Chapter 5: Di tentang

Keesokan harinya Alya mengantarkan Kei ke sekolah. Ia sangat ingin tahu akan kebenaran tentang gosip yang tersebar. Bahwa Kei telah menjalin hubungan dengan gadis yang bernama Layla. Bagi Alya jika kabar itu benar adanya, maka akan sangat memalukan bagi keluarganya. Apalagi Kei sudah di jodohkan dengan Dinda demi menyelamatkan perusahaannya yang sedang mengalami krisis.

"Ibu akan menjemputmu nanti siang" ucap Alya pada Kei.

Kei hanya diam tak menjawab Ibunya Lalu Kei membuka pintu mobil dan melihat ke gerbang sekolah. Kei melihat Layla tengah berjalan bersama ke tiga temannya. Kei langsung berlari mendekati Layla tanpa memperdulikan Alya yang terbengong melihat sikap anaknya yang sudah benar benar berubah dan membuatnya malu.

"Layla!"

Layla dan temannya menoleh ke belakang. Mereka melihat Kei tengah berlari dan langsung memeluk Layla.

" Maafkan aku yang sudah membuatmu sedih." Kei berbisik di telinga Layla.

Layla langsung menggeleng cepat. "Tidak, bukan salahmu." Layla tersenyum di dalam pelukan Kei.

Kei dan Layla tidak memperdulikan sekitar. Semua siswa tengah memperhatikan mereka berdua termasuk tiga temannya dan Alya.

Layla dan Kei sudah saling terpaut hati dan jiwa mereka. Percikan cinta di hati mereka semakin besar. Mereka menjadi buta dan tuli karena cinta yang mereka miliki. Tak perduli lagi jika mereka jadi gunjingan satu sekolah. Layla akan menjadi sangat gila jika Kei tidak ada dan akan membuatkan syair sebagai mantra pelipur lara.

Dari kejauhan Alya memperhatikan mereka berdua, " memalukan" gumamnya pelan sembari membuang muka.

"Aku harus mencegahnya sebelum semua terlambat." Alya kemudian balik badan dan memasuki mobilnya dan meluncur menuju tempat suaminya bekerja.

Hanya butuh waktu dua puluh menit. Alya telah sampai di kantor tempat Abdul bekerja.

" Jadi, apa yang di katakan orang orang itu benar?" tanya Abdul pada Alya.

"Aku melihatnya sendiri, Pak."

Abdul menggelengkan kepala tidak percaya dengan apa yang sudah di lakukan putranya itu. Ia merasa di permalukan oleh putranya sendiri. Abdul mendengus kesal menatap Anita.

Raut wajah Abdul berubah merah padam. "Kita harus segera bertindak Bu."

"Kau benar, Pak. Jangan sampai masalah ini diketahui Yuda." Anita menggeser duduknya lebih dekat dengan Abdul.

"Bagaimana kalau kita larang Kei untuk sekolah lagi?" tanya Abdul.

Alya terdiam sesaat, "aku setuju Pak, tapi bagaimana dengan pelajarannya Kei?" Alya balik bertanya.

"Halah, tidak sekolah juga tidak apa apa, dari pada kita malu karena perbuatan Kei?"

Alya menganggukkan kepala, membenarkan kata kata Abdul, walaupun itu tidak benar.

"Aku terserah kau saja, Pak."

Abdul mulai menyusun rencana, alasan Abdul dan Alya demi kebaikan dan masa depan Kei yang lebih baik. Mereka berpikir dengan uang segalanya mudah dan bisa di beli, termasuk cinta bisa di dapatkan apabila banyak uang. Sungguh pandangan yang keliru, apa yang mereka pikirkan.

"Aku setuju Pak, jika di biarkan kita akan di tuntut dan juga malu terhadap Pak Yuda."

"Sudah Bu, sekarang kau jemput dia dan jangan biarkan dia kabur dari rumah ataupun sekolah lagi." Abdul berdiri dan melangkah kakinya menuju meja. Lalu ia mengambil amplop coklat dari dalam laci meja.

