Bulan madu yang terlewati begitu saja.

Setelah pesta pernikahanku dengan rai dan keluargaku kembali ke kota tempatku berasal,aku dan rai pun tidak merayakan bulan madu seperti yang dilakukan pasangan lainnya setelah menikah karena rai mengatakan ingin berhemat aku pun setuju karena bagiku setiap hari bagiku adalah bulan madu asal bisa bersama dengannya.

 

Setelah menikah aku dan rai pun tinggal bersama kedua orang tuanya karena rai anak satu-satunya,orang tuanya juga melarang kami untuk tinggal sendiri dengan menyewa apertemen.Kami pun mengalah dan tinggal bersama dengan kedua orang tuanya,setelah menikah aku pun kembali bekerja seperti biasanya karena aku sangat mencintai pekerjaanku ini.

 

Dua bulan setelah menikah aku pun merasakan tanda-tanda kehamilan karena setelah aku ingat-ingat aku sudah satu bulan tidak haid dan pagi ini aku mengalami muntah-muntah dan kepalaku terasa sangat pusing.Setelah mendengarku muntah dikamar mandi rai pun menyusulku dengan membantuku memijat leherku agar aku merasa baikan rai.

 

"Kamu kenapa sayang?"

"Entahlah tiba-tiba saja aku merasa mual yang sangat hebat" kataku setelah berkumur.

"Apakah kamu sudah isi?"

"Apa maksudmu?"

"Maksudku apakah kamu sudah hamil?" mendengar kata-kata rai aku pun berusaha mengingat kapan terakhir kalinya aku haid dan aku pun menyadari kalau sampai hari ini aku belum haid.

"Bantu aku ke tempat tidur" rai pun mengangkat tubuhku ke kasur,aku pun segera meraih ponselku melihat catatan disana dan  benar saja aku sudah telat haid.

Rai pun keluar dari kamar lalu segera ke dapur membuatkan ku teh manis agar aku merasa baikan setelah muntah tadi.Aku pun meminum habis teh yang rai bawa ke kamar.Mendengar aku telah telat datang bulan rai pun mengantarkanku ke rumah sakit untuk memastikannya,dan setelah dokter menyatakan kalau aku hamil lima minggu rai langsung memelukku dengan sangat senang dengan berakli-kali mengusap perutku.

 

Setelah dokter memberikanku vitamin dan susu untuk ibu hamil kami pun pulang ke rumah,sesampainya dirumah rai pun memberitahukan kehamilanku dan kedua orang tuanya sangat senang karena ini cucu pertama mereka.Aku pun segera masuk ke kamar karena aku merasa pusing,rai pun mengantarku ke kamar dan aku sangat senang mendapat perhatian darinya.Setelah mengantarkanku ke kamar rai pun keluar dari kamar lalu kembali dengan segelas susu hamil yang telah dibuatnya lalu memberikanku vitamin yang tadi dokter berikan karena aku harus meminumnya setiap hari untuk kesehatanku dan janin yang ada di dalam perutku.

 

Aku pun kembali bekerja setelah mengambil cuti beberapa hari,untungnya selama kehamilanku yang pertama ini aku bisa bekerja dan tidak mengalami mual muntah apa lagi mengidam.Sesampainya dikantor aku pun menghubungi mama memberi kabar kalau aku sudah mengandung dan mama sangat senang mendengar aku sudah hamil.

 

"Ma aku hamil"

"Benarkah itu tandanya mama akan segera menjadi nenek,selamat ya sayang"

"Terima kasih ma"

"Jaga kandunganmu baik-baik,hubungi mama kalau kamu mengidam sesuatu"

"Baik ma,aku harus menutup telepon ma karena aku sedang berada di kantor"setelah sambungan telepon terputus aku pun melanjutkan pekerjaanku.

 

Setiap harinya rai mengantar jemputku ke kantor dan aku sangat senang mendapat perhatian dari nya dan tentu saja dengan begitu aku bisa menghemat uang transportasi,awalnya aku tidak mengalami ngidam diawal kehamilanku tapi memasuki 3 bulan aku mulai merasakan yang namanya mengidam berbagai makanan dan sore ini aku mengajak rai untuk mencari makanan itu.

 

"Sayang aku kepikiran makan sate nih"

"Ya sudah kita cari penjual sate sekarang" kami pun segera menuju ke penjual sate langganan kami,saat akan membayar sate yang kami beli rai pun menyuruhku membayarnya dengan alasan dompetnya kosong dan tadi lupa ke atm.aku pun membayar tagihan sate itu dengan uangku lalu kami segera pulang karena aku juga membelikan untuk kedua mertuaku yang ada dirumah.

 

 

 

 

Terpopuler

Comments

subayu shafarayra

subayu shafarayra

kok bisa dompet ketinggalan KK....

2022-07-28

1

lihat semua
Episodes
1 Kuliah di jakarta...
2 Sambutan yang tidak menyenangkan...
3 Kuliah dan bekerja.
4 Bulan madu yang terlewati begitu saja.
5 Karirku naik...
6 Cuti...
7 Anak pertamaku lahir...
8 Kembali bekerja...
9 Anak ke dua...
10 Rasa tidak suka itu datang juga.
11 Mama datang berkunjung...
12 Menahan amarah...
13 Apa saja yang aku lakukan selalu salah dimatanya...
14 Melahirkan bayi laki-laki.
15 Perjalanan bisnis pertamaku...
16 Menjenguk papa...
17 Liburan di puncak...
18 Drama belum berakhir...
19 Anak-anak mencari neneknya...
20 Mertuaku kembali berulah...
21 Perkelahian tak terelakkan...
22 Bagaimana ini???
23 Stroke...
24 Mungkinkah ini karma?
25 Pulang kerumah...
26 Beruntung..
27 Pulang malam...
28 Gerry...
29 Menepati janjiku...
30 Kado untuk gerry...
31 Gerry semakin mendekat....
32 Dicafe...
33 Gerry menjadi atasanku...
34 Aku sudah mendengar semuanya...
35 Menginaplah disini...
36 Matikan saja ponselmu...
37 Malam terasa panjang...
38 Dari mana saja kamu?
39 Sebatas teman...
40 Taktik rai..
41 Dipantai...
42 Kesempatan kedua...
43 Tuduhan rai...
44 Kondisiku cukup mengerikan!!
45 Gugat cerai rai...
46 Sidang vonis rai...
47 Ya aku bersedia...
48 Aku janji aku akan bangkit lagi!!
49 Perkenalanku dengan bimo...
50 Bingkisan di meja kerja....
51 Aku terdiam seketika....
52 Perhatian bimo...
53 Penolakan tante rina...
54 Bimo marah...
55 Ini terlalu cepat...
56 Reunian...
57 Kedatangan bimo...
58 Studio foto...
59 Kenapa mendadak?
60 Berpisah dengan mama dan anak-anak...
61 Papa datang sebagai penyelamat...
62 Pernikahan mertuaku...
63 Wanita perkasa...
64 Hari pernikahanku..
65 Nyonya bimo...
66 Satu bulan berlalu...
67 Aku hamil...
68 Hamil bersama...
69 Baju hamil...
70 Aku segera kesana...
71 Pergilah...
72 Kamu harus bertanggung jawab...
73 Firasat...
74 Gelisah...
75 Perubahan bentuk tubuh...
76 Bisa kau jelaskan bim?
77 Sikap acuh bimo...
78 Mengalah bukan berarti kalah...
79 Hidupku penuh drama....
80 Pulang....
81 Apertemen...
82 Makan bersama...
83 Aku tidak memintamu untuk menyukaiku...
84 Ini oma...
85 Anakku kembar...
86 Siapa dia bim?
87 Merelakan tanpa harus membenci.
88 Minta Maaf...
89 Undangan...
90 Cemburu...
91 Kenapa kau datang?
92 Okan datang...
93 Merasa kehilangan.
94 Pulang larut malam...
95 Okan penolongku...
96 Bimo berubah...
97 Semua demi anakku...
98 Pegawai baru...
99 Ranti datang...
100 Pindah ke ruko...
101 Merebut anak-anak....
102 Memihak bimo...
103 Memihak bimo (2)...
104 Ciuman spontan okan...
105 Sidang...
106 Kita lalui ini bersama.
107 Kembali menjadi janda.
108 Sindiran bimo....
109 Ranti resmi bercerai...
110 Bertemunya anak-anak dengan rai...
111 Jangan salah paham...
112 Kita berhak bahagia...
113 Apa aku berhak untuk bahagia?
114 Aku membuka hati...
115 Sabrina beranjak remaja...
116 Anakku korban...
117 Anakku menjalani hari yang berat.
118 Dipanggil pihak kepolisian.
119 Keenan dan sabrina...
120 Serangan jantung.
121 Penyesalanku...
122 Maaf.
123 Kerja sama.
124 Pernikahan terakhirku.
125 Sabrina wisuda.
Episodes

