BAB 5
Ketika malam tiba, Egon dan Gill bermalam di tenda sirkus milik ayah Bradon. Mereka tidur di pembaringan kayu dalam sebuah karavan tua. Baru kali ini Egon menemukan kereta yang mempunyai tempat tidur seperti rumah berjalan tersebut.
Sebab, selama ini ia tidur hanya di dalam gua tanpa alas kain. Keluarga Amaury hanya menggunakan batu ataupun daun kering saja untuk alas tidur mereka.
"Benda seperti kereta ini namanya karavan. Kau bisa berkeliling dunia dengan ini. Kau juga bisa menyimpan bajumu di lemari ini, lalu memasak di perapian itu."
"Bahkan ada rak untuk piring dan gelas. Kau tahu? Aku begitu senang saat ayah memberitahuku bahwa kami berdua akan berkeliling dunia dengan karavan. Dan memang seperti itulah kenyatannya. Kami benar-benar berkeliling benua Eropa dengan karavan kami ini," ucap Bradon memperkenalkan karavannya pada Egon.
"Hmm,, menakjubkan. Semuanya bisa masuk di sini."
Egon mengusap setiap bentuk perabot dari kayu tersebut dan menatap takjub barang yang begitu menarik perhatiannya. Semuanya tampak mengasyikkan dan baru baginya.
Bagaimana tidak? Di hutan, ia tidak pernah melihat barang-barang seperti itu apalagi di dalam guanya. Jangankan lemari pakaian atau piring gelas, untuk makan saja mereka langsung menggunakan tangan dan mulut untuk menyantap daging buruan mereka.
Setelah merasa puas melihat-melihat keajaiban karavan milik ayah Bradon, Egon kembali pada pembaringannya. Begitu juga Bradon. Mereka beristirahat untuk kembali beraktifitas besok.
Pada malam yang sunyi, Gill mendekati Egon. Ia bertanya sesuatu padanya. "Apa rencanamu selanjutnya?"
"Entahlah, aku belum membuat rencana. Tapi apakah mungkin, jika kita ikut dengan mereka berkeliling dunia? Jadi, selama itu pula kita dapat bersembunyi dari kejaran manusia yang memburu kita," jawab Egon lirih.
"Jadi, begitu rencanamu?"
"Hmm,, mungkin untuk saat ini itulah jalan yang terbaik. Sambil menunggu kita dewasa, kita akan ikut di club sirkus mereka."
"Baiklah. Aku setuju. Kita akan kembali setelah kita dewasa nanti. Benar, bukan?"
"Hmmm." Egon memeluk Gill.
Dari tubuh Gill ia dapat merasakan kehangatan yang sama seperti saat ia memeluk Eva. Mereka berdua menjalin ikatan yang kuat dan saling menguatkan. Melindungi dan saling menyempurnakan.
...****************...
Pagi saat Egon membuka mata, penghuni tenda sirkus sudah mulai bersiap dengan keberangkatan mereka. Ia mengintip dari celah jendela karavannya.
Ayah Bradon dan beberapa anggota dewasa mengusungi beberapa benda dan memasukkannya ke kereta paling besar, yaitu kereta barang.
Pada saat ia sedang mengamati aktifitas tersebut, Bradon berdiri di dekatnya dan membuatnya kaget.
"Kau sedang melihat apa?"
"Eh?? Kau sudah bangun, apa tidurmu nyenyak?" Egon menyapa Bradon.
"Ya, tidurku semalam terasa sangat nyenyak. Kau sendiri bagaimana?" tanya Bradon balik.
"Ehem. Juga, sangat nyenyak."
Mereka berdua bergegas bangun. Sebelum turun, Bradon merapikan terlebih dahulu seprei dan selimut di pembaringannya. Egon pun mengikuti apa yang Bradon lakukan.
Ia menyukai kepribadian Bradon yang begitu teratur dan rapi. Setelah mereka selesai dengan pembaringan, mereka pun turun keluar dari karavan.
Anggota lain yang sudah bangun juga sedang bersiap. Bahkan tenda sirkus mereka juga sudah dibereskan. Setelah paman Bet, sang penjaga kuda itu sudah menyiapkan kuda mereka, masing-masing penanggung jawab karavan mengambil kuda-kuda mereka. Mengikat dan memasangnya ke karavan.
Sebelum berangkat, mereka masak untuk sarapan mereka terlebih dahulu. Nona Diana menyalakan api dalam tungku dan mengambil satu keranjang telur. Ia akan merebusnya terlebih dahulu.
Di samping nona Diana, duduk pula nona Charlotte yang sedang memotong tomat dan sayuran. Beberapa anak laki-laki yang duduk di depan karavan mereka pun bernyanyi bersama.
Dan karena persediaan susu mereka habis, paman Kristoffer pergi ke rumah penduduk untuk membeli susu sapi. Beberapa menit berlalu, ia kembali membawa satu ceret besar berisi susu sapi segar.
Aroma masakan sudah tercium. Tumisan bawang yang beradu dengan garam membuat perut mereka lapar. Rupanya nona Charlotte juga membuat steak daging.
Setelah Bradon membantu menyiapkan alat makan mereka dan menatanya di atas tikar, kedua wanita itu membawa beberapa nampan penuh makanan. Semuanya pun berkumpul di depan makanan tersebut.
Egon duduk bersila di dekat Bradon. Dari pandangan matanya, ia juga sudah merasa lapar. Sepertinya, makanan manusia itu enak juga. Pikirnya.
Paman Kristoff membagikan susu segar, masing-masing mendapat bagian satu gelas untuk sarapan mereka. Akhirnya, mereka pun mulai menikmati sarapan dengan steak daging ala mereka beserta sayurnya dan dua telur rebus untuk masing-masing orang.
"Ya Tuhan! Makanan apa ini? Ini lezat sekali,,,," pekik Egon dalam hatinya sambil mengunyah dengan cepat makanan yang tersedia di atas piringnya.
Gill juga mendapat jatah makan daging, ia menikmati makanan tersebut dengan perasaan aneh. Namun begitu, ia mencoba menghabiskannya.
"Nona Diana dan nona Charlotte adalah koki terbaik kami. Masakan mereka selalu membuat hati kami bahagia," bisik Bradon di telinga Egon.
Egon mengangguk, tanda ia juga menyetujui ucapan Bradon. Rasa daging berbumbu yang baru ia rasakan itu terasa begitu lezat di lidahnya, begitu lembut dan basah di dalam mulutnya. Belum lagi telur rebus yang gurih membuatnya semakin merasa bersemangat.
Ketika makanannya habis dengan cepat, nona Charlotte menawarinya untuk menambah lagi, tentu saja Egon menerima tawaran itu dengan baik. Nona Charlotte memberinya sepotong daging dan satu telur rebus.
Lagi-lagi Egon melahapnya dengan cepat. Hal itu membuat semua yang berada di sana menertawakannya. Sebab, cara makan Egon tampak agak seperti binatang menurut mereka.
Mereka pikir, mungkin karena Egon anak jalanan sehingga kurang memahami tata krama. Tetapi lepas dari itu semua, mereka menganggap Egon adalah anak yang cukup menyenangkan. Dan dalam situasi ini, anak itu dapat membuat mereka tertawa.
Setelah acara makan mereka selesai, Diana dan Charlotte membereskan alat makan dan segera mencucinya. Paman-paman yang lain menyiapkan diri sebagai kusir dan duduk di belakang kuda, memegang tali kekang untuk menentukan arah perjalanan mereka.
"Apa kau jadi mau ikut bersama kami, Egon?" tanya Bradon.
"Iya, kami akan ikut."
"Kalau begitu, ayo masuk ke caravanku."
Beberapa menit setelah itu, mereka akhirnya berangkat. Kuda-kuda yang kuat dan gagah itu berjalan sesuai arahan dari paman-paman kusir.
Caravan-caravan sirkus itu pun mulai berjalan beriringan meninggalkan tanah lapang yang semula mereka gunakan untuk menggelar pertunjukkan. Semua mata yang ada di sana menatap kepergian kelompok sirkus tersebut dengan penasaran.
Babak baru bagi Egon segera dimulai. Perjalanan hidupnya diantara manusia mulai ia jalani. Sambil menunggu dirinya dewasa, ia sengaja ikut dalam kelompok sirkus milik Alexander, ayah Bradon, untuk menyamarkan keberadaannya.
Keberadaan manusia serigala sesungguhnya. Manusia serigala yang beberapa minggu lalu dicari dan menjadi ancaman penduduk desa di sekitar hutan Marseille.
...****************...
BERSAMBUNG....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
I.S.DINIa
kerennn uyyy, baru sampe sini dulu😍👏👏
2022-01-04
1
mutoharoh
👍👍👍👍👍👍
2021-06-22
1