...💛 Selamat Membaca 💛...
"Aku minta maaf." Ucap Yeon Jun.
"Untuk...?"
"Untuk kesalahanku yang membuatmu marah kepadaku." Ucap Yeon Jun sambil menggenggam tangan Davina.
Yeon Jun menatap manik indah milik Davina. Mata cantik yang slalu membuatnya terpesona.
"Kalau kamu merasa tidak punya salah kenapa harus minta maaf. Dasar aneh."
"Kalau gak ada salah kok di jutek terus dari kemarin sih. Aneh juga kan...?" Yeon Jun membalik peryataan Davina.
"Aku gak jutek. " Elak Davina.
"Kalau gak jutek apa namanya hemmm..?"
"Tau ahh." Davina memanyunkan bibirnya.
"Gak usah manyun seperti itu."
"Bodo."
"Beneran bodo...?"
Davina tidak menjawab dan hanya melirik Yeon Jun sekilas.
Cup
Yeon Jun mencium sekilas pipi Davina.
"Ich apaan sih..!" Davina langsung memutar tubuhnya untuk menghadap Yeon Jun yang ada disebelahnya.
Cup
Yeon Jun kembali mencium sekilas bibir Davina.
"Jun...!"
Yeon Jun tersenyum melihat Davina yang memerah karena malu atau mungkin karena marah. Entahlah tapi wajah Davina yang seperti itu memuat Davina semakin terlihat cantik dimata Yeon Jun.
"Jangan ketawa." Ucap Davina sambil menunjuk Yeon Jun dengan jari telunjuknya.
"Kamu lucu." Yeon Jun menggenggam tangan Davina yang digunakan untuk menunjuknya.
"Gak ada yang lucu." sentak Davina dengan nada merajuk.
"Kamu lucu kalau ngambek. Jadi pengen cium tau."
"Jangan... cium.... aku...." Ucap Davina dengan menekan tiap-tiap kata.
"Kalau aku pengen, masak gak boleh..?" Tanya Yeon Jun sambil tetap tersenyum manis.
"Gak." Jawab Davina jutek.
"Kenapa...?"
"Aku Gak suka dicium sama laki-laki yang sukanya ciuman sama banyak perempuan." Jawab Davina cepat dengan sedikit ketus.
"Kok banyak...?" Bingung Yeon Jun. "Aku cuma cium kamu lo"
"Kamu memang gak mencium banyak perempuan. Tapi banyak sekali perempuan yang mencium kamu dan kamu menikmati jika dicium oleh mereka. Itu sama saja."
"Kapan...?" Yeon Jun tahu betul maksud Davina, tapi dirinya pura-pura tidak tahu maksud Davina.
"Kau tanya kapan...?" Davina semakin geram saat melihat Yeon Jun yang mengangguk dengan wajah sok polosnya. "Semalam. Di depan lift, itu apa namanya? Cuma coba tempel-menempel pipi ke pipi mantan gitu..?"
"Owh semalam" Ucap Yeon tanpa rasa bersalah "Kamu cemburu...?"
"Gak."
"Beneran?"
"Hemmmm..."
Yeon Jun kembali tertawa. Wajah Davina yang geram dengan bibir manyun sangat terlihat lucu dimata Yeon Jun.
"Gak usah ketawa, tidak ada yang lucu."
"Memangnya aku bilang kalau ada yang lucu...?" Yeon Jun menyelipkan rambut Davina kebelakang. "Aku tertawa, aku tersenyum karena aku senang melihat kamu cemburu."
"Gak kok...!" Elak Davina.
"Gak apa...?" Yeon Jun semakin menggoda Davina.
"Gak ya gak." Kekeh Davina
"Iya-iya gak. Kalau gak cemburu, berarti aku boleh mencium Soo Wol lagi..?"
Davina langsung menatap Yeon Jun tajam "Terserah."
"Beneran gak pa-pa ni...?"
"Junnnn...." Davina mencubit perut Yeon Jun.
"Iya-iya maaf. " Yeon Jun mengusap-usap perutnya ketika Davina melepaskan cubitannya.
"Sudah tahu aku gak suka, kenapa masih mau dilakukan lagi..?"
"Iya-iya maaf, aku cuma bercanda." Yeon Jun tersenyum lembut. "Aku senang melihat kau cemburu."
"Cemburu.. Apa benar aku cemburu...? Apakah boleh aku cemburu?" Pertanyaan itu muncul di benak Davina.
Selama ini Davina slalu menganggap Yeon Jun hanya sebatas sahabat. Tapi apa benar selama ini dia benar-benar menganggap Yeon Jun sahabat. Atau mungkin perasaannya sudah berubah kepada Yeon Jun. Davina tidak tahu, tapi pertanyaan itu seakan memutar-putar di benak Davina saat ini.
Cup
Yeon Jun kembali mencium pipi Davina.
"Malah ngelamun. Sekarang sebagai gantinya kamu mau apa...?" Tanya Yeon Jun.
Sejenak Davina kembali berpikir "Mau jalan-jalan."
"Kemana...?" Tawar Yeon Jun.
"Pantai boleh...?"
"Boleh. Kalau perginya akhir pekan tidak apa-apa kan...?" Usul Yeon Jun yang disetujui oleh Davina.
Mereka melanjutkan perbincangan mereka, memilih tempat-tempat yang akan mereka kunjungi. Selain ke pantai Yeon Jun dan Davina ingin pergi ke berbagai tempat. Pantai akan menjadi destinasi terakhir mereka.
Mereka memilih salah satu pantai untuk menikmati indahnya sang Surya yang berganti rembulan. Pantai tersebut juga akan menjadi tempat dinner mereka.
Mereka begitu asyik mengobrol hingga ketukan pintu mengintruksikan obrolan mereka.
Tok tok tok
Terlihat dua orang masuk ke ruangan Yeon Jun dan Yeon Jun seketika berdiri dari duduknya. Dia tidak menyangka bahwa orang itu akan datang ke kantornya siang ini.
"Selamat siang Tuan." Sapa Sekertaris Song yang baru saja masuk ke ruangan CEO. "Nona Soo Wol datang membawakan makan siang untuk Tuan."
"Hai Jun..." Soo Wol langsung mendekat ke Yeon Jun dan menautkan pipinya kepada Yeon Jun. "Aku bawa makan siang kesukaanmu. Kau pasti suka."
Yeon Jun hanya terpaku melihat aksi dari Soo Wol. Lagi-lagi Davina akan marah karena aksi Soo Wol dan dia tidak tahu harus bagaimana menjelaskan ke Davina kali ini.
"Davina... Kebetulan kita bertemu disini. Kau juga sedang mengunjungi Yeon Jun...?" Sapa Soo Wol kepada Davina.
"Gak kok." Davina berdiri "Aku tidak berkunjung kesini, tapi aku magang disini."
"Benarkah...?" Soo Wol melingkarkan tangannya ke tangan Yeon Jun. "Kenapa semalam kau tidak cerita kalau Davina magang disini. Padahal kau kan bercerita banyak hal kepadaku."
Yeon Jun hanya menatap Soo Wol tidak percaya. Ucapan Soo Wol yang seperti itu pasti akan membuat Davina salah faham.
"Aku pamit dulu Tuan Yeon Jun." ucap Davin berpamitan. "Saya akan ambil file yang harus anda tanda tangani nanti setelah istirahat makan siang"
"Jangan pergi dulu Dev. Kita makan siang bersama saja. Kebetulan aku membawakan makan siang untuk Yeon Jun dan sekertaris Song. Tidak apa-apa kan kalau Davina ikut makan siang bersama kita..?" Tanya Soo Wol kepada Yeon Jun dengan manja.
"Ehhh hemmm Tidak tidak apa-apa" jawab Yeon Jun kelabakan.
Yeon Jun bingung harus bagaimana. Pasalnya baru saja dia mendapatkan maaf dari Davina dan kelihatannya usahanya akan sia-sia.
"Tidak perlu. Aku akan makan siang dengan staf sekertaris lainnya saja. " Tolak Davina.
Yeon Jun bisa merasakan, jika kemarahan Davina kembali terulang. . Mata indah dan teduh yang sering dilihat Yeon Jun terlihat berbeda kali ini. Senyum manis Davina juga tidak terlihat menghiasi bibirnya lagi.
"Benar. Lebih baik kau makan dengan staf sekertaris lainnya. Jadi silahkan nona Davina bisa segera keluar." Ucap sekertaris Song dengan nada dingin.
"Baiklah, saya permisi dulu sekertaris Song, Soo Wol dan Tuan Yeon Jun" Davina membungkukkan badannya dan berbalik untuk keluar.
"Aku baru menyadari arti dirimu di hatiku Jun. Tapi kelihatannya aku terlambat menyadarinya. Sekarang aku takut kau berpaling dan lebih memilihnya."
Davina berjalan keluar dengan perasaan tidak karuan. Kemarahan dan ketakutan bercampur menjadi satu di hatinya.
💛
💛
💛
💛
💛
...💛Terimakasih💛...
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya. Slalu Like, rate, vote dan komen.
Aku juga mau minta maaf karena belum bisa up setiap hari. Semoga saya bisa segera bisa up setiap hari 💛
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Sis Fauzi
sudah Yeon Jun Davina kalian jadian saja. daripada saling cemburu, padahal status nya masih ngambang 😀❤️
2021-08-11
1
Yhaniie Sndiri Clalu
lanjot thor
2021-08-07
1
Murni Gamgulu
lanjuuuut thor
2021-08-04
1