Old Story

...*🌷Selamat Membaca🌷*...

Di sebuah area pemakaman, nampak seorang anak lelaki berumur 7 tahun berdiri mematung di depan dua buah pusara. Satu pusara lama dan satunya lagi pusara baru. Sang ayah, satu-satunya keluarga yang tersisa kini telah pergi meninggalkan dirinya seorang diri.

Anak laki-laki itu adalah Radi. Seorang bocah malang yang mulai sekarang akan hidup sebatang kara. Tidak ada air mata kesedihan yang mengalir dari mata sendunya. Tatapannya kosong seakan raga itu telah kehilangan jiwa.

"Ku dengar tuan Reksa meninggal karena serangan jantung. Perusahaannya bangkrut hingga membuatnya memilih menyerah pada kehidupan. Kasihan putra sematawayang yang ia tinggalkan, entah siapa yang akan merawatnya setelah ini."

"Bukankah tuan Reksa memiliki adik perempuan, pasti dialah yang akan merawat keponakannya."

Bisik-bisik itu terdengar dari orang-orang yang memadati area pemakaman.

Tak berselang lama, hujan mulai turun lebat. Satu persatu orang pergi meninggalkan area.

"Nak, ayo kita pulang!" Seorang nenek berpayung hitam datang menghampiri dan memayungi bocah malang itu.

"Aku mau di sini saja, Nek."

"Kita harus pulang, Nak. Terlalu lama di sini nanti kau bisa sakit." Wanita tua itu membujuk Radi agar mau pulang.

"Kenapa ayah dan ibu tidak membawa Radi saja, Nek. Kenapa aku ditinggalkan sendiri di sini. Aku tak punya siapa-siapa lagi sekarang." Begitu pilu suara yang keluar dari mulutnya, membuat hati siapa saja yang mendengarnya menjadi teriris.

"Kau tidak sendiri, Nak. Masih ada nenek, paman, bibi dan sepupumu. Kau masih memiliki kami, ayo nak kita pulang." Si nenek menggandeng tangan Radi dan membawanya pergi meninggalkan makam kedua orang tuanya.

.......

"Aku tidak bisa mengizinkan anak itu tinggal di sini. Kau tahu kan, sejak perusahaan kakakmu bangkrut, aku tidak memiliki pekerjaan lagi. Aku harus mencari pekerjaan baru, belum lagi anak kita juga membutuhkan biaya yang besar untuk sekolahnya."

"Lalu apa yang harus ku lakukan? Hanya aku yang dia punya saat ini."

"Lebih baik masukkan saja dia ke panti asuhan, lagian kan dia sudah jadi yatim piatu."

"Baiklah."

Setelah perdebatan yang alot antara suami istri itu, akhirnya si istri mengalah. Ia menerima segala keputusan suaminya yaitu menitipkan keponakan kecilnya di panti asuhan.

Di balik pintu ruangan tempat pasutri itu berdebat, Radi berdiri di sana dengan hati tercabik. Dirinya sudah tidak lagi diinginkan, lebih baik ia pergi saja.

.......

Saat hari merangkak semakin malam, di saat semua orang sudah terlelap dalam mimpinya. Radi keluar dari rumah yang ia pikir akan menjadi tempatnya pulang, tapi ternyata keberadaannya sama sekali tidak diinginkan di sana. Dari pada dirinya menjadi beban, lebih baik ia pergi saja secara diam-diam. Lagipula tidak akan ada yang peduli.

Radi melangkah menapaki jalanan yang sepi dengan tas ransel yang melekat di punggung. Beruntungnya, malam ini langit berhiaskan bulan yang menggantung di atasnya. Jadi, malam yang gulita bisa sedikit terang demi menuntun langkah kecil bocah kesepian itu.