"Kau lihat?" Abdul menoleh menatap Alya, sembari menunjukkan amplop berwarna coklat. Lalu ia berjalan mendekati Alya.

"Apa isinya Pak?" tanya Alya.

"Ini uang, dengan uang semuanya lancar." Abdul tertawa kecil lalu ia sodorkan amplop itu pada Alya.

Alya mengambil amplop itu sambil tersenyum, "Kau tenang saja Pak, aku bisa menjaga Kei dengan baik." Alya beranjak dari kursinya lalu meninggalkan kantor Abdul dengan perasaan senang. Sepanjang perjalanan menuju sekolah Kei, Alya berencana untuk pergi ke salon dan membeli beberapa pakaian yang akan ia gunakan untuk menyambut kedatangan Yuda dan Dinda nanti.

***

Jam sekolah pun telah selesai. Semua murid berhambur ke luar kelas. Di halaman sekolah nampak Alya dan dua orang pria sebagai pengawal tengah berdiri menunggu Kei keluar kelas. Alya melihat Kei keluar kelas bergandengan tangan dengan Layla.

Alya mendengus kesal menahan amarah melihat pemandangan antara Kei dan Layla. Alya melihat mereka semakin mesra dan itu membuat malu keluarganya, pikir Alya.

"Anak ini tidak tahu di untung" gumam Alya. Dengan tatapan lurus ke arah Kei dan Layla yang berjalan santai dengan berpegangan tangan.

Seesampainya Kei di halaman sekolah, dia sangat terkejut saat dua pria maju ke hadapannya dan langsung mencengkram ke dua lengan Kei. Kei berusaha berontak dan dia lebih terkejut lagi saat melihat Alya yang mendalangi itu semua.

"Ibu, apa apan ini?!" seru Kei menatap tajam Alya dan kedua pria kekar di sampingnya.

"Diam! Dan turuti kata kata Ibu!"

Alya membentak Kei dengan nada suara yang keras dan membuat adegan itu menjadi pusat perhatian seluruh siswa yang masih berada di area sekolah menghentikan langkahnya dan menonton adegan itu. Para siswa saling berbisik membicarakan Kei dan Layla. Termasuk Hana, Guru kelas Kai dan Layla.

"Ibu, lepaskan Kei!" Kei berusaha lepas dari cengkraman ke dua pria kekar itu. Tapi tenaga Kei tidak dapat mengimbangi dua pria bertubuh kekar itu.

"Bawa dia masuk ke dalam mobil!" Perintah Alya pada dua pria itu.

Ke dua pria itu menganggukkan kepala lalu membawa paksa Kei masuk ke dalam mobil.

"Lepas!" Kei menoleh kebelakang, " Layla! Layla!" Kei terus berusaha berontak dan memanggil manggil nama Layla. Hingga membuat kuping Alya panas, ia mendengus kesal menatap Layla

Layla yang sedari tadi hanya terisak, berlari membantu Kei lepas dengan membuka pintu mobil.

Alya langsung menarik tangan Layla dan menghempaskannya, hingga membuat Layla mundur ke belakang.

"Ini semua pengaruh burukmu, gadis sialan!"

"Layla! Layla!" seru Kei di dalam mobil sembari memukul mukul jendela mobil.

"Ibu! jangan sakiti Layla!" Kei berteriak dari dalam mobil.

"Plakk!! Alya melayangkan tangannya di wajah Layla.

Tapi teriakan Kei tidak di perdulikan Alya. Alya kembali menarik tangan Layla dan menghinanya juga mengancam Layla dan berkata, "kau tidak pantas untuk Kei!" Alya menatap tajam wajah Layla yang menahan sakit di pipinya yang terasa panas dan berdengung di telinganya.

"Jauhi anakku, karena dia sudah kami jodohkan dengan gadis yang pantas untuk Kei dan juga lebih terhormat!"

"Tante, jangan pisahkan kami. Aku mohon." Layla sembari terisak.

"Omong kosong! kalian itu masih anak anak. Tahu apa kau soal cinta!" Alya semakin geram dengan Layla karena tidak mau menjauh dari mobil.

"Kalau kami masih anak anak, lalu apa bedanya dengan Tante?" tanya Layla memberanikan diri.

"Cuih!" Alya menanggapi dingin ucapan Layla.

Layla mengalihkan pandangannya pada Kei. "Kei! Kei!" Layla terus mengguncang pintu mobil berharap terbuka.

"Layla! Layla!" Kei terus memukul kaca mobil, "Bu, buka pintunya!" seru Kei.

Mereka berdua saling berteriak memanggil nama satu sama lain. Layla tidak memperdulikan sekitarnya yang tengah jadi tontonan siswa.

"Layla!

" Kei!"

Alya diam tertegun melihat Layla dan Kei saling memanggil satu sama lain. Tidak ingin larut lagi, Alya menarik kerah baju Layla dan mendorongnya ke belakang. Layla pun mundur ke belakang beberapa langkah. Namun ia kembali melangkahkan kakinya mendekati mobil dan memukul mukul jendela mobil dengan tangannya.

"Kei!"

"Layla!"

Alya tidak memperdulikan lagi, lalu ia masuk ke dalam mobil dan menjalankan mobilnya meninggalkan halaman. Layla terus berlari mengejar mobil dan berteriak memanggil Kei.

"Keiiiii! Keeiiii !"

Tapi usahanya sia sia, mobil itu melaju dengan sangat cepat membawa Kei pergi. Layla menjatuhkan tubuhnya dan duduk di tepi jalan raya sambil menangis sekeras kerasnya memanggil nama Kei.

"Keiii!!"

Asha, Valeri dan Stela langsung berlari mendekati Layla dan membangunkannya supaya berdiri. Layla mereka peluk dan mencoba untuk menenangkan Layla.

"Kau jangan menangis, besok kita cari cara supaya kau bisa bertemu dengan Kei" ucap Asha mengusap air mata Layla.

"Kei.."

"Iya aku tahu, tapi bersabarlah Layla" timpal Stela.

Perlahan Layla menghentikan tangisnya dan mengusap air matanya dengan telapak tangan.

"Ayo, aku antar kau pulang."

"Kei..." ucap Layla dengan lirih.

Asha, Valeri dan Stela akhirnya mengantarkan Layla pulang ke rumahnya menggunakan mobil Valeri.

Semua siswa yang memperhatikan ikut terharu atas apa yang menimpa Layla dan Kei.

"Mereka benar benar saling mencintai" ucap teman Layla yang sedari tadi memperhatikan. Setelah itu, semua siswa bubar.

Dari pos satpam, Pak Dirman menggelengkan kepala melihat Kei dan Layla, "ck ck ck ck"

***

"Layla!"

Kei terus memanggil nama Layla meskipun sudah sampai di dalam rumah. "Tutup mulutmu! Ayah tidak mengerti dengan perubahan sikapmu akhir akhir ini Kei?!" Bentak Abdul dengan kesal.

"Ayah tidak bisa memisahkan kami!"

"Kei? Ayah sudah memilihkan calon istri yang baik dan terhormat!". Abdul menaikkan satu level nada suaranya.

" Apa? yang terbaik buat Kei? tahu apa ayah tentang Kei?!" Kei terus berusah memberontak dari dua pria itu. Sementara Alya hanya diam memperhatikan.

"Kau tahu apa soal cinta, hah?!"

"Ayah dan Ibu telah tega menjualku pada Pak Yuda!" Teriak Kei.

"Plakk!"

Abdul menampar pipi Kei, dan berkata. " Jaga tata krama dan kesopananmu terhadap Ayahmu Kei!"

"Ayah jahat!"

"Bawa dia ke kamar dan kurung dia! jangan ada yang berani mengeluarkannya!" Abdul memerintahkan dua anak buahnya untuk membawa Kei masuk ke dalam kamar. Lalu dua pria itu menyeret Kei masuk ke dalam kamar di ikuti Alya.

"Ayah jahat! Ayah jahat!"

Kemudian Alya mengunci pintu kamar setelah dua pria itu berhasil membawa Kei masuk ke dalam kamar.

