SALAH PAHAM

Dua minggu Surono di rumah sakit, kini Dokter sudah memperbolehkan dirinya untuk kembali pulang.

Dan Erick pun kini sudah terbiasa tinggal di rumah Surono sambil merawat si kembar yang bernama Maysha dan charisa.

"Ayo anak anak, sudah saatnya kita berangkat menjemput Om Suro." Erick menggendong kedua anak kembar itu.

Di depan pintu, Erick menurunkan kedua anak kembarnya.

"Tunggu sebentar ya sayang, Papa mau mengunci pintunya dulu." Erick melogok saku celana dan mengeluarkan kuncinya.

Selesai mengunci pintu, Erick kembali menggendong kedua anak kembar yang kini sudah ia anggap seperti anak sendiri.

Erick membawa kedua anak kembarnya yang sudah berpenampilan cantik dengan rambut yang di kepang duanya itu masuk ke dalam mobil.

"Kalian duduk disini ya, dan ingat, jangan nakal selama ayah menyetir mobil." ucap Erick pada si kembar.

Selama perjalanan menuju rumah sakit, Maysha dan Charisa tak hentinya tertawa riang memandang semua yang di lihatnya ketika mobil berjalan.

Sesekali Erick pun mengawasi anak kembarnya lewat kaca depan mobilnya.

Tepat di persimpangan, lampu lalu lintas menunjukan warna merah, dan Erick mengikuti pengendara lainya untuk menghentikan sejenak laju kendaraanya.

Erick membenarkan posisi kaca depan dan mengarahkan pada si kembar yang kini tiba tiba terdiam melihat seseorang di luar jendela mobilnya.

"Kalian melihat apa sayang, kenapa kalian serius sekali seperti itu?" tanya Erick seraya membenarkan posisi badan menghadap si kembar.

Erick melihat si kembar yang kini berada di pojok kaca mobil memandang seorang wanita yang berada di dalam mobil yang jaraknya bersebelahan dengan mobil yang di kendarai oleh Erick.

"Kenapa tiba tiba kalian menangis?" Erick melihat air mata si kembar jatuh menetes di pipi mereka.

Erick yang merasa penasaran dengan hal itu, dirinya mengikuti kemana arah mata anak kembarnya itu memandang.

Dan pandanganya tepat mengarah pada seorang wanita cantik yang sedang duduk memegang setir mobilnya.

"Ouwh, kalian melihat wanita itu?" Erick beralih memandang si kembar yang kini sudah memandang Erick dengan tatapan penuh air mata.

"Aaaaaa, mamama ...," si kembar menangis bersamaan.

"Waduh, sayang. Cup ... cup, jangan menangis ya, Ayah janji nanti akan belikan kalian barbie yang lucu, gimana?" Erick mencoba merayu anak kembarmya.

Si kembar sesaat terhenti mendengar Erick yang menjanjikan boneka barbie cantik padanya. Namun hal itu hanya bertahan sesaat, kini si kembar kembali menangis kencang di dalam mobil sambil menggedor gedor kaca mobil dengan tangan kecilnya.

"Jangan sayang, nanti tangan kalian sakit." Erick menahan kedua tangan si kembar.

Tid ... Tid ... Tid ...

Suara klakson dari arah belakang mobil erick kini sudah bersahutan, Erick merasa gugup dan lupa akan niatnya untuk menjemput Surono ke rumah sakit.

"I ya, ya." Erick melajukan kembali mobilnya.

"Hadehhhh ..., bagaimana ini?" Erick yang merasa bingung menghentikan tangis si kembar yang terus mengggelegar.

"Mamama ...," si kembar menangis terus menyebut mamanya.

"Halahhh, masa bodoh. Aku akan ikuti kemana mobil itu pergi." Erick membelokan setirnya keluar dari jalur menuju rumah sakit.

"Kalian tenang ya, Papa akan mengejar mama untuk kalian." ucap Erick yang di harap bisa menenangkan kedua anak kembarnya.

Mendengar kata mama yang terlontar dari mulut Erick, kini si kembar tiba tiba menghentikan tangisanya dan berubah kembali riang.

Si kembar dengan antusias berdiri dengan tangan yang berpegang kencang pada headboard tepat di belakang Erick sambil memandang mobil yang di ikuti Erick.

"Hei cantik, apa kalian tidak salah melihatnya?" tanya Erick dengan mata yang masih memandang ke depan.

Si kembar dengan kompak mendekati Erick dan memukul kecil ke arah kepalanya.

"Mamama ...," ucap si kembar menatap tajam ke arah Erick.

"Hadehh, kalian sudah berani memukul Ayah ternyata." Erick mengusap kepalamya yang tidak gatal.

Feeling seorang anak kecil biasanya jarang meleset.

Apa benar yang mereka lihat adalah mamanya atau mungkin bisa saja mirip.

