Chapter 7: Pertemuan spesial

Setiap hari Valeri, Asha dan Stela yang selalu mengatur pertemuan antara Layla dan Kei di saat kedua orang tua Kei tidak ada di rumah.

Mereka akan bertemu di belakang halaman rumah Kei di sebuah taman bunga. Di taman itu lah mereka saling melepas rindu tatkala bertemu. Bagaikan siang dan malam kedua hal yang berbeda tapi tak dapat di pisahkan. Satu sama lain akan saling merindukan apabila tidak bertemu. Siang itu tepat pukul 11:30, Layla dan Kei tengah duduk di taman belakang rumah Kei.

Kei memberikan setangkai bunga sedap malam pada Layla. "Layla, apa kau suka?" tanya Kei menatap kedua bola mata Layla yang berbinar.

Layla mengangguk. "Aku suka, apapun aku suka kalau kau yang memberi" jawab Layla tersenyum.

"Layla, kau tahu? aku sangat merindukanmu." ucap Kei sembari menyelipkan rambut di telinga Layla.

"Sebanyak rindu yang kau punya, aku lebih merindukanmu Kei" ucap Layla menatap wajah Kei yang tertunduk.

"Tapi Layla, aku takut sekali kehilanganmu."

"Rasa takutku lebih besar Kei, bagaimana kalau kau di paksa menikah dengan wanita pilihan Ayah dan Ibumu? bagaimana denganku?" Layla meraih tangan Kei dan meremasnya pelan.

"Percayalah padaku Layla. Tak ada tempat lagi untuk hati yang lain." Kei mencium tangan Layla dengan lembut.

"Sekarang makanlah" ucap Kei lagi sambil membuka wadah yang berisi roti panggang isi selai kacang. "Aku suapin, ya." Kei mengambilkan Layla roti lalu menyuapinya dengan tangannya sendiri.

Angin yang sepoi sepoi, daun daun kering yang berguguran tertiup angin menerpa wajah mereka. Menambah suasana romantis siang itu. Tiba tiba Kei berhenti menyuapi Layla dan termenung.

"Ada apa?" tanya Layla menatap Kei.

Kei lama terdiam seperti sedang memikirkan sesuatu. Tapi pada akhirnya Kei ungkapkan apa yang menjadi lamunannya. "Layla, jika aku mengajakmu pergi dari rumah kau mau?" Kei mengangkat kedua alisnya menunggu jawaban Layla.

Layla terdiam, ada keinginan yang sama sebelum Kei bicara, tapi Layla masih ragu untuk melakukannya karena ia mengkhawatirkan Ayah dan Ibunya. " Iya, aku mau" jawab Layla sedikit ragu akan keputusannya itu.

"Tapi tidak sekarang, kita tunggu waktu yang tepat." Kei kembali menyuapi Layla.

Setelah Kei selesai menyuapi Layla, Kei menggeser duduknya dan merangkul pundak Layla. Layla pun menyandarkan kepalanya di bahu Kei sembari menatap langit yang sedikit mendung.

"Kei, apa keinginan terbesar dalam hidupmu?" tanya Layla.

"Hidup bersamamu sampai ajal menjemput" jawab Kei lalu mencium puncak kepala Layla berkali kali.

"Bagaimana dengan kau Layla?" Kei balik bertanya.

"Sama sepertimu Kei." Layla tersenyum menatap Kei sembari mencubit hidung Kei dengan gemas.

Sesaat mereka diam tanpa bicara sepatah katapun. "Bagaimana kalau kita tidak bisa bersama? apa yang akan kau lakukan?" tanya Layla.

"Ssstttt"

Kei meletakkan telunjuknya di bibir Layla. "Jangan bicara perpisahan, karena aku tidak sanggup berpisah denganmu Layla."

Layla tersenyum dan memeluk erat Kei dengan segenap perasaan yang ia punya.

"Layla, sebentar lagi Ibu pulang, saatnya kau pulang. Bukan aku mengusirmu, tapi ini demi kelangsungan pertemuan kita selanjutnya Layla." Kei melirik jam tangannya yang menunjukkan 15:30.

"Baiklah Kei." Layla melepaskan pelukannya dengan berat hati.

Layla bangkit dari duduknya di susul Kei. Kei memegang kedua tangan Layla dengan erat.

"Aku punya hadiah spesial untukmu Layla."

"Apa?"

Kei merogoh saku celananya dan mengambil sebuah kalung liontin berwarna biru terang. Dan memakainkannya di leher Layla.

"Kau suka?"

Layla menganggukkan kepala dengan gembira. "Aku suka." Kemudian Layla memeluk Kei dengan erat.

"Aku pulang Kei." Layla melepaskan pelukannya dan balik badan melangkahkan kakinya.

"Tunggu!"

Kei kembali menarik tangan Layla membuat langkah Layla terhenti dan balik badan.

"Ada app-?"

belum selesai Layla bicara, Kei langsung mencium bibir Layla dan Layla pun menyambutnya dengan sepenuh hati membalas ciuman pertama mereka. Layla melingkarkan ke dua tangannya di leher Kei dan menikmati ciuman panas Kei cukup lama.

Perlahan Kei menghentikan ciumannya dan menatap wajah Layla yang tersipu malu.

"Aku sayang kamu, aku mencintaimu, sangat sangat mencintaimu." Kei kembali memeluk Layla erat. Lalu Kei melepaskan pelukannya dan membiarkan Layla untuk pulang.

"Dah."

Kei melambaikan tangannya dan menatap punggung Layla hingga hilang dari pandangan. Kei bergegas kembali masuk ke dalam rumahnya.

Sementara itu Layla pulang bersama ke tiga temannya dengan bahagia. Membuat teman temannya menggoda Layla sepanjang jalan.

Hari ini adalah hari istimewa untuk Layla.

Terpopuler

Comments

Yuliana Dewi in

Yuliana Dewi in

masih SMA apa SMP

2020-12-29

0

Aileen

Aileen

baru pengisi suaranya

2020-10-11

0

Selviani

Selviani

lumayan

2020-04-08

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1: Awal mula.
2 Chapter 2: Perkenalan.
3 Chapter 3: Percikan api cinta
4 Chapter 4: Cinta suci Layla dan Kei
5 Chapter 5: Di tentang
6 Chapter 6: Janji Setia
7 Chapter 7: Pertemuan spesial
8 Chapter 8:Penolakan
9 Chapter 9: Ulang Tahun
10 Chapter 10: Kepergian
11 Chapter 11: Kabar berita
12 Chapter 12: Harapan
13 Chapter 13: Jatuh sakit.
14 Chapter 14: Hari pernikahan
15 Chapter 15: Kerinduan
16 Chapter 16: Ketenangan
17 Chapter 17: Luka lama
18 Chapter 18: Penyesalan
19 Chapter 19: Terlambat.
20 Chapter 20: Pertemuan terakhir
21 Chapter 21: Berkabung
22 Chapter 22: Suara hati.
23 Chapter 23: Fitnah
24 Chapter 24: putus asa
25 Chapter 25: Keputusan
26 Chapter 26: Niat buruk
27 Chapter 27: Penyerangan
28 Chapter 28: Serba salah
29 Chapter 29: Pembunuhan
30 Chapter 30: Intimidasi
31 Chapter 31: Tipu daya
32 Chapter 32: Permintaan maaf
33 Chapter 33: Sahabat
34 Chapter 34: Kedewasaan
35 Chapter 35: Konsisten.
36 Chapter 36: Hati yang luka
37 Chapter 37: Kematian Dinda
38 Chapter 38: Keheningan.
39 Chapter 39: Salah siapa?
40 Chapter 40: Kasih terbesar
41 Chapter 41: Kedalaman jiwa
42 Chapter 42: Penculikan
43 Chapter 43: Penculikan 2
44 Chapter 44: Amnesia
45 Chapter 45: Amnesia 2
46 Chapter 46:Amnesia 3
47 Chapter 47: Lemah
48 Chapter 48: Hakikat Cinta
49 Chapter 49: Sebuah rasa
50 Chapter 50: Hidup dan mati.
51 Chapter 51: Menguji hati.
52 Chapter 52: Ingatan yang kembali
53 Chapter 53: Ego
54 Chapter 54: Labirin
55 Chapter 55: Harapan terakhir
56 Chapter 56: Kerumitan
57 Chapter 57: Gigih
58 Chapter 58: Waktu yang tersisa
59 Chapter 59: Ulang tahun ke 35
60 Chapter 60: Keputusan final
61 Chapter 61: pura pura
62 Chapter 62: Obsesi
63 Chapter 63: luka hati
64 Chapter 64: Balas budi
65 Chapter 65: Orang ketiga
66 Chapter 66: Apa salahku?
67 Chapter 67: Dokter Rico
68 Chapter 68: Rico pria misterius
69 Chapter 69: Tunangan?
70 Chapter 70: Akhir kejahatan Yudha
71 Chapter 71: Janji tinggal janji
72 Chapter 72: Perpisahan
73 Chapter 73: Hamil?
74 Chapter 74: Pernikahan Kei dan Layla.
75 Chapter 75: Takdir Layla?
76 Bab 76: Kebahagiaan di sisa hidup.
77 Bab 77: Kembali berpisah.
78 Bab 78: Pilihan Layla
79 Bab 79: Kata cinta terakhir Layla
80 Bab 80: Waktu yang tersisa
81 Bab 81: Seberapa sulit melupakan?
82 Bab 82: Membuang ego.
83 Bab 83: Sebening kasih, selembut cinta.
84 Bab 84: Rindu Ibu.
85 Bab 85: Akhir perjuangan Layla
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Chapter 1: Awal mula.
2
Chapter 2: Perkenalan.
3
Chapter 3: Percikan api cinta
4
Chapter 4: Cinta suci Layla dan Kei
5
Chapter 5: Di tentang
6
Chapter 6: Janji Setia
7
Chapter 7: Pertemuan spesial
8
Chapter 8:Penolakan
9
Chapter 9: Ulang Tahun
10
Chapter 10: Kepergian
11
Chapter 11: Kabar berita
12
Chapter 12: Harapan
13
Chapter 13: Jatuh sakit.
14
Chapter 14: Hari pernikahan
15
Chapter 15: Kerinduan
16
Chapter 16: Ketenangan
17
Chapter 17: Luka lama
18
Chapter 18: Penyesalan
19
Chapter 19: Terlambat.
20
Chapter 20: Pertemuan terakhir
21
Chapter 21: Berkabung
22
Chapter 22: Suara hati.
23
Chapter 23: Fitnah
24
Chapter 24: putus asa
25
Chapter 25: Keputusan
26
Chapter 26: Niat buruk
27
Chapter 27: Penyerangan
28
Chapter 28: Serba salah
29
Chapter 29: Pembunuhan
30
Chapter 30: Intimidasi
31
Chapter 31: Tipu daya
32
Chapter 32: Permintaan maaf
33
Chapter 33: Sahabat
34
Chapter 34: Kedewasaan
35
Chapter 35: Konsisten.
36
Chapter 36: Hati yang luka
37
Chapter 37: Kematian Dinda
38
Chapter 38: Keheningan.
39
Chapter 39: Salah siapa?
40
Chapter 40: Kasih terbesar
41
Chapter 41: Kedalaman jiwa
42
Chapter 42: Penculikan
43
Chapter 43: Penculikan 2
44
Chapter 44: Amnesia
45
Chapter 45: Amnesia 2
46
Chapter 46:Amnesia 3
47
Chapter 47: Lemah
48
Chapter 48: Hakikat Cinta
49
Chapter 49: Sebuah rasa
50
Chapter 50: Hidup dan mati.
51
Chapter 51: Menguji hati.
52
Chapter 52: Ingatan yang kembali
53
Chapter 53: Ego
54
Chapter 54: Labirin
55
Chapter 55: Harapan terakhir
56
Chapter 56: Kerumitan
57
Chapter 57: Gigih
58
Chapter 58: Waktu yang tersisa
59
Chapter 59: Ulang tahun ke 35
60
Chapter 60: Keputusan final
61
Chapter 61: pura pura
62
Chapter 62: Obsesi
63
Chapter 63: luka hati
64
Chapter 64: Balas budi
65
Chapter 65: Orang ketiga
66
Chapter 66: Apa salahku?
67
Chapter 67: Dokter Rico
68
Chapter 68: Rico pria misterius
69
Chapter 69: Tunangan?
70
Chapter 70: Akhir kejahatan Yudha
71
Chapter 71: Janji tinggal janji
72
Chapter 72: Perpisahan
73
Chapter 73: Hamil?
74
Chapter 74: Pernikahan Kei dan Layla.
75
Chapter 75: Takdir Layla?
76
Bab 76: Kebahagiaan di sisa hidup.
77
Bab 77: Kembali berpisah.
78
Bab 78: Pilihan Layla
79
Bab 79: Kata cinta terakhir Layla
80
Bab 80: Waktu yang tersisa
81
Bab 81: Seberapa sulit melupakan?
82
Bab 82: Membuang ego.
83
Bab 83: Sebening kasih, selembut cinta.
84
Bab 84: Rindu Ibu.
85
Bab 85: Akhir perjuangan Layla

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!