Roti sobek

"Aku tidak bisa melupakan t*buh indahmu yang kekar yang selalu bikin aku menikmatinya setiap sentuhanmu yang kau berikan, berbeda dengan suamiku, dia selalu tidak ada waktu," ujar Nancy masih dalam pangkuan Darren.

"Kapan kau ke Indonesia, biar aku tidak cape datang ke sini,?" tanya Darren.

"Minggu depan, suamiku akan menetap di Indonesia. Kita pasti akan melakukan ini setiap hari atau jam hahah," sahut Nancy penuh gairah.

Sentuhan setiap inci dari tangan Darren menelusuri lekuk tub*h seksi Nancy, c*uman maut Darren membuat Nancy tidak terkendali. Tangan nakal Darren langsung menangkap gunung kembar yang terasa kenyal di tangannya. Darren pun menghirupnya, sesekali dia memainkannya.

"Kau sangat hebat," ujar Nancy menikmatinya.

Suara indah Nancy menggema di setiap juru ruangan rumah. Untung kamar Nayra di kunci dan tidak akan terdengar suara indah mereka berdua.

"Apa kau menikmatinya,?" tanya Darren.

"Tentu saja," sahut Nancy bergejolak.

Tangan laknat Darren terus berjalan ke bawah hingga, tangan itu hinggap di roti sobek Nancy. Suara indah itu keluar lagi dari mulut Nancy, semakin di tekan semakin dahsyat suara yang keluar. Darren melahap habis bib*r seksi milik Nancy, mungkin ini sudah menjadi candu Darren. Darren berpindah ke bawah, dia bermain di bawah, eratan tangan Nancy begitu kuat. Permainan yang di lakukan Darren sungguh sempurna.

Nancy berdiri untuk melepaskan baju yang melekat di tub*h dirinya dan juga Darren. Nancy bermain dengan sangat agresif hingga Darren semakin menikmatinya.

"Aku akan melakukannya di atas sofa," suara serak Darren begitu indah di telinga Nancy.

"Lakukan sayang," sahut Nancy.

Darren membalikan tub*h Nancy, begitu lembut hingga Nancy terus m*ng*rang nikmat. Ini yang di inginkan Nancy pada suaminya. Namun, suaminya tidak bisa memberikan semua itu di karenakan sibuk terus mencari uang. Untuk mengeluarkan semua hasratnya Darren dan Nancy sering bermain ketika suaminya Nancy tidak ada di rumah.

Suara indah semakin melaju dari keduanya, baju berserakan di mana-mana mereka sudah tidak lagi menghiraukan semua itu. keringat terus membanjiri tub*h mereka saat ini. Saat ini kedua hanya menikmati permainan yang mereka buat.

"Lebih cepat sayang," lirih Nancy sambil menikmatinya.

Darren semakin bersemangat maju mundur cantiknya. Sampai pada puncaknya mereka melepaskan lahar putih dari keduanya, Nancy dan juga Darren tumbang di atas sofa.

Keduanya merasa puas, setiap minggu atau

paling lama satu bulan sekali mereka sering melakukannya tanpa suami Nancy mengetahuinya. Dan juga menunggu suami Nancy tidak ada di rumah, Nancy begitu puas di saat suaminya tidak bisa memuaskan semua geloranya.

"Aku sangat menyukai permainanmu," ucap Nancy naik ke atas badan kekar milik Darren.

"Aku akan selalu memuaskan mu," sahut Darren.

Dan permainan kedua mereka di mulai lagi hingga pagi, entah sudah berapa kali mereka mengeluarkan pelepasan itu. Yang penting keduanya menikmatinya, Nancy begitu puas malam ini.

"Cepatlah bersihkan diri, nanti Nayra bangun dan melihat kita t*lanj*ng bulat," titah Nancy.

"Baiklah, aku akan segera membersihkan diri," sahut Darren. Mereka pun berci*man kembali. Setelah itu Darren melangkah pergi untuk membersihkan dirinya.

Malam yang penuh asmara bagi keduanya, entah mengapa, setiap kali Nancy meminta balikan pada Darren. Darren selalu menolak karena Darren hanya menginginkan wanita seperti Clara bukan seperti Nancy yang hanya di manfaatkan setiap n*fsu Darren sudah tidak bisa di tahan.

Setelah membersihkan diri, Darren masuk ke dalam kamar anaknya Nayra. Dia menci*m keningnya dan mengusap rambutnya, tidak berselang lama, Darren terlelap tidur sambil memeluk Nayra.

Nancy membuka pintu, terlihat dua kesayangannya terlelap tidur. Hanya senyuman yang terukir dari wajah Nancy.

"Kau selalu menolak saat aku mengajak kita menikah, aku seperti wanita p*muas n*fsumu saja Darren. Siapapun nanti wanita yang kau nikahi, aku pastikan wanita itu tidak akan aku biarkan bisa mendapatkamu. Aku tidak bisa memilikimu orang lain pun begitu," ujar Nancy lalu, menutup kembali pintunya.

AMIRA

JANGAN LUPA DUKUNGAN BUAT AUTHOR.

RATING 5

VOTE

LIKE

KOMEN

HADIAH.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***