Teman Pertama

Keesokan harinya, Alda masuk ke dalam ruangan di mana Aluna berada.

Semenjak kemarin, Russel tidak mengurungnya lagi.

Namun Pria itu melarangnya untuk berhubungan lagi dengan Axel.

Bahkan Russel menahan handphonenya.

Jika ia melanggar, Russel mengancam akan membunuh Axel.

Aluna melihat ke arah Alda yang datang bersama para pembantu dengan membawa gaun-gaun bewarna putih.

Ia yakin itu adalah gaun pernikahan yang akan digunakannya malam ini.

Alda mendekati Aluna

"Cobalah gaun-gaun itu sayang.

Semuanya sudah cocok dengan ukuranmu. Kamu hanya tinggal memilih gaun yang mana yang kamu suka untuk dipakai malam ini.

Alda melipat kedua tangannya.

"Russel memang sudah mempersiapkan semuanya dalam waktu yang cepat."

Aluna hanya diam di tempatnya.

Tidak ada yang spesial baginya.

Gaun indah dan semua persiapan itu tidak mempengaruhinya sama sekali.

Sekali lagi ia hanya terpaksa.

Hatinya begitu sakit tiap kali mengingat bahwa malam ini ia akan menikah.

Dulu ia ingin segera menikah, tapi tidak dengan sekarang.

Ia hanya ingin menikah dengan Axel seorang.

Perlahan Aluna meneteskan air matanya.

"Sayang, Mami tahu ini sulit bagimu.

Tapi kita tidak bisa berbuat apa-apa lagi.

Mami juga sedih melihat kamu dan Axel berpisah seperti ini.

Ini juga untuk kebaikan Axel Aluna.

Kalau kita tidak menuruti permintaan Russel, Axel akan dibunuh. Itu artinya kamu tidak akan pernah bertemu dengannya lagi."

Alda menghapus air mata Aluna.

"Kamu melakukan semua ini karena kamu begitu mencintainya kan sayang? "

Aluna menganggukkan kepalanya.

Air matanya semakin membasahi pipinya.

Aluna langsung memeluk Alda dengan begitu erat.

Ia menangis tersedu-sedu di dalam pelukan Alda.

Alda mengelus punggung Aluna sambil tersenyum.

(Mami melakukan semua ini untuk kebaikan Aluna. Mami yakin, kelak kamu akan berterima kasih pada Mami.)

--

Aluna hanya diam memandang lurus ke depan cermin.

Pikirannya kosong dan tubuhnya lemah tidak berdaya.

Aluna membiarkan perias itu menghias wajahnya dan memakaikan gaun di tubuhnya. Ia hanya diam, tidak berbicara sama sekali.

"Nona sangat cantik.

Saya sangat terpukau dengan kecantikan anda Nona. Pantas saja Tuan Russel begitu tergila-gila dengan Nona.

Gaun ini juga begitu cocok di tubuh anda.

Oh ya, saya melupakan sesuatu.

Sebentar, saya akan mengambil tudung kepala Nona."

Perias itu meninggalkan Aluna sendirian.

Aluna terduduk lemah ke lantai dan kemudian menutup wajahnya.

Ia kembali menangis.

Ia ingin melarikan diri dari sana dan bertemu dengan Axel.

Tapi itu mustahil, mengingat pengawalan di rumah itu sangat ketat.

Tiba-tiba Perias itu masuk dan terkejut melihat Aluna yang berada di lantai.

"Nona, apa Nona tidak apa-apa? "

Aluna masih menutup wajahnya dengan bahu bergetar.

"Nona..

Nona bisa cerita pada saya.

Saya berjanji, tidak akan memberitahu orang lain soal ini. "

Aluna perlahan menurunkan kedua tangannya.

"Nona menangis."

Perias itu mendekat pada Aluna.

"Apa sedang terjadi sesuatu?"

Aluna hanya diam membisu.

"Apa Nona tidak ingin menikah dengan Tuan Russel? "

Aluna menatap wajah perias itu.

Ia kembali meneteskan air matanya.

Benar dugaanku, kata Perias itu di dalam hati.

Ia bisa melihat bahwa sejak ia masuk ke rumah itu, tidak ada kebahagiaan di wajah Aluna.

Tidak seperti pengantin pada umumnya.

Padahal ini adalah Hari yang spesial bagi setiap orang yang akan menikah.

"Saya siap mendengar cerita Nona.

