ALONE IN THE WORLD

ALONE IN THE WORLD

"EGON : THE BABY LYCAN"

BAB 1

Di tanah Eropa pada abad -17 SM.

Dikatakan, ditengah malam yang penuh hiruk pikuk dan teriakan orang, seorang wanita muda dengan baju yang koyak dan lusuh serta kakinya yang tanpa alas, berlari begitu kencang di bawah hujan panah dan reruntuhan bangunan yang hancur karena terbakar api.

Dengan sebuah keranjang bayi di dalam pelukannya, ia terus saja menangis dan berlari melewati hutan dan menuju pantai.

Orang yang ia cintai telah dibantai dengan sadis oleh penduduk desa sebab mereka mengetahui bahwa laki-laki tersebut adalah makhluk yang selama ini meneror penduduk desa mereka.

Selama ini, desa tempat tinggal mereka di gemparkan oleh teror sebuah makhluk mengerikan yang tampak seperti manusia, namun berwujud serigala. Makhluk ini dikenal sebagai Likantrof/Lycan.

Makhluk tersebut membunuh siapa saja yang ia temui pada malam dimana Supermoon muncul. Dan pada saat para penduduk mengepung makhluk itu dan berhasil menembus dadanya dengan pedang serta peluru perak, maka sebagai wanita yang selama ini hidup dengannya di dalam hutan pun pergi melarikan diri bersama putranya.

Dengan sekuat hati ia berusaha menyelamatkan putra satu-satunya itu dari amukan penduduk.

Wanita itu terus berlari melewati hutan lebat menuju sungai yang terhubung dengan lautan. Ia berniat akan menenggelamkan diri dan mengarungkan putranya ke lautan lepas dengan keranjangnya.

Ketika akhirnya ia sampai di tepi pantai, ia berjalan terus menuju tengah lautan. Sebelum ia melepaskan pelukannya pada sang putra tercinta, wanita itu terus saja menciumi bayi tampan tersebut sambil menangis merasakan pedihnya perpisahan mereka.

"Selamat tinggal bayiku, semoga Tuhan selalu melindungimu." ucapnya dalam isakan tangis dan luka yang mendalam.

Dengan tangan yang gemetaran, ia melepas pelukannya dan meletakkan kembali bayinya ke dalam keranjang. Lalu ia mulai mendorong jauh keranjang tersebut hingga terbawa ombak dan derasnya arus air.

GYUT

Saat keranjang itu sudah cukup jauh dari jangkauannya, wanita itupun menenggelamkan dirinya ke dalam air dan bunuh diri begitu saja.

Tepat saat wanita itu sudah lemas, datanglah segerombolan penduduk desa yang membawa obor dan parang serta senapan untuk memburunya.

"Itu dia, di sana !" teriak salah satu penduduk.

Kemudian mereka memeriksa keadaan wanita muda itu dengan teliti. "Dia sudah tewas. Tapi aku tidak menemukan bayinya di dekat sini!" seru yang lainnya.

"Kita harus mencari bayi itu di manapun juga. Jika tidak, keberadaannya akan mengancam semua penduduk di muka bumi ini," ucap sang pemimpin desa.

Mereka pun pergi meninggalkan wanita yang sudah tewas itu begitu saja. Dengan perasaan yang belum tenang, mereka kembali ke desa menemui anak dan istri mereka.

Malam itu, mereka berpesta untuk keberhasilan mereka melenyapkan makhluk yang meneror penduduk beberapa waktu yang lalu. Minuman-minuman arak dan daging babi pun mereka hidangkan dengan jumlah yang banyak. Bahkan mereka menari-nari atas kemenangan mereka.

••••••

Beberapa tahun berlalu, penduduk merasa ancaman yang mereka takutkan tidak akan kembali terjadi. Sebab desa mereka sudah kembali aman seperti sebelumnya.

Hingga akhirnya mereka pun lalai. Semakin lama, penjagaan di desa mereka berkurang. Bahkan jika biasanya mereka selalu berjaga di tiap malam, sekarang mereka lebih memilih berpesta ataupun bersenang-senang dengan wanita-wanita bayaran mereka.

...****************...

Sepuluh tahun kemudian di dalam hutan rimba Marseille-France, hiduplah seorang anak laki-laki yang hidup sendiri. Namanya Egon.

Dengan beberapa anjing serigala yang membesarkannya dari bayi dan berperan sebagai orang tuanya, ia hidup tanpa mengenal manusia lain.

Kesehariannya hanya berlarian dengan tangan dan kakinya, layaknya seekor anjing atau serigala. Berburu, dan memanjat pohon.

Di setiap munculnya Super Moon, mata Egon bersinar kuning sedikit orens. Namun, ia masih belum mengerti siapa dirinya yang sebenarnya.

Suatu hari, ia melihat seorang pria berburu babi di hutannya. Di tempat persembunyiannya, ia memeluk erat semua serigala yang mencoba tenang akan kehadiran makhluk asing di hutan mereka.

Hingga akhirnya Egon merasa penasaran dan mengintipkan matanya ke celah-celah kayu. Egon mengamati setiap gerakan pria tersebut. Hingga akhirnya pria itu mendapatkan buruannya dan pergi.

Pria itu tidak tahu bahwa Egon terus mengawasinya sehingga dengan santai ia menaiki kembali perahunya menuju desa di seberang yang cukup jauh jaraknya.

Setelah manusia itu pergi, Egon kembali menemui serigala-serigala. Dan mengobrol dengan bahasa mereka. "Siapa orang itu?" tanya Egon.

"Mereka adalah pemburu. Mungkin dia datang dari desa di seberang lautan," jawab Ibu serigala.

"Pemburu? Apa artinya?" tanya Egon lagi.

"Itu artinya, kau harus berhati-hati jika bertemu manusia seperti itu. Mereka senang sekali melihat binatang tersiksa dengan peluru-peluru mereka," jawab ayah serigala.

"Manusia? Siapa lagi itu?"

"Kemari, sayangku," ibu serigala meminta Egon ikut bersamanya.

Egon mengikuti ibu serigala. Rupanya ibu serigala membawanya ke dekat air yang berada di tepian sungai. Kemudian disuruhnya Egon untuk melihat ke dalamnya.

Ketika Egon melongokkan kepala ke dalam air, ia begitu terkejut, sebab ia melihat bahwa rupanya tidaklah sama dengan ibu serigala ataupun ayah serigala. Begitu pula dengan semua saudaranya.

"Siapa dia?" Egon terkejut.

"Itulah dirimu."

"Diriku? Tapi mengapa tidak sama antara kau dan aku?"

"Kau itulah yang disebut manusia."

"Aku manusia? Apa itu artinya aku seperti pemburu tadi?" Egon bertanya karena bingung.

"Tidak, anakku. Manusia itu ada dua golongan. Yang baik dan jahat. Contoh manusia yang baik adalah dirimu. Sebab kau menyayangi binatang dan peduli pada alam sekitar. Itu bagus. Jadi jangan pernah kau lupakan itu," ibu serigala berusaha menjelaskan.

Egon mengangguk.

"Sedangkan manusia yang jahat, adalah pemburu tadi. Dia tidak memikirkan bagaimana dampak dan masalah yang akan timbul dari setiap perbuatannya. Mereka hanya memikirkan dirinya sendiri dan rela berbuat apapun untuk kesenangan semata," lanjut ibu serigala.

"Hmmm,,, aku sedikit mengerti. Tapi aku masih agak bingung."

"Tidak apa. Pelan-pelan saja memahami semuanya. Kau anak yang pandai, lambat laun kau pasti mengerti."

Egon duduk melingkar di perut ibu serigala. Dalam pelukannya, ia merasakan kehangatan dan kedamaian. Karena sejak bayi ia juga menyusu pada ibu serigala, jadi apapun yang ada padanya tampak sempurna dimata Egon.

Dialah ibu baginya. Walaupun ayah serigala tidak terlalu senang kepadanya, tetapi ia merasakan hidupnya sangat bahagia. Dengan serigala-serigala kecil pun ia bermain kejar-kejaran. Seolah-olah mereka itu bersaudara dan sangat senang bergurau.

Saat makan pun, mereka sama-sama berbagi. Jika ayah serigala membawa seonggok daging, maka ibu serigala akan membagi daging tersebut dengan rata. Semua mendapatkan daging dengan ukuran yang sama.

Walaupun Egon adalah manusia, namun cara makannya sama dengan serigala-serigala tersebut. Selain makan dengan daging mentah, sesekali ia mengambil buah-buahan dari pohon. Atau bahkan, saat ia sedang bermain bersama anak-anak serigala lainnya, mereka akan menangkap ikan dan burung.

...****************...

Bersambung,,,

Lanjutkan BAB 2 yaaa,,,,,, 😚

Terpopuler

Comments

Angeldust

Angeldust

tulisannya rapih nyaman dibaca ✨

2022-12-13

2

I.S.DINIa

I.S.DINIa

hai...hai...sayangku,, Aku lagi jalan2 ke novel yg satu ini,..baca santai...hehe

2022-01-04

1

Siti_Mariam

Siti_Mariam

ceritanya bagus semangat Kaka aku udah like. like back ya 😊 salam kenal 🙏

2021-05-06

1

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 43 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!