Aku pun mengambil cuti 1 bulan sebelum aku melahirkan anak pertamaku,selama cuti aku menikmatinya dengan bersantai dirumah dan tentu saja aku mempersiapkan diri juga semua keperluanku untuk melahirkan nantinya...
Aku pun mulai mencicil kebutuhan bayiku dan tentu saja aku ikut membiayai semua keperluan bayi kami.Dengan ditemani rai aku pun memeriksakan kandunganku karena hari ini sudah waktunya aku kontrol..
"Semuanya baik bu" dokter itu pun tersenyum sembari melihat ke arahku.
"Kapan istri saya akan melahirkan dokter? "
"Awal bulan depan pak"
"Sayang kamu harus mempersiapkan diri"
"Iya aku tahu"
Kami pun langsung menuju ke mall karena aku ingin membeli box bayi dan beberapa keperluanku saat melahirkan nanti. Setelah sampai di mall dan aku telah menemukan semua yang aku butuhkan kami pun segera menuju ke kasir dan mengantri disana.
"Sayang kita patungan ya belakangan ini usahaku sepi"
"Baiklah" aku pun mengeluarkan kartu debitku dan menyerahkan ke kasir.
Setelah selesai kami pun langsung pulang ke rumah karena rai harus segera ke toko seperti biasanya. Aku langsung menuju ke kamar lalu merebahkan tubuhku karena aku merasakan sakit di pinggang karena sekarang perutku sudah semakin besar saja dan itu membuatku semakin kesulitan beraktifitas.
Aku pun mengelus-ngelus perutku karena sedari tadi anak yang ada didalam perutku terus menendang bergerak tanpa henti. Setelah anak yang ada di dalam perutku berhenti menendang aku pun memejamkan mataku sebentar karena nanti aku harus mencuci semua peralatan bayiku sebelum digunakan nantinya.
Bangun tidur aku yang merasa lebih baik dengan semangat yang baru aku pun menuju ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhku karena semenjak hamil aku selalu merasa kepanasan walau pun kamarku ac nya selalu menyala tapi itu tidak membuatku merasa sejuk. Setelah ritual mandiku selesai aku pun segera membongkar barang belanjaanku namun disaat aku tengah asyik melihat perlengkapan bayiku pintu kamarku di ketuk.
"Lily boleh mama masuk? "
"Masuk saja ma ngak dikunci"
"Kamu belanja lagi? "
"Aku takut pakaiannya kurang jadi aku menambah beberapa lusin lagi ma"
"Jangan boros-boros bayi itu cepat besarnya"
"Iya ma,aku hanya takut kekurangan dan tidak ada salahnya membeli lebih"
Setelah menasehatiku agar berhemat mertua perempuanku pun keluar dari kamar dan aku bisa bernafas lega karena apa pun yang aku lakukan selalu saja salah dimatanya. Aku maklumi mungkin mertuaku ingin aku berhemat karena mencari uang itu tidak mudah walau pun jabatanku tinggi di kantor tempat aku bekerja.
Setiap pagi dengan di temani rai aku pun berjalan kaki berkeliling kompleks karena aku ingin melahirkan normal aku pun menuruti apa yang di anjurkan dokter dan mamaku yang tentunya lebih berpengalaman, setelah merasa lelah dan haus aku pun duduk kursi taman sembari menunggu bubur ayam langgananku datang. Melihat penjual bubur ayam datang aku pun segera memesan 2 porsi satu untukku dan satunya lagi untuk rai yang tentu saja aku yang membayar bubur ayam itu dengan uangku sendiri karena rai mengatakan lupa membawa dompetnya. Aku tahu rai sengaja melakukan itu agar aku ikut membiayai kebutuhan rumah tangga kami dan aku tidak masalah karena aku juga memiliki penghasilan yang tidak sedikit,namun lama kelamaan aku mulai jengah dengan tingkah rai yang menurutku terlalu pelit...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments