Axel membaca pesan Aluna.
"Kakak ingat hari ini kan Kak?
Aku akan menunggu Kakak di tempat favorit kita...
I love you.."
Axel kemudian melihat ke arah Riana yang sedang berbaring di tempat tidur.
Di satu sisi, ia ingin pergi menemui Aluna mengingat hari ini adalah Hari Anniversary mereka. Namun di sisi lain, ia tidak mungkin meninggalkan Riana sendirian di rumah.
Axel berdiri gelisah sambil memegang erat handphonenya.
Apa yang harus ia lakukan?
Riana perlahan membuka matanya.
Ia menatap Axel yang sedang berdiri di depan jendela.
Sesekali Axel melihat ke arah handphonenya.
Sepertinya Axel memiliki janji dengan orang lain. Pasti Cucunya itu sedang dilema saat ini, karena dirinya yang sedang sakit.
"Axe..." panggil Riana.
Sontak hal itu membuat Axel membalikkan badannya.
Axel tersenyum melihat Riana sudah bangun.
Ia kemudian mendekati ranjang dan duduk di samping Riana.
"Nenek sudah bangun?"
Riana tersenyum.
"Pergilah Axe. Nenek tahu kamu ingin menemui Aluna kan? Kamu bisa pergi Axe, kamu tidak perlu mengkhawatirkan Nenek."
"Tapi Nek..."
"Sejak kemarin, kamu sudah menjaga Nenek seharian. Ini waktunya kamu bertemu dengannya Axe. Dan, Nenek baru ingat bahwa hari ini adalah hari spesial kalian. Kalian harus merayakannya."
Axel kemudian berdiri dan memegang tangan Riana.
"Terima kasih Nek."
"Sama-sama sayang."
"Axe, berjanjilah pada Nenek bahwa kamu akan hidup bahagia bersama Aluna. Jaga dia dengan baik Axe. Kalian harus bersama selamanya."
Axel tersenyum pada Riana.
"Axe janji Nek."
"Baiklah sayang, pergilah. Aluna pasti sedang menunggumu."
"Axe pergi Nek."
Axe melepaskan tangannya dari Riana dan langsung pergi keluar dari kamar.
Namun sebelum keluar, Axel menghentikan langkahnya dan kemudian berbalik.
"Nenek tunggulah Axe pulang. Axe akan segera kembali Nek.
Riana tersenyum dan menganggukkan kepalanya.
Axe keluar dari rumah.
Dan benar apa yang Dikatakan Neneknya, Aluna memberinya pesan bahwa ia sudah menunggunya di sana.
Axe langsung melajukan motornya ke sana.
Dan tidak lupa, Axe sudah membawa hadiah gelang yang akan diberikannya pada Aluna.
--
Aluna menunggu Axel di taman, tempat favoritnya.
Aluna tersenyum bahagia.
Hari ini adalah hari spesial mereka, hari jadi mereka yang ke-5.
Ia sudah lama menanti hari-hari ini. Ia akan menjadikan hari ini sebagai momen yang tidak terlupakan.
Bahkan hari ini ia memakai gaun yang diberikan Axel padanya pada saat hari jadi mereka yang ke 3.
Mengingat hadiah, Aluna sudah mempersiapkan hadiah spesial untuk Axe.
Aluna melihat paper bag tempat hadiah spesial yang akan diberikannya nanti pada Axe.
Semoga Kekasihnya itu menyukai hadiahnya
Ia juga begitu penasaran dengan hadiah Axe nantinya.
Apa yang akan diberikan Pria itu padanya?
Pipi Aluna merona, Axel selalu kejutan-kejutan romantis padanya.
Ia begitu tidak sabar menanti kejutan Axel selanjutnya.
Aluna melihat jam tangannya.
Sebenarnya ia sudah menunggu Axel selama 2 jam, lebih cepat dari apa yang mereka rencanakan.
Lagi-lagi, ia tidak ingin Axel menunggu.
Tiba-tiba, 2 Pria berseragam hitam muncul di hadapannya.
Pria yang sama dengan Pria yang pernah menjaga kamarnya dulu.
"Apa yang kalian lakukan di sini? "
Mereka tidak menjawab pertanyaan Launa..
Mereka semakin mendekati Aluna.
"Aku tanya, apa yang kalian lakukan di sini? "
Aluna memundurkan langkahnya.
"Bukankah Mami sudah melarang kalian untuk melakukannya lagi?
Jangan macam-macam. Aku tidak akan segan-segan untuk meminta Mami memecat kalian. "
Bukannya terpengaruh dengan ucapannya, mereka malah menarik tangan Aluna.
"Lepaskan aku!"
Aluna berusaha melepaskan tangan mereka.
"Aku ingin bertemu dengan Kak Axel.
Lepaskan! "
Aluna tidak menyerah, ia berusaha melepaskan dirinya.
Salah satu penjaga langsung mengambil langkah dengan mengeluarkan sapu tangan yang sudah dicampurkan bius agar Aluna mau ikut dengan mereka.
Ia langsung menutup mulut Aluna dengan sapu tangan itu.
Aluna yang sempat berontak berhasil diluluhkan. Gadis itu lama kelamaan tenang dan akhirnya pingsan.
Hadiah yang akan diberikannya pada Axel pun terjatuh ke tanah.
Mereka langsung membawa Aluna ke dalam mobil untuk dibawa ke suatu tempat yang diperintahkan Alda pada mereka.
Mereka meninggalkan hadiah itu, sebagai bagian dari rencana Alda dan Russel.
--
Axel menghentikan motornya.
Ia membuka helmnya dan kemudian turun dari motornya.
Axel melihat ke sekelilingnya dan ia tidak menemukan Aluna di sana.
Padahal Aluna memberikan pesannya bahwa ia sudah sampai di taman itu.
Axel memeriksa kembali handphonenya.
Mungkin saja Aluna memberikan pesan lagi padanya.
Namun hasilnya nihil.
Pesan terakhir Gadis itu adalah mengatakan bahwa ia sudah menunggunya di sana.
Axel mencoba mencari Aluna di sekitar taman.
Taman yang tidak ada pengunjungnya dan bisa dibilang saat ini tampak tidak ada seorangpun di sana selain dirinya.
"Aluna... " panggil Axel.
Perasaan khawatir mulai menyelimutinya.
Axel khawatir Aluna kenapa-kenapa.
Axel menarik napas panjang.
Ia berusaha berpikiran positif.
Mungkin saja, aluna pergi ke tempat lain dan lupa memberitahunya.
Axel kemudian duduk di kursi taman, menunggu kedatangan Aluna.
Axel menatap ke arah layar handphonenya.
Axel berharap Aluna memberi pesan padanya.
Tiba-tiba, Axel mendengar suara langkah kaki dari belakang.
Axel tersenyum, ia mengira bahwa itu adalah Aluna. Gadis itu pasti sedang menjahilinya lagi.
Axel kemudian berdiri dan membalikkan tubuhnya.
Namun saat ia membalikkan tubuhnya, ia mendapatkan pukulan keras di kepalanya.
Axel memegang kepalanya.
Ada darah di tangannya.
Rasa sakit membuatnya tidak bisa berdiri dan akhirnya ia terhuyung ke tanah.
Axel mencoba melihat siapa orang yang memukulnya.
Namun ia tidak sanggup.
Samar-samar, ia hanya bisa melihat seseorang tengah mendekatinya saat ini.
Dan selebihnya, ia tidak tahu. Karena ia sudah berada di bawah alam sadar.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
unie lee
terima kasih thor.. semangat
2020-03-22
1