...💜Selamat Membaca 💜...
"Davina cemburu" Gumam Yeon Jun. "Davina Cemburu"
Yeon Jun tidak henti bergumam tentang hal itu. Entah kenapa Yeon Jun sangat ingin hal itu terjadi. Kata orang dicemburui adalah hal yang paling tidak enak. Tapi kenapa hal itu malah membuat Yeon Jun bahagia.
Jika Davina benar-benar cemburu, itu artinya di dalam hati Davina sudah ada sedikit cinta atau paling tidak sedikit rasa untuk Yeon Jun.
Jika itu benar maka maka rencana Yeon Jun berhasil. Jika berhasil maka Davina akan segera menerima perasaannya.
Rasanya Yeon Jun sudah tidak sabar bertemu dengan Davina. Rasa penasarannya membuat Yeon Jun ingin segera bertemu dengan Davina.
Karena rasa penasaran yang sudah tidak tertahankan membuat Yeon Jun melajukan mobilnya ke tempat yang membuat dirinya segera bertemu Davina.
Disinilah Yeon Jun berada, di depan rumah sang pujaan hati. Tempat dimana dia akan segera bertemu dan memastikan rasa penasarannya.
"Selamat pagi Tuan." Sapa penjaga gerbang ketika Yeon Jun menurunkan jendela.
"Pagi. Aku ingin menjemput Davina. Bisa minta tolong bukakan gerbang...?" Tanya Yeon Jun kepada penjaga rumah.
"Maaf Tuan. Nona sudah berangkat ke kantor. Baru saja beberapa menit yang lalu."
"Kau serius...?" Tanya Yeon Jun memastikan. Yeon Jun melihat jam tangan yang melingkar di tangan kekarnya. "Ini masih sangat pagi lho."
"Iya Tuan. Jika Tuan tidak percaya Tuan bisa langsung menghubungi nona. Jika tuan ingin singgah, Silahkan Tuan bisa masuk terlebih dahulu."
"Tidak perlu dibuka. Aku tidak jadi masuk. Aku pamit dulu." Yeon Jun menutup kaca jendela dan langsung berlalu dari rumah Davina untuk menuju kantor.
Yeon Jun semakin dibuat penasaran. Apa yang dilakukan Davina sepagi ini. Yeon Jun kembali mengingat-ingat, apakah dirinya ada jadwal pagi ini yang membuat Davina harus berangkat pagi.
Entahlah, sebanyak apapun Yeon Jun memikirkan hal tersebut hasilnya nihil. Yeong Jun tidak mengingat apapun.
Setelah hampir setengah jam membelah jalan, akhirnya Yeon Jun sampai di kantor miliknya. Suasana kantor masih sanga sepi, karena memang ini belum jam masuk kantor.
Yeon Jun langsung menaiki lift khusus yang dia gunakan dan menuju ke lantai dimana dirinya bisa menemukan Davina.
"Selamat pagi Tuan. " Sapa staf sekertaris yang melihat Yeon Jun datang.
Yeon Jun menganggukkan kepalanya kepada staf yang memberikan salam untuknya. Tapi matanya tertuju pada Davina sang pujaan hati.
Sebenarnya Yeon Jun tidak mempermasalahkan jika Davina tidak memberikan salam untuknya. Tapi yang membuat Yeon Jun semakin dibuat penasaran yaitu reaksi Davina yang membuang muka saat melihatnya datang.
Yeon Jun memilih memasuki ruangannya. Walaupun sebenarnya Yeon Jun sangat penasaran dengan tingkah Davina.
Bisa saja Yeon Jun mendekati Davina dan meminta Davina keruangannya. Tapi niat itu diurungkan karena itu akan membuat kecurigaan bagi orang lain.
Sebelum magang disini, Yeon Jun dan Davina sudah sepakat untuk merahasiakan hubungan pertemanan mereka karena sebenarnya ada tujuh orang mahasiswa yang magang di kantor ini. Mereka ditempatkan di bagian-bagian berbeda. Oleh karena itu, Davina meminta merahasiakan hubungan persahabatan mereka agar tidak menjadi bahan gosip mahasiswa lainnya atau mungkin karyawan lainnya.
...💜💜💜💜💜...
Tok tok tok
"Masuk" Jawab Yeon Jun ketika mendengar suara ketukan pintu.
"Permisi Tuan."
Yeon Jun langsung mengembangkan senyumnya ketika melihat perempuan yang baru saja masuk.
"Kenapa kau berangkat begitu pagi hari ini...?" Sarkas Yeon Jun ketika Davina baru saja masuk.
