperti ini ingin sekali Kayra menampar wajah tampan suaminya itu.Raffa menjauhkan wajahnya sedikit jauh dari Kayra dan memasang wajah dingin seperti biasa.
Melihat Kayra malah diam saja membuat Raffa semakin kesal, kenapa gadis yang dinikahnya ini sangat bodoh pikir Raffa.
"Heh kenapa kau diam?mendekatlah aku punya pekerjaan penting karena kau telah sengaja menabrak punggungku."ujarnya.Kayra pun mendekat kearah Raffa yang jaraknya sedikit jauh.
"Kau akan aku beri hukuman karena kau ceroboh, sekarang bersihkan kolam ini sampai bersih, kau harus menguras nya jangan sampai ada noda karena aku akan memeriksanya sore ini."jelas Raffa, Kayra yang mendengar menguras kolam matanya membola sempurna.
"Tapi tuan kolam ini sangatlah besar aku tak sanggup." keluh Kayra matanya melihat berapa besarnya kolam renang milik Raffa.
"Ohh kau sudah berani membantah baiklah jika kau menolak maka aku akan menambah hukumannya seperti membersihkan semua mansion ini misalnya." tambahnya lagi dengan tersenyum smirk karena pasti Kayra akan menolak bagaimana tidak mansion ini sungguh seperti istana bahkan yang membersihkannya juga butuh tenaga pelayan sekitar 20 orang.
Kayra segera menggeleng dia tak sanggup membersihkan semua ruangan yang ada di mansion Raffa apalagi tanpa di bantu pelayan pasti Kayra akan pingsan hanya karena membersihkan mansion ini.
"Saya tak mau tuan.... baiklah saya akan menguras kolam ini kau tak usah khawatir tuan." tolak Kayra dan dia lebih memilih untuk membersihkan dan menguras kolam daripada harus membersihkan mansion.
"Bagus aku menyukai gadis yang penurut, kalau begitu segera lakukan." tegas Raffa dan pergi meninggalkan Kayra sendiri di pagi buta.
Kayra terduduk di tepi kolam memandang kolam besar itu dengan berat hati dia harus mengikuti apa yang Raffa titah kan karena Kayra tak mau jika Raffa bermain tangan kepadanya.
"Huft merepotkan sekali suami laknat ku, kemarin kau sudah menghukummu dengan menyapu taman luasmu dan sekarang kau menyuruhku menguras kolam besarmu, besok apalagi tuann." Gumam Kayra dengan sedikit keras dan masih terdengar oleh Raffa dengan jelas.
"Besok kau harus membersihkan kamarku yang luas dan besar gadis bodoh." batin Raffa yang mendengar keluhan Kayra lalu beranjak ke kamarnya.
Dua jam kemudian......
Kayra masih belum selesai menguras kolam kini dia sedang membersihkan lantai kolam nya dengan pembersih lantai agar lumut dan kotorannya menghilang, sesuai titah Raffa. Kini Raffa sudah rapih dengan pakaiannya dan sedang sarapan Elvan sudah menunggu tuannya.Elvan sempat melihat jika nona mudanya sedang membersihkan kolam sedikit merasakan iba karena bagaimanapun itu adalah pekerjaan pelayan.
"Sungguh kejam kau Raffa, aku yakin kau akan menyesal memperlakukan itu pada istrimu.Dia masih belum bisa membuka matanya tentang pembunuhan mamahnya." batin Elvan menatap Raffa,Elvan sudah tahu semuanya dan yang di katakan Burhan adalah kenyataan tadinya Elvan tak percaya tapi dia sudah menyelidikinya dan itu memang benar bukan Zidan pembunuhnya.Dan Raffa malah dengan santainya mempercayai tanpa mau menyelidiki kebenarannya, dan itu membuat Elvan semakin kesal dengan tingkah bodoh Raffa.
Burhan menyuruh Elvan untuk merahasiakan semuanya dulu dari Raffa.Biarkan Raffa percaya kalau Zidan adalah pembunuh ibunya karena itu akan memudahkan Burhan mencari kebenaran.
Karena Burhan masih menyelidiki semuanya tentang pembunuhan istrinya beberapa tahun lalu dengan di bantu Elvan dan Marvin tangan kanannya.Burahan tak meminta bantuan tangan kanan mafianya karena itu bisa membuat Raffa curiga.Namun sampai saat ini masih belum di temukan petunjuk.
