...💚 Selamat Membaca 💚...
Setelah melewati berbagai drama. Akhirnya Davina mendapatkan restu dari keluarganya. Jelas restu yang didapat dengan berbagai syarat dan ketentuan yang telah dibuat keluarganya.
Davina bisa kuliah disana, tapi keluarganya mengirimnya kesana dengan pengawasan ketat. Bukan untuk membatasi ruang lingkup pergerakan Davina tapi untuk melindungi dan menjaga Davina.
Davina menyetujui itu karena itu adalah satu-satunya cara agar dia bisa kuliah di Korea. Bagaimanapun semua orang tidak akan bisa tenang jika Davina pergi sendiri. Apalagi Davina perginya ke negara orang. Toh para bodyguard itu tidak akan menghalangi Davina melakukan apapun.
Bodyguard yang dikirim papanya bukanlah bodyguard yang akan mengikutinya dari jarak dekat apalagi berjalan dibelakangnya. Bodyguard yang dikirim papanya hanya akan mengawasi Davina dari jauh dan tidak akan ikut campur apapun urusan Davina.
Bodyguard itu bertugas untuk melindungi Davina dari bahaya, jadi mereka akan terlihat hanya ketika dibutuhkan. Jika tidak dibutuhkan mereka akan berada di sekeliling Davina seperti orang biasa, bahkan keberadaan mereka kadang tidak diketahui Davina. Nantinya Davina akan dijaga 2 bodyguard perempuan dan 4 bodyguard laki-laki.
Jika papa Galang melakukan proteksi dengan mengirimkan bodyguard handal, berbeda dengan sang Grand Pa. Sang Grand Pa sudah meminta orangnya untuk mencarikan rumah mewah yang nyaman, aman dan memiliki akses mudah ke semua tempat.
Sang kakak juga tidak mau kalah, mereka juga memberikan pelayanan yang terbaik untuk Davina nantinya. Mereka menyiapkan asisten rumah tangga yang profesional. Merekalah yang akan menyiapkan semua kebutuhan Davina. Kebutuhan Davina dari bangun tidur hingga tidur lagi.
...💚💚💚💚💚...
"Nangisnya udah dong ma..!" Davina mengusap air mata mama Asila. "aku bukan pergi untuk berperang. Aku hanya ingin kuliah disana. Jadi mama jangan nangis lagi ya."
Davina menatap ke arah wanita-wanita lain yang menatapnya dengan raut kesedihan. "Grand Ma, Eyang dan Mbah juga jangan menangis."
"Kita pulang saja ya nak. Gak usah jadi berangkat. Kamu kuliah di Indonesia saja."
"Mama...!" Davina mulai memelas. "Mama jangan seperti ini dong...! Jika mama rindu Davina, mama kan bisa datang kesana. Davina juga janji tiap liburan akan pulang kan."
"Tapi kan Korea jauh nak. Jadi Grand Ma tidak bisa menemui mu jika Grand Ma rindu." Sekarang Grand Ma yang ikut membujuk Davina agar Davina merubah keputusannya.
"Grand Ma jangan seperti orang susah ya. Grand Ma itu punya suami, anak dan cucu yang kaya raya. Jadi bolak balik Korea Indonesia mah kecil buat mereka. Seperti bolak balik dari kamar ke dapur." Davina mencoba untuk mencairkan suasana.
"Kamu itu ya...!" Grand Ma mencubit pipi Davina.
"Hehehe." Davina memeluk sang Grand Ma "Princess Davina pamit dulu ya Grand Ma. Jika nanti Grand Ma rindu Davina, Grand Ma tinggal telepon Davina."
Setelah memeluk Grand Ma, Davina juga memeluk Grand Pa, Eyang Putri, Mbah Wedok, Papa Galang, dan terakhir kembali memeluk mama Asila.
"Nanti kalau sudah sampai jangan lupa kabari mama ya Sayang. Kau juga harus jaga kesehatan saat Di sana." Asila menarik tubuhnya dan menatap sang putri semata wayangnya. "Apa mama ikut ngantar kamu saja ya..? Boleh kan pa...?"
"Mamaaaaa.... Davina mau belajar mandiri. Lagian Davina juga akan diantar kakak Dalfa dan kak Dalfi. Jadi mama jangan khawatir. Okk...!"
Davina kembali memeluk sang mama Asila.
Setelah memeluk Davina, mama Asila bergantian memeluk anak kembarnya. "Kalian hati-hati ya nak... Dalfa Dalfi, kalian harus pastikan tempat adik kalian aman dan nyaman. Jangan lupa, sering-sering kabari mama..!"
