Setibanya kami dirumah aku yang sedari tadi menahan amarah pun meluapkan semuanya setelah kami berada dikamar. Berkali kali rai meminta maaf karena dompetnya ketinggalan tadi namun aku tidak mempercayainya begitu saja karena mustahil dompet bisa ketinggalan.Aku pun tidur dengan memunggungi rai karena aku masih marah dengan kejadian direstoran tadi,rai pun melakukan hal yang sama tidur dengan membelakangiku.Pagi harinya aku pun bangun lalu segera keluar dari kamarku setelah mandi karena aku tahu mama pasti sudah bangun karena mama bukanlah wanita yang suka bangun siang.
"Pagi ma"
"Pagi nak, apakah kamu lapar? "
"Iya ma"
"Biar mama masakkan sarapan untukmu"
"Tidak perlu ma aku akan memesannya saja, mama pasti capek" aku pun mengambil ponsel lalu memesan makanan dari aplikasi dan tidak lupa aku memesan untuk semua anggota dirumah.
Pesananku pun datang bertepatan dengan kedua mertuaku yang telah bangun. Kami pun duduk bersama untuk sarapan,aku pun duduk disamping mamaku sedangkan kedua mertuaku duduk bersebelahan kalau rai jangan ditanya lagi karena masih todur dan akan bangun kalau matahari telah berada tepat diatas kepala. Aku yang sedang memikmati sarapan dimeja makan tidak sengaja menggeser meja makan saat aku membenarkan posisi dudukku dan karwna itu mertua laki lakiku menegurku dengan suara sedikit lebih keras.
"Dasar tidak tahu sopan santun, tidak tahu adat sudah tahu orang tua sedang makan meja digeser-geser segala lihat ini minuman papa jadi tumpah"
"Maaf pa aku tidak sengaja" jawabku.
"Alasan saja mentang-mentang mamamu ada disini kamu jadi ngelunjak" jawab mertuaku yang belum puas memarahiku.
"Ini bukan masalah besar, lagi pula lily sudah minta maaf bukankah seharusnya besan yang berusia lebih tua memaklumi kalau wanita yang sedang hamil selalu merasa tidak nyaman dengan posisi duduk mau pun tidurnya"
"Ini nih orang tua yang tidak mendidik anaknya, terus aja di bela anaknya" kata mertua laki-lakiku lalu memukul meja dan pergi.
"Aku selalu mendidik anakku jadi anda jangan sekali-kali menghina aku dan anakku ya, ini bukan masalah besar dan ini masih pagi anda sudah ribut lalu memukul meja disini siapa yang tidak di didik? anda atau anak saya? " mama pun meluapkan emosinya karena sudah tidak tahan dengan perkataan mertuaku itu
"Ibu dan anak sama saja,dasar kampungan" kata mertuaku lalu masuk kekamarnya meninggalkan ruang makan. .
"Maafkan atas sikap suami saya, tolong jangan simpan dihati" kata mertua perempuanku.
"Anakku masuk ke rumah ini dan menjadi menantu dikeluarga ini bukanlah hal yang mudah dan anda juga pernah mengalaminya, saya benar-benar kecewa dan menyesal telah menikahkan anak saya dengan rai" jawab mamaku lalu pergi meninggalkan ruang makan lalu masuk ke kamarnya.
"Maaf ya ma.. mama harus menyaksikan ini semua dan mendengar langsung apa yang mertuaku ucapkan"
"Keterlaluan sekali papanya rai itu"jawab mama.
Aku pun mencoba menenangkan mamaku yang sedang terbakar emosi mendengar anaknya di marahi dan di anggap remeh oleh mertuanya sendiri. Sedangkan papanya rai menolak keluar dari kamar karena tidak ingin bertemu dengan mamaku, bahkan makan saja harus diantar ke kamar.Mama yang merasa tidak nyaman memutuskan pulang keesokan harinya dan dengan berat hati aku pun mengantar mamaku ke bandara sebelum aku berangkat kerja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments