Aku yang mendapat bonus dari perusahaan dengan jumlah yang lumayan banyak tidak ingin menyia-nyiakan uang yang kudapat, aku pun mengajak anak-anakku tentunya mertua dan rai ikut. Dari tempat untuk kami menginap beserta biaya lainnya aku yang harus merogoh dana dari kantongku sendiri, bagiku tidak masalah karena itu ungkapan kebahagiaanku yang mendapat bonus dari perusahaan.Aku mengajak kedua mertuaku bukan tanpa alasan, aku melakukan itu semua sebagai ungkapan rasa terima kasihku ke mertua yang telah bersedia membantuku merawat dan menjaga kedua anakku selama aku bekerja.
Perjalanan kami pun dimulai jumat sore agar kami bisa lebih lama disana karena di hari minggu kami harus kembali karena aku harus bekerja dan sabrina kembali ke sekolahnya. Perjalan kami berjalan lancar dan anak-anak merasa senang karena kami akan menikmati akhir pekan di sana,aku senang bisa menghabiskan akhir pekan dengan melihat pemandangan alam walau pun hanya sebentar tapi itu mampu mengusir penat selama sepekan bekerja.
Aku pun beristirahat dikamar setelah kami tiba di tempat tujuan. Aku pun merebahkan tubuhku sejenak sebelum aku membersihkan tubuhku di kamar mandi. Aku pun tertidur sejenak namun terbangun lagi karena mendengar suara pertengkaran kedua mertuaku. Aku pun menghela nafas melihat kedua orang tua itu yang masih bertengkar diluar sana, dengan perasaan kesal aku pun bangun dari kasur lalu kelaur melihat apa yang terjadi. Aku yang telah berdiri tidak jauh dari mereka hanya bisa diam melihat gelas yang berserakan di lantai sementara rai berusaha melerai kedua orang tuanya.
"Apa yang terjadi? " tanyaku tidak percaya gelas pecah dan berserakan dilantai.
"Sayang tolong kamu ajak mama ke kamar"
"Ayo ma kita pergi dari sini" aku pun membawa mertua perempuanku ke kamar.
"Dasar tua bangka tidak tahu diri" gerutu mertuaku setelah berada di kamarku dan duduk di kasur.
"Apa yang terjadi ma?" tanyaku yang berdiri. dengan bersandar di lemari kedua tanganku kulipat kedada tidak percaya dengan apa yang terjadi.
"Mama tidak sengaja menumpahkan kopi panas karena kaki mama terpeleset dan kopi panas itu tumpah dikaki papamu,laki-laki tua itu marah lalu melemparkan gelas ke arah mama"
"Lalu? "
"Mama sudah menjelaskan kalau mama tidak sengaja tapi pria tua itu tidak mau tahu dan terus saja mengajak mama bertengkar"
"Sudahlah ma tidak perlu di gubris mungkin papa sedang kesal,kita ini sedang liburan jadi mari kita nikmati liburan ini"
"Maafkan mama"
Aku pikir setelah kejadian malam itu semua akan baik-baik saja tapi dugaanku meleset, mertuaku kembali bertengkar lagi.Aku dan rai hanya bisa diam membiarkan kedua orang tua itu melanjutkan pertengkaran mereka sampai puas.
"Apa lagi sih yang mereka ributkan? " aku pun menyusul rai yang berjalan mencari udara segar.
"Entahlah aku stress melihat kedua orang tuaku"
"Apakah mereka sering bertengkar kalau aku tidak ada? "
"Ya..papa tempramen nya semakin menjadi-jadi"
"lalu apa yang akan kamu lakukan? "
"Biarkan saja mereka,ayo kita pergi" rai pun menarik tanganku lalu pergi meninggalkan kedua orang tuanya yang masih bertengkar.
Siang hari setelah jam makan siang aku pun mengajak kedua anakku beserta pengasuh jalan-jalan menaiki kuda karena sedari tadi kedua anakku merengek minta naik kuda seperti anak-anak lainnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments