Semenjak ibu mertuaku memutuskan untuk kembali ke tempat kelahirannya hanya sebentar papa mertuaku tidak berulah. Semula aku pikir dia akan berubah dari watak kerasnya ternyata dugaanku itu salah, sekarang aku dan rai yang menjadi sasarannya.
Pagi-pagi sekali aku yang telah bangun melakujan rutinitasku membangunkan sabrina dan menyiapkan perlengkapan sekolahnya dikejutkan dengan gebrakan pintu dikamar anak-anak yang bersebelahan dengan kamar mertuaku.
"Kenapa dimeja makan belum ada sarapan? kopi juga belum tersedia" bentak papa mertuaku yang sontak saja membuatku terkejut.
"Mbak kan lagi siapin pa, bisa ngak sih pagi-pagi jangan ribut begini? " kataku masih dalam batas kesabaran.
"Dasar kamu tidak becus,sebagai seorang perempuan dan menantu dalam keluarga ini seharusnya kamu melakukan kewajibanmu bukannya menjawab terus" kata mertuaku lalu pergi dari kamar anakku.
"Ada apa lagi sih pa? pagi-pagi sudah ribut buat sial saja" kata rai yang baru saja keluar dari kamar.
"Kamu juga sebagai seorang laki-laki dan seorang suami kamu sangat tidak becus menjadi seorang kepala rumah tangga, lihat dimeja makan belum ada sarapan"
"Mbak kan lagi nyiapin pa sabar sedikit lah jadi orang, lily juga sedang sibuk mengurus anak-anak" jawab rai.
"Kalian semua sama saja tidak ada yang becus" mertuaku pun kembali ke kamarnya.
"Maafkan papa ya" kata rai yang duduk dikasur sabrina.
"Tidak apa maklumi saja mungkin papa kesepian setelah mama pergi" jawabku sembari mengikat rambut panjang sabrina.
Tidak cukup hanya membuat keributan di pagi hari, mertuaku terus berulah dirumah. Makan yang ada dimeja makan kalau tidak sesuai dengan seleranya makan semua akan dibuang ke tong sampah, bahkan piring dan gelas juga ikut menjadi sasaran amarahnya.
Tidak hanya membuat ulah dirumah, diluaran sana mertuaku kerab mencari masalah dengan para tetangga. Setelah puas dengan semua ulahnya mertuaku kini mengoda asisten yang bekerja disalah satu rumah tetangga,wanita yang bertubuh bahenol itu kini menjadi pacar dari mertuaku.
Rai pun menghubungi mamanya agar segera kembali karena papanya kini semakin dekat dengan wanita itu, bahkan sekarang mertuaku itu berani membawa pacarnya menginap dirumah. Setelah mendapat kabar dari rai beberapa hari kemudian ibu mertuaku pun kembali ke rumah dan terjadilah keributan besar dirumah itu yang dimana ibu mertuaku memergoki suaminya bermesraan dirumah.
"Apa yang kalian lakukan? " bentak ibu mertuaku. aku yang mendengar suara ribut-ribut segera keluar dari kamarku.
"Untuk apa kamu kembali?pergilah aku sudah dapat penggantimu yang jauh lebih muda dan seksi" kata papa mertuaku yang membuat aku tertawa mendengarnya.
"Berani-beraninya kamu berkata seperti itu didepan wanita ini" kata mama rai sembari berkacak pinggang.
"Sayang aku pulang aja ya, aku tidak mau terlibat"
"Aku antar ya sayang" mertuaku bangun dari duduknya lalu pergi dengan melingkarkan tangannya di pinggang pacar bahenolnya itu.
"Mau pergi kemana hah? " kata ibu mertuaku sembari menarik rambut wanita itu.
"Lepaskan sakit tahu" kata wanita itu.
"Lepaskan tanganmu,jangan menyakiti pacarku"
"Sayang sakit, cepat bantu aku" kata wanita itu dengan gaya manjanya.
"Baik sayang aku akan membantumu" jawab papa rai.
"Cih..kalian berdua benar-benar membuatku muak" mama rai semakin marah dan mempererat cengkraman tangannya dirabut wanita itu.
"Lepaskan perempuan tua, pacarku sudah kesakitan"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments