Matahari sudah menampakkan sinarnya menjelajahi keindahan dunia setalah kelam menyelimuti nya kicau burung manambah ketenangan di pagi hari.
Kayra masih betah dengan tidurnya karena semalaman dia kelelahan membersihkan gudang yang sekarang sudah menjadi kamar nya. Namun suara gedoran pintu membuat mata indahnya terbuka dengan masih mengumpulkan kesadarannya Kayra membuka pintu gudang ralat sudah menjadi kamarnya.
"Iya ada apa?." tanya Kayra ternyata yang membengunkan Kayra adalah Mery ketua pelayan di mansion Raffa.
"Maaf nona anda di tunggu tuan muda di meja makan." ucap Mery.
"Baik saya akan segera kesana tunggu sebentar." Mery berlalu pergi, Kayra segera membersihkan diri dan mengganti pakaiannya, setelah selesai dia bergegas menuju meja makan karena Raffa sudah menunggunya.
Kayra sudah sampai di meja makan dan melihat Raffa sedang sarapan, Kayra pun mendudukan bokongnya di kursi makan, belum Kayra melakukannya Raffa lebih dulu mencegahnya.
"Mau apa kau?! aku tak menyuruhmu untuk duduk di situ." bentak Raffa dan menatap tajam Kayra.
"S-aaya mau ikut sarapan tuan." lirih Kayra agar tak membuat Raffa marah.
"Kau akan sarapan nanti bersama para pelayan, sekarang kau hanya perlu menunggu ku selesai sarapan." jelas Raffa Kayra pun segera berdiri di dekat meja makan.Selesai dari acara sarapan Kayra di perintah mengantar Raffa sampai depan pintu utama mansiaon nya.
Setelah kepergian Raffa Kayra bernafas lega setidaknya dia tidak bertemu dengan suami laknatnya itu.Kayra masuk ke dalam mansion mewah dan ikut makan bersama para maid, ada rasa tak enak dari para pelayan bagaimana tidak seorang nona muda keluarga Prasetya makan bersama para pelayan.
Namun apa boleh buat tuannya sudah menyuruh para maid di mansion untuk tak melayani Kayra melainkan menyuruh Kayra untuk ikut membereskan pekerjaan mansion dan tak boleh berleha-leha.Jika ada yang membantah maka Raffa tak segan untuk menghukum para maid.
"Huft.... kenapa nasibku seperti ini tuhan kumohon kuatkan hati dan fisik ku agar ku bisa bertahan dengan lelaki arongan itu." Batinnya menatap nanar nasibnya yang tak mulus.
Mansion Raffa sangat jauh dari mansion utama keluarga utama Prasetya bahkan bisa di bilang berbeda kota, Raffa sengaja berpisah mansion dari ayah dan juga adik laki-laki nya, karena Raffa hanya ingin ketenangan dia lebih menyukai hidup sendiri daripada harus satu rumah dengan keluarganya, hidup dan sifat Raffa berubah setelah meninggalnya sang ibu yang paling di sayangi.
Sifatnya berubah menjadi datar dan dingin di tambah lagi Raffa sangatlah arogan bahkan tak ada yang mau mendekatinya karena Raffa terkenal kejam dan sadis. Namun parasnya berbeda dengan sifatnya dia lelaki tampan bertubuh tinggi dan berbadan atletis, dengan kulit putih serta hidung mancung nya dan rahang yang tegas membuatnya terlihat cool.Banyak kaum hawa yang mengagumi sosok Raffa namun tak ada yang berhasil mengambil hatinya.
🌿Perusahaan Prasetya Group
Di perusahaan dengan gedung yang menjulang tinggi yang sekarang telah di pimpin oleh pewaris keluarga Prasetya ya dialah Raffa, seorang CEO muda menggantikan sang ayah yang sudah mempercayakan perusahaan pada anak pertamanya, karena Burhan sudah ingin menjalani hari tua dengan bersantai.
Kini Raffa sedang berada di ruangan khusus CEO mengecek semua perkembangan perusahaannya dan menandatangani semua berkas penting.
Tok..... tok.... tok.....
"Masuk...... " ucapnya dan masih fokus pada berkas yang ada di tangannya.
Ternyata Elvan yang memasuki ruangannya dia adalah sahabat sekaligus orang kepercayaannya.Elvan menundukan kepalanya memberi hormat.Ketika di kantor Elvan memang bersikap formal layaknya presdir dan bawahan.
"Ada apa?..." tanya Raffa langsung.
"Maaf presdir sebentar lagi akan ada meeting dengan klien di restoran dekat kantor." jelas Elvan.
"Baiklah tunggu aku di bawah." singkat Raffa, Elvan memberi hormat dan berlalu dari ruangan presdir nya.
Elvan sudah menunggu Raffa di bawah karena jarak restoran dan kantor lumayan jauh jadi mereka kesana membawa mobil. Mereka sudah berada di dalam mobil hanya ada keheningan di sana, beberapa menit sampialah mereka di depan restoran.Raffa dan Elvan memasuki restoran yang tak terlalu ramai pengunjung klien sudah memesan tempat VVIP untuk mereka meeting.
Mereka membicarakan tentang kerja sama antar perusahaan dan Raffa menyetujui nya karena perusahaan dari kliennya itu memiliki potensi yang cukup baik.
"Baik tuan Raffa terima kasih sudah mau bekerjasama dengan perusahaan kami, semoga perusahaan kita menjadi maju dengan pesat." ucap klien tersebut yang bernama Roni dan mengulurkan tangannya untuk menjabat Raffa.
"Iya tuan Roni semoga kerja sama kita berjalan lancar." Raffa membalas ukuran tangan Roni.