Updated 125 Episodes

1
Kuliah di jakarta...
2
Sambutan yang tidak menyenangkan...
3
Kuliah dan bekerja.
4
Bulan madu yang terlewati begitu saja.
5
Karirku naik...
6
Cuti...
7
Anak pertamaku lahir...
8
Kembali bekerja...
9
Anak ke dua...
10
Rasa tidak suka itu datang juga.
11
Mama datang berkunjung...
12
Menahan amarah...
13
Apa saja yang aku lakukan selalu salah dimatanya...
14
Melahirkan bayi laki-laki.
15
Perjalanan bisnis pertamaku...
16
Menjenguk papa...
17
Liburan di puncak...
18
Drama belum berakhir...
19
Anak-anak mencari neneknya...
20
Mertuaku kembali berulah...
21
Perkelahian tak terelakkan...
22
Bagaimana ini???
23
Stroke...
24
Mungkinkah ini karma?
25
Pulang kerumah...
26
Beruntung..
27
Pulang malam...
28
Gerry...
29
Menepati janjiku...
30
Kado untuk gerry...
31
Gerry semakin mendekat....
32
Dicafe...
33
Gerry menjadi atasanku...
34
Aku sudah mendengar semuanya...
35
Menginaplah disini...
36
Matikan saja ponselmu...
37
Malam terasa panjang...
38
Dari mana saja kamu?
39
Sebatas teman...
40
Taktik rai..
41
Dipantai...
42
Kesempatan kedua...
43
Tuduhan rai...
44
Kondisiku cukup mengerikan!!
45
Gugat cerai rai...
46
Sidang vonis rai...
47
Ya aku bersedia...
48
Aku janji aku akan bangkit lagi!!
49
Perkenalanku dengan bimo...
50
Bingkisan di meja kerja....
51
Aku terdiam seketika....
52
Perhatian bimo...
53
Penolakan tante rina...
54
Bimo marah...
55
Ini terlalu cepat...
56
Reunian...
57
Kedatangan bimo...
58
Studio foto...
59
Kenapa mendadak?
60
Berpisah dengan mama dan anak-anak...
61
Papa datang sebagai penyelamat...
62
Pernikahan mertuaku...
63
Wanita perkasa...
64
Hari pernikahanku..
65
Nyonya bimo...
66
Satu bulan berlalu...
67
Aku hamil...
68
Hamil bersama...
69
Baju hamil...
70
Aku segera kesana...
71
Pergilah...
72
Kamu harus bertanggung jawab...
73
Firasat...
74
Gelisah...
75
Perubahan bentuk tubuh...
76
Bisa kau jelaskan bim?
77
Sikap acuh bimo...
78
Mengalah bukan berarti kalah...
79
Hidupku penuh drama....
80
Pulang....
81
Apertemen...
82
Makan bersama...
83
Aku tidak memintamu untuk menyukaiku...
84
Ini oma...
85
Anakku kembar...
86
Siapa dia bim?
87
Merelakan tanpa harus membenci.
88
Minta Maaf...
89
Undangan...
90
Cemburu...
91
Kenapa kau datang?
92
Okan datang...
93
Merasa kehilangan.
94
Pulang larut malam...
95
Okan penolongku...
96
Bimo berubah...
97
Semua demi anakku...
98
Pegawai baru...
99
Ranti datang...
100
Pindah ke ruko...
101
Merebut anak-anak....
102
Memihak bimo...
103
Memihak bimo (2)...
104
Ciuman spontan okan...
105
Sidang...
106
Kita lalui ini bersama.
107
Kembali menjadi janda.
108
Sindiran bimo....
109
Ranti resmi bercerai...
110
Bertemunya anak-anak dengan rai...
111
Jangan salah paham...
112
Kita berhak bahagia...
113
Apa aku berhak untuk bahagia?
114
Aku membuka hati...
115
Sabrina beranjak remaja...
116
Anakku korban...
117
Anakku menjalani hari yang berat.
118
Dipanggil pihak kepolisian.
119
Keenan dan sabrina...
120
Serangan jantung.
121
Penyesalanku...
122
Maaf.
123
Kerja sama.
124
Pernikahan terakhirku.
125
Sabrina wisuda.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!