Bab 6

Setelah sekian lama bertahan dan tinggal bersama dengan suaminya, akhirnya Jane dapat merasakan kehidupan.

Kini, sudah 2 hari berlalu sejak ia dan Alexa meninggalkan rumah Chris. Rumah yang terbilang sederhana, namun sebenarnya cukup nyaman itu ingin dilupakan oleh Jane. Meski saat ini mereka tinggal di dalam sebuah apartemen yang lebih kecil dari rumah mereka, Jane mampu melakukan hal-hal yang disukainya secara bebas.

Biasanya, Chris akan memarahi atau melakukan kekerasan kepadanya, bila ia melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan suaminya itu. Kini, Jane dapat melakukan hal yang paling ditentang oleh Chris sekalipun, yakni melakukan reuni dengan teman-teman fotografer lamanya.

Sudah beberapa bulan Jane tidak dapat berkumpul dengan mereka. Bahkan, sampai 2 hari lalu, melakukan pekerjaan pun ia tidak bisa.

Setelah kakinya benar-benar pulih, ia akan langsung melakukan pemotretan di sebuah gedung tempat ia dan teman-temannya biasa berkarya.

Seperti halnya Alexa, ibunya itu juga memiliki tujuan dan semangat yang khusus dalam dunia fotografi. Hanya saja, dibandingkan dengan ambisi anak muda seperti Alexa, ibunya itu memiliki kedekatan secara pribadi dengan para anak kecil dan remaja yang menjadi model pemotretannya, serta keinginan yang kuat untuk mendukung dan menyuarakan kepentingan maupun pergumulan anak-anak tersebut.

Secara tidak langsung, melainkan melalui fotografi, banyak sekali orang yang tergerak untuk menyumbang dan membantu anak-anak yang ternyata yatim piatu dan sebatang kara tersebut.

Jane telah membangkitkan rasa kemanusiaan dan menginspirasi banyak fotografer lain untuk meniru perbuatannya. Namun, tidak ada seorangpun fotografer yang akan bertindak sejauh Jane.

Jane yang berpenghasilan cukup, namun tidak seberapa bila dibandingkan dengan para fotografer sukses dan terkenal, benar-benar tidak mementingkan pamor ataupun penghargaan dari pihak manapun.

Tujuan utamanya murni untuk menolong anak-anak itu saja. Ia juga telah menghidupi anak-anak itu, walau hanya sedekah. Namun, bagi anak-anak itu, Jane telah memberikan sangat banyak yang ada padanya kepada mereka.

Meski tidak dapat menolong sekian banyak anak-anak muda yang membutuhkan, Jane telah berhasil mengumpulkan sekitar 300 orang anak panti asuhan dan anak-anak yang tidak terurus atau tidak memiliki tempat tinggal. Anak-anak itu juga dididik secara moral dan diajari berbagai hal oleh Jane dan teman-temannya.

Jane dapat dikatakan lemah karena selama ini selalu mengalah dan tunduk kepada Chris. Namun, ia patut dikagumi karena harapan dan semangatnya dalam dunia fotografi.

Dahulu, saat Chris dan dirinya baru menikah, segalanya amat berbeda dengan saat ini. Suaminya itu jauh lebih lembut dan perhatian, ia bahkan memperkenalkan kepada Jane keindahan dan keunikan seni fotografi.

Jane pada masa mudanya adalah seorang pramusaji di sebuah restoran. Wanita itu terkenal cantik, sehingga sering diganggu oleh para pria hidung belang. Karena miskin, Jane selalu direndahkan dan diremehkan oleh siapapun.

Namun, pada saat itu..

"Dia pacarku."

Kalimat itu diucapkan oleh Chris, entah apa maksud dan tujuannya. Akan tetapi, sejak saat itu tidak ada seorang pun yang berani mengganggunya lagi.

Mereka tidak mengenal satu sama lain, sehingga Jane selalu mengabaikan Chris. Namun, suatu hari Chris menghampiri wanita itu.

Jane amat terkejut dan terkoyak atas perbuatan pria tersebut, namun pria itu berkata bahwa ia menginginkan Jane. Ia berjanji akan mencintai wanita itu melebihi apapun dan siapapun, serta membahagiakannya.

Jane yang selama ini belum pernah mengetahui rasanya diinginkan dan dicintai oleh seseorang, akhirnya luluh oleh cinta lelaki itu.

Beberapa tahun pernikahan mereka, hingga Alexa lahir merupakan masa-masa yang berbahagia. Namun, hal itu tidak berlangsung dan bertahan selamanya.

Semenjak Alexa mulai bersekolah, Chris berubah menjadi amat dominan dan kasar kepada Jane.

Seluruh keinginannya harus terpenuhi, ia menjadi dingin dan semena-mena. Ketika Jane tidak dapat memuaskannya, ia menjadi marah besar dan memukuli istrinya sendiri.