Nona bisa menceritakannya pada saya.

Sebagai wanita, saya bisa merasakan apa yang Nona rasakan saat ini."

"Aku... "

Aluna menahan kalimatnya.

"Aku terpaksa menikah dengannya."

"Apa Tuan Russel memaksa anda menikah dengannya? "

Aluna perlahan menganggukkan kepalanya.

"Jika aku tidak mau menikah dengannya, ia mengancam akan membunuh Kekasihku."

Perias itu menggelengkan kepalanya.

Bagaimana mungkin Russel, seorang Pria kaya raya yang terkenal di masyarakat sebagai sosok hebat mampu melakukan hal bejat seperti itu.

"Bagaimana mungkin ia bisa melakukan itu? "

"Entahlah, aku juga tidak mengerti.

Dia Pria yang sangat jahat.

Dia membuat Kekasihku sekarat, dan aku takut ia akan membunuhnya.

Aku tidak ingin menikah dengan Russel, tapi Aku juga tidak ingin kehilangan Pria yang kucintai.

Apa yang harus kulakukan? "

Aluna tidak bisa menahan tangisnya.

Ia menundukkan wajahnya.

Perias itu memandang Aluna dengan tatapan senduh.

Ia juga ikut menangis.

Menurutnya, apa yang dialami Aluna saat ini begitu berat.

Menikah dengan keterpaksaan seharusnya tidak pernah terjadi.

Pernikahan adalah momen sakral yang harus didasari dengan cinta.

Perias itu memeluk tubuh Aluna dan berusaha menenangkannya.

"Maafkan saya Nona.

Saya tidak bisa melakukan apa-apa untuk membantu Nona.

Saya juga sedih mendengar perihal pernikahan ini. Saya sempat mengira bahwa Gadis yang akan menikah dengan Tuan Russel adalah Gadis yang sangat beruntung.

Dan sekarang, saya tahu bahwa kenyataannya sangat berbanding terbalik.

Nona bisa berbagi cerita pada saya.

Saya siap mendengarnya.

Paling tidak, beban Nona bisa berkurang."

Aluna menaikkan wajahnya.

Perlahan tubuhnya lepas dari pelukan Gadis muda yang berada di hadapannya.

Sepertinya Perias itu seumuran dengannya.

"Siapa namamu?"

"Nama saya Ariana Lazarus Nona. Anda bisa memanggil saya Ariana."

"Maukah kamu menjadi temanku? "

Ariana tersenyum bahagia.

Tentu saja ia mau menjadi teman Aluna.

"Tentu saja Nona."

Kita bisa menjadi teman mulai sekarang."

"Kamu tidak perlu memanggil sebutan Nona saat hanya berdua denganku. Kamu boleh memanggilku Aluna."

"Baiklah Nona."

Ariana langsung menutup mulutnya.

Ia memang masih terbiasa dengan sebutan Nona.

"Maaf Aluna."

Aluna perlahan tersenyum.

"Kamu sangat cantik saat tersenyum Aluna.

Jangan bersedih lagi, hem? "

Aluna menganggukkan kepalanya.

Ia pikir Ariana adalah Gadis yang baik dan ia ingin berteman dengannya.

Ariana juga mampu mengubah suasana hatinya menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Kali ini ia berhasil menemukan orang yang bisa membuatnya nyaman selain Axel.

Ia bahagia...

Mulai saat ini Ariana menjadi teman pertamanya.

Terpopuler

Comments

unie lee

unie lee

up dong...

