Episode 15 Debaran

...💙 Selamat Membaca 💙...

"Tidak ku sangka, kau punya suara yang sangat merdu..!" Puji Davina kepada Yeon Jun.

"Aku yakin kau tadi sangat terpukau melihat ku...!" Sombong Yeon Jun.

Davina dan Yeon Jun tengah duduk di taman. Menikmati indahnya malam yang bertemakan bulan dan berhias bintang.

"Sangat...!" Jawab Davina singkat. "Sangat terpukau. Ku kira CEO seperti mu hanya bisa bermain dengan bolpoin dan dokumen-dokumen menjenuhkan" Ejek Davina.

"Tidak usah mengejekku. Aku yakin jantung mu berdetak kencang tadi saat melihat aku bernyanyi...!"

"Apa ekspresi ku terlihat jelas...?"

Tidak dipungkiri jantung siapa yang tidak berdetak kencang, jika melihat seorang laki-laki tampan dan rupawan memainkan piano khusus untukmu. Apalagi suasana romantis sangat terasa disini. Davina hanya perempuan biasa yang akan terpesona jika dilakukan spesial.

"Tidak terlihat si... Aku tadi hanya menebak-nebak saja." Ucap Yeon Jun sambil melihatkan senyum rupawan nya.

"Ichhh Junnn......" Davina menggelitik perut Yeon Jun.

Davina sudah merasa takut sekali. Dia takut jika ekspresi wajahnya saat tadi terlihat konyol. Jika seperti itu, dia pasti akan sangat malu.

"Hahaha... Hahaha... Apun Dev, geli. Apun.... Hahaha...." Ucap Yeon Jun sambil menggeliat dan tertawa.

"Gak mau." Tolak Davina. "Aku ingin kau tau rasa. Rasakan ya...!"

"Stop Dev. Hahaha..."

"Gak mau..." Jawab Davina sambil tertawa puas.

"Kau mau berhenti sendiri atau aku yang menghentikan mu...?" Yeon Jun memeringatkan Davina.

"Aku tidak mau berhenti. Coba saja aku hentikan..."

Yeon Jun langsung memegang kedua tangan Davina. Sebenarnya Yeon Jun bisa saja melakukan dari tadi, tapi Yeon Jun tidak melakukan itu.

Yeon Jun menatap Davina dalam "Kau ingin tahu kenapa aku bisa tahu, jika jantungmu berdetak kencang...?" Tanya Yeon Jun yang hanya diangguki Davina.

Yeon Jun mengarahkan tangan Davina menuju dadanya. "Karena jantungku juga berdetak kencang pada saat akan menyanyikan lagu untukmu. Sangat amat kencang."

Davina tidak merespon ucapan Yeon Jun, dia hanya menatap Yeon Jun dengan tatapan yang tidak bisa di artikan.

"Saat ini juga kan...?" Tanya Yeon Jun "Saat ini jantungku juga berdetak kencang. Kau merasakannya...?" Davina mengangguki.

"Kau tahu kenapa jantungku berdetak kencang...?" Tanya Yeon Jun yang dijawab gelengan kepala oleh Davina.

"Kau ingin tahu kenapa...?" Tanya Yeon Jun kembali.

"Memangnya kenapa...?"

"Karena sedari tadi aku melihat bidadari cantik dihadapan ku dan aku sangat ingin melakukan ini kepada bidadari itu." Yeon Jun langsung mencium bibir Davina sekilas dan itu berhasil membuat Davina diam mematung dengan debaran yang hebat.

"Selamat ulangtahun Princess Davina Kristina Putri. Selamat ulangtahun Ratu Hatiku...!" Ucap Yeo Jun.

"Terimakasih Jun." Tanpa sadar air mata Davina terjatuh.

"Aku tidak menerima ucapan terimakasih dalam bentuk kata-kata Dav, aku hanya menerima ucapan terimakasih dengan cara seperti ini..." Yeon Jun kembali mencium Davina.

Yeon Jun tidak melu**t bibir Davina dan dia hanya menempelkan bibirnya ke bibir orang yang ingin dijadikan kekasih.

Tidak disangka Davina menutup matanya dan itu bagaikan lampu hijau untuk Yeon Jun. Tanpa berlama-lama Yeon Jun langsung melu**t bibir Davina. Jika dulu Yeon Jun melu**t tanpa persetujuan Davina, tapi saat ini Yeon Jun melakukan dengan ijin Davina.

Rasa nikmat dan manis mereka rasakan. Bulan dan bintang menjadi saksi bisu tentang rasa yang belum tersampaikan, tentang rasa yang belum terucap dan tentang rasa yang kini masih terpendam.

Tautan bibir itu teryata membuat hati mereka terasa begitu hangat hingga membuat mereka enggan untuk melepasnya.

Rasa hangat yang dirasakan mereka tergantikan dengan rasa malu. Davinalangsung membuang wajahnya ke arah lain. Begitu juga dengan Yeon Jun dia juga membuang wajah ke arah lain. Bagaimanapun ini kali pertama mereka berbagi rasa yang tidak pernah terucap.

"Dev"

"Jun"

Tiba-tiba mereka berbalik dan saling memanggil satu sama lain. Segalanya menjadi canggung untuk mereka berdua.

"Iya dev.. kenapa...?" Tanya Yeon Jun.

"Emmm Jun aja dulu, ada apa...?" Ucap Davina sedikit kebingungan.