Raffa sudah menyelesaikan sarapannya melihat jika Kayra masih sibuk menyikat lantai kolam,Raffa tersenyum puas namun samar-samar.Mereka pun berangkat menuju perusahaan karena hari sudah menunjukkan pukul 06.30.
🌿Prasetya Group
Raffa memasuki raungan dan duduk di kursi kebesarannya, Raffa melihat beberpa berkas saham dan Raffa berniat akan menghancurkan perusahaan Zidan. Dia memanggil Elvan untuk segera memasuki ruangannya.
"Ada apa tuan?." tanya Elvan.
"Apa kita bisa bekerjasama dengan perusahaan Alzan grouop? aku ingin sedikit bermain dengan musuhku."tanya nya karena Raffa sudah tak bisa menunggu lagi.
"Maaf tuan itu masih sulit, kau tahukan jika tuan Zidan sangatlah jenius bahkan tak ada yang bisa menghancurkan perusahaannya karena sistem keamanan perusahaannya tuan Zidan lah yang membuatnya sendiri."jelas Elvan karena Zidan memang sangat ahli dalam mensistem keamanan perusahaan.Bahkan sampai saat ini belum ada yang berhasil mendobrak sistem keamanan perusahaannya.
Mendengar Elvan seperti memuji Zidan Raffa menjadi marah,karena bagaimanapun perusahaannya lah yang terkuat karena di peringkat pertama.
"Kau membandingkan aku dengan dia hah?apa kau lupa perusahaan kita yang terkuat." marah Raffa dengan memang kerah baju Elvan.
"Ya ampun aku salah lagi, aku bukan membandingkan Raffa tapi kau salah pilih lawan kau tak sejenius ayahmu, kau bahkan masih menggunakan otakku." batin Elvan kesal inilah yang tak suka dari Raffa yang hanya bisa marah-marah tanpa mau berfikir.
"Bukan seperti itu tuan,tapi tuan Besar mengatakan itu padaku untuk tak menganggap remeh musuh, karena jika kita gegabah maka kita yang akan rugi." jelas Elvan,Raffa pun melepaskan tangannya dari kerah baju Elvan.Dia sedikit berfikir dengan ucapan Elvan.
"Ucapanmu memang ada benarnya,kita akan mencari cara lain untuk menghancurkan Zidan." Raffa pun mencari jalan lain untuk bisa menghancurkan Zidan.
"Baiklah tuan saya akan mencari cara untuk itu, Anda tak perlu khawatir.Kalau begitu saya permisi."Elvan pun beranjak pergi.
Setelah di luar ruangan Elvan mengumpati Raffa yang selalu saja marah dan tak bisa diajak kompromi dengan kepala dingin.
"Kenapa kau bodoh sekali Raffa?itulah seseorang yang selalu mengandalkan kemarahannya tanpa berfikir."umpatnya setelah berada di ruangannya.Raffa adalah sahabat dekat Elvan begitu juga dengan Zidan diantara ketiganya yang paling ceria adalah Elvan dan yang paling jenius adalah Zidan, pola pikir Zidan lebih dewasa di bandingkan Raffa.
Mereka selalu bersama pada saat sekolah menengah pertama namun Elvan berpisah saat sekolah menengah atas dan juga saat kuliah. Lalu Raffa menyuruhnya untuk menjadi orang kepercayaan nya dan Elvan menyetujuinya karena dia juga butuh pekerjaan semenjak ayah Elvan meninggal dia harus menghidupi keluarganya karena sang ayah tak meninggalkan harta apapun kecuali mansion dan satu mobil.
Raffa memang jenius sama seperti Zidan namun karena seringnya dia emosi membuatnya tak berfikir jernih dan itu terjadi setelah meninggalnya sang ibu.Oleh karena nya Burhan menyuruh Elvan untuk selalu menjaga Raffa karena Burhan percaya jika suatu saat Raffa akan berubah seperti dulu lagi.
"Semoga saja kau bisa berubah Fa seperti dulu lagi yang penyayang dan lemah lembut aku sangat ingin kau seperti dulu lagi."batin Elvan berharap semuanya kemabli seperti dulu lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Mbr Tarigan
nanti setelah tau kebenaranya Taffa desalmu nanti tak ada gunanya kamu salah menyiksa yg TK tahu apa2 jgn nantinya bucin ya tuan
2024-01-23
0