PERTEMUAN DI PELABUHAN ANTWERPEN

BAB 19

Sehari setelah mereka menghabiskan waktu bersama untuk terakhir kalinya, rombongan sirkus terakhir pun bergegas pergi untuk melanjutkan perjalanan mereka yang akan kembali menuju utara. Setelah semuanya saling mengucapkan salam perpisahan, karavan-karavan itu pun berangkat meninggalkan kediaman milik keluarga Mathew.

"Egon, berjanjilah suatu saat kau akan datang kembali menjengukku," pinta Ane sebelum Egon meninggalkan dirinya.

"Tentu saja. Kalau aku ada waktu, aku akan kembali datang untuk menjengukmu," jawab Egon.

"Kau yakin?"

"Ehem."

Egon mengangguk.

"Baiklah anak-anak, waktu berpamitan sudah habis. Aku rasa, kami akan segera berangkat dan memulai perjalanan kami kembali," ucap Kristoffer.

"Berhati-hatilah kalian dalam perjalanan, kalau kalian telah sampai di suatu tempat, mohon kirimkan surat kepada kami agar kami tahu dimana kalian singgah," Diana menimpali.

"Baiklah, kami akan mengirim surat setelah kami sampai nanti," Bradon menjawab dengan bersemangat.

Ane bersedekap sambil memelototi Bradon, "Aku pegang janjimu Brad, kalau kau tidak melakukannya, aku sendiri yang akan datang menagih janji itu di hadapanmu."

Sebelum pergi, para anjing pun saling berpamitan. Alpha dan Fawn telah bertekad ikut tinggal bersama Ane dan Diana. Maka dari itu, perpisahan mereka menjadi begitu mengharukan.

Sebab, baru kali ini mereka benar-benar berpisah untuk waktu dan jarak yang tidak mereka ketahui. Beberapa menit kemudian setelah berpamitan dengan tuan dan nyonya Mathew serta Eldar, rombongan sirkus pun benar-benar pergi meninggalkan Ane dan Diana untuk menjalani hidup dengan masa depan yang cerah bersama keluarga Mathew.

***

Dalam perjalanan mereka kali ini, rombongan sirkus yang sudah tidak beroperasi itu terus saja berjalan di siang dan malam hari tanpa melakukan persinggahan di tempat manapun.

Mereka hanya berhenti untuk mengistirahatkan serta memberi makan para kuda yang kelelahan. Hingga kira-kira 42 jam penuh mereka berada di atas karavan, Kristoffer yang sedang duduk bersama Gustafo di karavan paling depan dan Egon bersama Bradon di karavan bagian tengah itu merasa bosan dan memutuskan untuk singgah beberapa hari di sebuah kota.

Setelah melewati Vennbahnweg, sampailah mereka di perbatasan Belgia. Pada sebuah pelabuhan yang bernama Antwerpen, mereka berhenti untuk mencari uang.

Maka digelarlah pertunjukan yang sederhana namun cukup memukau dan berhasil menarik perhatian beberapa orang yang menonton. Salah satunya adalah Peter. Seorang pria seumuran Kristoffer itu baru saja pulang dari tempat kelahirannya, Inggris. Peter sangat terpukau dengan penampilan anak-anak sirkus tersebut. Maka dari itu ia menunggu waktu yang pas untuk menemui mereka.

PROK ! PROK ! PROK !

"Menakjubkan. Kalian benar-benar menakjubkan."

Pria bernama Peter itu membuat terkejut Egon dan kawan-kawan yang sedang beristirahat untuk melepas kostum mereka. Spontan saja Egon, Brad, Gustaf dan Kristoff menoleh pada suata tepukan tangan yang cukup keras itu.

"Apa kalian memang sebuah grup sirkus?" tanya Peter.

"Benar. Kami grup sirkus Alexander."

"Penampilan kalian keren sekali. Tarian kalian, uh ah,,," Peter menirukan gerakan kaki khas tarian Irish. "Itu menakjubkan," lanjutnya.

"Terima kasih."

Peter berdehem.

"Perkenalkan, aku Peter. Apa kalian lapar? Bagaimana kalau aku mentraktir kalian makan di sana?" ucap Peter sambil menunjuk sebuah tempat makan pinggiran jalan.

"Apa? T tidak perlu tuan. Kami akan mencari tempat untuk memarkir karavan dengan nyaman," jawab Bradon.

Peter duduk di tanah sebelah Egon yang kosong. "Aahh,, aku tahu tempat luas yang cukup nyaman di sini. Aku akan memberitahu kalian."

"Tuan benar-benar tahu dimana itu?" tanya Egon.

"Yeah! Ikutlah denganku. Aku akan menunjukkannya."

Peter ikut naik ke dalam karavan agar mudah menunjukkan tempat parkir nyaman untuk karavan sirkus. Pria itu benar-benar menunjukkan tempat yang nyaman di sebuah tepian pantai.

