...❤️ Selamat Membaca ❤️...
"Dulu kan Dev, saat pertama menikah umma ingin sekali punya anak perempuan. Umma slalu membayangkan bisa mendandani anak perempuan Umma, pergi ke salon bersama, belanja bersama dan gosip bersama. Sayangnya umma tidak melahirkan anak perempuan melainkan anak laki-laki, tapi Umma tetap mensyukuri kehadiran Yeon Seok dan Yeon Jun.
Umma pikir Umma tidak akan pernah merasakan apa yang Umma inginkan, tapi teryata Tuhan mengirimkan Min Ra sebagai teman Yeon Jun dan dia bagaikan putri Umma.
Setiap Umma mau belanja, ke salon dan melakukan kegiatan ciwi-ciwi, Umma selalu mengajak Min Ra. Karena Min Ra Umma bisa merasakan indahnya punya anak perempuan.
Sekarang Umma lebih bersyukur karena Umma punya anak perempuan satu lagi yaitu kami Dev. Umma yakin jika kita belanja, ke salon dan bermain bersama seperti ini terus, akan lebih menyenangkan. Kalian mau kan slalu menemani ibu-ibu tua ini...?" Tanya Umma ke Davina dan Min Ra yang dijawab dengan anggukan kepala oleh mereka berdua.
"Terimakasih ya sayang." Ucap umma yang menggandeng Davina dan Min Ra.
Davina, Min Ra dan Umma kini berada salah satu pusat belanja dengan barang-barang bermerek dan harga selangit.
"Terimakasih Umma sudah mau mengajak Devina Belanja. Devina senang bisa belanja dengan Umma. Setidaknya Davina bisa mengobati kerinduan Davina dengan mama." Davina berucap dengan senyuman simpul.
"Uchhh kasihan yang kangen sama mamanya...!* Min Mencubit kedua pipi Devina. "Jangan sedih Dev, hari ini Umma dan temanmu yang cantik ini akan membuatmu bahagia. Ya kan umma?"
"Ya dong...! Hari ini tidak boleh ada yang mellow-mellow. Hari ini kita shopping sepuasnya. Min Ra, Davina kalian ingin beli apa..? Bilang saja. Umma akan membelikan semua apa yang kalian inginkan.."
Davina menggelengkan kepalanya untuk menolak pemberian Umma.
"Tidak boleh menolak...! Kita harus membeli semua yang cantik-cantik. ya kan Ra...?"
"Iya Dev. Appa, Yeon Seok dan Yeon Jun bekerja untuk kita. Jadi kita harus menghargai usaha mereka dengan menggunakan uang mereka.." Min Ra tersenyum licik.
"Pintar..!" Puji Umma sambil tersenyum licik pula.
Umma dan Min Ra memang sudah sering berpergian dan belanja bersama. Jadi Umma dan Min Ra memiliki motto yang sama tentang belanja.
Tapi kalian jangan anggap Min Ra cewek matre atau apa. Karena dia juga berasal dari keluarga kaya raya.
"Ayo kita mulai perburuan kita...!" Umma menarik calon menantunya dan calon pacar anaknya memasuki sebuah toko perhiasan yang sangat besar.
"Ada yang bisa kita bantu nyonya..?" Tanya wanita penjaga toko tersebut.
"Berikan tiga set perhiasan terbaik kalian. Aku mau perhiasan couple untuk kita bertiga."
"Umma.." Davina mencoba menolak.
"Stttt ayolah.... Jangan buat Umma merasa bersedih karena kau tolak."
"Tapi Umma, Davina bukan siapa-siapa Umma..!"
"Siapa bilang hah....? Kamu itu sudah Umma anggap sama seperti Min Ra. Kalian itu anak-anak perempuan Umma. Jadi kamu tidak perlu sungkan. Mengerti...?" Tegas Umma.
"Iya Umma, aku mengerti. Terimakasih umma." Davina memeluk Umma dengan sayang begitu juga Umma membalas pelukan Davina dengan sayang.
"Aku berharap anakku bisa meluluhkan hatimu, jika tidak bisa saat ini aku berharap suatu saat nanti kau bisa melihat cinta dari anakku." Gumam umma Yeon Jun dalam hati.
^^^❤️Flashback satu Minggu lalu❤️^^^
"Nih...!" Umma menyerahkan sebuah kartu nama kepada Yeon Jun yang tengah bersantai dengan Min Ra.
"Apa ini ma..?" Yeon Jun melihat kartu nama yang tertuliskan nama seorang perempuan.
"Dia anak dari teman arisan Umma. Simpan kartu nama itu karena Umma akan siapkan kencan buta untukmu..!"
"Maaf ma, Jun tidak mau melakukan itu." Tolak Jun.
"Junnnnn...." Teriak Umma "Umma itu ingin melihat kau punya pacar. Kau sudah berumur 22 tahun dan kau tidak pernah berpacaran atau dekat dengan perempuan selain Min Ra."
"Memangnya kenapa kalau Jun tidak pernah pacaran ma...?"
"Kau tanya kenapa..? Kau lihat Min Ra akan segera bertunangan dengan Hyung mu dan kau tanya kenapa...?" Betek Umma. "Mau sampai kapan kau menjomblo, mau sampai kapan kau tidak mencari perempuan, hahhh...?"
"Nanti juga dapat kalau sudah waktunya..!" Jawab Jun santai.
"Kalau kau tidak cari bagaimana bisa dapat...? Pokoknya kau harus datang titik."
"Gak ma.. Jun gak suka dan tidak tertarik dengan perempuan itu."
"Min Ra...!" Umma mencoba mencari bantuan dari calon menantunya. "Bantuin Umma untuk bujuk Jun agar mau ikut kencan buta."
"Gak perlu Umma. Jun sudah punya calon kok..!" Ucap Min Ra santai.
"Diam kau...!" Sentak Jun.
"Jun punya calon...?" Umma langsung pindah dan duduk disebelah Min Ra "Min Ra serius...? Min Ra kenal...? Namanya siapa..? Baik gak...? Kenalin ke Umma dung..!"
"Diam lo atau..." Ucapan Jun terpotong.
"Atau apa hah...?" Umma menampilkan wajah garangnya. "Kau kasih tau Umma siapa perempuan itu atau Umma buatkan jadwal kencan buta untukmu..!"
"Apa sih ma....!" Betek Jun
"Siapa Jun..?" Jun hanya diam tanpa menjawab pertanyaan umma. "Min Ra tau siapa perempuan itu..?"
"Tau dong ma.. Dia itu..." Jun langsung membekap mulut Min Ra.
"Lepaskan Jun.. Kau cerita ke Umma atau Umma gak mau bicara sama kamu...?"
"Iya-iya umma. Jun cerita."
Umma memang sangat dekat dengan anak-anaknya dan juga Min Ra. Umma adalah tipikal orang yang kepo dan keras kepala. Jika Umma sudah mengancam akan mendiami seseorang maka Umma akan benar-benar mendiami orang itu dengan batas waktu yang tidak ditentukan dan hal itu yang slalu dihindari oleh kedua anak laki-lakinya.
"Namanya Davina ma. Davina Kristina Putri." Ucap Yeon Jun
"Kenapa namanya aneh. Dia bukan orang Korea..?"
"Bukan umma. Dia teman kuliah Min Ra, ya temen Jun juga sih. Dia berasal dari Jakarta Indonesia." Jawab Min Ra.
"Jika dia taman Min Ra, pasti Min Ra punya fotonya dung...?"
"Punya. Umma mau lihat...?" Min Ra mengambil ponselnya yang tergeletak di meja.
"Mau..!" antusias Umma.
Min Ra membuka ponsel miliknya dan melihatkan foto-foto kebersamaan antara dirinya dengan Davina.
"Dia anak dari pengusaha kaya di Indonesia ma. Walaupun kaya dia tetap menjadi orang biasa. Anaknya sangat baik tapi sayangnya....."
"Sayangnya kenapa...?" Umma penasaran dengan perkataan Min Ra yang tidak dilanjutkan
"Sayangnya dia sudah punya pacar....!" Ucap Jun santai.
"Huh... Kok bisa...?" Kaget Umma.
"Karena Jun mengenal Davina setelah Davina punya pacar umma.l" Jelas Min Ra
"Lalu kalau sudah punya pacar, kenapa Jun malah menyukainya...?"
"Tau..." Min Ra mengangkat bahunya. "Min Ra juga gak habis pikir."
"Junnn." Umma memandang Jun untuk meminta jawaban.
"Entahlah Umma, Jun juga gak tau. Tapi hati Jun berdetak kencang sejak pertama kali mengenalnya dan Jun merasa bahagia walau hanya didekatnya."
"Apa Jun tidak apa-apa dengan perasaan yang tidak terbalas...?" Tanya Umma.
"Entahlah ma. Rasanya perasaanku tidak terlalu penting selama Jun bisa menjaganya..!"
"Jun. Kau sudah dewasa. Kau bebas memilih pilihanmu sendiri. Tapi Umma tidak ingin kau tersakiti karena cinta."
"Umma jangan khawatir. Jun akan baik-baik saja." Jun tersenyum lembut.
"Baiklah. Umma ingin mengenalnya secara langsung. Kau ajaklah dia datang dan makan malam bersama kita."
"Tap...!"
"Tidak ada tapi-tapian. Pokoknya harus ajak dia kesini."
"Baiklah nyonya besar."
^^^❤️Flashback off❤️^^^
❤️
❤️
❤️
❤️
❤️
...Terimakasih Dukungan Dari Readers Semua...
...Jangan lupa tinggalkan jejak...
...Like, Rate dan Komen...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Sis Fauzi
wadduh enak ya punya mertua Kayak umma, tiap hari shopping mulu 😀
2021-07-03
1
NA
Masih saya pantau🧐
2021-06-13
1
Faidatul
hmm.....kayaknya kisah cinta davina akan berliku² deh
2021-05-22
1