Hari pernikahan telah tiba, Amira merasakan kepalanya masih pusing. Namun, ia tidak memberitahukan semuanya kepada Clara, pernikahannya dengan Darren berjalan dengan lancar. Nancy juga ikut ke acara pernikahan Darren, dia ingin menyaksikan mantan suaminya itu menikah, walau hatinya sangat sakit dan pedih.
Nancy menatap tajam ke arah Amira yang sedang duduk bersanding di pelaminan bersama Darren. Penampilan Amira begitu sangat memukau, termasuk Darren pun melihat Amira begitu kagum, tapi hal itu dia tepis.
Darren tidak mau jatuh cinta kepada Amira, dia juga sudah berjanji kepada Nancy untuk tidak menyentuh Amira di saat malam pertamanya.
Nancy menggenggam erat baju kebaya yang dia pakai. Andai Nancy bisa melarang Darren menikah lagi, tapi hak itu tidak mungkin, keluarga Darren saja tidak mengenali Nancy termasuk Clara.
Acara sudah selesai, Darren mengajak Amira untuk pergi ke rumahnya, Clara berpamitan bersama Amira dan Darren. Surya hanya bisa melihat Amira begitu sulit di artikan di wajahnya. Tapi Surya percaya Darren akan membahagiakan Amira, Surya segera mengajak masuk Clara masuk ke dalam rumah setelah pamit bersama Amira dan Darren.
Amira di suruh duduk di belakang dan di suruh juga membawa kopernya sendiri, tidak banyak yang tahu, Amira sedang sakit. Nancy sudah duduk di kursi mobil di depan bersama Darren, Amira hanya bisa duduk diam, baginya yang terpenting dia sampai rumah dulu dan tidak memperdulikan mereka bermesraan di hadapannya.
Amira tidur di belakang mobil, sedangkan Nancy duduk di depan bersama Darren. Mobil berhenti di pinggir jalan, Nancy meminta Darren untuk berpautan, Nancy ingin pamer kemesraannya bersama Darren bersamanya. Tapi Amira sudah tertidur tidak menghiraukan mereka berdua.
Tiba di rumah Darren.
"Hai, kau bangunlah, ini sudah sampai! Kau bawalah kopermu sendiri ke atas," ujar Darren yang masih duduk di depan bersama Nancy.
Amira melihat mereka berci*man pun segera melangkah keluar. Amira merasakan sesak di dadanya. Seharusnya Darren membantu Amira untuk membawa kopernya ke dalam rumah, tapi apa yang dia lakukan, Darren malah bercin*a bersama wanita lain.
"Dasar suami tidak ada akhlak," gerutu Amira dan menyered kopernya ke dalam rumah.
Amira sudah tidak tahan, kepalanya terasa penat dan pusing, di tambah gaun pengantin yang menempel di badannya, membuat Amira kesulitan untuk berjalan.
Seorang pembantu membantu Amira untuk menuju ke kamar Darren. Amira pun tidak menolaknya, karena kepalanya juga sudah sangat penat dan juga pusing.
Saat tiba di kamar yang terlihat megah dan besar. Amira segera duduk di sofa, dia tidak berani duduk di tempat tidur Darren.
Amira merebahkan sejenak badannya di sofa, untuk menghilangkan penat di kepalanya. Amira juga belum makan, karena Darren mengajak Amira segera pulang, padahal perutnya sangat lapar.
Di dalam mobil, dua nafas itu masih terengah, Nancy tidak mau malam ini Darren bersama Amira. Dia lebih menahan Darren dalam genggamannya.
Ci*uman itu begitu semakin panas, baju Nancy juga sudah terbuka. Darren segera memberikan tanda merah di leher jenjang milik Nancy.
"Kita teruskan di kamar," ujar Nancy.
Darren pun mengikuti apa mau mantan Istrinya itu. Mereka keluar dari mobil, tidak lupa juga Nancy di gendong Darren masuk ke dalam rumah.
Darren membawa Nancy ke dalam kamarnya, tapi matanya tertuju pada satu arah yaitu Amira sedang tidur di sofa kamar miliknya.
Darren segera merebahkan tubuh Nancy dan segera membangunkan Amira dengan sangat kasar. Darren tidak mau Amira tidur di kamarnya, bagi Darren Amira tidaklah pantas berada di kamarnya.
"Kau bangunlah, kamarmu di sebelah bukan di sini! Kenapa kamu malah tidur di kamarku," hardik Darren menyered lengan Amira keluar kamar sambil membawa Amira ke luar kamar dengan kasar, kopernya pun di banting ke hadapan Amira.
"Kau, tidak pantas berada di kamarku, sana pergi aku muak lihat mukamu," hardik Darren.
Pintu kamar pun di tutup keras oleh Darren, Nancy yang melihat semuanya hanya bisa tersenyum penuh kemenangan.
"Belum menjelaskan saja dia sudah marah, apa kesalahanku padanya," lirih Amira bangkit dan meraih kopernya yang di lepar oleh Darren.
Amira menitikan air matanya, perutnya juga terasa lapar. Amira segera bangkit dan menuju kamar yang ada di sebelah kamar Darren. Pembantu-nya yang melihat hanya mengelus dada.
Amira terlihat pucat, tidak berselang lama, Amira pingsan di depan kamarnya. Pembantu yang melihat segera meminta bantuan mengetuk pintu Darren. Namun tidak di jawab karena Darren sudah menekan tombol pengedap suara.
Pembantu itu, meminta supir untuk mengangkat Amira ke dalam kamar. Terlihat pucat wajah Amira, Pak Supir itu segera merebahkan Amira di tempat tidur. Pembantu itu segera turun ke bawah untuk segera membawa makanan dan juga obat untuk di makan Amira.
Amira terbangun, melihat pembantunya sudah ada di kamar, Amira memijat pelipisnya, ia tersenyum ramah.
"Nyonya, pasti kecapean, silahkan minum obat dan segera makan terlebih dahulu," ujar pembantu.
Amira hanya bisa meneteskan air matanya mengingatkan kepada almarhum ibunya yang sudah meninggal.
"Terima kasih," lirih Amira sembari mengambil makanannya.
Amira mengingat begitu kasar Darren kepadanya, Amira masih berpikir keras, apa kesalahannya hingga Darren tega berbuat seperti itu kepadanya.
Amira juga sangat kesal, karena ada Nancy, Darren begitu tega menyered dirinya yang sedang tertidur lelap di sofa.
"Makanlah dulu, jangan terus menangis," ujar pembantu.
"Terima kasih banyak, dari pagi aku belum makan," lirih Amira.
Darren terus melarang Amira untuk tidak makan di tempat pernikahannya. Membuat tubuh Amira lemas, Ken yang melihat tadi Amira, ingin sekali membantunya. Tetapi Ken tidak bisa menolong Amira, terlebih dia tahu posisinya sekarang.
JANGAN LUPA DUKUNGANNYA BUAT AUTHOR
RATING 5
LIKE
KOMEN
HADIAH
VOTE
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Muniroh Mumun
OMG ......katanya nyari wanita baik ....tp kok nyimpen ulet melulu .....kapan ketemu wanita baik kalo dirinya aja iblis begitu .....zina trs ...di rmh sendiri pulak ....capek deh ......
2022-12-22
1
Dazty Wulandira
kaya'y Amira saudara'y Surya suami'y Clara tp beda ibu ya Thor nebak aja🤭
2021-10-14
0
Ary Fadillah
kashn amire Thor....AQ ikut mewek ...😭😭😭
2021-08-02
0