...🖤 Selamat Membaca 🖤...
Pagi bersambut, hari ini adalah hari pertama Davina kuliah. Dirinya sangat antusias untuk berangkat kuliah. Davina berharap bisa segera membaur di tempat kuliahnya yang baru dan mendapatkan teman-teman yang baik.
"Annyeong..!" Sapa seorang perempuan yang ada di samping Davina.
"Aku Song Min Ra." Perempuan itu mengulurkan tangannya.
"Aku Davina Kristina Putri." Davina menerima jabatan tangan perempuan itu tanpa ragu.
"Davina Kristina Putri. Kau bukan orang Korea..? Kau berasal dari mana?"
"Aku dari Indonesia."
"Indonesia emmm" Min Ra terlihat sedikit berpikir.
"Bali...?" Antusias Min Ra.
"Ya. Bali adalah salah satu kota di Indonesia."
"Aku sangat suka dengan Bali. Aku pernah berlibur kesana bersama sahabat dan pacarku. Apa kau berasal dari Bali..?"
"Aku tidak berasal dari Bali, aku dari Jakarta."
"Owhhh... Aku belum pernah ke Jakarta. Mungkin nanti kalo kita berteman aku bisa jalan-jalan Jakarta atau ke rumahmu. Kau mau berteman denganku..?"
"Jelas aku mau. Aku belum punya teman disini. Kau adalah teman pertamaku." Davina tersenyum bahagia.
"Omo." Min Ra menutup mulutnya. "Kalau gitu aku tidak akan jadi temanmu tapi akan jadi sahabat pertama dan terbaik mu."
Song Min Ra, tanpa Davina duga Min Ra benar-benar menjadi sahabat pertama Davina di Korea. Gadis cantik ini benar-benar menepati ucapannya. Dia adalah sahabat pertama dan terbaik Davina.
Selama satu bulan kuliah Davina slalu bersama Song Min Ra. Davina juga sudah menyesuaikan dengan lingkungan di sini dan dirinya juga sudah memiliki banyak kenalan.
Semua itu berkat Song Min Ra. Hampir setiap hari Davina dan Min Ra selalu meluangkan waktu untuk bersenang-senang setelah kuliah. Mereka sering belanja bareng, liburan bareng ataupun melihat konser K-Pop bareng.
Min Ra juga sering berbagi cerita tentang pacarnya yang tengah mengurus perusahaan di Italia. Dari cerita Min Ra Davina jadi tahu bahwa universitas tempat Davina kuliah juga dibawah naungan perusahaan keluarga kekasihnya Min Ra.
Tidak berbeda dengan Min Ra, Davina juga suka bercerita apapun tentang kehidupannya dengan Min Ra. Sekarang sudah tidak ada kata rahasia diantara Min Ra dan Davina.
Walaupun pertemuan dan pertemanan mereka terbilang singkat, tapi mereka sudah seperti teman yang berteman sejak lama. Hal ini karena Davina dan Min Ra memang sangat cocok diberbagai hal.
...🖤🖤🖤🖤🖤...
"Kau mau kemana setelah ini..? Kau ada janji hari ini kah?" Tanya Min Ra setelah perkuliahan selesai.
"Aku tidak akan kemana-mana. Aku juga tidak punya janji dengan siapapun. Mungkin setelah ini aku akan pulang."
"Baiklah kalau gitu, kau ikut aku saja. Okay...!."
"Kemana..?"
"Nanti juga tahu." Min Ra langsung menarik tangan Davina. "Jika kita beruntung kita bisa melihat oppa-oppa secara gratis."
Mereka berdua berjalan beriringan menuju ke sebuah mobil yang telah menunggu di depan. Mobil tersebut melaju kesebuah kantor entertainment ternama yang ada di Korea.
"Ini kantor entertainment kan...?" Min Ra mengangguki ucapan Davina. "Kau memiliki kenalan di sini?"
"Jelas dong, makanya tadi aku bilang bisa lihat oppa-oppa secara gratis. Aku pernah cerita kan kalau aku akan menikah dengan kakak sahabat ku. ?" Davina mengangguki ucapan Min Ra. "Jadi ini miliknya."
"Daebak.... Kau serius...?" Antusias Davina "Jadi pemilik kantor entertainment ini.... Sahabatmu? Adik dari kekasihmu?"
"Yak betul." Min Ra tersenyum bangga. "Dia seumuran kita, tapi dia sudah bisa jadi CEO muda. Tapi sayang dia belum pernah pacaran sama sekali atau bisa dikatakan jones sejak lahir." Min Ra menekan kata Jones.
