BAB 6
Perjalanan kelompok sirkus Alexander menuju arah timur. Mereka melewati tanah dan lembah tinggi menjulang di daerah Moneghetti-Monaco, singgah sebentar di Monaco Villa, sebelum akhirnya mereka melanjutkan perjalanan menuju Monte Carlo di daerah pegunungan Agel ( Mont Agel ).
Anggota sirkus yang ada di dalam karavan berlomba mengeluarkan kepala mereka ke jendela untuk memandangi indahnya hamparan rumput nan luas dan hijau segar.
"Waah!! Indah sekali pemandangan di sini. Bagaimana kalau kita membuat tenda di sini saja, ayah??" seru Bradon dari dalam karavan.
Alexander, ayah Bradon yang duduk memegang tali kendali pun menyahuti ucapan putranya. "Apa kau suka? Baiklah, sirkus kita akan singgah di sini."
Mendengar jawaban dari ayahnya, Bradon merasa sangat senang. Ia meraih tangan Egon dan tersenyum senang. Dalam dua tahun perjalanan mereka, ia baru menjumpai tiga kali pemandangan indah seperti itu.
Bradon membayangkan bagaimana sejuknya udara malam dan hembusan angin sepoi-sepoi di siang hari. Mereka tidak akan merasa kepanasan saat berlatih nanti.
Karena kebetulan tempat tersebut dekat dengan pemukiman penduduk desa, maka Alexander menghentikan karavannya di lembah tersebut. Karavan yang lain pun mengikuti karavan utama dan parkir beriringan dengan berjajar rapi.
Dengan semangat, mereka membuka dan menata tenda sirkus mereka. Dengan tiang-tiang besi penyangga terpal, akhirnya tenda sirkus itupun berdiri sempurna. Dengan pompa-pompa angin khusus, mereka juga membuat balon-balon bergaris sebagai tanda dibukanya sirkus mereka untuk umum.
Alexander menyetel musik sirkusnya cukup keras untuk menarik pengunjung. Beberapa jam kemudian, dua pria dengan anak-anaknya datang dan menonton pertunjukkan. Setelah kedatangan mereka, datang pula yang lainnya karena penasaran dengan apa yang mereka lakukan di tempat itu.
Paman Bet membuka sebuah kandang besar yang ternyata berisi beberapa ekor anjing. Mereka melakukan pertunjukan bersama anjing-anjing tersebut dengan baik, menari dan bermain lompat api.
Terdengar riuh tepukan tangan dari penonton saat paman Alexander melakukan trik sulapnya. Dan tertawa geli saat Bradon melakukan panthomim bersama paman Kristoffer.
Pertunjukkan mereka hari itu sukses besar mendapat perhatian dari penduduk sekitar. Uang hasil pertunjukkan mereka juga lumayan banyak untuk pemasukan hari pertama di Monaco.
"Hari ini kita istirahat dulu," teriak Alaexander pada semua anggota sirkusnya ketika pertunjukan sudah usai.
Mendengar perintah dari ketuanya, anggota sirkus lain membubarkan diri dan pergi ke karavan mereka masing-masing.
Sore itu, mereka menutup pertunjukkan dan melanjutkan malam nanti dengan pertunjukan susulan. Alexander berharap, malam nanti penonton akan semakin ramai datang ke pertunjukkan sirkus mereka.
Di sela-sela waktu istirahat mereka, Egon duduk bersama Gill memperhatikan anggota lain sedang berbenah diri di dekat kandang para anjing.
Pada saat paman Krostoff membawa anjing-anjing mereka kembali ke kandang, tiba-tiba saja anjing-anjing itu menyalak saat melihat Egon dan Gill. Di mata para anjing, Egon maupun Gill adalah makhluk buas dan dapat menjadi ancaman bagi mereka. Beberapa kali mereka menyalak kencang dan bersembunyi di balik kaki paman Krostoff atau berusaha kabur.
"Alpha! Carli! Ciko! Fawn! Capi! Apa yang kalian lakukan, ayo kembali. Jangan melawan!" seru paman Kristoff pada kelima anjingnya.
Namun meskipun paman Kristoff sudah berseru pada mereka, kelima anjing itu tidak mau diam. Mereka menyalak hebat dan berusaha melepaskan tali kekang mereka dari tangan paman Kristoff yang tidak menyadari penyebab kelima anjingnya menolak untuk masuk ke kandang.
Karena anjing-anjing itu kuat, paman Kristoff kewalahan. Hingga tali kekang milik Alpha dan Carli terlepas, paman Kristoff meminta bantuan anggota lain untuk mengejar kedua anjing itu.
"Alpha dan Carli lepas! Cepat kejar mereka!!" teriak paman Kristoff cemas.
Beberapa anggota sirkus lain ikut mengejar Alpha dan Carli ke luar arena sirkus. Mereka heran. Tumben sekali, Alpha sang ketua dari para anjing melakukan pemberontakan seperti itu.
Melihat ekspresi kelima anjing yang tampak ketakutan melihat diri mereka, Egon dan Gill bercakap pelan.
"Apa mereka takut pada kita?" tanya Egon.
"Sepertinya begitu," jawab Gill.
"Kalau kau mungkin saja, membuat mereka takut. Tetapi apa yang mereka takutkan dariku?" Egon bingung.
"Kau lupa, jika dirimu adalah seorang Lycan?"
"Apa Lycan dapat mengancam mereka?"
"Tentu saja. Dalam perjalanan kisah, Lycan adalah makhluk yang mengerikan. Dan itulah dirimu," bisik Gill lirih.
"Lalu, apakah kita perlu ikut mencari mereka berdua?"
"Tidak perlu. Kau akan memperburuk situasi nanti. Bukannya mendekat, mereka akan semakin kabur."
"Kalau begitu, kita menyingkir saja dari sini. Aku rasa mereka takut karena kita berada tepat di depan kandang mereka," ajak Egon.
Egon berdiri dan memperhatikan paman Kristoff yang berusaha membawa ketiga anjing yang tersisa masuk ke dalam kandang. Ia mengatakan sesuatu pada paman Kristoff dan berpura-pura hendak ikut mencarikan kedua anjing yang lari. Setelah mereka pergi, anjing-anjing itu mulai tenang kembali. Hal itu membuat paman Kristoff heran.
Pencarian kedua anjing pemimpin itu berjalan cukup lama. Dan ketika mereka berdua belum juga ditemukan, Alexander begitu marah mengetahui anjing andalanannya kabur. Ia memarahi setiap anggotanya yang lalai.
Hal itu membuat Bradon sedih dan takut. Perlahan ia meninggalkan arena sirkus dan mencari kedua anjingnya. Melihat Bradon bersedih, Egon merasa kasihan. Ia mendekati Bradon dan menemaninya mencari kedua anjing milik sirkus itu.
Saat menyusuri lembah dan ngarai, semak dan pepohonan, mereka tidak menemukan apa-apa. Namun, karena penciuman Egon dan Gill yang begitu kuat, mereka dapat mengetahui bahwa kedua anjing itu lari menuju pemukiman penduduk.
"Aku rasa, mereka menuju ke sana," Egon menunjuk desa dekat dengan lembah yang mereka singgahi.
"Benarkah? Darimana kau tahu itu?"
"Aku hanya mengira-ngira saja. Anjingku juga kadang melakukan hal seperti itu saat merajuk," ucap Egon sambil mengusap kepala Gill.
"Kau yakin?"
"Hmmm. Tunggu apa lagi, mari kita turun ke sana."
Egon berlari dengan Gill yang mengikutinya. Bradon pun berlari dengan bersemangat di sisi Egon dengan kakinya yang tampak kecil karena kurus.
Sesekali, anak itu menoleh pada Egon dan tersenyum. Ia merasa Egon adalah teman yang baik dan mempunyai banyak pengalaman soal anjing.
Ketika akhirnya mereka sampai di desa yang cukup ramai, mereka pun berjalan menoleh kesana kemari. Dari kejauhan, Egon merasakan bau anjing yang bernama Alpha berada tak jauh dari lokasi mereka.
Rupanya alpha ada di pojok sebuah peti kemas milik pedagang pasar. Alpha tampak meringkuk dan menutup kepalanya seolah-olah ia sedang ketakutan pada sesuatu.
Dan saat angin berhembus kencang, Egon pun mencium bau Carli yang juga tidak jauh keberadaannya. Ia menepuk pundak Bradon.
"Anjing yang lainnya ada di sana."
Egon menunjukkan lokasi sebuah gereja. Di sanalah Carli bersembunyi dan melarikan diri. Anjing itu sama saja sedang meringkuk dengan posisi kepala ditutupi dengan tangan dan ekornya yang lebat.
Karena ia sudah membawa Bradon kepada anjing-anjingnya, Egon diam-diam bersembunyi dan meninggalkan Bradon sendirian agar Alpha maupun Carli tidak takut saat melihatnya dan bersedia diajak pulang.
...****************...
BERSAMBUNG..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
mutoharoh
💪💪💪💪💪
2021-06-22
1