Radi berhenti di sebuah gerbang rumah yang sangat mewah. Di pagarnya telah dipasang papan pemberitahuan bahwa rumah itu telah disita oleh bank. Tangan kecil Radi mencengkram erat besi-besi pagar yang sedikit basah karena guyuran hujan sore tadi. Mata sendu itu menatap jauh ke halaman rumah yang terlihat sunyi. Di sanalah dulu ia menghabiskan waktu dengan bermain. Ayah yang mengajarinya bersepeda dan ibu yang akan berlari mengejar saat Radi tidak mau disuapi.

Bulir-bulir bening mulai bercucuran jatuh dari mata Radi. Mengingat semua kenangan itu, membuat rasa rindu pada dua orang terkasihnya menjadi semakin besar. Kembali ia langkahkan kaki kecilnya menyusuri jalanan, sebagai pengusir rindu, bocah itu memilih mengunjungi makam kedua orang tuanya.

.......

Pagi menyapa, sinar matahari yang benderang serta kicauan burung-burung yang bertengger di pepohonan membuat Radi kecil terbangun dari tidur lelapnya.

"Selamat pagi Ayah, selamat pagi Ibu." Bocah itu bergantian menyapa dua pusara yang mengapitnya. Semalam, ia tidur nyenyak karena orang tuanya ada bersama dirinya, walau hanya dalam bentuk jasad yang sudah terkubur di dalam tanah.

"Ayah ... Ibu, hari ini Radi akan pergi. Bibi dan paman tidak mau mengurusku, jadi aku akan pergi ke panti asuhan, kata paman anak yatim piatu itu tinggalnya di panti asuhan," cerita bocah itu pada dua pusara di depannya.

"Radi sayang ayah, sayang ibu juga."

Setelah mencium kedua nisan yang bertuliskan nama kedua orang tuanya, Radi pun pergi menyongsong hari barunya.

.......

Radi telah sampai di depan sebuah panti asuhan yang tidak ia ketahui di mana letaknya. Ia hanya berjalan tak tentu arah. Di saat berpapasan dengan beberapa orang, ia sempat bertanya dimana panti asuhan berada. Dan sore ini, sampailah ia di tempat yang akan menjadi rumah barunya.

Bocah tampan itu memasuki pekarangan panti yang terlihat asri. Banyak anak-anak seumurannya nampak bermain di halaman dengan gembira. Radi bingung, bagaimana caranya meminta izin agar bisa tinggal di sana.

"Selamat sore." Radi melihat seorang wanita berusia sekitar 30 tahunan sedang mengawasi anak-anak bermain, lantas ia menghampirinya.

"Sore." Wanita itu menyahut sapaan Radi.

"Bibi, benarkah ini panti asuhan?" Sebenarnya Radi tidak perlu bertanya karena tadi dia sudah melihat plang yang bertuliskan Panti Asuhan Permata Hati, tapi bocah itu hanya ingin memastikan.

"Iya, Nak. Ini panti asuhan. Ada apa? Dengan siapa kau kemari? Di mana orang tuamu?" Wanita yang merupakan salah satu pengurus panti itu bertanya.

"Bibi, bolehkah Radi tinggal di sini?" Bukannya menjawab pertanyaan si ibu panti, Radi malah balik bertanya.

Si wanita terlihat bingung, ia pun berjongkok menyamakan tingginya dengan Radi. Ditatapnya wajah lelaki kecil itu yang terlihat lelah dan sedikit kumal.

"Kenapa kau mau tinggal di sini, Nak? Coba ceritakan pada ibu. Apa yang terjadi?" tanya si wanita.

"Orang tua Radi sudah meninggal. Radi tidak punya siapa-siapa lagi. Kata paman, anak yatim piatu itu tinggalnya di panti asuhan. Makanya, Radi datang ke sini." Cerita Radi membuat si wanita terenyuh.

"Siapa namamu, Nak?" Ibu panti itu mengelus rambut Radi dengan sayang.

"Namaku Radi Nugraha."