2020-03-30

1

lihat semua
Episodes
1 Kisah cinta
2 Peringatan
3 Es krim
4 Memberikan pelajaran
5 Tidak boleh keluar kamar
6 Lamaran Russel
7 Kabur dari rumah
8 Rencana
9 Beruntung memilikimu
10 Kondisi Nenek
11 Perangkap
12 Anniversary
13 Pilihan
14 Keputusan
15 Masalah bertubi-tubi
16 Teman Pertama
17 Pernikahan
18 Berbeda
19 Membencimu
20 Tidak sanggup
21 Tidak akan melupakanmu
22 Simon Abraham
23 Bebas
24 Tidak akan tinggal diam
25 Dendam dan Cinta
26 Sebatas khayalan?
27 Pelarian
28 Ancaman lagi
29 Pertemuan yang menyakitkan
30 Tidak akan mengubah apapun
31 Berusaha lebih keras lagi
32 Mempertahankan
33 Gelang
34 Tidak ada yang tersisa
35 Keberanian
36 Berbeda dengan gadis lainnya
37 Bekerja keras
38 Kesempatan
39 Keberanian besar
40 Sampai kapan?
41 Mengganti luka
42 Kehamilan Gwen
43 Pantas
44 Salah tingkah
45 Berkecamuk
46 Sengaja
47 Tidak takut
48 Sangat takut
49 Selamat
50 Masih sangat peduli
51 Berpelukan
52 Bodoh!
53 Momen Berharga
54 Tidak akan pernah mungkin
55 Jatuh kedua kali
56 Malam bersama
57 Maaf
58 Tidak punya hati
59 Tidak bisa menghindari
60 Bersyukur
61 Kau milikku!
62 Berhenti bekerja
63 Di balik sifat Russel
64 Tidak akan menyerah
65 Tunggu aku!
66 Belum yakin
67 Vallie tidak membiarkan Axel bersama Aluna
68 Begitu bahagia
69 Tidak perlu takut atau khawatir
70 Mengikuti kata hati
71 Rencana Vallie berhasil
72 Melepaskanmu
73 Berpisah
74 Menyatukan kembali
75 Aluna hamil
76 Berjanji
77 Ketahuan
78 Menghentikan
79 Bertahan
80 Kesempatan
81 Setuju
82 Cemburu
83 Mempercepat pertunangan
84 Kesedihan Vallie
85 Memilih baju pertunangan
86 Rencana Jahat
87 Akhirnya
88 Semua kebenaran terungkap
89 Kembali bersama
90 Kesabaran berbuah manis
91 Merelakan
92 Mengancam Russel
93 6 bulan kemudian
94 Bulan madu
95 Happy Ending
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Kisah cinta
2
Peringatan
3
Es krim
4
Memberikan pelajaran
5
Tidak boleh keluar kamar
6
Lamaran Russel
7
Kabur dari rumah
8
Rencana
9
Beruntung memilikimu
10
Kondisi Nenek
11
Perangkap
12
Anniversary
13
Pilihan
14
Keputusan
15
Masalah bertubi-tubi
16
Teman Pertama
17
Pernikahan
18
Berbeda
19
Membencimu
20
Tidak sanggup
21
Tidak akan melupakanmu
22
Simon Abraham
23
Bebas
24
Tidak akan tinggal diam
25
Dendam dan Cinta
26
Sebatas khayalan?
27
Pelarian
28
Ancaman lagi
29
Pertemuan yang menyakitkan
30
Tidak akan mengubah apapun
31
Berusaha lebih keras lagi
32
Mempertahankan
33
Gelang
34
Tidak ada yang tersisa
35
Keberanian
36
Berbeda dengan gadis lainnya
37
Bekerja keras
38
Kesempatan
39
Keberanian besar
40
Sampai kapan?
41
Mengganti luka
42
Kehamilan Gwen
43
Pantas
44
Salah tingkah
45
Berkecamuk
46
Sengaja
47
Tidak takut
48
Sangat takut
49
Selamat
50
Masih sangat peduli
51
Berpelukan
52
Bodoh!
53
Momen Berharga
54
Tidak akan pernah mungkin
55
Jatuh kedua kali
56
Malam bersama
57
Maaf
58
Tidak punya hati
59
Tidak bisa menghindari
60
Bersyukur
61
Kau milikku!
62
Berhenti bekerja
63
Di balik sifat Russel
64
Tidak akan menyerah
65
Tunggu aku!
66
Belum yakin
67
Vallie tidak membiarkan Axel bersama Aluna
68
Begitu bahagia
69
Tidak perlu takut atau khawatir
70
Mengikuti kata hati
71
Rencana Vallie berhasil
72
Melepaskanmu
73
Berpisah
74
Menyatukan kembali
75
Aluna hamil
76
Berjanji
77
Ketahuan
78
Menghentikan
79
Bertahan
80
Kesempatan
81
Setuju
82
Cemburu
83
Mempercepat pertunangan
84
Kesedihan Vallie
85
Memilih baju pertunangan
86
Rencana Jahat
87
Akhirnya
88
Semua kebenaran terungkap
89
Kembali bersama
90
Kesabaran berbuah manis
91
Merelakan
92
Mengancam Russel
93
6 bulan kemudian
94
Bulan madu
95
Happy Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!