...🧡 Selamat Membaca 🧡...
"Dav...!" Yeon Jun memegang tangan Davina. "Aku bukan laki-laki yang pintar berkata manis. Aku tidak tahu bagaimana mengucapkannya. Tapi yang pasti, aku ingin menjadi laki-laki yang menjadi sandaran mu. Aku ingin jadi laki-laki yang menyembuhkan luka mu dan memberikan kebahagiaan untukmu kedepannya. Jadi Dav, maukah kau jadi milikku...?"
Davina yang mendengar pertanyaan Yeon Jun menjadi terpaku. Davina menatap bola mata Yeon Jun dan begitu pula Yeon Jun.
"Dav... Kau tidak harus menjawabnya sekarang.. Aku akan menunggumu...!" Ucap Yeon Jun lembut.
"Jun, Maaf" Davina menarik tangannya. "Aku tidak bisa menerima mu..!"
"Kenapa Dev...? Tolong pertimbangkan terlebih dahulu..! Ku mohon.."
"Maaf Jun, aku tidak bisa menjadi kekasih mu. Kau sahabatku. Aku tidak bisa merusak hubungan persahabatan kita dengan hubungan yang seperti ini...!"
"Tidak ada yang merusak persahabatan kita Dav. Aku hanya ingin, kau berikan aku sekali saja kesempatan untuk menjadi kekasih mu..!"
"Jun...!" Davina mendesah.
"Maafkan aku Dev, maaf jika aku terlihat egois. Memaksamu untuk menerima ku. Jika kau tidak mau menerima ku saat ini maka aku harap kau dapat menerima ku suatu saat nanti...!"
"Jangan berkata seperti itu Jun...!"
"Dev... Aku jatuh cinta kepadamu sejak pertama kali melihat mu. Aku tidak tahu kenapa hati ini slalu berdetak tak karuan jika itu berkaitan dengan dirimu. Aku juga tidak tahu kenapa aku slalu bahagia jika di dekatmu. Aku tidak tahu kenapa dengan diriku. Tapi hanya kamu wanita yang bisa membuat ku merasakan semua rasa itu..!." Jelas Yeon Jun.
"Kenapa...?" Davina menatap bola mata Yeon Jun "Kenapa kau mencintaiku...?"
"Aku tidak tahu Dav. Apa untuk mencintaimu butuh sebuah alasan..?"
"Bukankah segalanya butuh alasan..?" Sanggah Davina.
"Aku tidak punya alasan untuk jatuh cinta padamu. Jika aku punya alasan untuk mencintaimu, maka suatu saat nanti aku akan memiliki alasan untuk meninggalkan mu dan aku tidak ingin meninggalkan mu."
"Maaf Jun, Aku tetap tidak bisa. Aku menghargai perasaan mu tapi aku tidak bisa lakukan itu. Aku tidak mau menjadikan kamu pelampiasan dari patah hati ku.!"
"Aku tidak masalah Dav..! Aku akan senang jika aku bisa jadi orang yang bisa menyembuhkan luka di hatimu.."
"Jon, jangan rendahkan martabat mu seperti ini. Ku mohon...!"
"Aku akan lakukan apapun untukmu dev...?"
"Jun aku gak mau kau seperti itu. Jangan lakukan itu. Aku tidak bisa jun. Aku belum bisa menjalani hubungan yang lain. Ku mohon jun, mengertilah..!" Pinta Davina dengan sepenuh hati.
"Emmm. Baiklah Dav." Yeon Jun memilih untuk menghargai keputusan Davina "Tapi boleh ku minta satu permintaan darimu...?"
"Apa...?"
"Lihat aku seperti laki-laki lain. Berikan juga kesempatan untuk mendekati mu..!" Davina mengangguki permintaan Yeon Jun.
...🧡🧡🧡🧡🧡...
Hari ini adalah hari kedua Davina magang. Tidak terasa sudah satu tahun Davina berada di Korea. Jika Davina bisa menyelesaikan perkuliahannya dengan cepat, maka Davina akan segera lulus. Tapi jika Davina menyelesaikan perkuliahannya dengan normal, maka dia akan selesai sekitar satu tahun lagi.
"Dav...!" Panggil Min Ra. "Kenapa baru sampai...?"
"Aku melarang bibi untuk membangunkan aku. Eh malah akunya bangun kesiangan.." Jawab Davina dengan nafas yang belum teratur.
"Tenang dulu okay. Kau atur nafas mu dulu.." Ucap Min Ra sambil memberikan peragaan pernafasannya.
"Lagian kalau kau terlambat juga tidak akan dimarahi oleh sang Big Bos. Aku yakin, yang ada big bos akan panik jika kau terlambat....!" Ucap Min Ra dengan nada menggoda.
"Ya ya ya... Terserah apa katamu..!"
"Tapi apa yang ku ucapkan 100% benar kan...?" Min Ra mengedipkan sebelah matanya dengan genit.
"Tapi kan, disini aku magang. Aku sedang melakukan penelitian di sini. Jadi aku harus sungguh-sungguh dan mengikuti peraturan di sini...!"
"Kau memang beda...!"
"Apanya yang beda...?"