Setelah selesai meeting Raffa dan Elvan segera kembali ke kantor karena masih banyak pekerjaan. Di ruangan Raffa di mengutak-atik benda pipih dan menghubungi seseorang.Selesai menghubungi seseorang Raffa kembali fokus pada pekerjaannya.
🌿Mansion Raffa.
Di mansion bak istana itu tampak sepi dan waktu sudah menunjukkan pukul sembilan pagi, nampak seorang gadis cantik bermata indah sedang bersantai dengan buku di tangannya sesekali senyum indah menghiasi bibir yang sedikit tebalnya, dengan lesung di pipi kanannya menambah kesan manis bagi siapa saja yang memandang ya dia adalah Kayra, hari ini Raffa belum menyuruhnya melakukan apapun mungkin dia terlalu sibuk dengan pekerjaannya. pikir Kayra.
Namun sepertinya Kayra salah dia melihat Mery berjalan kearahnya Kayra memberhentikan sejenak kegiatan membacanya dan memandang Mery. Kayra memberikan isyarat seperti menandakan 'ada apa' dan Mery mengerti maksud dari nona mudanya itu.
"Maaf nona tadi tuan muda menelpon saya dan menyuruh anda untuk membersihkan taman belakang untuk menyapu dedaunan yang gugur karena beberapa hari ini belum ada yang membersihkan nya." jelas Mery sambil menundukkan kepalanya tanda dia tak enak menyuruh Kayra yang sekarang sudah bergelar sebagai nona muda keluarga Prasetya.
Kayra langsung berdiri dari tempat duduknya dan mendekat ke arah Mery.Baru saja dia mengatakan kalau Raffa belum memberinya pekerjaan apapun dan ini dengan berat hati Kayra harus melakukan kalau tidak pasti Raffa akan menghukumnya. Melihat Kayra mendekat membuat Mery sedikit takut.
"Maaf nona bukan saya lancang tapi ini perintah mutlak dari tuan,saya tak bisa membantah, jika nona tak mengerjakan saya yang akan di pecat dan di keluarkan dari sini." jelas Mery sedikit tergagap.
"Tidak papa Mer saya akan lakukan kau tenang saja aku tak akan membiarkanmu di keluarkan dari sini, ya sudah antar aku ke sana ayo." enteng Kayra dia tak akan membuat siapaun di pecat dari sini karena Kayra tahu mereka pasti sangat membutuhkan pekerjaan ini.
"Dasar suami laknat tak punya hati bisa-bisanya kau mengancam mengusir dan memecat mereka agar aku mau mengerjakan semua titah bususkmu itu, heh tapi kau salah tuan Raffa aku bukanlah gadis manja." Batin Kayra mengumpat kesal kepada Raffa yang sekarang sudah menjadi suaminya itu.
Mery mengantar Kayra ke taman belakang yang di maksudkan, mata Kayra membola sempurna begitu luasnya taman milik Raffa bahkan dedaunan sudah berserakan dimana-mana dan itu tak sedikit namun sangatlah banyak sepertinya belum di bersih akan berjari-hari.
"Mery apakah ini tamannya?." tanya Kayra yang masih memandang sekeliling taman.
"Benar nona, dan sesuai titah dari tuan Raffa anda yang harus membersihkannya tanpa di bantu." Lagi-lagi Mery menundukkan kepalanya.
"Huft apalagi ini Suami laknat ku..... " keluhannya dalam hati.
"Baiklah kau boleh pergi aku akan bereskan semua ini, sudah tak usah menundukkan kepalamu apakah uangmu hilang?." kesal Kayra melihat Mery selalu saja menundukkan kepalanya.
"Tidak nona kalau begitu saya permisi, dan jika anda butuh sesuatu katakan saja pada saya." jelasnya.
"Iya... ya sudah sana kembali ke mansion." Mary pun berlalu pergi meninggalkan gadis cantik itu yang sekarang sudah menjadi nona mudanya.
Kayra mengambil sapu lidi untuk menyapu daun yang berserakan, karena mansion Raffa itu sangatlah dekat dengan hutan jadi pepohonan sangatlah banyak di sana dan membuat taman yang seluas lapangan itu terdapat banyak daun berserakan.
"Menyebalkan kau suami laknat..... aku harus membersihkan taman semua ini sungguh menyebalkan kau.... " keluh Kayra.
Srek..... srekk.... srek...
Suara sapu lidi bertabrakan dengan dedaunan membuat irama nyaring tersendiri. Kayra nampak mengumpat di setiap dia menggerakan sapu lidi di tangannya.
Srek....
"Kau brengsek..... "
Srek....
"aku akan membalasmu suami laknat."
Srek....
"kau suami arogan yang sangat ku benci."
Srek......
"Suatu saat aku akan membuatmu juga menderita seperti ku suami laknat ku." Umpatnya dengan kesal dan masih banyak umpatan-umapatan yang Kayra loloskan dari bibir mungilnya.
Sedangakan di sisi lain nampak Raffa sedang melihat hpnya yang sudah terhubung dengan CCTV di mansion nya sesekali dia tersenyum melihat Kayra yang sedang membersihkan taman belakangnya sambil mengumpat tak jelas.
"Apa yang dia katakan suami laknat, sial kau Kayra awas saja aku akan menghukummu nanti sepulang dari kantor."kesal Raffa karena mendengar umpatan Kayra.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Mbr Tarigan
tak usah disumpahi Karla kamu sedang berada dimulit singa yg sengaja menyiksamu pasrah saja dgn baik berdoalah PD Tuhanmu semoga deritamu cepat selesai kasihan
2024-01-23
0
Hikmah Araffah
keknya seru nih
2022-05-16
0
MUKAYAH SUGINO
bagus jadilah istri yg kuat
2021-11-05
1