Setiap hari Valeri, Asha dan Stela yang selalu mengatur pertemuan antara Layla dan Kei di saat kedua orang tua Kei tidak ada di rumah.
Mereka akan bertemu di belakang halaman rumah Kei di sebuah taman bunga. Di taman itu lah mereka saling melepas rindu tatkala bertemu. Bagaikan siang dan malam kedua hal yang berbeda tapi tak dapat di pisahkan. Satu sama lain akan saling merindukan apabila tidak bertemu. Siang itu tepat pukul 11:30, Layla dan Kei tengah duduk di taman belakang rumah Kei.
Kei memberikan setangkai bunga sedap malam pada Layla. "Layla, apa kau suka?" tanya Kei menatap kedua bola mata Layla yang berbinar.
Layla mengangguk. "Aku suka, apapun aku suka kalau kau yang memberi" jawab Layla tersenyum.
"Layla, kau tahu? aku sangat merindukanmu." ucap Kei sembari menyelipkan rambut di telinga Layla.
"Sebanyak rindu yang kau punya, aku lebih merindukanmu Kei" ucap Layla menatap wajah Kei yang tertunduk.
"Tapi Layla, aku takut sekali kehilanganmu."
"Rasa takutku lebih besar Kei, bagaimana kalau kau di paksa menikah dengan wanita pilihan Ayah dan Ibumu? bagaimana denganku?" Layla meraih tangan Kei dan meremasnya pelan.
"Percayalah padaku Layla. Tak ada tempat lagi untuk hati yang lain." Kei mencium tangan Layla dengan lembut.
"Sekarang makanlah" ucap Kei lagi sambil membuka wadah yang berisi roti panggang isi selai kacang. "Aku suapin, ya." Kei mengambilkan Layla roti lalu menyuapinya dengan tangannya sendiri.
Angin yang sepoi sepoi, daun daun kering yang berguguran tertiup angin menerpa wajah mereka. Menambah suasana romantis siang itu. Tiba tiba Kei berhenti menyuapi Layla dan termenung.
"Ada apa?" tanya Layla menatap Kei.
Kei lama terdiam seperti sedang memikirkan sesuatu. Tapi pada akhirnya Kei ungkapkan apa yang menjadi lamunannya. "Layla, jika aku mengajakmu pergi dari rumah kau mau?" Kei mengangkat kedua alisnya menunggu jawaban Layla.
Layla terdiam, ada keinginan yang sama sebelum Kei bicara, tapi Layla masih ragu untuk melakukannya karena ia mengkhawatirkan Ayah dan Ibunya. " Iya, aku mau" jawab Layla sedikit ragu akan keputusannya itu.
"Tapi tidak sekarang, kita tunggu waktu yang tepat." Kei kembali menyuapi Layla.
Setelah Kei selesai menyuapi Layla, Kei menggeser duduknya dan merangkul pundak Layla. Layla pun menyandarkan kepalanya di bahu Kei sembari menatap langit yang sedikit mendung.
"Kei, apa keinginan terbesar dalam hidupmu?" tanya Layla.
"Hidup bersamamu sampai ajal menjemput" jawab Kei lalu mencium puncak kepala Layla berkali kali.
"Bagaimana dengan kau Layla?" Kei balik bertanya.
"Sama sepertimu Kei." Layla tersenyum menatap Kei sembari mencubit hidung Kei dengan gemas.
Sesaat mereka diam tanpa bicara sepatah katapun. "Bagaimana kalau kita tidak bisa bersama? apa yang akan kau lakukan?" tanya Layla.
"Ssstttt"
Kei meletakkan telunjuknya di bibir Layla. "Jangan bicara perpisahan, karena aku tidak sanggup berpisah denganmu Layla."
Layla tersenyum dan memeluk erat Kei dengan segenap perasaan yang ia punya.
"Layla, sebentar lagi Ibu pulang, saatnya kau pulang. Bukan aku mengusirmu, tapi ini demi kelangsungan pertemuan kita selanjutnya Layla." Kei melirik jam tangannya yang menunjukkan 15:30.
"Baiklah Kei." Layla melepaskan pelukannya dengan berat hati.
Layla bangkit dari duduknya di susul Kei. Kei memegang kedua tangan Layla dengan erat.
"Aku punya hadiah spesial untukmu Layla."
"Apa?"
Kei merogoh saku celananya dan mengambil sebuah kalung liontin berwarna biru terang. Dan memakainkannya di leher Layla.
"Kau suka?"
Layla menganggukkan kepala dengan gembira. "Aku suka." Kemudian Layla memeluk Kei dengan erat.
"Aku pulang Kei." Layla melepaskan pelukannya dan balik badan melangkahkan kakinya.
"Tunggu!"
Kei kembali menarik tangan Layla membuat langkah Layla terhenti dan balik badan.
"Ada app-?"
belum selesai Layla bicara, Kei langsung mencium bibir Layla dan Layla pun menyambutnya dengan sepenuh hati membalas ciuman pertama mereka. Layla melingkarkan ke dua tangannya di leher Kei dan menikmati ciuman panas Kei cukup lama.
Perlahan Kei menghentikan ciumannya dan menatap wajah Layla yang tersipu malu.
"Aku sayang kamu, aku mencintaimu, sangat sangat mencintaimu." Kei kembali memeluk Layla erat. Lalu Kei melepaskan pelukannya dan membiarkan Layla untuk pulang.
"Dah."
Kei melambaikan tangannya dan menatap punggung Layla hingga hilang dari pandangan. Kei bergegas kembali masuk ke dalam rumahnya.
Sementara itu Layla pulang bersama ke tiga temannya dengan bahagia. Membuat teman temannya menggoda Layla sepanjang jalan.
Hari ini adalah hari istimewa untuk Layla.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Yuliana Dewi in
masih SMA apa SMP
2020-12-29
0
Aileen
baru pengisi suaranya
2020-10-11
0
Selviani
lumayan
2020-04-08
0