Episode 2 Hari Ulang Tahun

...💛 Selamat Membaca 💛...

Semua orang telah berkumpul di salah satu ruang VVIP di salah satu cafe ternama di Jakarta. Ada Papa Galang, Mama Asila, Kak Dalfa, Kak Dalfi, Grand Pa (Papa Galang), Grand Ma (Mama Galang), Mbah Wedok (Ibu Asila), Eyang Putri (Nenek kandung Davina) dan pastinya pemeran utama malam ini sang princess Davina.

Lagu happy birthday telah dinyanyikan bersama, berganti lagu tiup lilin.

"Sebelum meniup lilin, jangan lupa minta permohonan dulu ya sayang." Davina mengangguki ucapan sang mama.

"Tuhan.. Semoga di tahun ini aku bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan semoga tahun ini aku diperbolehkan untuk kuliah di............." Setelah mengucapkan permohonannya Davina meniup lilin yang berbentuk angka dua dan nol.

Semua orang bertepuk tangan ketika lilin berhasil padam dan secara bergantian mereka mengucapkan ucapan selamat ulang serta doa terbaik untuk Davina.

Setelah acara tiup lilin selesai, kini saatnya mereka menyantap hidangan makan malam. Mereka makan dengan diselingi candaan-candaan. Bagi mereka berkumpul seperti ini adalah waktu yang berharga. Karena perbedaan kesibukan dan perbedaan tempat tinggal membuat mereka jarang berkumpul dengan formasi lengkap.

Setelah mama dan papa Davina kembali bersatu, orang tua Galang memilih tinggal di Bali. Grand Pa Sanjaya menyerahkan semua urusan perusahaan yang ada di Jakarta kepada Galang. Sedangkan Eyang putri dan Mbah Wedok memilih tetap tinggal di Semarang.

"Tes tes tes." Si princess Davina memecah keramaian dan meminta semua orang untuk memperhatikan dirinya. "Princess Davina yang cantik jelita ingin memberikan pengumuman, jadi minta perhatiannya."

"Huuuuuuuu...."

"Huuuuuuuu....."

Teriak kedua kakaknya yang diberikan tatapan tajam oleh sang pemberi pengumuman. "Diam kalian."

"Perhatiannya semua.... Di hari ulang tahun princess Davina yang ke 20 ini, Davina ingin mendapatkan hadiah yang spesial dari semua orang. Makanya di hari ulang tahun kali ini, princess Davina tidak meminta semua orang membawa hadiah." Davina tersenyum sangat manis.

"Lalu hadiah apa yang kau inginkan sayang...? Jika kau yang minta Grand Pa akan slalu berikan. Apa sih yang tidak Grand Pa berikan untuk cucu grand pa yang paling cantik...!"

"Uchhh sweet. I love you Grand Pa, aku padamu." Jawab Davina sambil membuat lambang love dengan kedua tangannya.

"Kali ini Davina ingin mama, papa, kakak, grand pa, grand ma, eyang putri dan mbah wedok memberikan aku ijin untuk kuliah S2 dan S3 di.... di......" Davina memberikan jeda pada ucapannya.

"Dimana, Sayang..?" Semua orang dibuat penasaran oleh Davina.

"Di Korea" Lanjut Davina

"Tidak." Semua orang berteriak bersama.

Davina memang berucap lirih, tapi semua orang bisa mendengar apa yang di katakan Davina.

"Tidak ada kuliah-kuliah di luar negeri" Tegas Galang.

"Papa...." Rengek Davina. "Davina pengen kuliah di Sana."

"Tidak ya tidak."

"Mama.." Davina mulai merayu sang mama.

"Tidak Sayang, mama juga tidak setuju. Mama tidak bisa jauh darimu. Nanti kamu disana sama siapa coba....?" Tolak Asila dengan nada halus.

"Aku bisa sendiri ma. Aku bisa jaga diri sendiri."

"Tidak nak. Mama juga tidak setuju."

"Mama dan papa tidak setuju, sekarang harus merayu orang lain agar bisa pergi." Batin Davina sama melihat ke sisi lain.

"Apa lihat-lihat..? Aku juga tidak setuju." Sinis Dalfi.

"Jangan melihatku seperti itu, karena kakak juga tidak setuju." Jawab Dalfa.

Davina sebenarnya juga sudah tahu, pasti sulit sekali mendapatkan ijin. Karena dia memang diperlakukan sebagai putri di keluarga ini. Semua harus memperhatikannya, menyayanginya dan mengutamakan keselamatannya.

"Grand...."

"Grand Pa juga tidak setuju." Sela Grand Pa sebelum menyelesaikan ucapannya.

"Grand Ma juga."

"Eyang putri juga."

"Mbah Wedok juga tidak."

Belum dia meminta bantuan, semua orang sudah menolaknya. Davina memanyunkan bibirnya dan mendekap kedua tangannya.

"Kau minta yang lain saja ya sayang. Kau akan mendapatkan apapun yang kau inginkan." Ucap papa Galang.

"Tapi pa...!" Davina mulai merengek.