Alya dan Abdul tidak memperdulikan teriakan Kei dari dalam kamar. Mereka duduk di kursi mendengarkan semua umpatan Kei dari dalam kamar, sesekali Kei menyebut nama Layla.

"Ini salahmu karena tidak bisa mendidik Kei!" Abdul menyalahkan Alya atas semua sikap sikap Kei yang memalukan.

"Kok aku yang di salahkan? Kau juga sama!"

Alya dan Abdul terlibat pertengkaran hebat. Ke dua nya saling menyalahkan atas sikap Kei akhir akhir ini. Mereka menganggap cinta yang di miliki Kei adalah noda dan harus segera di lakukan antisipasi. Jika di biarkan akan membuat malu nama keluarga besarnya.

***

"Mereka menganggap cintaku terhadap Layla adalah dosa, padahal cintaku pada Layla suci dan tidak dapat di pisahkan, "ucap Kei. "Layla adalah bagian dari jiwaku, begitu juga aku adalah bagian dari jiwanya. Layla pasti sangat sedih dan merindukanku." gumam Kei lirih. Kei terus saja memikirkan Layla, dan ia tidak merasakan lapar, semua makanan yang di berikan Ibunya tidak dia sentuh sedikitpun.

"Kenapa mereka tidak mengerti, kenapa mereka menjadi sangat egois hanya karena aku mencintai Layla" gumamnya pelan sembari menuliskan nama Layla di sebuah kertas. Dari luar jendela terdengar suara burung hantu, dan gemericik suara daun yang tertiup angin. Kei menganggap bahwa itu adalah suara kerinduan Layla terhadapnya.

"Layla, bersabarlah. Aku akan menemuimu." Kei tersenyum dan memejamkan matanya mendengarkan suara burung hantu dan gemericik suara daun daun. Angin yang sepoi sepoi menyentuh dedaunan menambah suasana terasa indah di telinga Kei, sebab Kei menganggap itu adalah suara Layla yang menemaninya.

**

Pagi pagi Alya dan Abdul masuk ke dalam kamar Kei. Mereka membawakan sarapan untuk Kei. Alya melihat makanan yang kemarinpun belum Kei sentuh sama sekali.

"Seharian anak ini tidak makan sama sekali." Alya menatap Kei yang masih tertidur di balik selimut.

"Bangunkan dia dan suruh makan!" timpal Abdul.

Kemudian Alya membangunkan Kei, tapi Kei malas untuk bangun. Alya sedikit berusaha keras untuk memaksa Kei untuk bangun. Akhirnya Kei mengalah dan dia pun bangun dari atas tempat tidur.

"Cepat bangun dan bersihkan badanmu, kami menunggu di sini." Alya menatap Kei, matanya sembab karena semalaman menangisi Layla.

Kei hanya diam tak menjawab ucapan Alya. Dia turun dari tempat tidur dan langsung masuk ke kamar mandi.

Tak lama kemudian Kei telah selesai dan terlihat rapi. Lalu Alya meminta Kei untuk sarapan. Namun Kei tetap menolak untuk makan. Karena kesal Abdul pun memaksa Kei untul mengunyah roti yang di paksakan masuk ke mulut Kei. Tapi Kei memilih memuntahkannya dan apa yang dilakukan Kei membuat Abdul semakin murka.

"Kalau sikapmu tidak berubah, Ayah pastikan kau tidak akan pernah bertemu dengan Layla lagi!"

Mendengar nama Layla di sebut Kei pun tengadah menatap Abdul. "Layla."

"Ayo cepat makan!"

Kei pun mengambil roti di atas piring dan mengunyahnya pelan sambil di sela sela makannya, Kei tidak berhenti menyebut nama Layla. Seakan akan dia sedang berhadapan dengan Layla.

Alya menarik napas dalam dalam. Ada rasa iba melihat anaknya, tapi mereka tidak tahu bagaimana lagi mengatasi perekonomian mereka. Tapi semenjak yuda memberikan kucuran dana, usaha milik Abdul kembali merangkak naik.

"Hidup ini tidak hanya butuh cinta, tapi juga harta. Orang akan memandang sebelah mata kalau kita bangkrut." Alya kembali menegaskan pada Kei.

