Bab 5

Hari ini Alexa dan Jane, ibunya, akan berpindah ke apartemen Aunty Elise setelah Alexa selesai berlatih di One Solution.

"Alexa, kamu boleh pulang lebih awal hari ini. ibumu pasti telah menunggu." kata Aunty Elise.

"Tapi Aunty Elise, Alexa masih menyempurnakan teknik objek refleksi untuk digunakan dalam lomba." jawab Alexa.

"Baiklah. Kamu dapat kembali ke tempat ini untuk berlatih, namun kamu harus membantu ibumu dulu sekarang." tegas Aunty Elise.

"Baik--baiklah, saya mengerti." kata Alexa akhirnya, dengan sedikit ragu-ragu.

"Alexa. Memang kompetisi ini sudah dekat dan penting sekali untukmu dan bagi kita semua. Namun, jangan sampai kamu jadi mengabaikan keluargamu. Selama ini ibumu adalah orang yang telah membesarkan dan menyayangimu dengan sepenuh hati. Jangan sampai kamu lupa, Nak." ucap Aunty Elise, mengingatkan Alexa.

"Baik, saya mengerti. Terima kasih, Aunty Elise." kata Alexa, ia pun berpamitan dari tempat itu dan berjanji akan segera kembali.

Alexa diantar oleh Hoon dengan mobil lelaki itu hingga tiba di depan rumah. Sebelum Alexa hendak membuka pintu mobil, lelaki itu berkata; "Alexa. Kamu jangan khawatir tentang lomba ini. Baik lomba maupun urusan keluarga, keduanya pasti dapat teratasi."

Alexa tertegun sejenak mendengar perkataan lembut dan perhatian yang diberikan oleh Hoon. Wajah Alexa sedikit merona, dan ia memalingkan wajah sambil menjawab; "A--aku tahu. Terima kasih.."

Hoon tersenyum kecil. Keduanya tidak memandang pada satu sama lain, namun Alexa dapat merasakan senyuman lelaki itu. Senyum menawan milik Hoon yang selama ini membuat hati Alexa bergetar.

Alexa pun membuka pintu dan turun dari mobil. Mereka saling berpamitan dan melambaikan tangan, hingga mobil Hoon melaju meninggalkan tempat itu.

Alexa berbalik dan menekan bel pintu. Ia menghela nafas untuk menenangkan diri, sebab bisa saja ayahnya berada di rumah saat ini.

Setelah menunggu beberapa saat, Jane muncul dari balik pintu rumah dan berlari kecil membukakan pagar rumah.

"Mom.. tidak perlu berlari. Apakah Daddy ada di rumah?" kata Alexa, seraya membantu ibunya membuka pintu pagar yang sudah tidak terkunci.

Namun, ibunya tidak menjawab dan hanya berbalik memasuki rumah seketika Alexa telah memasuki halaman rumah.

"Mom!" Alexa sedikit kalang kabut hendak mengejar ibunya, namun ia harus menutup dan mengunci pintu pagar terlebih dahulu.

Akhirnya, setelah berhasil mengunci pintu pagar dan pintu rumah, Alexa mencari ibunya di dalam rumah.

"Mom?" katanya berulang kali sambil melangkah.

Ia membuka pintu kamar ayahnya secara perlahan dan hati-hati, namun ibunya tidak ada di sana. Akan tetapi, Alexa masih merasa lega, sebab hal itu menandakan bahwa ayahnya sedang tidak berada di rumah.

"Mom?"

Alexa membuka pintu kamarnya dan..

Matanya langsung terpaku dan menyiratkan kepedihan ketika melihat ibunya yang sedang menangis seorang diri, dan secara bersamaan menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

"Mom..? Mommy kenapa? Jangan menangis." kata Alexa lembut sambil memeluk ibunya, namun ia amat terkejut setelah melihat kaki ibunya..

"Mom?!" Alexa tersungkur di bawah kaki ibunya dan mengamati kaki ibunya yang membengkak dan memar.

Ibunya hanya berkata lemah; "Mommy tidak apa-apa, Alexa."

"Apanya yang tidak apa-apa?! Apakah daddy yang melakukan hal ini? Kalau benar, Alexa akan melaporkan semua ini kepada polisi sekarang juga!" kata Alexa, dengan murka.

"Alexa.. mommy mohon. Sudah, tidak apa-apa." kata Jane, memohon.

"MOM..!!" Alexa menjerit, ia benar-benar tidak suka dengan sikap ibunya yang selalu mengalah kepada ayahnya. Sebenarnya, untuk apa ibunya itu terus melindungi suami yang selalu menginjak-injak harga diri dan berbuat semena-mena kepadanya itu?

"Alexa.. mommy mohon.. Ini semua salah mommy." pinta Jane, dengan wajah sedih dan air mata.

"Mom.." wajah Alexa seketika melembut, lalu ia mendekat dan memeluk ibunya kembali.

"Mommy tidak ingin menghalangimu lagi, Alexa. Mommy sungguh tidak ingin."

"Mom.. apa maksud mommy?" Alexa melepaskan pelukannya, lalu bertanya dengan heran.

"Mommy tidak ingin membebani dirimu yang akan mengikuti kompetisi, mommy juga tidak ingin urusan ayahmu jadi berat dan mengacaukan fokusmu."

Seketika, Alexa tersentuh oleh perkataan ibunya. Ia pun menangis tersedu-sedu, sambil memeluk ibunya erat-erat.

"Mom... maafkan Alexa.. maaf.. Alexa sungguh tidak tahu bahwa mommy sangat memikirkan Alexa. Akan tetapi, sama seperti mommy, bagi Alexa.. mommy sangat penting dan berharga." kata Alexa, dengan terisak-isak.

"Alexa.."

Ibu dan anak itu berpelukan saling menghibur satu sama lain. Namun, Alexa tetap saja merasa bahwa ia tidak dapat membiarkan hal ini terus terjadi. Ia benar-benar tidak ingin kekerasan ayahnya menimpa ibunya lagi. Tidak akan dibiarkannya lagi!

"Mom, saat ini juga aku akan meringkas semua barang kita. Kita pergi dari sini." tegas Alexa.

Ibunya menganggukkan kepala. Lalu, hendak membantu Alexa..

"Tidak. Mommy beristirahat saja. Biar Alexa yang melakukannya." Alexa menghentikan niat ibunya.

Ibunya patuh dan duduk perlahan di atas ranjang, sambil merintih kesakitan sepelan mungkin.

"Mom... apa yang terjadi selama Alexa pergi ke One Solution?" tanya Alexa dengan nada suara yang sedih dan penat, namun masih terdengar tegas.

"Daddymu.. datang ke rumah. Ia mengetahui bahwa mommy berniat untuk meninggalkan rumah ini.."

"Lalu? Daddy melukai kaki mommy?!" nada suara Alexa meninggi, ia benar-benar murka, namun masih harus menahan emosinya. Ia bangkit berdiri dan menunggu respon dari ibunya.

"Benar.. Daddymu berkata bahwa ia akan.. membunuh kita berdua bila kita berdua sampai tertangkap basah olehnya. Jadi.. mommy berkata bahwa mommy akan pergi seorang diri saja. Daddymu menyuruh mommy berjanji akan hal itu."

Mendengar itu, Alexa amat sangat murka. Tidak ada hal yang dapat meredakan amarah Alexa saat ini. Ia benar-benar membenci sang ayah. Tangannya bergetar, sehingga ia mengepalkannya kuat-kuat.

"Mom, ketahuilah bahwa Alexa tidak akan pernah meninggalkan mommy seorang diri. Jadi, mommy juga tidak boleh meninggalkan Alexa seorang diri.. Apa jadinya Alexa tanpa mommy?"

"Alexa.. mommy mengerti. Mommy juga merasa demikian. Namun, kamu tidak tahu.. daddymu itu adalah seorang pria bengis yang mampu melakukan apa saja terhadap kita berdua, termasuk mengancam dan.. membunuh."

"Mom. Alexa sama sekali tidak takut pada daddy. Yang paling Alexa takutkan ialah.. kehilangan mommy. Jadi, mommy jangan meninggalkan Alexa lagi." pinta Alexa dengan wajah sedih.

Wajah Jane seketika melembut, ia berdiri, lalu menangis dan memeluk putrinya.

"Mom.. jangan khawatir. Alexa tidak takut dengan ancaman daddy. Bila daddy ingin menggunakan kekerasan, maka Alexa tidak akan segan-segan untuk melawannya dengan cara Alexa sendiri. Ini semua demi mommy, demi kita berdua. Jadi, mommy jangan berkecil hati. Sekarang, kita pergi dari sini sebelum daddy memergoki kita."

Alexa kembali meringkas semua barang mereka. Di rumah itu, suasana memang amat tegang dan mencekam. Tidak akan ada yang merasa betah, kecuali orang itu adalah orang asing yang sama sekali tidak mengenal atau mengetahui tabiat sang ayah. Mereka ingin segera meninggalkan tempat itu, pergi jauh dari sana dan tidak pernah kembali lagi, untuk selamanya.

Sesudah berhasil meringkas semua barang, mereka bergegas memanggil taxi dan..

TIN TIN

Mereka berdua menoleh dan terkejut.

Di hadapan mata mereka, sebuah mobil telah menunggu untuk membantu kepindahan mereka.

"Hoon-ah!" Alexa memanggil Hoon, sambil berjalan mendekati mobil.

"Alexa, cepatlah. Bukannya kamu harus meninggalkan tempat ini bersama dengan ibumu sebelum ayahmu kembali?" kata Hoon dalam bahasa Korea. Lelaki itu menundukkan kepala dengan hormat kepada Jane seraya turun dari mobil dan membantu memasukkan barang-barang mereka ke dalam mobil, sementara wanita itu terlihat kebingungan.

"Iya.. tapi.." ucap Alexa, dalam bahasa Korea.

"Sudahlah, jangan pikirkan apapun. Cepat masuk." perintah Hoon.

"Baiklah.. terima kasih, Hoon-ah."

Hoon tersenyum ramah kepada Alexa dan ibunya secara bergantian. Akhirnya, Alexa pun meminta ibunya untuk memasuki mobil, dan berkata akan menjelaskan semuanya di dalam mobil.

Jane terperangah, lalu berbisik kepada Alexa; "Jadi, pemuda tampan ini adalah salah seorang anggota tim One Solution?"

"Ah, mommy bisa saja. Namun, benar. Itulah kenyataannya." bisik Alexa sepelan, namun sejelas mungkin di telinga ibunya.

"Apakah kamu menyukainya?" tanya Jane tiba-tiba.

Wajah Alexa langsung merona, lalu ia tiba-tiba berkata; "Ah, mommy ada-ada saja. Mana mungkin aku menyukai Hoon!"

Seketika, ia sadar bahwa perkataannya barusan terlalu keras. Alexa pun merasa sangat malu, lalu menutupi serta menepuk mulutnya sendiri dengan jari-jari tangannya. Jane tertawa kecil melihat reaksi putrinya.

Sementara itu, Hoon masih terlihat mengemudi dengan serius. Dengan gugup, Alexa pun bertanya kepada Hoon sambil membuka sekat kaca yang membatasi kursi penumpang depan dan tengah di dalam mobil pinjaman yang digunakan oleh Hoon.

"Hoon-ah.. apakah kamu mendengar perkataan kami barusan?"

Hoon hanya mengemudi dengan menatap ke depan, seolah ia sedari tadi tidak peduli dan sedang serius mengemudi.

"Hm? Perkataan apa, Alexa?" tanyanya.

"Ah, itu.. bukan apa-apa. Maaf mengganggu." kata Alexa, seraya menutup kembali sekat itu dan duduk dengan tenang.

Sementara Alexa sudah terlihat tenang dan merasa 'aman', Hoon melirik ke arah kaca depan mobil dan tersenyum.

Tentu saja aku mendengarnya. Kamu benar-benar tertangkap basah olehku, Alexa yang manis. kata Hoon dalam hati.

Mobil itu terus melaju. Alexa dan ibunya tertidur di kursi tengah karena perjalanan yang cukup jauh. Sementara Hoon mengemudi dengan tenang sambil mendengarkan musik.

Terpopuler

Comments

Salade

Salade

hmmm aku jg penasaran sm reaksi Chris yg ditinggalin sendirian. keren abis deh author kita 👍 pake paragraf narasi ato dialog pun bisa! lanjuttt thor 😍💖💖

2020-03-26

1

Ani Lestari

Ani Lestari

jangan lupa update. saya mendukungmu author ♥️♥️

2020-03-25

1

Ani Lestari

Ani Lestari

bagussssssss

2020-03-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!