BERBOHONG

Setelah menunggu cukup lama di luar ruangan, Akhirnya Dokter keluar dari ruangan Surono menemui Bu Sapta dan Erick yang sudah sedari tadi menunggu.

Erick yang memiliki rasa penasaran besar akan apa yang menimpa sahabatnya, dirinya memberanikan langkah, lebih mendekatkan diri untuk sekedar bertanya.

"Dok, bagaimana dengan keadaan sahabat saya sekarang?" Erick bertanya dengan penuh rasa penasaranya.

Alih alih menjawab pertanyaan Erick, sang Dokter malah menunduk, dan kemudian mengangkat kepala memandang ke arah Bu Sapta.

"Maaf, Pak. apa anda yang bernama Erick?" tanya Dokter untuk memastikanya.

"I ya, benar Dok. Saya Erick." Erick mengangguk mengiyakan jawabanya.

"Kalau begitu, anda di tunggu pasien sekarang di dalam." ucap Dokter seraya menepuk pundak Erick dan memberikan senyum.

"Terima kasih, Dok." Erick bergegas membuka pintu ruangan Surono dan memasukinya.

Setelah yakin Erick telah masuk dan menutup pintu ruangan Surono. Kini Dokter yang menangani Surono, berbalik menghadap ke arah Bu Sapta.

"Bu, ada sesuatu yang penting yang harus saya sampaikan pada anda, bisakah Ibu ikut ke ruangan saya untuk membicarakanya secara empat mata." ucap Dokter, seraya melangkah di ikuti Bu Sapta dari belakang.

Sementara, Erick yang sedang berada di dalam ruangan Surono, dirinya kini terlihat serius mendesak Surono agar menjawab pertanyaanya tentang penyakit yang di derita oleh sahabatnya.

"Berapa kali aku harus bilang padamu, Erick. Aku tidak apa apa." Surono terus berkilah pada Erick.

"Bohong!, kalau memang kau tidak apa apa, tak mungkin kau sampai jatuh pingsan di panti asuhan tadi." desak Erick.

"Terserah jika kau tak mempercayai kata kataku." Surono memalingkan pandanganya.

"Baik, jika kau tak mau memberi tahuku tentang penyakit yang kau derita, aku akan mencari tahu sendiri jawabanya." Erick mendengus kesal dan meninggalkan ruangan Surono untuk mencari ruangan Dokter yang menanganinya.

Di dalam ruangan Dokter, Terlihat Bu Sapta yang telah menangis berurai air mata mendengar penjelasan Dokter mengenai penyakit Surono yang semakin kesini semakin memburuk.

"Dok, apa tak ada cara lain untuk kita tempuh lagi untuk mengobati kangker yang Surono derita?" Bu Sapta menangis memandang ke arah Dokter.

"Maafkan saya, Bu. Selama ini, saya dan Dokter Dokter di belahan dunia sana, belum bisa menemukan obat penanggulangan untuk pasien kanggker." Dokter menunduk tak berani memandang Bu Sapta.

Tok ... Tok ...Tok...

Suara ketukan pintu yang di lakukan oleh Erick dari luar ruangan Dokter, memecahkan keheningan antara Bu Sapta dan sang Dokter.

"I ya, sebentar." seru Dokter dari dalam ruangan yang terdengar di telinga Erick.

Bu Sapta mengelap air mata nya dengan buru buru.

"Bu, kita harus rahasiakan semua ini dari Pak Erick, itu yang di minta Pak Surono pada Saya." titah Dokter yang langsung di angguki Bu Sapta.

Setelah semua terlihat tenang, kini Dokter mempersilahkan Erick untuk segera masuk ke dalam ruanganya

"Terima kasih, Dok." ucap Erick setelah masuk dan duduk di sebelah Bu Sapta.

"Ada yang bisa saya bantu, Pak?" tanya Dokter pada Erick.

Erick mengangguk mantap menatap sang Dokter.

"Silahkan, Pak." Dokter mempersilahkan Erick.

"Dok, tolong jawab pertanyaan saya, sebenarnya penyakit apa yang di derita sahabat saya?" tanya Erick yang membuat Bu Sapta kaget dan memandang Dokter.

Sebelum menjawab pertanyaan dari Erick, Dokter sekilas menoleh pada Bu Sapta yang memohon melalui isyarat gelengan kepalanya.

"Mohon maaf Pak, kami belum bisa memberitahukan kepada anda, semua itu karena hasil tes lab dari kami belum keluar. Jadi, saya harap Pak Erick bisa lebih bersabar." jawab Dokter dengan wajah yang sedikit gugup.

"Apa benar kenyataanya seperti itu?" Erick menerawang ke dalam bola mata Dokter mencari kebenaran.

Belum sempat sang Dokter berucap kembali, Bu Sapta langsung memegang pundak Erick.

"Sesuai sumpahnya, Dokter tidak akan mungkin berbohong." tegas Bu Sapta menutupi kebohonganya.

Mendengar penegasan Bu Sapta, Erick kini terlihat agak sedikit tenang dan bersabar.

"Kita tunggu saja hasil tes labnya, dan kita doakan semoga Surono tidak mengidap penyakit serius." ucap Bu Sapta yang membuat Dokter hingga memijat keningnya.

"Baiklah, kita akan tunggu informasi selanjutnya dari anda, Dok."

"I ya, Pak Erick. Kami akan berusaha sekeras mungkin, agar hasil bisa cepat di ketahui." ucap Dokter dengan tangan yang di hulurkan mengajak Erick berjabat tangan.

"Kalau begitu, kami berdua pamit dulu Dok." Erick membalas jabatan tangan Dokter.

Mereka bertiga berdiri dan melangkah keluar dari ruangan Dokter.

Di depan pintu ruangan Dokter, Erik berbalik menghadap ke arah Dokter yang berada di belakangnya.

"Sekali lagi, saya ucapkan terima kasih." Erick tersenyum pada Dokter.

"Sama sama, Pak Erick." jawab Dokter seraya membalas senyuman ramah.

Si kembar yang sedari tertidur di dalam gendongan Bu Sapta, kini dirinya terbangun dan menangis meminta di gendong Erick.

"Papapa," Si kembar menghulurkan kedua tangan meminta di gendong Erick.

Erick tersenyum melihat si kembar yang menangis dan tak sabar meminta di genndong olehnya.

Setelah memasang pengemban di pundaknya, kini Erick menempatkan si kembar yang satu di depan dan satunya lagi di belakang.

"Ayo kita menemui Om Surono dulu." ajak Erick pada si kembar dan Bu Sapta.

"Dok, kami berdua izin menemui Surono dulu." ucap Bu Sapta pada Dokter.

"Silahkan, Bu." Dokter mengangguk.

Setelah Erick dan Bu Sapta melangkah menjauh dari sang Dokter, terlihat wajah penyesalan yang sangat mendalam dari sang Dokter.

"Maafkan aku ya tuhan, aku telah melakukan suatu kebohongan besar di dalan pekerjaanku dan melanggar sumpahku sebagai seorang Dokter." Dokter melepas kacamata dan memijat dahinya yang terasa pening.

Terpopuler

Comments

𝕸y💞MiraDeN@y😻EF🍆

𝕸y💞MiraDeN@y😻EF🍆

lanjut baca👍👍

2021-06-09

0

@𝕸y💞felRi$🌸

@𝕸y💞felRi$🌸

semangat bang

2021-06-07

0

@𝕸y💞Ri$🌸

@𝕸y💞Ri$🌸

lanjuutt

2021-06-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!