"Kei tidak perduli dengan semua itu." Jawaban Kei membuat abdul dan Alya geram. Tidak ingin berlanjut pertengkaran antara orang tua dan anak. Abdul dan Alya memutuskan untuk meninggalkan Kei di kamar. Lalu mereka bergegas keluar untuk mencari tanggal yang baik untuk pertunangan Kei dan Dinda. Mereka tidak ingin menunggu lama dan menganggap cinta Kei terhadap Layla itu tidak penting.

Terpopuler

Comments

Abdurrohman

Abdurrohman

😭😭😭

2020-05-03

1

Selviani

Selviani

semua karna uaaaaangggg

2020-04-08

0

rena Satya

rena Satya

up thor

2020-04-08

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1: Awal mula.
2 Chapter 2: Perkenalan.
3 Chapter 3: Percikan api cinta
4 Chapter 4: Cinta suci Layla dan Kei
5 Chapter 5: Di tentang
6 Chapter 6: Janji Setia
7 Chapter 7: Pertemuan spesial
8 Chapter 8:Penolakan
9 Chapter 9: Ulang Tahun
10 Chapter 10: Kepergian
11 Chapter 11: Kabar berita
12 Chapter 12: Harapan
13 Chapter 13: Jatuh sakit.
14 Chapter 14: Hari pernikahan
15 Chapter 15: Kerinduan
16 Chapter 16: Ketenangan
17 Chapter 17: Luka lama
18 Chapter 18: Penyesalan
19 Chapter 19: Terlambat.
20 Chapter 20: Pertemuan terakhir
21 Chapter 21: Berkabung
22 Chapter 22: Suara hati.
23 Chapter 23: Fitnah
24 Chapter 24: putus asa
25 Chapter 25: Keputusan
26 Chapter 26: Niat buruk
27 Chapter 27: Penyerangan
28 Chapter 28: Serba salah
29 Chapter 29: Pembunuhan
30 Chapter 30: Intimidasi
31 Chapter 31: Tipu daya
32 Chapter 32: Permintaan maaf
33 Chapter 33: Sahabat
34 Chapter 34: Kedewasaan
35 Chapter 35: Konsisten.
36 Chapter 36: Hati yang luka
37 Chapter 37: Kematian Dinda
38 Chapter 38: Keheningan.
39 Chapter 39: Salah siapa?
40 Chapter 40: Kasih terbesar
41 Chapter 41: Kedalaman jiwa
42 Chapter 42: Penculikan
43 Chapter 43: Penculikan 2
44 Chapter 44: Amnesia
45 Chapter 45: Amnesia 2
46 Chapter 46:Amnesia 3
47 Chapter 47: Lemah
48 Chapter 48: Hakikat Cinta
49 Chapter 49: Sebuah rasa
50 Chapter 50: Hidup dan mati.
51 Chapter 51: Menguji hati.
52 Chapter 52: Ingatan yang kembali
53 Chapter 53: Ego
54 Chapter 54: Labirin
55 Chapter 55: Harapan terakhir
56 Chapter 56: Kerumitan
57 Chapter 57: Gigih
58 Chapter 58: Waktu yang tersisa
59 Chapter 59: Ulang tahun ke 35
60 Chapter 60: Keputusan final
61 Chapter 61: pura pura
62 Chapter 62: Obsesi
63 Chapter 63: luka hati
64 Chapter 64: Balas budi
65 Chapter 65: Orang ketiga
66 Chapter 66: Apa salahku?
67 Chapter 67: Dokter Rico
68 Chapter 68: Rico pria misterius
69 Chapter 69: Tunangan?
70 Chapter 70: Akhir kejahatan Yudha
71 Chapter 71: Janji tinggal janji
72 Chapter 72: Perpisahan
73 Chapter 73: Hamil?
74 Chapter 74: Pernikahan Kei dan Layla.
75 Chapter 75: Takdir Layla?
76 Bab 76: Kebahagiaan di sisa hidup.
77 Bab 77: Kembali berpisah.
