TERBONGKAR

Jalanan macet yang padat merayap, membuat Surono terlambat pulang. Kondisi tubuhnya yang lemah tak pernah ia gubris.

"Akhirnya, sampai juga aku." Surono tersenyum melihat gerbang rumahnya.

Tid ... Tid ...

Suara klakson mobil yang tak asing di telinga si kembar, membuat mereka bangun dari acara nonton televisinya.

"Hayo, siapa yang datang?" tanya Erick pada kedua putri cantiknya.

"Om ..om..," jawab si kembar sambil menunjukan tanganya ke atas.

"Pintar, ayo kita buka pintunya bersama sama." ajak Erick pada kedua putrinya.

Si kembar bersemangat berlari kecil mendahului Erick menuju pintu depanya.

Cekrek ....

Erick membuka pintu rumahnya, dan si kembar langsung berhambur keluar dan berlari kecil menghampiri Surono yang terlihat baru keluar dari mobilnya.

"Om ..." panggil si kembar sambil memeluk kaki Surono.

"Hei, kalian belum tidur?" tanya Surono sambil jongkok menyetarakan tingginya dengan si kembar.

"Yum ...Om." Si kembar menggelengkan kepalanya.

"Tunggu sebentar, ada sesuatu yang ingin Om tunjukan pada kalian, dan Om yakin kalian pasti akan suka." Surono melangkah dan membuka pintu mobil bagian belakangnya.

"Hoye ...," si kembar bersorak riang.

"Ini, buat Charisa. Dan yang ini buat Maysha." Surono memberikan sebuah boneka barbie cantik pada si kembar.

Setelah mendapat hadiah, si kembar berlari kecil kembali masuk ke dalam rumahnya.

"Kau baru pulang?" tanya Erick.

"I ya," jawab Surono sambil menutup kembali pintu mobil bagian belakangnya.

"Aku sudah siapkan makanan, cepatlah kau mandi dan makan." ucap Erick dengan nada yang dingin.

"Terima kasih," Surono mengangguk.

Dan tanpa berucap lagi, Erick melangkah masuk ke dalam rumah meninggalkan Surono.

"Kenapa, dia. Aneh, tak seperti biasanya dia bersikap dingin seperti itu padaku." Surono melangkah menyusul Erick masuk ke dalam rumah.

Di dalam rumah, Surono tidak mendapati Erick yang biasanya selalu menemaninya makan malam.

Surono melangkah menuju kamar si kembar.

Pintu kamar si kembar tak tertutup rapat, hingga memudahkan Surono melihat dari luar kamar tanpa harus memasukinya.

"Ternyata kau di dalam." gumam Surono sambil tersenyum simpul dan merapatkan pintu kamar si kembar.

Surono melewati meja makan, dan langsung masuk ke dalam kamar tanpa melihat apalagi menyentuh makananya.

Di tengah rasa suntuk yang teramat sangat, Surono memutuskan keluar dari rumah untuk sekedar mencari angin menghilangkan rasa penat yang ada dalam dirinya.

"Duduk disini aja lah," Surono memilih bangku di taman kecilnya untuk tempat dirinya nongkrong.

Surono memperhatikan rumah yang telah lama ia bangun dan di rasakanya berubah menjadi ceria setelah kehadiran Erick dan kedua keponakanya yang lucu dan kembar.

Hingga tak sengaja, pandangan Surono terfokus pada sebuah mobil yang terparkir tak jauh dari depan rumahnya.

"Mobil siapa itu?" Surono bangun dari duduk dan mulai melangkah menghampirinya.

Gelagat dan langkah mencurigakan Surono, telah di ketahui oleh orang yang berada di dalam mobil yang sedang di hampirinya.

"Hei, tunggu!" seru Surono yang melihat si pemilik mobil menutup kaca mobilnya dengan terburu buru.

Surono meloncati pagar gerbang rumah dan mengejar mobil yang kini mulai melangkah pergi meninggalkanya.

"Sial, aku terlalu sembrono hingga mereka mengetahui gerak geriku." Surono mengusap wajahnya dengan kasar.

"Suro," panggil Erick yang tiba tiba saja ada di belakang dirinya.

Surono membalikan badan menghela nafasnya.

"Ku kira kau sudah tidur." ucap Surono sambil melangkah kembali menuju bangku tamanya.

Erick dan Surono kini telah duduk di bangku taman kecil depan rumahnya.

"Suro, memangnya siapa tadi?" tanya Erick.

"Entahlah, aku sendiri belum tahu." jawab Surono dengan raut wajah cemas.

"Semoga saja mereka bukan orang jahat yang akan membahayakan kita." ucap Erick yang membuat Surono mengerutkan dahinya.

"Hei, bagaimana bisa kau berpikiran seperti itu?" tanya Surono yang heran.

"Sebenarnya, aku sudah sering melihat mobil yang tadi kau kejar itu, dan aku rasa mereka hanya mengambil beberapa gambar dari rumah ini." ucap Erick dengan santainya dan membuat Surono seketika Emosi.

"Apa kau bilang!" Surono bangun dan menarik kerah Erick.

"Kenapa?" tanya Erick dengan pandangan yang di alihkan.

"Mengapa kau tidak pernah jujur padaku!" tanya Surono yang masih memegang kerah Erick dengan tatapan murkanya.

"Jujur, apa kau sendiri juga jujur padaku." Erick melepaskan tangan Surono dari kerahnya.

"Apa maksudmu, Erick?" tanya Surono yang belum menyadari titik kesalahanya.

Erick mengeluarkan beberapa wadah kecil obat kangker Surono dan meletakanya di atas meja taman.

"Bisakah kau jelasakan semua ini?" tanya Erick dengan mata yang kini mulai meneteskan air mata.

Surono terbelalak tak menyangka bahwa Erick akan mengetahui penyakit yang selama ini di sembunyikan dari dirinya.

"Mengapa kau diam, apa ini yang kau bilang dengan Jujur!" ucap Erick penuh penekanan.

"Erick, sebenarnya aku ...," Surono menunduk dengan lidah yang terasa berat dan kelu.

Namun Erick sudah terlanjur kecewa, dirinya terlihat pergi meninggalkan Surono sendiri.

Terpopuler

Comments

Aries🌠

Aries🌠

uhhuuuukkkk

2021-10-01

0

💈🦃༺เყαɳɠ༄ᶦᶰᴳᴬ°᭄࿐

💈🦃༺เყαɳɠ༄ᶦᶰᴳᴬ°᭄࿐

.gaaaaaaaaspoooll..

2021-09-08

0

@𝕸y💞Ri$🌸

@𝕸y💞Ri$🌸

go bang

2021-06-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!