"Cantik, baik, kaya, sederhana, pintar, dan satu-satunya wanita yang bisa menaklukkan big bos disini...!" Puji Min Ra.
"Yeee... Aku tahu kau pasti sedang ada maunya.. Ya kan...?" Selidik Davina.
"Gak kok...!" Min Ra tersenyum Devil.
"Haisss. Kita sudah bersahabat satu tahun ya, jadi aku paham sekali dengan kelakuan mu itu...!"
"Hehehe..." Min Ra tersenyum manis. "Nanti malam ikut aku le rumah Umma ya. Umma kangen kamu, jadi Umma minta aku untuk mengajakmu ke rumah. Kau bisa...?"
"Bisa dong...!" Jawab Yeon Jun yakin "Kalau gitu kau jemput aku setelah pulang kerja. Okay...!"
"Kelihatannya aku gak bisa deh Dev, karena aku kan juga sedang magang di perusahaan Yeon Seok Oppa. Aku akan kesana bersama Oppa."
"Lalu aku bareng siapa...?" Betek Yeon Jun.
"Kau kan bisa bareng dengan....."
"Hei anak magang..." Panggil staf sekertaris yang ada di kantor ini. "Tuan Yeon Jun ingin kau segera keruangannya."
"Ah iya Unni. Aku akan segera kesana...!" Jawab Davina.
"Kau nanti bareng saja dengan big bos Yeon Jun saja." Bisik Min Ra.
"Hisss kau ya.. sudahlah tinggal nanti saja." Jawab Davina betek "Aku pergi dulu ya...! Mau menemui Yeon Jun."
Min Ra dan Davina berpisah di lobi kantor Yeon Jun. Min Ra sebenarnya juga sedang magang untuk melakukan penelitiannya. Tapi dia magang di kantor milik Yeon Seok. Dia mampir ke kantor Yeon Jun karena suatu hal.
Dada dada
Kedua perempuan itu saling melambaikan tangan.
Davina berjalan memasuki lift bersama staf sekertaris yang memanggilnya tadi..!
"Dasar tidak tahu malu..." Sindir staf sekertaris tersebut.
"Hah...?" Bingung Davina.
"Kau itu baru magang disini, tapi berani sekali kau terlambat. Sudah tahu terlambat, tidak segera masuk eh malah ngobrol di lobby. " Ucap staf sekertaris tersebut dengan nada sinis.
"Maaf Unni. Saya tidak akan terlambat lagi."
"Aku sih nggak peduli, toh Bukan Aku aku yang akan terkena marah oleh Tuan Yeon Jun. Asal kau tahu saja, Tuan Yeon Jun adalah orang yang tidak bisa menerima kesalahan. Jadi sekali saja kau salah, kau harus menerima akibatnya dan aku rasa kali ini kau akan menerima akibat dari keteledoran mu."
Davina tidak menjawabi ucapan staf sekertaris tersebut. Karena bagaimanapun staf sekertaris tersebut benar dan Davina harus menerima itu.
Davina mencoba menenangkan diri. Bagaimanapun Davina juga tahu, bagaimana karakter dari Yeon Jun saat bekerja. Dia benar-benar tidak bisa menerima kesalahan sedikit pun.
Dengan perasaan was-was, Davina berjalan gontai dibelakang staf sekertaris tersebut.
Tok tok tok
"Permisi Tuan, nona Davina sudah datang..." Ucap staf sekertaris tersebut.
Yeon Jun yang fokus dengan laptopnya hanya memberi jawaban dengan melambaikan tangan dan staf sekertaris tersebut langsung bergegas untuk keluar ruangan.
"Ehem ehem.. selamat pagi Tuan.. Ada apa anda mencari saya...?" Davina membuka suara.
"Duduk...!" Perintah Yeon Jun yang langsung dilakukan Davina.
"Maaf Tuan, saya terlambat...."
"Dev" Jun membuang nafas berat. "Disini hanya ada kita Ra. Kau tidak perlu memanggil ku seperti itu."
"Tapi Tu....."
"Dev..." Sela Yeon Jun.
"Iya Yeon Jun. Maaf aku terlambat...!"
"Tidak apa-apa. Sekarang kau jawab pertanyaan ku. Kenapa kau terlambat, apa kau sakit...? Atau kau kecapaian magang di sini...?"
"Gak... Aku tidak kenapa-napa.."
"Apa kau tidak berbohong...?" Selidik Yeon Jun.
"Tidak Jun. Aku benar-benar tidak kenapa-napa...!"
"Baguslah. Kau harus tetap jaga kesehatan mu. Jangan terlalu capek. Jika kau capek kau harus langsung istirahat. Mengerti...!"
"Emang kamu kira aku bos disini. Bekerja sesukaku...?" Nyinyir Davina.
"Calon nyonya Yeon Jun."
🧡
🧡
🧡
🧡
🧡
...Terimakasih Dukungan Dari Readers Semua...
...Jangan lupa tinggalkan jejak...
...Like, Rate dan Komen...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
NA
Calon Istri Bos🤣
2021-07-31
1
Sis Fauzi
kalau mau menjadi nyonya bos, tinggal bilang iya sama Yeong Jun 😀 Davina ❤️
2021-07-07
1
Yhaniie Sndiri Clalu
lanjut thor
2021-06-19
1