"Papa benar Sayang. Bagaimana bisa kita membiarkan putri berharga kami pergi jauh dari kami." Ucap mama Asila.

"Aku ingin kuliah di sana ma...!"

"Mama dan Papa benar dek. Kita tidak bisa membiarkan kamu jauh dari kami. Nanti kalo terjadi sesuatu disana bagaimana...?" Ucap Dalfa.

"Tapi kakak kan dulu juga kuliah di luar negeri."

"Bukan masalah kuliah dimana dek. Kau tahu kan kita sangat sayang kamu dan kita sangat over protective jika itu menyangkut kamu. Bahkan kau lecet sedikit saja semua orang menjadi bingung tidak karuan." Ucap Dalfi.

"Iya, aku tahu. Aku tahu semua orang sayang dan sangat mencintai ku. Tapi aku sangat ingin belajar disana."

"Apa tidak bisa kau kuliah disini saja ndok. Di Jakarta kan juga banyak kampus bagus." Sekarang Mbah Wedok ikut angkat bicara.

"Tapi aku ingin kuliah disana mbah. Aku ingin belajar di Korea." Davina mulai mengeluarkan senjatanya.

"Kalian kan sudah berjanji padaku akan mengabulkan semua permintaanku. Tapi mengapa kalian tidak menepatinya...?" Air mata Davina mulai menggenang.

"Jangan menangis sayang, kau tahu kan air matamu sangat berharga bagi kami. Semua orang tidak mengijinkan kamu karena kita sayang kepadamu dan kita tidak ingin terjadi apa-apa padamu. Jadi mengertilah Sayang." Mama Asila mendekat dan mengelus rambut panjang Davina.

"Enggak. Kalian tidak sayang aku." Davina berdiri dari kursinya dan lari keluar begitu saja.

...💛💛💛💛💛...

Semenjak semalam Davina mengunci dirinya dikamar. Hal itu membuat semua orang khawatir.

Secara bergantian, mereka mencoba membujuk Davina. Tapi sayangnya bujuk rayu mereka tidak diindahkan oleh Davina.

Davina masih mengunci dirinya di kamar. Davina masih tidak mau membuka pintu ataupun menjawab ucapan orang-orang yang membujuknya.

"Davina ini papa nak. Kau keluarlah, kita berbicara terlebih dahulu. Kalau kau seperti ini bagaimana kita bisa mengijinkan kamu...?" Masih tidak ada respon dari Davina.

"Papa akan mengijinkan kamu, apabila kamu mau keluar sekarang. Ayo bersama-sama kita bicarakan semua terlebih dahulu.

Mendengar ucapan sang papa, si pembuat masalah akhirnya membuka pintu kamarnya. "Papa beneran mengijinkan aku...?"

"Kita kebawah dulu ya, mama sangat khawatir padamu." Davina mengangguki permintaan sang papa.

Davina sebenarnya sudah merencanakan ini, karena dia benar-benar ingin kuliah di Korea. Davina juga tahu, kelemahan semua keluarganya adalah dirinya. Semua orang pasti akan khawatir berlebihan jika menyangkut dirinya. Jadi dia merencanakan ini agar dia bisa mendapatkan ijin untuk kuliah di Korea.

Sebenarnya Davina juga tidak bisa jauh dari keluarganya, tapi tekadnya untuk belajar sangat besar. Toh dia juga bisa bolak balik Korea Indonesia.

"Sayang...!" Mama Asila langsung berdiri dari duduknya dan memeluk Davina.

Papa Galang mengajak istri dan anaknya untuk duduk terlebih dahulu, agar bisa berbicara dengan kepala dingin.

Davina yang baru saja duduk melihat wajah kelegaan dari keluarganya. Davina tahu pasti sedari tadi mereka sangat khawatir kepadanya.

Davina bersyukur memiliki keluarga yang tidak pernah membuatnya kecewa, keluarga yang tidak pernah membuatnya bersedih bahkan menangis dan keluarga yang sangat menyayanginya.

💛

💛

💛

💛

💛

...Terimakasih Dukungan Dari Readers Semua...

......Jangan lupa tinggalkan jejak......

...Like, Rate dan Komen...