Walaupun ada di dekat pelabuhan yang ramai, tempat tersebut cukup tenang dengan angin yang semilir. Karena Peter sudah menunjukkan tempat nyaman untuk istirahat karavan mereka, Kristoffer bersedia membawa anggotanya untuk menerima traktiran makan dari Peter.

Di sebuah tempat makan.

"Jadi, kalian datang dari mana?"

"Dua hari yang lalu, kami baru saja meninggalkan Swiss."

"Swiss?"

"Ya. Kami mengantar dua saudari kami yang diadopsi oleh keluarga Mathew," jawab Gustafo.

"Adopsi?"

"Benar."

"Jadi, kalian enam bersaudara?"

"Ya. Bisa dibilang begitu."

"Hmm,, lalu kalian hendak kemana setelah ini?"

"Awalnya kami berniat pergi ke Inggris dengan menumpang kapal kargo. Tapi setelah memikirkannya, kami tidak jadi ke sana dan akan kembali saja ke Perancis," Kristoff menjelaskan.

Hening.

"Kau sendiri datang dari mana, tuan?" tanya Egon mewakili yang lain.

"Aku baru kembali dari London. Karena aku punya pekerjaan di sini, jadi aku tidak bisa berlama-lama di sana."

"Memangnya apa pekerjaanmu?" Brad penasaran.

"Aku memperbaiki segala macam barang bekas. Tapi aku paling senang saat memperbaiki jam saku alat penunjuk waktu."

"Alat penunjuk waktu?"

Brad merasa penasaran dengan ucapan Peter tentang alat penunjuk waktu. Karena kebetulan Peter membawa sebuah jam saku penunjuk waktu yang baru saja ia selesaikan, ia menunjukkan benda tersebut pada Brad.

"Benda ini namanya Taschenuhr," terang Peter.

"Taschenuhr?" tanya Brad, Egon dan Gustaf berbarengan sambil memelototi jam saku yang disebut dengan Taschenuhr itu.

"Ya. Sebelumnya benda ini berukuran besar dan hanya keluarga kerajaan saja yang memilikinya. Namun aku berhasil mereparasi dan mengembangkannya dengan model lebih kecil dan ringkas seperti Taschenuhr ini. Dengan begitu, beberapa bangsawan lain dapat memilikinya walaupun mereka bukan dari keluarga raja."

"Wow!! Itu artinya kau tukang reparasi yang hebat, tuan. Apa aku boleh menyentuhnya?" Brad begitu tertarik dengan benda milik Peter tersebut.

"Silahkan."

Setelah cukup lama terkagum-kagum dengan bentuk jam saku yang begitu indah, mereka pun melanjutkan makan kembali sambil berbincang panjang. Rupanya Peter adalah seorang pereparasi benda dan barang bekas yang cukup terkenal di Swiss. Berkat dirinya, beberapa jam besar kerajaan pun dapat dikembangkan menjadi lebih baik lagi.

...****************...

Selesai makan, mereka kembali ke tempat dimana karavan terparkir dengan berjalan kaki. Egon berjalan diikuti empat ekor anjing ceria yang ada di belakangnya.

Hal itu membuat Peter merasa penasaran, sebab Egon tampak seperti induk para anjing tersebut.

Bagaimana tidak? Jika Egon melangkah ke kanan, anjing-anjing itu akan mengikuti arah ke kanan. Jika Egon ke kiri, anjing-anjing itupun akan mengikuti langkah Egon ke kiri. Benar-benar persis seperti anak dengan induknya.

"Hey, siapa namamu, bung?" tanya Peter.

"Aku Egon."

"Oh. Egon, sejak pertunjukan tadi, aku melihat bahwa anjing-anjing itu begitu menempel padamu. Apakah kau memelihara mereka dari kecil? Biasanya, jika seseorang memelihara anjing dari kecil, anjing tersebut akan setia dan menyayangi tuannya,"

"Tidak. Hanya yang ini saja yang aku pelihara dari kecil," jawab Egon sambil mengusap punggung Gill.

"Benarkah? Tapi, mereka juga seperti begitu menyayangimu, ya?"

"Egon memang ketua para anjing itu," Gustafo menyela. "Jadi, apapun perintahnya, maka anjing-anjing itu akan menurutinya."

"Wah, itu mengangumkan. Dulu aku punya seekor anjing. Tapi baru sehari aku merawatnya, anjing itu melarikan diri entah kemana. Mungkin aku yang tidak pandai menjadi induknya," cerita Peter sambil tertawa mengenang kejadian itu.

"Benarkah? Itu lucu sekali."

Mereka tertawa mendengar cerita Peter. Walaupun baru bertemu, mereka semua langsung akrab seperti seorang kawan. Bahkan Kristoffer yang berdarah dingin pun dapat menerima kehadiran Peter yang kocak namun jenius itu.

...****************...

BERSAMBUNG...

Terpopuler

Comments

mutoharoh

mutoharoh

semangat kak.....


saling dukung yah

2021-07-02

1

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 43 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!