"Iya mama cantik. Mama jangan khawatir ya..!"
Setelah berpamitan, ketiga anak tersebut memasuki pesawat untuk segera lepas landas menuju negara yang Davina tuju.
...💚💚💚💚💚...
Selama di Korea, Dalfa dan Dalfi kembali mengecek semua hal secara pribadi. Dari keamanan rumah, keamanan area kampus, asisten rumah tangga, bodyguard dan segala hal yang nantinya ada di sekeliling Davina selama Davina berada di Korea.
Setelah satu Minggu Dalfa dan Dalfi berada di Korea, akhirnya mereka yakin bahwa semua telah sesuai dengan keinginan mereka dan pastinya aman untuk adik berharga mereka.
"Semua sudah siap Tuan..!" Lapor salah satu bodyguardnya yang akan mengawasi Davina.
"Kakak hati-hati ya..!" Davina memeluk Dalfa dan Dalfi bergantian.
"Gak usah masang wajah cemberut seperti itu...!" Ucap Dalfa sambil mencubit hidung Davina.
"Hemmm Davina pasti bakalan kangen banget sama kakak" Davina kembali memeluk Dalfa.
"Kakak juga bakalan kangen banget sama kamu cantik...!" Dalfa mengelus punggung Davina.
"Kita semua pasti akan merindukanmu Sayang. Sangat amat merindukanmu." Imbuh Dalfi yang mengelus rambut Davina.
"Kakak yakin kau pasti bisa hidup mandiri di sini dan kami di Indonesia akan slalu menunggu kepulangan mu." Ucap Dalfa untuk memberikan semangat kepada adik perempuannya.
Davina yang berada di pelukan Dalfa, masih enggan melepaskan pelukannya. Saat di Indonesia dia sangat amat semangat. Tapi sekarang dia malah ingin pulang dan memeluk mama Asila. Karena sejak kecil Davina tidak pernah merasakan jauh dari mama Asila dan ini kali pertamanya dia akan jauh dari mama Asila serta semua keluarga.
"Apa kau ingin ikut pulang saja...? Jika kau berat tinggal disini sendiri, kita pulang saja. Kau bisa melanjutkan kuliah di Indonesia. Kakak rasa semua orang tidak akan keberatan." Saran Dalfi.
"Gak kak. Aku akan tetap kuliah di sini. Aku akan bertanggung jawab dengan permintaan ku." Davina melepas pelukannya dari Dalfa.
"Sayang...!" Dalfa mengelus rambut Davina. "Tidak ada yang memaksamu dalam setiap mengambil keputusan. Semua keputusan ada di tanganmu. Kakak akan slalu ada untukmu, kakak akan berada dibelakang mu untuk memberikanmu yang terbaik."
"Bener kata kak Dalfa. Kakak akan slalu berusaha berikan yang terbaik untuk princess kakak, agar princess Davina tidak merasakan penyesalan d?di setiap keputusan yang princess ambil. Jadi princess Davina yang cantik ini harus slalu bahagia. Mengerti...!" Davina mengangguki ucapan sang kakak.
"Sekarang kakak pamit ya. Kau jaga diri baik-baik disini."
Sekali lagi Davina memeluk kakak-kakaknya secara bergantian. Melambaikan tangannya ketika mobil yang ditumpangi kakaknya mulai melaju. Davina menatap mobil hitam yang kini semakin menjauh.
Sekarang saatnya hidup mandiri Davina dimulai. Saatnya Davina belajar untuk hidup jauh dari orang-orang yang mencintainya dan orang-orang yang slalu memperlakukan dirinya seperti tuan putri.
Saatnya Davina mencari hal-hal baru di sini. Saatnya Davina melakukan pencarian jati dirinya sendiri dan mungkin Davina akan mencari orang yang akan mengajari dirinya arti kata cinta sejati atau mungkin arti kata luka. Entahlah biarkan waktu yang menjawab semua apa yang akan terjadi.
💚
💚
💚
💚
💚
...Terimakasih Dukungan Dari Readers Semua...
...Jangan lupa tinggalkan jejak...
...Like, Rate dan Komen...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
auliasiamatir
lanjut baca.
2021-11-19
1
ANAA K
Aku mencium bau2 korea😌 seru👍🏾👍🏾👍🏾
2021-11-13
1
Nona Bucin 18294
Wah, seneng banget kak Nemu novel ada bau-bau Korea- Korean hehehe.
semangat updatenya kak 🤗😊💜
2021-08-06
1