"Ayo, sekarang kita masuk dulu. Ibu akan mengantarkanmu ke kamar." Si Ibu menggandeng lengan Radi dan membawanya masuk ke dalam panti. Radi mengikuti si ibu dengan pasrah.

"Apa kau lapar, Nak?" tanya wanita itu saat dalam perjalanan.

Radi menyentuh perutnya yang sedari tadi meraung minta diisi. "Iya Bu, Radi belum makan dari pagi."

"Ayo, nanti kau mandi dulu setelah itu kita makan."

Radi mengangguk. Syukurlah, ia diterima di tempat ini.

.......

Malamnya, Radi duduk di ranjang kecil yang akan menjadi tempat tidurnya mulai sekarang. Dibukanya ransel yang seharian tadi disandangnya.

"Ayah ... ibu." Radi menatap figura foto yang baru saja ia keluarkan. Sebuah potret keluarga bahagia tercetak di sana. Ada ayah, ibu dan Radi yang saat itu masih berumur empat tahun. Foto terakhir yang diambil sebelum sang ibu menghembuskan napas terakhir karena penyakit yang dideritanya.

"Radi sekarang sudah ada di panti asuhan, orang-orang di sini baik semua. Ibu dan ayah tidak perlu khawatir, Radi pasti akan baik-baik saja." Jemari kecilnya mengusap foto tepat di wajah ayah dan ibunya.

"Hei, siapa mereka?" Seorang anak seumuran Radi berseru penasaran. Dia duduk di sebelah Radi dan ikut menatap foto di tangan si bocah, si penghuni baru di panti asuhan.

Radi menoleh, menatap bocah berambut hitam di sampingnya. "Ini ayah, ini ibu dan ini aku." Radi menunjuk satu persatu wajah yang ada di dalam foto berikut keterangannya.

"Di mana mereka sekarang?" tanya bocah itu lagi.

"Mereka ada di surga bersama Tuhan."

"Oh, berarti sama dong, kakakku juga ada di surga."

"Kakakmu sudah meninggal?"

"Iya, kakakku dulu tinggal di sini juga tapi sekarang kakak sudah meninggal."

"Ayah dan ibumu ke mana?"

"Ayah dan ibu? Aku tidak punya. Dari kecil aku sudah tinggal di sini."

Dua anak bernasib sama itu saling berbincang, mereka membicarakan banyak hal.

"Oh ya, siapa namamu? Tadi saat ibu Melati memberitahu, aku tidak terlalu jelas mendengarnya."

"Radi, kau?"

"Bagas."

"Apa sekarang kita berteman?" tanya Radi.

"Tentu."

... ....

Sepuluh tahun kemudian...

Radi dan Bagas tumbuh menjadi remaja yang tampan. Mereka sudah lulus sekolah menengah atas. Perjuangan mereka untuk sampai ke tahap ini juga tidak mudah. Sedari kecil mereka sudah bekerja serabutan untuk membiayai sekolah. Panti asuhan tempat mereka tinggal hanyalah panti asuhan kecil, kadang mereka dapat kucuran dana dari donatur dan kadang tidak sama sekali. Anak-anak yang sudah remaja berupaya mencari kerja apa saja agar bisa membantu mencukupi semua kebutuhan di panti asuhan. Termasuk Radi dan Bagas.

"Kak Radi, Kak Bagas!" Seorang remaja perempuan berlari menghampiri keduanya yang baru saja pulang bekerja.

"Ada apa, Sari?" tanya Bagas.

"Kak, Heru terus merintih kesakitan di dalam kamarnya," beritahu Sari.

"Apa?" Mereka bertiga segera berlari ke kamar yang ditempati anak panti bernama Heru.

"Arrghhh, sakit ..."

Benar saja, Heru terbaring gelisah di ranjang sembari mengerang. "Sakitt ... Perutku sakit sekali," rintihnya.

"Apa bu Mel sudah tahu?" tanya Bagas.

"Bu Mel sedang istirahat, Kak. Beliau mengalami demam sejak semalam."

"Ya Tuhan."

"Sudahlah. Kita harus membawa Heru ke rumah sakit." Radi langsung menggendong anak umur 5 tahun itu.

.......

"Pasien harus segera dioperasi."

Radi dan Bagas tertunduk lesu saat mengetahui jika Heru menderita usus buntu. Ia harus segera dioperasi sementara mereka tidak memiliki dana untuk itu. Beberapa bulan ini, panti memang mengalami krisis donatur.

"Apa yang harus kita lakukan?" tanya Bagas kalut.

"Kita coba meminjam uang di tempat kita bekerja." Radi mengusulkan.

"Baiklah. Kita harus bergegas, Heru harus segera dioperasi." Ya, rumah sakit tidak akan pernah bertindak sebelum biaya administrasi terlunasi.

Pergilah kedua orang itu ke tempat mereka bekerja. Bagas bekerja di sebuah restoran sebagai waitres sementara Radi bekerja menjadi kasir di sebuah mini market.

Setengah jam kemudian mereka bertemu di tempat janjian. Tidak ada satu pun dari keduanya yang mendapatkan pinjaman.

"Apa yang harus kita lakukan?" Radi mengacak surainya frustasi. Sementara Bagas hanya bisa menutup wajah dan mendesah lelah.

Mereka berjalan menyusuri jalanan, tidak tahu bagaimana caranya mendapatkan uang untuk biaya operasi Heru.

"Di!" panggil Bagas yang berhenti berjalan.

"Ya?"

"Itu!" Bagas menunjuk sesuatu di depan mereka dengan dagunya.

Radi pun mengalihkan pandangannya ke depan, terlihat seorang wanita kaya yang sedang kesusahan memasukkan belanjaannya ke dalam mobil.

"Ada apa dengan wanita itu?" tanya Radi tak mengerti.

"Wanita itu terlihat sangat kaya dan dia hanya sendiri. Kita akan mengambil tasnya ..."

"Apa? Kau mau kita mencuri?" Radi sama sekali tidak percaya dengan usulan Bagas.

"Tidak ada jalan lain, kau mau sampai Heru kenapa-napa? Tidak kan? Jadi ikuti saja rencanaku ini."

"Tapi-,"

Sudah terlambat, Radi tidak sempat menahan Bagas. Sahabatnya itu sudah lebih dulu maju. Radi hanya bisa melihat dari jauh.

"Pencuri!" Tak lama terdengar suara pekikan yang berasal dari wanita yang merupakan target mereka. Radi gemetaran di tempat saat melihat Bagas tengah berebut tas dengan si wanita.

Beberapa orang di sekitar tampak menoleh, Radi semakin ketakutan.

"Pencuri!" teriak si wanita lagi. Bagas sudah berhasil mendapatkan tasnya. Ia berlari menghampiri Radi, namun beberapa orang yang mengetahui kejadian itu tampak mengejar.

"Lari!" Bagas memekik.

Semua orang kini melihat ke arah mereka, Radi yang ketakutan, refleks menjegal kaki Bagas hingga membuat sahabatnya itu terjatuh.

"Pencuri!" Semua orang kini mulai mengerubungi Bagas dan memukulinya.

Tubuh Radi gemetaran melihat Bagas yang digebuki beberapa orang. Ia berupaya setenang mungkin agar orang-orang di sana tidak tahu jika ia bersama dengan Bagas.

"Maafkan aku, Gas."

Radi memungut tas si wanita yang tergeletak di jalan dan mengembalikannya pada si pemilik.

"Terima kasih," ucap si wanita.

"I-iya."

Radi menundukkan kepalanya, tidak berani melihat sahabatnya yang mungkin sudah babak belur di depan sana.

"Ayo kita bawa pencuri ini ke kantor polisi!" Teriakan itu terdengar jelas di telinga Radi.

Remaja tampan itu mendongak, melihat sahabatnya yang digiring kasar oleh orang-orang yang tadi mengebukinya sampai seluruh tubuh itu terlihat lebam.

"Bagas ..." Radi mengepalkan kedua tangannya di samping tubuh. Perasaan campur aduk kini memenuhi ruang hatinya.

Saat mata memar Bagas bersirobok dengan matanya, dengan sengaja Radi mengalihkan pandangan.

"Maafkan aku, maaf."

...Bersambung...

...Jangan lupa Vote & Comment ya, Readers......

...🙏🏻😊...

...Terima kasih...

Terpopuler

Comments

Masiah Firman

Masiah Firman

tadi tdk salah......Bagas yg salah jalan .... berarti Radi orangnya jujur

2021-07-05

2

lisna widyasmoro

lisna widyasmoro

radi parah bgt punya temen bukannya di tolong malah dikhianati.

2021-07-04

2

Cut Nyak Dien

Cut Nyak Dien

dendam masa lalu

2021-04-29

3

lihat semua
Episodes
1 A Betrayal
2 Affair
3 Ungrateful
4 Pion
5 Dinner
6 Lies
7 Honesty
8 Truth
9 In Love
10 Baby
11 (Un)Wanted Child
12 (Un)Wanted Child 2
13 Downhearted
14 Decision
15 Family
16 Old Story
17 Revenge
18 Rottenness
19 Shattered
20 Mistress
21 Meet
22 Crestfallen
23 Dismissive
24 Errancy
25 Mess
26 Separate
27 Dilemma
28 Missunderstanding
29 Weary
30 Surfeited
31 Protect
32 Shelter
33 Lonesome
34 Distress
35 Fed Up
36 Visual Cerita
37 First Love
38 Lesson
39 Lust
40 Rely on Me
41 We are With You
42 Not Mine
43 Such A Coward!
44 Repentance
45 Unexpected Meeting
46 Disgraceful Daughter
47 The Tricky Problem
48 Disclosed
49 Acquisitive
50 Hesitate?
51 Show Up
52 Resentful
53 Premature
54 Interception
55 Let You Go
56 Perfect Woman
57 Custody
58 First Congregation
59 Pregnant
60 Stress
61 Fastener
62 Double Think
63 Ignore
64 Comfort & Love
65 I Love Him
66 Two Fathers
67 Miscarriage
68 Lifting the Charge
69 Three Months Later
70 Radi was Trouble
71 Wedding Party
72 Circle
73 Hopes
74 Young Widow (Radi-Rina)
75 Prospective In-Law (Cakra-Ajeng)
76 Planning
77 Mom's Advice (Fadhil-Maya)
78 Blessing
79 May I Kiss You?
80 Rejection (Fadhil-Maya)
81 Memory of The Past (Fadhil-Maya)
82 Remembrance
83 Longing (Fadhil-Maya)
84 Indisputable (Fadhil-Maya)
85 Ideal Type
86 Engagement Day
87 Married with(out) Love
88 Already Married
89 Happy Wedding
90 First Morning
91 Father & Daughter
92 Husband's Song
93 The Caring Husband
94 The Marriage Proposal
95 Trauma
96 Cold
97 Ajeng's Suggestion
98 Radi's in a Bad Mood
99 Finally...
100 Love Struck
101 Emotional
102 Ex-Wife (Fadhil)
103 Sick
104 Hospital
105 Gift from God
106 I'm Pregnant
107 The Happiness
108 A Hidden Son
109 Cravings
110 Blessings (Triple R)
111 Dream Wedding
112 StepMother (Disa-Randi)
113 Preparation
114 Tense
115 Heart Attack
116 First Night
117 Photo Album
118 Sweet Punishment (18+)
119 Pain & Happiness
120 Queasy
121 Birthday
122 Couples
123 Two Years Later
124 Remorse
125 Ending
126 Ekstra Part
127 Ekstra Part 2
128 Season 2 - 1. SMA Garda Satya
129 Season 2 - 2. Black and Blue
130 Season 2 - 3. Ke Rumah Ayah
131 Season 2 - 4. Curhat
132 Season 2 - 5. Gadis Cupu
133 Season 2 - 6. Niat Baik
134 Season 2 - 7. Ternyata Sepupu
135 Season 2 - 8. Pendekatan
136 Season 2 - 9. Perubahan
137 Season 2 - 10. Cemburu?
138 Season 2 - 11. Kehilangan
139 Season 2 - 12. Menerima Keadaan
140 Season 2 - 13. Pernyataan Cinta
141 Season 2 - 14. Dilarang Pacaran
142 Season 2 - 15. Melanggar Aturan
143 Season 2 - 16. Romantisme Pasangan
144 Season 2 - 17. Bungsu Tak Jadi
145 Season 2 - 18. Takut Kehilangan
146 Season 2 - 19. Beberapa Bulan Kemudian
147 Season 2 - 20. Rencana Liburan
148 Season 2 - 21. Syarat Dari Ayah
149 Season 2 - 22. Santorini ala Labuan Bajo
150 Season 2 - 23. Sunset
151 Season 2 - 24. Rangko Cave & Bukit Cinta
152 Season 2 - 25. Patah Hati
153 Season 2 - 26. Ciuman Pertama
154 Season 2 - 27. Bahagianya Punya Banyak Anak
155 Season 2 - 28. Pulang Liburan
156 Season 2 - 29. Kecurigaan Radi
157 Season 2 - 30. LDR
158 Season 2 - 31. Tak Ingin Terluka
159 Season 2 - 32. Kepanikan
160 Season 2 - 33. Lalai
161 Season 2 - 34. Bayi Laki-laki
162 Season 2 - 35. Ajeng Siuman
163 Season 2 - 36. Keberuntungan
164 Season 2 - 37. Menggendong Azka
165 Season 2 - 38. Boncengan
166 Season 2 - 39. Saingan
167 Season 2 - 40. Gebetan
168 Season 2 - 41. Welcome Home Baby Atharrazka
169 Season 2 - 42. Cinta Arjuna
170 Season 2 - 43. Pendekatan
171 Season 2 - 44. Cemburu
172 Season 2 - 45. Ketemu Bule
173 Season 2 - 46. Ancaman
174 Season 2 - 47. Ketahuan
175 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 175 Episodes

