Tiga tahun pun berlalu aku baru menyadari kalau aku kini tengah mengandung dan itu sudah memasuki usia dua bulan. Sebelum berangkat kerja aku terlebih dahulu menuju kerumah sakit setelah meminta ijin untuk masuk agak siang dan bosku pun mengijinkan aku datang sedikit telat. Setibanya aku dirumah sakit dan mendaftarkan namaku aku pun duduk diruang tunggu menunggu giliran namaku dipanggil untuk diperiksa.
"Ibu lily ayo masuk" suster itu pun mengijinkanku masuk ke ruang dokter untuk diperiksa.
"Selamat pagi dok"
"Pagi bu,ada yang bisa saya bantu? " kata dokter itu ramah.
"Belakangan ini aku merasa lemas dan kram dibagian bawah perutku"
"Kapan terakhir kalinya anda datang bulan? "
"Waduh saya lupa dok" jawabku yang benar-benar lupa kapan terakhir aku haid.
"Kita tes urine ya bu,suster tolong dibantu"
Aku pun mengikuti suster yang mengarahkanku ke toilet dengan membawa alat tes kehamilan dan keluar setelah melihat dua garis merah dan menyerahkan ke suster yang sedang menungguku diluar.
"Selamat ya bu ibu sedang hamil" aku pun hanya tersenyum lalu berjalan kembali keruang dokter.
"Positif dokter" kata suster memperlihatkan hasil tes kehamilannya.
"Ayo bu kita usg untuk melihat perkembangan janinnya"
"Baik dokter"
"Tidak ada yang perlu di khawatirkan bu janin sehat dan sesuai berat badannya saya akan memberikan vitamin untuk ibu"
"Terima kasih dokter"
Setelah aku selesai diperiksa dan menunggu giliran untuk membayar tagihan aku pun memberitahukan kabar kehamilanku ke rai lewat pesan singkat. Setelah mengirim pesan dan foto usg calon anak kedua kami aku pun segera berangkat ke kantor, aku yang sedang menyetir pun menunggu balasan dari rai namun rai belum membalas. Dalam hati aku pun berkata "Paling juga lagi tidur pemalas itu selalu bangun siang"
Aku pun tiba di kantor lalu segera menuju keruang kerjaku. Berkas-berkas yang ada dimeja kerjaku pun menumpuk dan aku harus segera menyelesaikannya. Tepat disaat jam makan siang rai pun menghubungiku setelah melihat pesan yang aku kirimkan.
"Sayang kau hamil lagi? " suara rai dari sebrang sana.
"Ya dan itu sudah berjalan dua bulan" jawabku singkat.
"Itu artinya kita harus bekerja lebih giat lagi"
"Kau benar bangunlah lebih pagi carilah uang yang banyak"setelah mengatakan itu aku pun menutup sambungan teleponku dengan wajah kesal.
Aku pun menjadi tidak berselera makan setelah mendengar kata-kata yang diucapkan rai dan aku tidak mengerti entah aku memang sedang kesal atau itu disebabkan hormon kehamilanku entahlah aku tidak ingin memikirkannya.Aku pun menuju stand ice cream dan memesan satu porsi rasa coklat kesukaanku,tanpa terasa aku pun telah menghabiskannya dalam waktu singkat. Tidak cukup hanya makan ice cream aku pun mengambil ponselku lalu memesan rujak lewat aplikasi,sembari menunggu aku pun menghubungi mamaku karena sudah satu minggu aku tidak menghubunginya dan rasa rindu itu pun terlampiaskan setelah mendengar suara mama. Aku pun tidak lupa untuk mengabari kalau aku sedang mengandung dan mamaku pun sangat senang.Setelah selesai mengobrol cukup lama aku pun memutuskan sambungan teleponku dan menunggu pesananku datang. Pesananku pun tiba rujak yang terasa menggiurkan itu pun mendarat dengan mudahnya kemulutku,suapan demi suapan rujak lolos begitu saja dan dalam waktu singkat rujak yang ada di depanku pun habis tak bersisa sedikit pun.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments