Bab 16

Keesokan harinya..

"Zac!" seru Zahra.

"Zahra.. semuanya.. maafkan aku." kata Zac, sambil membungkukkan badan.

"Zac, seperti perkataanku sebelumnya, aku sudah memaafkanmu. Begitu pula semua anggota tim yang pada saat itu datang ke rumahmu." balas Alexa.

"Alexa.."

"Lalu.. akulah yang seharusnya meminta maaf padamu. Maafkan aku atas sikapku, Zac." ucap Alexa tulus.

"Alexa.. tidak apa-apa. Aku juga sudah memaafkanmu. Lagipula, kamu pasti sedang memikirkan banyak hal. Aku tidak hadir pada saat latihan terakhir kalian. Apa yang harus kulakukan untuk menebus kesalahanku?" kata Zac.

"Hmm.. kamu harus menuntaskan pengajaranmu." sahut Zahra tiba-tiba.

"Zahra.." ucap Zac.

"Benar juga. Kurasa hanya Zac yang mampu menuntaskan latihan ini hingga sempurna, karena sejak awal dialah yang telah banyak membantu kita." putus Alexa.

"Baiklah. Aku akan mengajari kalian hingga sempurna dan tak terkalahkan." tegas Zac.

Akhirnya, mereka pun berlatih untuk terakhir kalinya di bawah arahan Zac.

Beberapa saat kemudian..

"I--itu.. bukankah itu Dennis?!" ucap Samuel, salah seorang anggota tim.

Pandangan mata semua orang langsung tertuju pada bagian luar jendela besar di ruang pertemuan One Solution.

"Benar.. tapi sedang apa dia di luar sana? Bukankah saat ini sedang hujan..?" balas Natalie, salah seorang anggota tim.

"Apakah dia sedang merenungi kesalahannya?" ucap Zahra.

"Hmm.. tidak mungkin." ucap Alexa.

"Eh? Kenapa kau berpikiran seperti itu, Alexa?" tanya Zahra spontan.

"Itu karena.. dia belum meminta maaf kepada Alice." jawab Alexa geram.

"Alice..? Berarti korban itu.." ucap Zac terkejut.

"Benar. Namun, pelankan suaramu, Zac. Alice dan Zhen berada di sini." ujar Alexa.

"Alice dan Zhen? Sebenarnya seperti apa hubungan mereka?" tanya Zac dengan berbisik.

"Mereka telah berpacaran sejak lama." jawab Alexa.

"EHH??" Zac terkejut bukan main.

"Stt!" Alexa dan Zahra bersama-sama menghentikan pekikan Zac.

"Kau benar, Zac. Hal itu memang tidak terduga oleh siapapun."

"Eh..?" Alexa dan Zahra langsung menoleh dan terkejut secara bersamaan.

"Zhen!"

"Tidak apa-apa, Alexa. Tidak hanya Zac yang terkejut, pasti banyak sekali anggota tim ini yang tidak menduganya. Apalagi, Alice secantik itu." gurau Zhen.

"I--itu tidak benar, Zhen! Kamu adalah pilihan terbaik bagi Alice. Dia sangat mencintaimu, benar bukan, Alice?" ujar Zahra.

"... Ya." jawab Alice.

Melihat respon Alice yang lemah dan tidak seperti biasanya, teman-temannya langsung teringat dan merasa prihatin pada gadis itu.

"Alice, kamu harus kembali menjadi seperti sedia kala. Bersemangatlah kembali, kami akan selalu mendukungmu." kata Zac tiba-tiba.

"Zac.." gumam Alice pelan.

"Lalu, maafkan aku karena telah salah paham padamu selama ini." kata Zac, sambil membungkukkan badan lagi.

"Z--Zac.. kau tidak perlu.." ucap Alice.

"Tidak, Alice. Selama ini, aku telah berpikiran buruk terhadapmu. Jadi, tolong kembalilah menjadi seperti Alice yang biasanya. Meski tidak sekarang, aku yakin bahwa Alice adalah seorang gadis yang tangguh dan percaya diri." kata Zac yakin.

"Zac.. hiks.." isak Alice.

"A--Alice..!" ucap Zac, langsung kalang kabut.

"Tidak apa-apa.. Aku baik-baik saja, teman-teman. Dan juga, terima kasih banyak, Zac." kata Alice dengan senyuman manis yang belum pernah ditunjukkannya kepada siapapun.

Zac dan yang lain hanya bengong dan terpesona oleh kecantikan Alice.

"Oi, oi. Alice adalah milikku, ingat itu semuanya!" sanggah Zhen.

Dalam sekejap, keheningan itu pecah dan digantikan oleh suara tawa semua orang.

"Oi.. kenapa kalian menertawakan aku?" kata Zhen, sedikit tidak terima.

"Hihi."

"A--Alice.. sampai kau juga.." Zhen langsung lemas.

"Bukan begitu, Zhen. Aku senang karena kamu begitu mencintaiku." ucap Alice.

"Alice.." Zhen langsung terpana.

Zhen pun menarik pinggang gadis itu dan menciumnya.

"WOOOOWW!!"

Semua anggota tim pun menjadi heboh, bersiul, bertepuk tangan, dan bersorak senang.

"Andai kamu dan aku bisa sedikit seperti itu, Alexa."

DEG

"Hoon-ah.." ucap Alexa kaget, dengan wajah merona.

"Hoon-oppa~ kau datang juga!" ucap Zahra riang.

"Hoon.." ucap Zac pelan.

"Hmm.. sepertinya semua keadaan sudah kembali seperti semula. Kalau begitu, kalian tidak membutuhkanku lagi ya." ucap Hoon.

CEPLES

"Aduh."

"Hoon, bicara apa kamu? Tentu saja, kita semua sangat membutuhkan kamu yang konyol dan berbakat menjahili orang ini!" ucap Damien tiba-tiba, setelah menceples punggung Hoon dari belakang.

"Damien!"

"Hahaha. Kau kaget, Hoon?"

CEPLES

"Eh..?"

Tiba-tiba, sebuah serangan balasan ringan diluncurkan oleh seseorang kepada Damien.

"Tunggu dulu, Damien. Hoon adalah pacarku." ucap Alexa, dengan sedikit gemetar dan wajah yang merona.

Seketika, reaksi teman-teman Alexa sama persis dengan reaksi mereka terhadap perkataan Zhen sebelumnya.

"Eh.. ke--kenapa kalian tertawa?" ucap Alexa lemas dan wajahnya semakin memerah.

BATSS

Dengan cepat, Hoon melindungi Alexa dengan menutupi tubuh gadis itu di belakang punggungnya.

"Cukup! Kalian tidak boleh memojokkan Alexa!" seru Hoon.

"Hoon-ah.." Alexa tersipu.

"Alexa, aku memang ingin mencium dirimu seperti yang dilakukan oleh Zhen kepada Alice. Namun, aku akan menahan diri, karena saat ini adalah waktu yang serius untukmu dan Zahra." kata Hoon.

"Hoon-ah.."

KISS

"---mmph!"

Seketika, bibir mereka malah bersentuhan.

"H--Hoon-ah.. kamu.." ucap Alexa dengan nafas terengah-engah.

"Bercanda. Hehe." ucap Hoon jahil.

Semua orang pun langsung menegur Hoon dengan mendorong-dorong tubuhnya pelan.

"Hahaha. Kau pasti terkejut dan tidak siap, ya kan, Alexa?" kata Hoon, malah cengar-cengir.

Wajah Alexa sangat merah seperti sedang mendidih atas kelakuan Hoon. Saking terkejutnya, gadis itu roboh.

"Alexa..!" dalam sekejap, Hoon langsung meraih tubuh gadis itu ke dalam pelukannya.

"H--Hoon-ah..." gumam Alexa pelan.

KLUKK

"Alexa??"

Gadis itu malah pingsan seketika.

"HAHAHAHA."

Semua anggota pun tertawa renyah dan merasa gemas kepada pasangan unik itu.

Hoon hanya mendesah, lalu berkata; "Sepertinya, Alexa bukan hanya ketus, namun juga benar-benar manis. Tidak salah lagi."

Sementara itu, di rumah Alexa..

"Chris.. maafkan kami karena sudah berpindah tanpa seizinmu." ucap Jane.

"Tidak, ini semua salahku, sayang. Aku akan membiarkan kalian tinggal di sini sesuka kalian, sebagai hukuman bagiku." balas Chris.

"Tidak, suamiku. Kami akan segera kembali padamu." sanggah Jane.

"Jane.. aku benar-benar meminta maaf.. atas semua perbuatanku kepadamu.." ucap Chris, sambil memandangi luka-luka pada lengan istrinya dengan wajah yang amat sedih dan penuh penyesalan.

"Aku tidak apa-apa sekarang, Chris. Jangan terlalu bersedih." kata Jane, istri yang sabar itu.

"Jane. Mulai saat ini, aku akan memberitahukan semuanya kepada dirimu dan Alexa."

"Eh?"

"Aku akan memberitahukan tentang segalanya. Mulai dari apa yang kukejar selama ini, kekayaanku, hingga alasan-alasanku bersikap tegas kepada kalian berdua. Meskipun, sebagian besar hanyalah kesalahan besar yang telah kuperbuat.." ucap Chris.

"Baiklah, aku akan mendengarkanmu. Walaupun kamu dipenuhi oleh perasaan bersalah, aku dan Alexa akan selalu ada untukmu. Kami sangat mempedulikanmu, sang suami dan daddy tercinta."

Terpopuler

Comments

Cornlove

Cornlove

Nice pink! Perfect work!! 💖💖

2020-04-27

1

Sky Landmarc

Sky Landmarc

Bagusss

2020-04-27

1

SD Mousse

SD Mousse

Baguss thor 🐼

2020-04-27

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!