1
A Betrayal
2
Affair
3
Ungrateful
4
Pion
5
Dinner
6
Lies
7
Honesty
8
Truth
9
In Love
10
Baby
11
(Un)Wanted Child
12
(Un)Wanted Child 2
13
Downhearted
14
Decision
15
Family
16
Old Story
17
Revenge
18
Rottenness
19
Shattered
20
Mistress
21
Meet
22
Crestfallen
23
Dismissive
24
Errancy
25
Mess
26
Separate
27
Dilemma
28
Missunderstanding
29
Weary
30
Surfeited
31
Protect
32
Shelter
33
Lonesome
34
Distress
35
Fed Up
36
Visual Cerita
37
First Love
38
Lesson
39
Lust
40
Rely on Me
41
We are With You
42
Not Mine
43
Such A Coward!
44
Repentance
45
Unexpected Meeting
46
Disgraceful Daughter
47
The Tricky Problem
48
Disclosed
49
Acquisitive
50
Hesitate?
51
Show Up
52
Resentful
53
Premature
54
Interception
55
Let You Go
56
Perfect Woman
57
Custody
58
First Congregation
59
Pregnant
60
Stress
61
Fastener
62
Double Think
63
Ignore
64
Comfort & Love
65
I Love Him
66
Two Fathers
67
Miscarriage
68
Lifting the Charge
69
Three Months Later
70
Radi was Trouble
71
Wedding Party
72
Circle
73
Hopes
74
Young Widow (Radi-Rina)
75
Prospective In-Law (Cakra-Ajeng)
76
Planning
77
Mom's Advice (Fadhil-Maya)
78
Blessing
79
May I Kiss You?
80
Rejection (Fadhil-Maya)
81
Memory of The Past (Fadhil-Maya)
82
Remembrance
83
Longing (Fadhil-Maya)
84
Indisputable (Fadhil-Maya)
85
Ideal Type
86
Engagement Day
87
Married with(out) Love
88
Already Married
89
Happy Wedding
90
First Morning
91
Father & Daughter
92
Husband's Song
93
The Caring Husband
94
The Marriage Proposal
95
Trauma
96
Cold
97
Ajeng's Suggestion
98
Radi's in a Bad Mood
99
Finally...
100
Love Struck
101
Emotional
102
Ex-Wife (Fadhil)
103
Sick
104
Hospital
105
Gift from God
106
I'm Pregnant
107
The Happiness
108
A Hidden Son
109
Cravings
110
Blessings (Triple R)
111
Dream Wedding
112
StepMother (Disa-Randi)
113
Preparation
114
Tense
115
Heart Attack
116
First Night
117
Photo Album
118
Sweet Punishment (18+)
119
Pain & Happiness
120
Queasy
121
Birthday
122
Couples
123
Two Years Later
124
Remorse
125
Ending
126
Ekstra Part
127
Ekstra Part 2
128
Season 2 - 1. SMA Garda Satya
129
Season 2 - 2. Black and Blue
130
Season 2 - 3. Ke Rumah Ayah
131
Season 2 - 4. Curhat
132
Season 2 - 5. Gadis Cupu
133
Season 2 - 6. Niat Baik
134
Season 2 - 7. Ternyata Sepupu
135
Season 2 - 8. Pendekatan
136
Season 2 - 9. Perubahan
137
Season 2 - 10. Cemburu?
138
Season 2 - 11. Kehilangan
139
Season 2 - 12. Menerima Keadaan
140
Season 2 - 13. Pernyataan Cinta
141
Season 2 - 14. Dilarang Pacaran
142
Season 2 - 15. Melanggar Aturan
143
Season 2 - 16. Romantisme Pasangan
144
Season 2 - 17. Bungsu Tak Jadi
145
Season 2 - 18. Takut Kehilangan
146
Season 2 - 19. Beberapa Bulan Kemudian
147
Season 2 - 20. Rencana Liburan
148
Season 2 - 21. Syarat Dari Ayah
149
Season 2 - 22. Santorini ala Labuan Bajo
150
Season 2 - 23. Sunset
151
Season 2 - 24. Rangko Cave & Bukit Cinta
152
Season 2 - 25. Patah Hati
153
Season 2 - 26. Ciuman Pertama
154
Season 2 - 27. Bahagianya Punya Banyak Anak
155
Season 2 - 28. Pulang Liburan
156
Season 2 - 29. Kecurigaan Radi
157
Season 2 - 30. LDR
158
Season 2 - 31. Tak Ingin Terluka
159
Season 2 - 32. Kepanikan
160
Season 2 - 33. Lalai
161
Season 2 - 34. Bayi Laki-laki
162
Season 2 - 35. Ajeng Siuman
163
Season 2 - 36. Keberuntungan
164
Season 2 - 37. Menggendong Azka
165
Season 2 - 38. Boncengan
166
Season 2 - 39. Saingan
167
Season 2 - 40. Gebetan
168
Season 2 - 41. Welcome Home Baby Atharrazka
169
Season 2 - 42. Cinta Arjuna
170
Season 2 - 43. Pendekatan
171
Season 2 - 44. Cemburu
172
Season 2 - 45. Ketemu Bule
173
Season 2 - 46. Ancaman
174
Season 2 - 47. Ketahuan
175
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!