"Maaf Tuan, saya diminta sekertaris Song untuk meminta tanda tangan dari Tuan." Davina tidak menanggapi pertanyaan Yeon Jun dan malah menjelaskan maksud dirinya menemui Yeon Jun.
"Jawab dulu pertanyaan ku Dev." Ucap Yeon Jun dengan senyum manisnya.
Davina tetap diam. Dia hanya berdiri di depan meja Yeon Jun dengan tatapan sedikit tidak suka.
"Kau kenapa hemm..?" Yeon Jun beranjak dari kursinya, memutari meja dan berdiri di depan Davina dengan bersandarkan meja kerjanya.
"Ini dokumen yang harus tuan tanda tangani." Davina menyerahkan dokumen yang dia bawa tanpa berminat menjawab pertanyaan Yeon Jun.
Yeon Jun menerima dokumen yang diserahkan Davina tersebut dan meletakkannya di meja tanpa melihat apalagi membaca dokumen tersebut.
"Maaf Tuan. Sekertaris Song meminta agar Tuan bisa langsung tanda tangan." Sela Davina ketika tahu Yeon Jun hanya meletakkan dokumen tersebut.
Yeon Jun tetap tidak merespon ucapan Davina terkait dokumen tersebut. Dia hanya melihat Davina yang terlihat kesal karena ulahnya.
"Tolong Tuan segera tanda tangani dokumen ini,." Pinta Davina kembali.
Yeon Jun masih diam dan hanya menatap Davina dengan senyuman yang sedikit terlihat.
"Junnnn cepat tanda tangani. Aku masih ada kerjaan tau." Sentak Davina yang mulai kesal.
"Aku juga ada kerjaan." Jawab Yeon Jun akhirnya. "Aku kan sudah bilang, jangan pernah panggil aku seperti itu jika hanya kita berdua."
"Ya ya ya. Maaf." Davina memutar matanya malas "Sekarang segera kau tanda tangani."
"Gak mau." Jawab Yeon Jun singkat
"Ayolah Jun."
Bukannya melakukan permintaan Davina, Yeon Jun malah menarik Davina untuk duduk di sofa ruangannya.
Yeon Jun melihatkan ponsel miliknya. "Sekarang pukul setengah dua belas. Setengah jam lagi jam istirahat. Aku akan bilang ke sekertaris Song bahwa dokumen tersebut akan aku tanda tangi nanti setelah jam istirahat."
"Tapi Jun...!"
"Disini bosnya aku Dev, jadi jangan bantah okay." Potong Yeon Jun "Aku ingin bicara kepada mu."
"Bicara apa...?"
"Kamu kenapa...?" Tanya Yeon Jun to do poin.
"Gak kenapa-kenapa."
"Kalau gak kenapa-napa masak jutek...? Semalam juga diam saja."
"Lagi malas bicara sama kamu." Jawab Davina santai.
"Kenapa...? Aku ada salah...?"
"Gak...?"
"Yakin aku tidak ada salah...?"
"Hemmm.." Davina hanya berdehem.
"Ya udah aku minta maaf." Ucap Yeon Jun akhirnya.
"Untuk...?"
"Untuk kesalahan aku yang membuat kamu marah kepadaku." Ucap Yeon Jun sambil menggenggam tangan Davina.
Yeon Jun menatap manik indah milik Davina. Mata cantik yang slalu membuatnya terpesona.
"Aku rela mengucapkan 100 kali kata maaf, walaupun aku tidak tahu apa kesalahan ku. Bagiku keberadaan mu di sampingku lebih jauh berharga dari pada seuntai kata maaf. Aku akan slalu mengalah untukmu demi kebahagiaan mu. Karena mengalah bukan berarti kalah dan karena maaf tidak akan membuatku rendah. Harapan ku, setiap hal yang kulakukan akan membuatmu semakin membuka hatimu untukku, menerima ku dan mencintai ku. Aku tidak tahu kapan aku mulai mencintai mu, tapi aku tahu sampai kapanpun aku akan slalu mencintaimu." Batin Yeon Jun.
💜
💜
💜
💜
💜
...Terimakasih Dukungan Dari Readers Semua...
...Jangan lupa tinggalkan jejak...
...Like, Rate dan Komen...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Sis Fauzi
kenapa ngomongnya di batin nJun. Ucapkan isi hatimu biar Davina yakin dengan cintamu 😀❤️
2021-08-01
1
NA
kapan up Thor. penasaran
2021-07-31
1
Murni Gamgulu
lanjuuuut thor
2021-07-29
1