"Mungkin belum menemukan yang cocok." Sanggah Davina.
"Bukan belum menemukan, tapi dia terlalu anti perempuan. Kalau dia tidak bersahabat denganku sejak kecil mungkin dia tidak punya temen perempuan sama sekali."
"Pernah sakit hati karena perempuan paling...!" Celetuk Davina.
"Tidak...! Bagaimana bisa dia disakiti perempuan Kalau dia saja tidak pernah dekat dengan perempuan sama sekali. Aku sering mengenalkan dia ke berbagai bentuk wanita tapi sama sekali tidak ada yang bisa meluluhkan hatinya. Saking seringnya aku sampai bosan dan sudah malas jadi comblang untuknya."
"Apa dia.." kedua tangan Davina terangkat dan membuat kode "Gay..?"
"Tidak lah...! Aku dan Umma sudah pernah memaksanya untuk periksa tapi hasilnya semua normal. Dia slalu bilang dia belum pernah pacaran karena dia belum menemukan wanita yang tepat."
"Wanita yang tepat...?" Bingung Davina. "Persis jawaban kakak-kakak ku."
"Benarkah...? Kenapa kakakmu tidak pernah pacaran...?
"Karena mereka terlalu dingin dengan perempuan dan mereka slalu bilang akan menikah jika sudah menemukan wanita seperti mama. Kan aneh....! Kalau sahabat mu..?"
"Dia slalu bilang. Cinta adalah suatu hal yang tidak bisa dipaksakan. Cinta datang dan pergi tanpa diduga. Jika suatu saat nanti dia menemukan perempuan yang membuatnya jatuh cinta tanpa diduga maka saat itu dia akan memilih perempuan itu menjadi pendamping hidupnya." Min Ra menghela nafas "Menurut mu, cinta seperti itu ada tidak...?"
"Entahlah, aku juga belum pernah merasa debaran cinta seperti itu...!" Davina tersenyum.
Tinggggg
Dentingan lift menandakan mereka telah sampai di tempat tertinggi di kantor ini.
"Annyeong sekertaris Song" Min Ra menyapa sekertaris sahabatnya yang tengah duduk di meja kerjanya.
"Annyeong Haseyo nona..!" Sekertaris song menundukkan badannya untuk memberikan salam kepada Min Ra.
"Bos mu ada di dalam..?" Tanya Min Ra.
"Ada nona, silahkan masuk. Tuan sudah menunggu..!" Jawab sekertaris Song dengan ramah.
"Ayok...!" Min Ra menarik tangan Davina untuk masuk.
"Junnnnn.....!" Min Ra masuk dengan meneriakkan nama sahabatnya tersebut dan tidak segan untuk langsung memeluk laki-laki yang tengah duduk membelakanginya.
"Aku sangat sangat sangat merindukanmu..!" Setelah memeluk Jun, Min Ra langsung duduk di sebelah Jun.
"Gak usah lebay..!" Jun menonyor kepala Min Ra "Kau kesini untuk mengambil pesanan mu kan."
"Heeeee" Min Ra hanya tertawa cengengesan mendengar tebakan sahabatnya benar adanya.
"Aku tidak habis pikir, kenapa Hyung bisa suka wanita seperti mu..!"
"Memangnya aku kenapa hah...?" Min Ra mendekap kedua tangannya.
"Dasar jelmaan hantu wanita...!" Ejek laki-laki itu.
"Bodo..." Min Ra menjulurkan lidahnya.
"Oh ya, aku kesini bersama teman cantikku l lho. Namanya Davina, Dia satu kelas dengan kita. Kamu segera kuliah lah, biar kita bisa main bertiga." Jelas Min Ra sambil menghadap kebelakang. "Dav Sini."
Davina yang berdiri di depan pintu berjalan mendekat ke sofa tempat Jun dan Min Ra bercengkrama.
"Sini...! Dia teman yang ku ceritakan...!" Jelas Min Ra.
Davina yang telah duduk berhadapan dengan Min Ra dan Jun mengulurkan tangannya untuk berkencan.
"Davina Kristina Putri biasa dipanggil Davina."
"Han Yeon Jun. Bisa kau panggil Jun atau Yeon Jun."
🖤
🖤
🖤
🖤
🖤
...Terimakasih Dukungan Dari Readers Semua...
...Jangan lupa tinggalkan jejak...
...Like, Rate dan Komen...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Wiwin
Thor Knpa hrus Korea sih nma2 susah
2023-10-05
2
auliasiamatir
wah . dapat opa opa. Korea..
2021-11-20
1
ANAA K
Semangat yah kak
2021-11-13
1