Mendapat pekerjaan

"Pokoknya aku tidak mau, bagaimana pun caranya cepat kalian cari Amira. Aku menginginkannya, dia sudah berani menamparku," geram Aldo.

Aldo menyuruh semua anak buahnya untuk mencari keberadaan Amira sekarang. Aldo akan mencarinya walau di ujung dunia pun akan Aldo cari.

🌾🌾🌾

Di rumah Darren.

Malam ini, Darren habis membersihkan badannya karena habis pulang dari luar negri membuat tub*hnya yang kekar merasa lengket. Dan juga bisa menghilangkan penat, di kepalanya, Darren masih memikirkan wanita yang dia tolong, terlihat seksi dan juga penasaran dengan wajahnya. Di hatinya masih bertanya-tanya wanita yang sudah dengan keadaan kacau balau membuat Darren tertarik karena badannya yang seksi, apalagi Darren sudah melihat gunung kembar milik Amira.

"Argghh, kacau, siapa wanita itu, sungguh aku penasaran," pekik Darren sambil menghempaskan badannya ke atas kasur empuk miliknya.

Tidak banyak yang tahu, Darren sudah menjadi duda selama lima tahun terakhir. Anak pertamanya seorang perempuan, bagi Darren cukup dirinya yang tahu soal perkara ini. Darren akan memperlihatkan kedinginannya, arogan dan cuek kepada orang sekitarnya. Itu semua hanya menutupi sipatnya yang hip*rs*x. Darren selalu meminta jatah kepada Nancy setiap satu bulan sekali, walaupun mereka sudah bercerai, tapi mereka selalu berhubungan i*t*m sampai saat ini.

Darren masih memikirkan wanita yang dia tolong, apakah dirinya akan bertemu kembali bersama Amira. Darren berharap mereka bisa bertemu kembali, tapi Darren juga bingung namanya siapa.

Ini sungguh menyiksa Darren, dirinya langsung mengirim pesan singkat kepada Asistennya Ken.

Bagi Darren semua wanita sama, mereka hanya perempuan murahan yang bisa di pakai dan di buang kembali seperti Nancy. Darren harap suatu hari nanti ada seorang wanita seperti adiknya Clara, andai Clara bukan adiknya sendiri, Darren pasti akan meminang Clara saat mereka bertemu dulu.

Tapi takdir berkata lain, mereka adik kakak yang terpisah. Sampai saat ini Darren ingin mencari wanita seperti Clara, tapi semua wanita yang Darren temui semuanya sama, murah dan berbekas.

🌾🌾🌾

Sedangkan Amira di rumah Lusi sudah menceritakan semua kejadian yang menimpanya. Amira bingung pulang ke kampung juga semua tanah miliknya sudah dia jual termasuk rumahnya sudah Amira jual untuk pengobatan penyakit Ibunya. Kemarin saja kalau mereka tidak ikut kerja ke Jakarta sudah di usir sama sang pemilik rumah.

Amira sungguh tidak percaya, Ibu Selly yang terkenal baik dan ramah ternyata seorang g*rmo yang membuat dirinya takut bila suatu saat nanti bertemu kembali, Amira tidak menceritakan perkara ini kepada Ibunya, apalagi Amira sudah di lecehkan oleh Aldo. Amira tidak mau Ibunya serangan jantung kembali ketika mendengar dirinya hanya di jebak oleh Ibu selly.

"Amira, pokoknya kamu di rumah aku saja dulu, nanti aku akan carikan kamu pekerjaan siapa tahu nanti ada lowongan. Aku akan menghubungi Darren, kemarin dia menghubungiku bahwa sekertarisnya yang lama mengundurkan diri karena hamil tua dan tidak di perbolehkan lagi bekerja. Ya ampun! baru ingat aku Mir, dia mencarikanku seorang wanita untuk di jadikan sekertarisnya, dia teman masa kuliahku. Apa kamu bersedia, nanti aku akan temui dia, tapi apa sudah di isi apa belum ya lowongan itu! Tapi sepertinya belum deh Mir, nanti aku hubungi dia saja. Aku percaya, kamu pasti bisa deh mengerjakan tugas di depan komputer," terang Lusiana.

"Wah, semoga saja teman kamu masih menerima lowongan itu. aku tunggu kabar baik dari kamu, dan terima kasih sudah menampung aku dan Ibuku di rumahmu. Aku janji setelah aku bekerja, aku akan mencari tempat kontrakan, sekali lagi terima kasih banyak telah membantuku, aku tidak tahu nasibku kalau tidak bertemu denganmu," seru Amira memeluk Lusiana sahabatnya di masa SMA dulu.