78 Bab 78: Pilihan Layla
79 Bab 79: Kata cinta terakhir Layla
80 Bab 80: Waktu yang tersisa
81 Bab 81: Seberapa sulit melupakan?
82 Bab 82: Membuang ego.
83 Bab 83: Sebening kasih, selembut cinta.
84 Bab 84: Rindu Ibu.
85 Bab 85: Akhir perjuangan Layla
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Chapter 1: Awal mula.
2
Chapter 2: Perkenalan.
3
Chapter 3: Percikan api cinta
4
Chapter 4: Cinta suci Layla dan Kei
5
Chapter 5: Di tentang
6
Chapter 6: Janji Setia
7
Chapter 7: Pertemuan spesial
8
Chapter 8:Penolakan
9
Chapter 9: Ulang Tahun
10
Chapter 10: Kepergian
11
Chapter 11: Kabar berita
12
Chapter 12: Harapan
13
Chapter 13: Jatuh sakit.
14
Chapter 14: Hari pernikahan
15
Chapter 15: Kerinduan
16
Chapter 16: Ketenangan
17
Chapter 17: Luka lama
18
Chapter 18: Penyesalan
19
Chapter 19: Terlambat.
20
Chapter 20: Pertemuan terakhir
21
Chapter 21: Berkabung
22
Chapter 22: Suara hati.
23
Chapter 23: Fitnah
24
Chapter 24: putus asa
25
Chapter 25: Keputusan
26
Chapter 26: Niat buruk
27
Chapter 27: Penyerangan
28
Chapter 28: Serba salah
29
Chapter 29: Pembunuhan
30
Chapter 30: Intimidasi
31
Chapter 31: Tipu daya
32
Chapter 32: Permintaan maaf
33
Chapter 33: Sahabat
34
Chapter 34: Kedewasaan
35
Chapter 35: Konsisten.
36
Chapter 36: Hati yang luka
37
Chapter 37: Kematian Dinda
38
Chapter 38: Keheningan.
39
Chapter 39: Salah siapa?
40
Chapter 40: Kasih terbesar
41
Chapter 41: Kedalaman jiwa
42
Chapter 42: Penculikan
43
Chapter 43: Penculikan 2
44
Chapter 44: Amnesia
45
Chapter 45: Amnesia 2
46
Chapter 46:Amnesia 3
47
Chapter 47: Lemah
48
Chapter 48: Hakikat Cinta
49
Chapter 49: Sebuah rasa
50
Chapter 50: Hidup dan mati.
51
Chapter 51: Menguji hati.
52
Chapter 52: Ingatan yang kembali
53
Chapter 53: Ego
54
Chapter 54: Labirin
55
Chapter 55: Harapan terakhir
56
Chapter 56: Kerumitan
57
Chapter 57: Gigih
58
Chapter 58: Waktu yang tersisa
59
Chapter 59: Ulang tahun ke 35
60
Chapter 60: Keputusan final
61
Chapter 61: pura pura
62
Chapter 62: Obsesi
63
Chapter 63: luka hati
64
Chapter 64: Balas budi
65
Chapter 65: Orang ketiga
66
Chapter 66: Apa salahku?
67
Chapter 67: Dokter Rico
68
Chapter 68: Rico pria misterius
69
Chapter 69: Tunangan?
70
Chapter 70: Akhir kejahatan Yudha
71
Chapter 71: Janji tinggal janji
72
Chapter 72: Perpisahan
73
Chapter 73: Hamil?
74
Chapter 74: Pernikahan Kei dan Layla.
75
Chapter 75: Takdir Layla?
76
Bab 76: Kebahagiaan di sisa hidup.
77
Bab 77: Kembali berpisah.
78
Bab 78: Pilihan Layla
79
Bab 79: Kata cinta terakhir Layla
80
Bab 80: Waktu yang tersisa
81
Bab 81: Seberapa sulit melupakan?
82
Bab 82: Membuang ego.
83
Bab 83: Sebening kasih, selembut cinta.
84
Bab 84: Rindu Ibu.
85
Bab 85: Akhir perjuangan Layla

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!