~10~ Sebuah Kebenaran Antara Zidan Dan Raffa

Hari demi hari Kayra lalui dengan hati yang menyakitkan di mana sang suami tak pernah berlaku lembut padanya, sungguh sakit,hati wanita mana yang tak sakit karena tak pernah di hargai oleh suaminya sendiri, meskipun mereka tak saling cinta.Tapi bukanya cinta akan tumbuh karena terbiasa?.

Kayra sudah hidup dua minggu bersama Raffa, dan dua minggu pula dia selalu mendapat hukuman berat dari suaminya, Raffa bahkan tak peduli jika Kayra punya batas lelah.Hingga suatu hari Raffa menyuruhnya membersihkan kamarnya dengan syarat jika Kayra tak boleh sampai merusak apapun.

Kayra memasuki kamar utama lelaki yang kini sudah menjadi suaminya, dia melihat di sekeliling kamar Raffa, matanya tak menemukan sesuatu yang berantakan ataupun kotor,malah kamar Raffa sangatlah rapih dan bersih tak ada noda kotor sedikitpun.

"Huuhhh apa-apaan tuan arogan dan galak itu... lihatlah kamarnya sangat bersih dan rapih, lalu aku akan membersihkan bagian mana?." desahnya kesal untuk apa Raffa menyuruh nya membersihkan kamar padahal kamarnya sangatlah bersih dan rapih, lalu apa yag ak di lakukannya. pikir Kayra.

"Tapi ya sudahlah aku akan mencari sesuatu di kamar besarnya ini... pasti ada sesuatu yang harus aku rapihkan." Kayra pun memeriksa ke seluruh ruangan di dalam kamar Raffa.

Matanya tertuju pada ruangan yang sedikit jauh dari ruang ganti dan masih berada di dalam kamar Raffa, dia melihat ada pintu masuk dan seperti ruangan rahasia milik Raffa. Ingin rasanya dia membuka kamar itu, ada rasa penasaran yang sangat besar, membuat jiwa keponya meronta.

"Tempat apa ini? apa Raffa punya rahasia? sehingga dia memiliki tempat rahasia di kamar nya, aku yakin ada sesuatu yang di sembunyikan olehnya. Apalagi pada saat dia menculiku, dia sangat handal dan kakakku pun belum bisa melacak keberadaanku, jika kakak tahu pasti dia akan datang untuk menjemputku, tapi ini sudah satu minggu dia tak datang pasti ada sesuatu." batin Kayra dia yakin ada sesuatu yang Raffa sembunyikan.

Kayra adalah gadis jenius, dia pasti akan paham tentang semuanya, bahkan sebelum dia belajar dia sudah tahu, Kayra juga sudah tahu jika Zidan adalah mafia kejam, namun dia diam tak berbicara dan berusaha bersikap seolah tak tahu apapun.

Dengan sangat hati-hati dia membuka pintu, dan yang membuatnya beruntung adalah pintunya tak terkunci, dan itu akan membuatnya lebih mudah. Kayra memasuki ruangan itu matanya takjub melihat begitu banyaknya rak buku, yang bisa di pastikan Raffa memiliki perpustakaan pribadi di kamarnya. Bahkan Kayra yakin jika tak sembarangan orang bisa masuk ke kamarnya, apalagi hanya dirinya pasti jika Raffa tahu Kayra masuk ruangan ini pasti Raffa akan sangat marah.

"Aku yakin tak akan ada yang berani masuk ke tempat ini?." bisiknya, Kayra terus mencari sesuatu di ruangan itu, hingga matanya tertuju pada sebuah buku di atas meja tempat dimana biasa Raffa duduk. Karena Kayra yakin jika kursi dan meja di ruangan itu adalah tempat biasa Raffa duduk untuk membaca, karena hanya ada satu-satunya di situ.

Kayra berjalan mendekati bangku itu, dia melihat buku di meja itu dengan jelas dan bertuliskan judul True Friendship {persahabatan sejati}, buku dengan sampul warna hitam berpaduan dengan emas di sisinya membuatnya terkesan elegan. Kayra membuka buku itu, di bukalah halaman pertama yang bertuliskan namanya dan yang membuat Kayra tercengang adalah nama seorang yang sangat dia kenali.

"Zidan Nawafa Alzan." satu kata yang keluar dari bibirnya.Kayra menutup mulutnya karena tak percaya bahwa sahabat sejati dari sang suami adalah kakaknya sendiri.

"Kakak adalah sahabat dekat Raffa, kenapa kebetulan sekali." Kayra pun membuka lembar selanjutnya, dia membaca dengan seksama tanpa melewatkan apapun.

Buku itu adalah buku dimana dulu Raffa dan Zidan menjadi sahabat dekat, mereka membuat dia buku satu untuk Raffa dan satunya untuk Zidan, mereka akan selalu mengisi lembar buku itu dengan semua kenangan mereka menjadi sahabat, mungkin terlihat lebay tapi itulah mereka yang selalu ingin membuat kenangan indah mereka tetap ada meski kenangan itu akan hilang termakan oleh waktu.

Di dalam buku itu berisi tentang persahabatan awal mereka, Raffa menuliskan sangat detail dari mulai hari, tanggal dan moment penting mereka dan juga berisi foto moment mereka, sungguh Kayra tak menyangka Raffa akan sangat menyayangi Zidan yang tak alin adalah sahabatnya.

"Ternyata Raffa sangat penyayang,mereka selalu bersama, tapi kenapa aku tak pernah melihat mereka bersama? apakah terjadi sesuatu pada mereka?." Kayra terus bertanya-tanya tentang kedekatan Raffa dan Zidan, Kayra memang tak pernah melihat kakaknya bertemu Raffa.

Hingga terlihatlah lembar yang berisi keluh kesedihan Raffa, Kayra melihat tanggal dan tahun yang tertera yaitu pada lima tahun yang lalu yang berarti Zidan dan Raffa masih sekolah menengah atas. Dia membaca lembar itu, air matanya luruh di kala Kayra membaca bagian di aman Raffa menuliskan kata perpisahan dan permusuhan dia antara mereka.

"Aku tak akan mau lagi menjadi sahabatmu sudah cukup dengan semua ini..... aku akan memutuskan semua kenangan apapun tentang kita, dan tak akan ada lagi persahabatan, dan ini adalah tulisan terakhir yang ku tulis untuk mengakhirinya. Dan dengan ini juga persahabatan kita runtuh, aku maupun dirimu sudah tak ada ikatan apapun yang hanya adalah ikatan perpisahan dan permusuhan."

Buku itu terlepas dari tangan Kayra dan terjatuh, dia tak menyangka jika persahabatan sejati mereka hanya berakhir dengan sebuah permusuhan, tapi Kayra tak tahu seluk beluk kejadian yang sebenarnya karena Raffa tak menulis kejadian nya. Dan itu membuat Kayra semakin penasaran, dia akan mencari tahu semuanya.

"Kenapa jadi permusuhan? sebenarnya apa yang terjadi pada mereka?." Kayra masih bertanya-tanya dia masih sangat penasaran dengan masa lalu suami dan kakaknya.

"Aku akan cari tahu yang sebenarnya." Tekad Kayra,dia akan mencaritahu kebenarannya.

Kayra pun mengambil buku itu dan segara menaruhnya ke tempat semula agar Raffa tak curiga jika Kayra memasuki ruangan itu.Kayra segera keluar dari ruangan pribadi Raffa dan keluar dari kamar Raffa, dia tak jadi membersihkan kamar Raffa, toh kamarnya sudah sangat bersih dan rapih.

Sesampainya dia kamar, Kayra mendudukan dirinya di ranjang dan masih memikirkan tentang persahabatan dan juga permusuhan diantara mereka, Kayra masih saja penasaran.

"Apa jangan-jangan dengan paksaan pernikahan yang dilakukan Raffa adalah semata-mata hanya untuk membalaskan dendamnya pada kakakku? jika benar, berarti aku hanyalah alat yang digunakan Raffa untuk membalaskan dendam masa lalunya." batin Kayra, bahwa dia hanyalah alat, namun itu barulah perkiraannya, dan belum tentu itu adalah kebenarannya.

"Iya aku akan mencaritahu yang sebenarnya." dengan keyakinan Kayra akan mencaritahu segalanya.

Sementara di tempat lain Raffa menggeram, dia sangat marah melihat Kayra sudah memasuki ruangan pribadinya tanpa izin darinya, tangannya mengepal dia sudah tak sabar ingin memberinya pelajaran pada Kayra, yang sudah berani melihat semua kebenaran yang ada pada buku itu.

Raffa mengetahuinya karena dia memasang kamera di ruang pribadinya dan tersambung ke ponsel Raffa, dan Raffa memasangnya dengan sangat detail, jika ada yang memasuki ruangan selain yang sudah ditugaskan, maka kamera itu akan mengidentifikasi siapa yang masuk, dan Raffa mendapat pemberitahuan bahwa ada orang lain yang masuk.

"Sial....!! gadis itu sudah tahu semuanya.... aku akan memberimu ganjaran Kayra karena sudah berani masuk ke ruang pribadiku..... kita lihat saja Kayra.... aku tak akan mengampunimu." ucapnya dengan kemarahan yang sudah tak bisa dibendung. Emosinya sudah tak terkendali kan lagi, namun dia berusaha bersikap tenang.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***