Terpopuler

Comments

auliasiamatir

auliasiamatir

sempurna banget hidup Devina Thor.. bikin iri aku aja

2021-11-19

1

ANAA K

ANAA K

Happy birthday Davina💕💕💕

2021-11-13

1

Nona Bucin 18294

Nona Bucin 18294

Happy birthday Davina semoga jadi pribadi yang lebih baik lagi 🤗🤗🥰👍

2021-08-06

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Princess Davina
2 Episode 2 Hari Ulang Tahun
3 Episode 3 Korea
4 Episode 4 Hari Pertama
5 Episode 5 Cinta Pandangan Pertama
6 Episode 6 Makan Malam Keluarga
7 Episode 7 Menjaganya
8 Episode 8 Rival
9 Episode 9 Akan Segera Berakhir
10 Episode 10 Putuskan Dengan Cara Elegan
11 Episode 11 Menyatakan Perasaan
12 Episode 12 Mengejar Cinta Davina
13 Episode 13 Magang
14 Episode 14 Keluarga Kedua
15 Episode 15 Debaran
16 Episode 16 Bunga
17 Episode 17 Benarkah Davina Cemburu?
18 Episode 18 Akan Slalu Mencintai Mu
19 Episode 19 Arti Dirimu
20 Episode 20 Aku Mencintainya
21 Episode 21 Makan Siang
22 Episode 22 Kecewa
23 Episode 23 Masih Tentang Bekal Makan Siang
24 Episode 24 I Love You
25 Episode 25 Resmi Jadian
26 Episode 26 Sikap yang Berubah Sekejap Mata
27 Episode 27 Terimakasih
28 Episode 28 Dalang
29 Episode 29 Luluh
30 Episode 30 Cemburunya Davina
31 Episode 31 Jones
32 Episode 32 Keperjakaan dan Keperawanan
33 Episode 33 Candu Ku
34 Episode 34 Salah Faham
35 Episode 35 Davina Cemburu
36 Episode 36 Yeon Jun Cemburu
37 Episode 37 Melamar
38 Episode 38 Mengharapkan Cucu-cucu Perempuan
39 Episode 39 Min Ra Kecelakaan
40 Episode 40 Keadaan
41 Episode 41 Keputusan
42 Episode 42 Tetaplah di Sampingku
43 Episode 43 Rahasia Davina
44 Episode 44 Kehamilan Davina
45 Episode 45 Hari Pernikahan
46 Episode 46 Keguguran
47 Episode 47 Mulai Kembali
48 Episode 48 Setelah Lima Tahun
49 Episode 49 Setelah kesembuhan
50 Episode 50 Permintaan Vin
51 Episode 51 Keputusan Bertemu
52 Episode 52 Kehidupan Davina
53 Episode 53 Anak Perempuan
54 Episode 54 Pertemuan Kembali
55 Episode 55 Hanya Milikku
56 Episode 56 Pantai
57 Episode 57 Kembalilah Padaku
58 Episode 58 Panggilan Telfon
59 Episode 59 Orang Tua Asila
60 Episode 60 Undangan Makan Malam
61 Episode 61 Mantan
62 Episode 62 Garis Takdir
63 Episode 63 Akhir
Episodes

Updated 63 Episodes

1
Episode 1 Princess Davina
2
Episode 2 Hari Ulang Tahun
3
Episode 3 Korea
4
Episode 4 Hari Pertama
5
Episode 5 Cinta Pandangan Pertama
6
Episode 6 Makan Malam Keluarga
7
Episode 7 Menjaganya
8
Episode 8 Rival
9
Episode 9 Akan Segera Berakhir
10
Episode 10 Putuskan Dengan Cara Elegan
11
Episode 11 Menyatakan Perasaan
12
Episode 12 Mengejar Cinta Davina
13
Episode 13 Magang
14
Episode 14 Keluarga Kedua
15
Episode 15 Debaran
16
Episode 16 Bunga
17
Episode 17 Benarkah Davina Cemburu?
18
Episode 18 Akan Slalu Mencintai Mu
19
Episode 19 Arti Dirimu
20
Episode 20 Aku Mencintainya
21
Episode 21 Makan Siang
22
Episode 22 Kecewa
23
Episode 23 Masih Tentang Bekal Makan Siang
24
Episode 24 I Love You
25
Episode 25 Resmi Jadian
26
Episode 26 Sikap yang Berubah Sekejap Mata
27
Episode 27 Terimakasih
28
Episode 28 Dalang
29
Episode 29 Luluh
30
Episode 30 Cemburunya Davina
31
Episode 31 Jones
32
Episode 32 Keperjakaan dan Keperawanan
33
Episode 33 Candu Ku
34
Episode 34 Salah Faham
35
Episode 35 Davina Cemburu
36
Episode 36 Yeon Jun Cemburu
37
Episode 37 Melamar
38
Episode 38 Mengharapkan Cucu-cucu Perempuan
39
Episode 39 Min Ra Kecelakaan
40
Episode 40 Keadaan
41
Episode 41 Keputusan
42
Episode 42 Tetaplah di Sampingku
43
Episode 43 Rahasia Davina
44
Episode 44 Kehamilan Davina
45
Episode 45 Hari Pernikahan
46
Episode 46 Keguguran
47
Episode 47 Mulai Kembali
48
Episode 48 Setelah Lima Tahun
49
Episode 49 Setelah kesembuhan
50
Episode 50 Permintaan Vin
51
Episode 51 Keputusan Bertemu
52
Episode 52 Kehidupan Davina
53
Episode 53 Anak Perempuan
54
Episode 54 Pertemuan Kembali
55
Episode 55 Hanya Milikku
56
Episode 56 Pantai
57
Episode 57 Kembalilah Padaku
58
Episode 58 Panggilan Telfon
59
Episode 59 Orang Tua Asila
60
Episode 60 Undangan Makan Malam
61
Episode 61 Mantan
62
Episode 62 Garis Takdir
63
Episode 63 Akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!