Amira merasa bingung, perjodohannya dengan Darren terasa gambar, apalagi Darren terlihat dekat sama Nancy membuat Amira enggan menerima perjodohannya.
Mau menolak juga, Amira sangat bingung, Clara memang tidak memaksa untuk menerima Darren. Clara hanya ingin kakaknya punya pendamping hidup, melihat Amira yang sangat baik dan juga anggun membuat Clara memikirkan masa depan kakaknya untuk segera mempunyai pendamping hidup, mengingat Darren sudah memasuki kepala tiga. Amira masih berpikir, untuk menolaknya pun Amira enggan dan takut mengecewakan Clara.
Siang ini Lusi datang ke kantor Darren, Lusi mau mengajak Amira makan siang. Terlihat Amira masih berkutat dengan pekerjaannya yang menumpuk di meja kerjanya.
"Amira," pekik Lusi yang mengagetkan Amira.
"Ya Allah Lusi," ujar Amira mengelus dadanya.
Tidak lama, Ken datang menyapa mereka berdua, Lusi yang melihat Ken sempat melongo. Ken pun masuk ke dalam ruangan kebesaran Darren.
"Ya ampun, itu cowok tampan banget sih," ujar Lusi sambil menatap nanar kepergian Ken.
"Dia asisten bos Darren," ucap Amira.
"Cakep banget sumpah, apa dia jomblo,?" tanya Lusi.
"Entahlah, aku tidak tahu," Jawab Amira asal.
"Kok nggak tahu sih, kamu kan yang kerja di sini sekaligus calon istrinya Darren juga," celetuk Lusi membuat Amira sedikit malu dan menyenggol lengan sahabatnya.
"Kamu tahukan, aku di jodohkan bukan dari cinta," ucap Amira menghembuskan nafasnya pelan.
"Iisshh, eh kita makan siang bareng yu, kantor kita kan sebelahan," ajak Lusi.
Belum sempat, Amira menjawab, Darren sudah ada di belakang Lusi, membuyarkan obrolan mereka.
"Tidak bisa, Lusi Amira calon Istriku, dia harus makan siang denganku bukan denganmu," celetuk Darren dengan wajah datarnya.
"Ya sudah, kalian makan siang bersama saja, aku pergi dulu. Awas kamu Darren kalau berani nyakitin sahabatku," ujar Lusi pergi meninggalkan mereka.
Tidak lama setelah kepergian Lusi, Ken datang dan berdiam diri di belakang Darren.
"Hari ini, kamu sama Ken pergi membeli cin-cin pernikahan kita," ujar Darren.
"Ta-pi," belum sempat Amira menjawab Darren sudah memotong ucapan Amira.
"Kamu tidak boleh menolak, aku muak jalan sama kamu, lebih baik kalian berdua yang membeli cin-cin itu. Dan kau harus ingat Amira, kamu bukan tipeku, dan aku tidak tertarik sedikitpun sama kamu," ujar Darren dan berlalu pergi.
Ingin rasanya Amira marah dan berteriak, namun dirinya hanya bisa menundukan kepalanya. Ken yang melihat Amira merasa sangat kasihan dan juga merasa iba.
"Mari Nyonya kita pergi," ajak Ken pada Amira.
"Tapi, kita pergi ke makam Ibuku dulu, bolehkah,?" tanya Amira sedikit canggung.
"Tentu saja Nyonya," jawab Ken sambil tersenyum.
"Tuan Darren ini, mengacuhkan berlian demi sampah. Nancy saja yang jelek dia agungkan meski mereka sudah berpisah. Kasihan sekali Nyonya Amira, kalau aku jadi Darren sudah sangat bahagia di jodohkan dengan orang yang tepat," batin Ken.
Amira pun menaiki mobil yang sudah di sediakan oleh Darren untuk pergi bersama Ken.
Amira merasa dirinya tidak di hargai entah bagaimana nantinya setelah menikah.
Setengah jam kemudian.
Amira turun dari mobil meninggalkan Ken di dalam mobil. Amira membawa bunga mawar putih kesukaan Ibunya untuk di tabur di atas kuburannya.
Amira yang melihat batu nisan yang tertulis di hadapannya membuat dirinya menangis dan mengusap nisan itu dengan lembut.
Ken yang melihat Amira merasa kasihan, hidup sendiri dari kampung, ingin rasanya Ken marah atas perlakuan Darren kepada Amira. Tapi dirinya sadar, Ken bukanlah siapa-siapa, dia hanya Asisten pribadi Darren saja.
"Andai Ibu ada di dunia ini, mungkin Amira tidak sedih lagi, tidak ada yang mengerti perasaan Amira saat ini. Ibu semoga kamu tenang di alam sana, dan semoga saja Ayah juga cepat Amira temukan. Gara-agara Ayah, Ibu jadi sakit begini," lirih Amira, menangis di atas kuburan Ibunya.
Amira telah selesai dan pergi meninggalkan makan Ibunya, membawa perasaan yang sulit di artikan. Amira membuka pintu mobil dan terdapat Ken yang tersenyum ke arah Amira.
"Terima kasih telah menungguku," lirih Amira, Ken mengerti Amira habis menangis.
"Tidak masalah, kita langsung saja ke mall membeli cin-cinnya," ujar Ken. Mereka pun melanjutkan tujuannya.
LUSIANA
JANGAN LUPA DUKUNGANNYA BUAT AUTHOR
LIKE
KOMEN
HADIAH
RATING
VOTE
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Maria Magdalena Indarti
malang nya amira
2023-06-21
0
Muniroh Mumun
Lusi buat Ken aja ya Thor ........kalo Darren mah emang jodohny Amira ....mau bilang bukan tipelah g seksilah dan apalah lainnya ....ok waelah ..
.ntar jg bucin sendiri ....kalo Amira hamil .....kasih sindrom couvad aja sekalian .....😂😂😂😂
2022-12-22
0
Ge
Temen Amira ini namanya Lusian or Amira sie?
2021-08-14
0