Erick terus mengikuti mobil wanita yang di curigainya itu.Hingga tak terasa mobil yang ia buntuti kini sudah memasuki area perumahan real estate gajah pungkur.

Catatan: Real estate gajah pungkur itu tak seperti perumahan pada umumnya, Rumah dan cluster semuanya di atas rata rata laksana istana. Dan hampir 98% penghuninya adalah pengusaha kelas berat yang memiliki penghasilan 200 juta/ hari.

Setelah wanita itu memarkirkan mobil tepat di depan rumahnya, Erick pun menghentikan mobilnya tak jauh dari mobil wanita tersebut.

Erick dengan cermat memperhatikan dan menunggu sampai wanita itu keluar dari mobilnya.

Berbeda dengan si kembar, mereka terlihat kembali menggedor gedor pintu mobil dengan tangan kecilnya.

"Hei ... hei, apa kalian tidak bisa menunggu sejenak?" ucap Erick pada kedua anaknya.

Wanita cantik yang di buntuti Erick kini telah keluar dari mobil sambil membawa paper bag belanjaanya.

"Mamama," si kembar kembali berteriak teriak memanggil mamanya.

Erick menggaruk garuk kepala merasa pusing harus bagaimana lagi menghentikan kedua anak kembar yang terus berteriak dan nantinya takut mengundang kecurigaan.

Wanita cantik yang baru saja keluar dari mobil tadi, sekilas memandang ke arah mobil Erick terparkir.

"Kenapa mobil itu terus mengikutiku?" gumam wanita tersebut.

"Tunggu sebentar, kenapa ada teriakan anak anak kecil?" Wanita tersebut melangkah ke arah mobil Erick.

"Sudah sayang, Papa mohon hentikan teriakan kalian." Erick menutup mata sambil melipat tangan memohon pada anaknya.

Seketika si kembar menghentikan teriakanya, dan kini matanya membulat memandang ke arah luar kaca mobil.

Erick membuka kedua matanya dan merasa heran dengan kedua anaknya yang kini terlihat senang.

Dok ... dok ..dok

Terdengar suara ketukan kaca mobil yang di lakukan seseorang hingga membuat Erick kaget dan seketika membalikan badanya.

"Waduh, bisa mati aku." gumam Erick.

"Hei, cepat buka kaca mobilnya!" titah wanita itu pada Erick.

Erick diam tak bergeming mendengar permintaan wanita di luar mobilnya.

"Jika kau tak mau membuka kaca mobilnya, aku akan meneriakimu maling dan keamanan disini akan langsung memukulimu!" wanita itu menggedor kaca mobil Erick.

" I ya, ya. Aku akan buka kaca mobilnya." Erick menurunkan kaca mobil dengan wajah yang terlihat sangat pucat.

"Keluar kau dari mobilmu!" titah wanita tersebut.

"Apa, aku keluar?" tanya lagi Erick memastikan apa yang ia dengar.

"I ya, kau. Siapa lagi memangnya."Wanita itu menggedikan kepala sambil melipat tangan di pinggangnya.

Erick dengan ketakutan keluar dari mobil dan kembali menutup pintu mobilnya.

"Siapa kamu, kenapa kamu terus mengikutiku?" wanita itu menggedikan kepala menatap tajam pada Erick.

Belum sempat Erick menjawab pertanyaan yang di lontarkan padanya, si kembar kini kembali berteriak teriak memanggil mamanya.

Dan jelas membuat wanita itu semakin curiga pada Erick.

"Jangan jangan kau salah satu sindikat pencuri anak anak itu?" Wanita itu dengan sigap membuka pintu belakang mobil Erick dan mengeluarkan si kembar.

"Mamama," Si kembar menangis berhambur memeluk wanita cantik tersebut dan menghujani dengan ciuman kecilnya.

"Percayalah, aku berani bersumpah. Aku bukanlah pencuri seperti dugaanmu." Erick membela diri.

"Urusan kita belum selesai," si wanita itu menurunkan si kembar dari gendonganya dan terlihat mengeluarkan ponsel dan menghubungi seseorang.

"Hei, apa kau akan melaporkanku pada polisi?" tanya Erick yang melihat wanita itu menghubungi seseorang.

Dan tak berselang lama, datanglah kedua asisten rumah tangga wanita itu datang menghampiri.

Terpopuler

Comments

𝕸y💞MiraDeN@y😻EF🍆

𝕸y💞MiraDeN@y😻EF🍆

wawwww 200 juta per hari.. 😊

lah se kembar apa gak salah orang tuh manggil Mama sembarangan.. 🤣

lanjut baca👍👍

2021-06-09

2

@𝕸y💞felRi$🌸

@𝕸y💞felRi$🌸

😁😁😁😁😁😁

2021-06-07

0

@𝕸y💞Ri$🌸

@𝕸y💞Ri$🌸

semangat

2021-06-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!