Baru satu hari anak-anakku tanpa ada neneknya yang menemani sudah menangis mencari keberadaan nenek yang amat dicintai.Asisten yang menjaga kedua anakku mulai kewalahan karena sedari tadi menolak makan,tidak tahu harus bagaimana asisten yang bekerja denganku siang itu terpaksa menghubungiku yang sedang bekerja dikantor.
"Ada apa mbak?" jawabku.
"Anak-anak menangis mencari neneknya dan menolak makan bu"
"Berikan ponsel ke anak-anak" kataku.
"Mama dimana nenek?kami mau nenek"kata anakku yang menangis.
"Nenek sedang ada urusan untuk sementara mbak yang akan merawat kalian,apa kalian mengerti?" tanyaku dari sambungan telepon.
"Kami mengerti ma,apakah nenek lama disana?" tanya sabrina anakku.
"Nenek akan segera kembali jadi janganlah menangis,mengerti?"
"Kami mengerti ma" jawab anakku sabrina.
"Ya sudah mama harus kembali bekerja,mama tutup teleponnya" aku pun memutuskan sambungan teleponku lalu kembali bekerja.
"Ada apa dengan wajahmu?" tanya teman sekantorku.
"Biasalah anak-anak rewel"
"Ini segera kamu periksa"
"Baik"
Aku pun melanjutkan pekerjaanku dan dengan terpaksa aku harus lembur hari ini,aku pulang kerumah disaat anak-anakku telah tidur dan rai juga baru saja kembali dari toko.Aku pun segera masuk ke kamar dan membersihkan diriku lalu menemui rai yang duduk diruang tamu bersama papanya.
"Apa kamu sudah makan?" tanyaku pada rai.
"Aku belum sempat makan tadi"
"Ayo ikut aku kita makan bersama" ajakku.
"Bagaimana anak-anak dihari pertama mama pergi dari rumah?"
"Tentu saja anak-anak kehilangan bahkan mbak terpaksa menghubungiku tadi" kataku sembari memanaskan masakan yang ada dimeja makan.
"Mudah-mudahan saja mama segera kembali" jawab rai.
"Kalau saja papamu tidak berulah hal ini tidak akan terjadi" kataku dalam hati.
Aku pun menemani rai makan malam,lalu segera masuk ke kamar setelah rai selesai makan.Aku pun segera membaringkan tubuhku setelah mengoleskan cream malam diwajahku agar wajahku senantiasa terawat dan terjaga kelembabannya.Rai yang telah selesai mandi pun menghampiriku dengan berbaring disampingku dan mulai melakukan aksinya meminta haknya sebagai suami namun aku menolaknya dengan tegas karena kebetulan sekali aku sedang berhalangan.Dengan perasaan kesal rai pun keluar kamar karena tidak bisa menuntaskan hasratnya itu,aku pun bernafas lega setelah rai keluar dari kamar karena dengan begitu aku bisa segera tidur karena aku sudah sangat lelah dan mengantuk.
Keesokan harinya aku bangun lebih cepat karena harus mengurus anakku sabrina karena kalau dipagi hari sabrina sangat sulit dibangunkan dan selalu ada drama seperti hari-hari sebelumnya.Setelah membantu sabrina berpakaian aku pun memeriksa semua buku pelajaran yang akan dibawanya,aku pun duduk dimeja makan mengambil sedikit sarapan yang tekah disiapkan oleh asistenku itu.Teh hijau aku seruput sampai habis karena aku ingin tubuhku kembali langsing seperti semula sebelum aku menikah,setelah anakku menghabiskan sarapannya aku pun segera mengantarkannya kesekolah yang kebetulan searah dengan kantorku.
Aku pun segera meluncurkan mobilku ke kantor dan setelah tiba aku pun segera masuk keruanganku karena hari ini aku ada rapat penting,aku pun memeriksa semua berkas dan setelahnya aku pun memeriksa riasan diwajahku.Setelah semuanya sempurna aku pun segera menuju ke ruang rapat karena sebentar lagi rapat akan dimulai,satu persatu rekan kerjaku masuk keruang rapat dan aku pun memulai rapat itu karena aku yang ditunjuk oleh bosku.Rapat pun berlangsung dan selesai hanya dalam waktu 1 jam lamanya,aku pun segera kembali keruang kerjaku lalu duduk dengan senyum mengambang di bibirku,aku merasa senang mendapat pujian dari bos...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments