Di jodohkan

Tiga bulan kemudian.

Setelah kejadian antara Nancy dan juga Darren, kini Nancy sudah berada di Indonesia. Darren juga sering jalan-jalan bersama anak dan mantan Istrinya untuk sekedar menghilangkan rasa penat.

Setelah meninggalnya Mamah Shiren dan juga kejadian yang menimpa Papah Farrel, membuat Darren lega. Semua masalah sudah di tangani dengan sangat baik.

Tapi yang menjadi Darren sangat kesal, Clara mendesak menjodohkannya dengan Amira. Memang sih Clara tidak tahu dirinya sudah menikah. Makanya Darren di desak untuk di jodohkan sama sekertarisnya sendiri, Clara sangat menyukai Amira. Tapi Darren tidak menyukai Amira, menurutnya dia bukan tipe wanita yang di idamkan.

"Kenapa mereka menjodohkanku sama wanita itu, membuatku sangat kesal," ujar Darren.

Setelah Darren di bujuk susah payah oleh Clara, dirinya pun menerimanya, walaupun nantinya Darren akan bicara soal Nancy kepada Amira.

"Ya ampun, kak Clara kenapa coba menjodohkanku sama bos dingin itu, sangat menyebalkan. Kalau aku menolaknya pasti kak Clara sangat sedih, sekarang aku hanya sendirian, mengingat Ibu meninggal gara-gara mengetahui aku sudah di lecehkan. Rasanya berat sekali kehilangan orang yang aku sayangi. Kak Clara yang sudah mengurus semua pemakaman Ibu di sini, kalau tidak ada kak Clara yang menolong untuk pemakaman Ibu, entah bagaimana nasib jasad Ibu di sini," lirih Amira.

Amira merasa sangat berhutang Budi sama Clara, sekarang pun dia di bujuk untuk di jodohkan sama bos dinginnya. Amira hanya bisa setuju saja, walaupun belum sepenuhnya mencintai Darren, dan juga Amira takut Darren menolaknya. Amira merasa hutang budi kepada Clara, dirinya hanya bisa pasrah untuk di jodohkan, Amira sadar, dirinya sudah tidak punya siapa-siapa lagi di dunia ini.

"Amira, sekarang kamu keruangan saya dulu sebentar," ketuas Darren yang tidak melihat ke arah wajah Amira.

"Baik Pak," sahut Amira berdiri sambil menundukan wajah dan membungkukkan badannya.

Darren menunggu Amira di ruang kebesarannya. Amira mengetuk pintu, Darren langsung menyuruh Amira masuk.

"Duduklah di sofa," ujar Darren dengan suara dattarnya. Setelah itu Darren berjalan mendekati Amira, bagi Darren Amira tidak ada apa-apanya di banding Nancy, tapi Darren bisa memanfaatkan Amira untuk melayani nafsunya. Darren duduk di sebelah Amira, melihat intens ke arah Amira, melihat dari atas sampai bawah Darren hanya berdecik kesal.

"Dengarkan aku Amira, aku tidak mencintaimu, karena aku sangat sayang kepada adikku Clara maka aku menerimamu menjadi Istriku. Tapi ingat aku tidak akan mencintaimu, kau akan ku jadikan pemuas nafsuku saja hahha," Darren menyeringai.

Amira sangat kaget mendengar ucapan Bosnya itu, tubuhnya bergetar dan mencoba menjaga jarak dari Darren.

"Tolong jangan sakiti aku," lirih Amira sambil menundukan wajahnya.

Darren mendekati Amira, dia meraih dagunya, Amira merem dan mencoba menepis tangan Darren yang memegangnya sangat erat. Amira tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Darren menci*m bib*r Amira dengan paksaan. Amira memberontak sambil memukul tubuh besar Darren.

"Jangan so jual mahal, bagiku semua wanita sama saja, kecuali adikku Clara kau paham! Aku rasa kau sangat menikmati ci*man ku tadi hahah, pernikahanku dan kamu akan secepatnya berlangsung, hingga aku akan menikmati tub*hmu ini. Sekarang kau pergilah, aku tidak mau kau lama-lama di ruangaku," seru Darren.

Amira meneteskan air matanya, Darren sudah melecehkan dirinya. Amira sangatlah sakit, ingin sekali Amira menamparnya tapi dia takut Darren murka dan malah menyakitinya.

"Kau jahat Pak," hardik Amira.

"Jangan so jual mahal, tapi bib*rmu sangat manis aku menyukainya. Nanti aku memintamu untuk melayaniku hahhah," ujar Darren mendekatkan dirinya ke arah Amira.

Tanpa Pikir panjang, Amira segera pergi meninggalkan Darren di dalam sebelum hal lain menimpanya lagi.

"Semua Pria sama saja, aku kira Pak Darren orang baik tapi nyatanya dia sudah melecehkanku, apa yang harus aku lakukan, pernikahanku saja tinggal satu Minggu lagi," lirih Amira sambil duduk merenung.

Nancy datang menemui Darren, tapi basa-basi Nancy langsung masuk. Amira hanya menghela nafas melihat Nancy melewatinya, Amira tidak tahu bahwa Nancy adalah mantan Istri calon suaminya.

"Hai sayang, aku sangat merindukanmu," ujar Nancy berlari kecil menghampiri Darren yang sedang berdiri melihat ke luar jendela.

"Aku juga sangat merindukanmu," sahut Darren. Memel*k tub*h seksi Nancy, tanpa pikir panjang mereka langsung berpaut c*um dengan panasnya.

NANCY

JANGAN LUPA DUKUNGANNYA BUAT AUTHOR.

RATING 5

LIKE

KOMEN

HADIAH

VOTE.

Terpopuler

Comments

bucinnya Bangtan💜

bucinnya Bangtan💜

visual nancy serem bangetttt 😂 ngeri oooiiiiii😁 kek penyihir 😆

2022-05-31

1

Septia 253

Septia 253

foto nya pas bngt Ama kelakuan nya kek jmett hhaa

2021-08-11

0

Enok Renmaur

Enok Renmaur

hwaaaakkkkkk....pas banget visualx nancy lht mukax sj su jlas sx klihatan muka jalang

2021-08-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!