Di rumah Darren, Amira masih menangis menggedor-gedor pintu kamarnya. Bi Sarti mencoba membuka pintu kamar tetapi kunci kamar Amira tidak juga di temukan.
"Nyonya mohon bersabar saya akan mencari kunci cadangannya," pekik Bi Sarti.
Amira hanya bisa diam di balik pintu, air matanya terus mengalir tidak bisa tertahan. Sungguh ini membuat Amira semakin benci kepada suaminya. Seharusnya Amira di perlakukan begini tega walaupun Darren tidak mencintainya. Tapi Darren sudah membuat Amira sakit, Amira menyesal telah menerima perjodohan dengan Darren. Amira juga berharap Clara datang membawanya pergi dari rumah Darren.
"Aku semakin membencimu Darren," pekik Amira.
Amira bangkit berjalan gontay menuju tempat tidur berusaha mencari obat untuk menyembuhkan luka di pipinya. Amira merasa kepalanya pusing dan juga badannya meriang.
Setelah memberi obat pada luka di bibirnya yang luka akibat tamparan. Amira membaringkan badannya di atas tempat tidur merasa badannya lemas.
Di kantor.
Aldo dan Darren berbincang mengenai bisnisnya. Di bagian wajah Aldo terlihat bekas pukulan seseorang, Darren tidak menanyakan hal itu pada Aldo. Andai Darren tahu bekas pukulan itu akibat ulah anak buahnya sendiri.
"Jadi nanti malam kamu jadi kerumahku?" Tanya Darren.
"Boleh, sekalian aku lihat istrimu, maafkan aku karena tidak menghadiri di acara pernikahanmu. Kamu tahu juga kan, Adikku yang sekolah di luar negri buat onar di sana, jadi terpaksa aku ke sana," ujarnya.
"Tidak masalah, aku tunggu kamu di rumahku, baiklah aku pergi dulu sampai ketemu malam," ujar Darren menepuk pundak Aldo setelah itu berlalu pergi. Darren tidak berani menanyakan bekas luka kepada Aldo baginya itu hal pribadi Aldo.
"Sialan, siapa yang melindungi Amira, wajahku jadi babak belur begini. Pokoknya kalau ketemu sama wanita itu tidak akan aku biarkan dia pergi lagi.
Darren terus di hubungi oleh pembantunya untuk membuka kamar Amira, waktu sudah menunjukan jam makan siang. Amira belum juga di beri makan, membuat Bi Sarti khawatir dengan kondisinya.
Darren berdecak sebal, dirinya merasa tidak perlu untuk membuka pintu kamar Amira. Bagi Darren itu hukumannya karena sudah melanggar ketentuan Darren. Sebelum dirinya pulang Darren pergi ke sebuah restoran untuk makan siang bersama Ken. Ken tidak tahu Amira di kurung seharian oleh Tuannya sendiri. Andai Ken tahu, mungkin dia sudah pergi ke rumah Amira untuk membukakan pintu kamar.
Jam menunjukan pukul lima sore.
Darren bergegas pulang dan menuju rumahnya, mengingat Amira harus segera menyiapkan makan malam untuknya.
Setelah sampai, Bi Sarti segera memohon untuk membuka pintu Amira, seharian ini Amira belum makan dan Bi Sarti tidak tahu kondisi Amira sekarang.
"Tuan, Nyonya Amira belum di kasih makan seharian ini, tolong bukakan pintunya," ujar Bi Sarti.
"Hmmm, Ken buka pintu Amira sekarang," ucap Darren dingin dan berlalu pergi ke kamarnya.
Ken syok mendengar penuturan Darren dan juga pembantunya, dirinya segera berlari bersama Bi Sarti ke atas untuk mencari tahu kondisi Amira saat ini, setelah mendengar semua kebenarannya Ken sangat khawatir dengan kondisi Amira.
Ken membuka pintu, terlihat Amira sedang tidur dengan wajah pucat. Ken bersama Bi Sarti mencoba membangunkan Amira yang sedang tidur, tanpa mereka sadari Amira sudah pingsan dari tadi. Efek tidak makan dan minum di tambah badannya lagi tidak sehat.
"Amira kamu bangun, Bi saya harus bawa dia ke rumah sakit," ujarnya.
"Baik Tuan," sahut Bi Sarti. Ken segera menggendong Amira menuju mobil, dirinya begitu khawatir atas kondisi Amira yang terlihat pucat.
"Suamimu begitu tega telah membuatmu begini," pekik Ken di dalam mobil.
Setelah keluar dari gerbang rumah Darren, Ken terus melihat ke arah belakang melihat Amira hatinya teriris sakit.
"Sebentar lagi kita akan sampai di rumah sakit Amira," ujarnya.
Di dalam rumah.
Darren mencari Ken sudah ke ruang kerja tetapi tidak ada di kamar Amira pun tidak ada Ken atau pun Amira.
"Ken," pekik Darren.
"Tuan, Tuan Ken, membawa Nyonya Amira ke rumah sakit," terang Bi Sarti.
"Apa! Ke rumah sakit, ngapain dia ke rumah sakit," ujar Darren dingin dengan wajah cueknya.
"Nyonya Amira sakit Tuan, dia pingsan," sahut Bi Sarti dan berlalu pergi.
Darren mengusap wajahnya kasar, dirinya tiga menyangka Ken sebegitu perhatiannya kepada Amira. Darren mengambil ponselnya untuk menghubungi Ken. Sebelum itu, Darren memberitahu kepada Bi Sarti untuk segera memasak untuk makan malam nanti.
"Hallo," ~ Darren.
"Iya, Tuan," ~ Ken.
"Kenapa kamu membawa wanita itu ke rumah sakit, biarkan saja dia kasih obat juga pasti sembuh," ~ Darren.
"Tidak Tuan, Nyonya Amira sekarang kritis karena kekurangan cairan di tambah lagi seharian ini tidak makan," ~ Ken.
Tut tut Tut
Darren segera memutuskan ponselnya, dirinya segera membanting ponselnya ke atas kasur. Darren merasa Amira hanya pura-pura untuk mencari perhatian setiap Pria termasuk Ken.
Darren tidak memikirkan perasaan Amira, Darren tidak tahu bahwa Amira wanita yang dia sukai. Amira yang telah dia tolong dari kejaran anak buah Aldo pada saat malam itu, Darren gelap mata gara-gara Nancy dirinya membenci Amira.
"Kenapa wanita itu selalu bikin masalah," pekik Darren.
Di rumah sakit.
"Amira bangunlah, aku harap kamu segera membuka matamu," ujar Ken.
Amira masih pingsan akibat badannya tidak menemukan air seharian di tambah badannya juga tidak sehat membuat kondisinya langsung drop. Walaupun Ken mencintai Amira tapi dirinya tidak ada niatan untuk merebutnya dari Darren.
"Semoga Tuan Darren segera menyadari bahwa Nyonya Amira'lah yang pantas untuknya bukanlah Nancy," ujar Ken.
Amira membuka matanya secara perlahan, Amira mengendarakan pandangannya ke setiap penjuru rumah sakit. Dirinya melihat Ken sudah ada di hadapannya sambil tersenyum, tidak lama Dokter datang untuk memeriksa kondisi Amira saat ini.
Ken segera menekan tombol pemanggil Dokter di saat Amira sudah membuka matanya. Ken harap Amira segera sehat seperti sedia kala, dirinya sangat takut Amira sakit begini.
"Bagaimana Dok keadaanya?" Tanya Ken.
"Saat ini, Amira masih belum stabil, badannya masih lemah, saya sarankan jangan pernah telat makan itu akan membuat tubuhnya drop lagi," ujar Dokter.
"Baik Dok, terima kasih," ujar Ken.
Amira menangis, dirinya begti malang, suaminya tidak memperdulikannya. Malahan orang lain seperti Ken yang perhatian kepadanya.
"Terima kasih Pak Ken," ucap lirih Amira.
"Sama-sama, kalau begitu maaf Nyonya, saya pulang dulu ada urusan yang harus saya datangi," ujar Ken dan berlalu pergi.
"Bahkan orang lain yang membawaku ke sini bukan suamiku sendiri, aku tidak mengharapkan cintamu, karena aku tahu aku bukanlah wanita yang bukan kamu cintai. Tapi tolong perlakukan aku sebaik mungkin karena aku Istrimu," Gumam Amira meneteskan air matanya.
Amira menangis sendirian di keheningan malam, badannya yang lemah pipinya yang masih terasa sakit. Bahkan bekas tampran itu masih ada di pipinya, Amira ingin sekali pergi meninggalkan Darren hanya untuk menenangkan diri.
Di rumah Darren.
Ken datang, Darren melihat Ken baru saja tiba dari rumah sakit. Aldo juga sudah datang menyapa Ken asisten Darren itu segera menghampiri mereka.
"Oh iya, Istrimu mana?" Tanya Aldo.
"Dia tidak bisa berkumpul bersama kita dia lagi sakit dan harus istirahat total," ujar Darren sambil melirik ke arah Ken. Ken hanya bisa menundukan wajahnya ke bawah.
"Lain kali kau kenalkan aku sama Istrimu," ujar Aldo kembali.
"Baiklah, setelah dia sehat akan aku kenalkan dia pada dirimu," sahut Darren.
Aldo tidak tahu, bahwa Istri Darren yang dia cari adalah Amira. Wanita yang sudah lama dia mencarinya sampai sekarang, Darren tidak tahu Bahwa Aldo sedang mencari Amira.
"Bolehkah aku melihat photo pernikahanmu?" Tanya Aldo.
Entah mengapa Aldo begitu penasaran kepada Istri Darren. Padahal dirinya belum pernah melihat wajahnya, dan sekarang dirinya ingin sekali melihat wajah wanita itu. Aldo tidak tahu bahwa Istri Sahabatnya itu wanita yang dia incar.
JANGAN LUPA DUKUNGANNYA BUAT AUTHOR.
LIKE
KOMEN
HADIAH
VOTE
RATING 5
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Saans
pengen ku baka deren nii masak gapunya hati sekaliii!!!!!
2021-08-04
0
Elzia Zia
berikan karma buat suami bejad gk ad ahlak kyk daren
2021-07-28
1
Dewi Ansyari
yg sabar ya Amira semuanya pasti akan baik2 saja,biar waktu yg menjawab semuanya😭💪
2021-07-24
0