Ia bahkan terjun ke dalam dunia gelap.. Ia mulai mabuk-mabukan dan membawa wanita lain ke rumah ataupun ke tempat lain. Ia menjadi liar dan kejam. Namun, ia menjadi semakin sukses dalam karirnya. Pria itu bahkan menyembunyikan seluruh harta kekayaannya dari istri dan anaknya yang hidup sederhana.

Ia terus-menerus menyiksa Jane dengan perbuatan bejatnya. Dengan begitu egoisnya, ia menentang keinginan Jane untuk bercerai dengannya. Ia berkata bahwa Jane masih dapat 'dipakai' olehnya, dan menyuruhnya menunggu bila ia sudah tidak memerlukannya lagi.

Sakit hati dan air mata Jane yang tumpah sudah tak terhitung banyaknya. Ia hanya dapat menahan dan terus menahan semuanya demi putri tunggalnya.

Ia tidak ingin Alexa bertumbuh menjadi seorang gadis yang memiliki trauma dari kedua orang tuanya. Oleh karena itu, Jane terus memendam semuanya seorang diri dan menderita. Hatinya pun menjadi dingin dan semangatnya pudar.

Ia sedikit pasrah akan hidup dan juga hampir menyerah akan mimpinya.

Padahal, Chris adalah orang yang pertama kali memberinya sebuah keberanian untuk bermimpi. Chris adalah orang yang mengajarkan kepada Jane dunia fotografi dan cara untuk mencintai. Namun, ia juga membuat Jane berhenti mencintai, menjadi trauma, dan membenci segalanya tentang pernikahan.

Jane telah amat terluka. Walau demikian, dalam lubuk hatinya yang terdalam, ia ingin sekali suaminya itu berubah. Ia benci mengakuinya, namun ia masih ingin memaafkan dan memberi kesempatan kepada suaminya apabila pertobatan pria itu mungkin.

Tidak akan mudah bagi seorang yang arogan dan dominan seperti Chris untuk meminta maaf kepada istri dan anaknya. Entah apa yang telah menyihir Jane, wanita itu sama sekali tidak dapat membenci ataupun membalas dendam kepada Chris.

Jane memang adalah seorang wanita yang berhati lembut. Namun, terlalu baik hatikah wanita itu, sehingga ia sangat kuat menghadapi semua ini? Tidakkah ia ingin berjuang untuk kebahagiaannya sendiri?

Bagi Alexa, sikap ibunya itu membuatnya kesal. Namun, dalam hatinya, Alexa sangat mengagumi dan mengasihi ibunya.

Alexa berkeinginan untuk menjadi seorang fotografer yang berhasil dan menginspirasi sebanyak-banyaknya orang.

Ia bercita-cita untuk menjadi penyongkong dan pemberi semangat kepada ibunya. Meski tidak mengetahui apa saja yang telah dialami oleh ibunya, ia tidak ingin ibunya patah harapan dan berdiam diri, serta menjauhkan diri dari Alexa.

Gadis itu ingin menguak kebenaran mengenai perbuatan ayahnya. Apakah yang membuat ayahnya itu menjadi sedemikian bengis dan tidak berperasaan?

Suatu hari nanti, ia pasti akan menemukan jawabannya. Ia tidak ingin keluarganya hancur berantakan. Jane adalah orang yang paling disayangi oleh Alexa, mana mungkin gadis itu akan membiarkan ibunya kehilangan makna hidupnya?

Kini, Alexa harus semakin bijak dan cerdik dalam memisahkan masalah keluarga dan karir. Ia tidak ingin masalah keluarga membebani dirinya dalam berkarya, dan secara bersamaan ia tidak ingin ibunya menanggung atau mengalami ketidakadilan seorang diri lagi. Baik karir maupun keluarga, ia akan melindungi keduanya dengan sekuat tenaga.

Dengan kecermatan dan perhitungannya, akhirnya Alexa memutuskan untuk memisahkan ibunya dari ayahnya untuk sekian lama, bahkan mungkin selamanya. Ia jauh lebih bertekad daripada ibunya. Alexa ingin melihat seperti apa reaksi ayahnya saat ditinggalkan seorang diri.

Terpopuler

Comments

Zara Pizz

Zara Pizz

sedihh n marah sm tokoh chris dll.. 😓😤 tapi makin penasaran sm lanjutan nya 😂lanjut donk thor😗

2020-03-26

1

Ani Lestari

Ani Lestari

lanjut thorr 💪♥️♥️

2020-03-26

1

Karen Chua

Karen Chua

ohh.. kasihan bgt 😭🤧 semoga cepat teratasi dan dipulihkan mslh Alexa dan keluarga. lanjuttt author 🥰

2020-03-26

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!