"Davina dulu saja."

"Jun aja..!"

"Gak. Davina aja."

"Jun saja"

Hahaha Hahaha

Bukannya berbicara mereka malah tertawa bersama.

"Berasa anak ABG" Celetuk Yeon Jun.

"Hahaha" Davina juga tertawa. "Iya.."

"Kau gak marah kan...?" Tanya Yeon Jun hati-hati.

"Marah karena...?" Tanya Davina.

"Karena... Karena..." Jun jadi bingung untuk mengatakannya.

"Karena apa...?"

"Tadi... Kau tau lah."Entahlah Jun tidak tahu bagaimana mengucapkannya.

"Tadi apa...?" Davina tahu betul apa maksud Yeon Jun tapi Davina pura-pura bodoh. Davina sangat senang melihat wajah grogi dari Yeon Jun.

"Yang tadi..!"

"Apanya yang tadi...? Aku gak paham."

"Jangan pura-pura gak paham ya..!"

"Aku benar-benar gak paham kok. Apanya yang tadi Jun....? Jangan buat penasaran lah."

"Beneran gak paham...?" Tanya Yeon Jun serius.

"Iya. Beneran. Aku gak paham." Ucap Davina lalu melipat bibirnya untuk menahan tawa.

"Baiklah. Kalau gak paham aku jelaskan. Tapi aku menjelaskannya bukan dengan ucapan melainkan dengan perbuatan." Yeon Jun mendekat ke Davina. "Aku jelaskan ya..!"

"Ahhh Jun..." Davina mendorong Yeon Jun menjauh.

"Makannya Jangan sok gak paham...!"

"Iya-iya." Davina memutar bola matanya. "Aku gak marah kok"

"Syukurlah...!" Yeon Jun bernafas lega.

"Apanya yang syukur..?"

"Segalanya..."

"Maksudnya...?" Davina mengerutkan keningnya.

"Maksudnya aku bersyukur. Tuhan telah mengirimkan satu lagi wanita cantik dan baik di kehidupan aku."

"Aku juga bersyukur memiliki teman yang baik seperti mu..!"

"Aku akan lebih bersyukur jika wanita cantik dan baik itu mau jadi pendamping hidup ku. Jika tidak hari ini, mungkin besok atau lusa, atau mungkin minggu depan. Tapi ku harap perempuan cantik dan baik itu akan segera jadi milikku." Ucap Yeon Jun sambil menatap ke langit

Davina hanya diam tanpa menjawab ucapan Yeon Jun. Karena dia juga bingung harus menjawab apa. Biarlah waktu yang akan menjawab segalanya.

...💙💙💙💙💙...

Pagi menyapa. Semua orang telah siap dengan pakaian kerjanya. Mereka semua bersama-sama menikmati sarapan pagi dengan rasa hangat dan penuh cinta.

"Mau tambah roti sayang..?" Tanya Oemma.

"Tidak Oemma, terimakasih. Jika Davina ingin nanti Davina ambil sendiri."

Ya semalam Davina menginap di rumah Yeon Jun. Davina tidur bersama Min Ra di kamar tamu. Hal ini terjadi karena permintaan atau lebih tepatnya paksaan dari Oemma.

"Dav...!" Panggil Yeon Seok.

"Iya Oppa...?"

"Nanti malam kau ada acara...?" Tanya Yeon Seok.

"Tidak ada Oppa. Kenapa...?"

"Baguslah. Bagaimana kalau nanti malam kau ikut denganku dan Min Ra..!" Ajak Yeon Seok.

"Kemana...?"

"Ke salah satu hotel sahabatku. Dia mengundang ku untuk hadir dalam acara pembukaan hotel miliknya. Aku dengar, kau juga mengurus hotel. Jadi aku yakin kau pasti tertarik untuk datang."

"Enggak ah Oppa...!" Tolak Davina.

"Kenapa...?"

"Oppa sama Min Ra. Trus aku sama siapa...? Aku gak mau lah jadi obat nyamuk kalian...!"

"Kenapa harus takut jadi obat nyamuk sayang...? Kan ada anak Oemma yang ganteng. Kau ajak Yeon Jun aja Sayang." Usul Oemma.

"Gak bisa Oemma, Nanti malam Yeon Jun ada meeting dengan artisnya. Jadi Yeon Jun pasti tidak akan bisa." Jawab Davina yang tahu jadwal Yeon Jun hari ini.

"Siapa bilang anak Oemma tidak bisa....? Oemma yakin, Yeon Jun pasti bisa. Kau bisa kan Jun...?" Tanya Oemma ke Yeon Jun. "Bisa kan...?"

"Iya Oemma. Yeon Jun Bisa." Jika Oemma sudah mengeluarkan titahnya maka semua pria di rumah ini akan mematuhi segala permintaannya.

"Tuh kan bisa." Jawab Oemma dengan senyuman yang mengembang "Jadi nanti malam kalian harus datang bersama. Oemma akan kirimkan gaun cantik dan perias terbaik untuk calon mantu-mantu Oemma" Ucap Oemma yang hanya direspon dengan gelengan kepala oleh semua laki-laki di meja makan ini.

💙

💙

💙

💙

💙

...Terimakasih Dukungan Dari Readers Semua...

...Jangan lupa tinggalkan jejak...

...Like, Rate dan Komen...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***