🌾🌾🌾

Dua hari sudah Amira berada di rumah Lusiana, Ibu Wati dan Amira merasa tidak enak kepada Lusiana yang begitu baik kepada dirinya dan juga Ibunya. Sipatnya tidak pernah berubah selalu baik dan tidak memandang rendah kepada orang lain.

Lusiana bukan tidak mau memberikan pekerjaan di kantornya, tapi memang saat ini kantornya sudah padat. Kebetulan Darren tempo hari menyuruh Lusiana mencarikan sekertaris untuk di kantor miliknya. Lusiana sudah menghubungi Darren dan langsung mau menginterview Amira secara langsung.

Amira segera bersiap-siap untuk bertemu bosnya Darren yang akan di panggil di tempatnya nanti bekerja. Darren sudah melihat kemampuan Amira, begitu cerdas dan pintar juga cantik, tapi Darren tidak terlalu memikirkan Amira dia hanya cuek dan dingin, bicara pun ala kadarnya.

Interview ke satu Amira langsung di terima, karena Darren yakin Amira pintar dalam segala hal. Dan juga dia teman dari Lusiana, jadi tidak akan di ragukan lagi orang bawaan temannya itu.

Amira bersorak gembira, dia di terima langsung dan mulai besok Amira bekerja di kantor Darren. Ibu Wati juga sungguh sangat bahagia Lusiana akhirnya bekerja di pekantoran.

Dua hari sudah Amira bekerja di kantor Darren, Amira begitu canggung karena sipat dingin Darren membuat Amira selalu kaku dan gugup di hadapannya.

Seperti biasa, Amira tidak terlalu di perhatikan oleh Darren, dia hanya cuek dan dingin. Andai Darren tahu bahwa Amira orang yang dia cari dan di tolongnya waktu tempo hari. Mungkin Darren tidak akan cuek dan dingin terhadap Amira.

"Ya ampun, punya boss dinginnya seperti es batu saja," gumam Amira.

Hari demi hari telah di lewati, Darren di kabarkan akan pergi ke luar negri karena anaknya Nayra meminta Darren menjenguknya di negara A. Tanpa pikir panjang Darren memutuskan untuk pergi memakai pesawat jet pribadinya.

"Amira, tolong kalau ada sesuatu hal yang penting kamu urus semuanya dan ingat tidak boleh salah dan teledor. Sudah ada Asistenku Ken yang akan menggantikanku sementara aku ke luar negri. Aku harap kamu bekerja dengan sangat baik, kalau ada apa-apa pinta Ken saja, aku akan pergi ke luar negri," ujar Darren.

"Baik Pak, saya mengerti," sahut Amira sambil membungkukkan badannya.

"Suara itu, seperti aku mengenalnya, apa dia wanita yang aku tolong, ah sial. Aku tidak begitu yakin kalau sekertaris baruku ini adalah wanita itu," batin Darren.

"Hmm, sekarang kamu boleh pergi," ujar Darren Amira pun berlalu pergi dari hadapan Darren.

Sore ini Darren langsung meluncur menuju negara A. Dan juga ini sudah waktunya Darren meminta jatah bulanan kepada mantan Istrinya.

Beberapa jam telah berlalu, kini Darren sudah berada di mobil menuju rumah mantan Istrinya. Kebetulan suami Nancy tidak ada di rumah bertugas ke luar kota. Jadi ini kesempatan mereka untuk berduaan melepas rindu yang menggebu.

Darren sudah sampai di depan rumah Nancy, pintu terbuka lebar, begitu mendapati mantan suaminya yang kini berstatus duda itu langsung di peluknya erat oleh Nancy.

"Aku sangat merindukan b*laianmu sayang," bisi Nancy di telinga Darren.

"Apa Nayra masih bangun,?" tanya Darren seraya duduk di sofa empuk, Nancy langsung menutup pintu dan menguncinya.

Nancy segera naik ke atas pangkuan Darren dan melingkarkan tangan mulusnya di leher Darren.

"Dia sudah tidur, apa kita mau main dulu sebelum anak itu bangun," bisi Nancy di telinga milik Darren.

"Aku rasa begitu," Darren pun menyeringai, mereka mulai dengan ci*man panasnya di atas sofa.

JANGAN LUPA DUKUNGANNYA BUAT AUTHOR.

LIKE

KOMEN

VOTE

HADIAH

RATING.

Terpopuler

Comments

Maria Magdalena Indarti

Maria Magdalena Indarti

daren parah. main sm mantan. dosa

2023-06-21

0

Maryadi Cfk

Maryadi Cfk

Walau mantan tapi...kok mau ya...dasar si Darren....

2023-05-20

0

shebina putri

shebina putri

kacau

2023-03-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!