Ciuman yang Berbeda

Gabriel memasuki ruang kerjanya dan mendapati Eilaria yang sudah tertidur pulas di atas sofa ruang kerjanya. Waktu sudah menunjukan pukul setengah tujuh malam saat Gabriel selesai rapat dengan tim pengacaranya.

Setelah menyimpan semua berkasnya ke dalam laci meja kerjanya, Gabriel membuka jasnya dengan melonggarkan dasinya. Ia menggulung kemeja lengan panjangnya sampai ke siku lalu ia segera masuk ke kamar mandi untuk membasuh wajahnya di wastafel.

Ketika ia mengangkat wajahnya dan menatap cermin yang ada di depannya, terlihat wajah lelah dan penuh beban. Pria tampan itu memejamkan matanya, sambil kedua tangannya bertumpu pada sisi kiri dan kanan pinggiran wastafel. Ia menarik napas panjang beberapa kali sampai akhirnya ia membuka matanya. Di ambilnya tissue yang memang sudah tersedia di sana, mengeringkan wajahnya dengan tissue itu, lalu kemudian menyugar rambutnya dengan tangan kanannya, lalu membuka dasinya, setelah itu ia keluar dari kamar mandi.

Bunyi suara pintu kamar mandi rupanya membangunkan Eilaria. Perempuan cantik itu langsung tersenyum melihat suaminya.

"Sudah selesai?" tanya Eilaria lalu perlahan duduk di atas sofa sambil merapihkan rambut panjangnya yang nampak berantakan.

"Iya. Aku pasti bosan menunggu ya?" tanya Iel lalu mengambil tempat duduk di samping Eilaria.

"Nggak juga. Tadi setelah kamu pergi, aku sedikit merapihkan ruanganmu. Aku juga meminta Vera agar besok membawakan bunga segar untuk ditaruh di ruangan ini. Katanya bunga segar akan membantu seseorang mendapatkan ketenangan saat menghirup wanginya. Kami nggak marah kan?"

Iel menggeleng. Tangannya terulur dan menyentuh wajah mulus itu. "Kamu bisa melakukan apapun yang ada di ruangan ini. Karena ruangan ini adalah milikmu juga."

Eilaria menjadi senang. Ia memegang tangan Iel yang masih ada di pipinya lalu mendekatkan tangan itu ke bibirnya. Ia mengecupnya lembut sambil memejamkan matanya.

Saat mata Eilaria perlahan terbuka, pandangan keduanya bertemu. Dan entah siapa yang memulainya, bibir keduanya sudah menyatu dalam ciuman panjang yang awalnya lembut namun lama kelamaan ada percikan api yang membakar raga kedua pasangan muda itu.

Eilaria tiba-tiba melepaskan pagutan bibir mereka. Ia menatap suaminya dengan penuh selidik.

"Ada apa?" tanya Iel heran.

"Aku merasa caramu mencium ku sangat berbeda. Sepertinya kau orang lain saja."

Iel mengerutkan dahinya. "Masa sih? Apakah karena sudah terlalu lama kita tidak berciuman seperti ini?"

Eilaria tersenyum sambil mengangguk. "Mungkin saja. Namun aku suka cara berciuman seperti ini. Walaupun kesannya kau terlalu lembut dan agak hati-hati, tapi aku menikmatinya." kata Eilaria walaupun dengan wajah yang agak memerah.

Gabriel menelan salivanya perlahan. Ia menunduk. Mengecup puncak kepala Eilaria dan memeluk gadis itu dengan penuh kasih.

"Ayo kita pergi!" katanya saat pelukan itu berakhir.

"Kita mampir di supermarket dekat apartemen ya? Aku mau membeli bahan-bahan makanan."

"Memangnya masih sempat untuk memasak? Ini sudah hampir jam 7."

"Apakah kau sudah lapar?"

"Tidak juga. Tadi selama rapat aku minum kopi dan 2 potong kue."

"Ya sudah. Kita masak bersama dan makan malam bersama. Aku juga belum lapar."

"Ok."

Sambil bergandengan tangan keduanya keluar dari ruangan Gabriel.

Lobby sudah sepi saat keduanya keluar dari lift.

"Mana Gerry?" tanya Eilaria saat keduanya sudah berada di halaman kantor.

"Gerry ada kencan. Aku membiarkannya pulang lebih dulu. Kalau sekedar menyetir dari kantor sampai apartemen, aku masih bisa." kata Gabriel lalu membukakan pintu mobil bagi istrinya dan kemudian ia sendiri berputar dan duduk di belakang kemudi. Mobil berwarna putih itu perlahan meninggalkan halaman parkir.

********

Gabriel yang mendorong kereta belanjaan sementara Eilaria yang memilih bahan-bahan makanan yang akan dipakai untuk memasak malam ini dan beberapa hari kemudian.

"Sayang, kamu suka dimasakin apa?" tanya Eilaria.

"Apa saja yang kau buat, aku akan memakannya."

Pandangan Eilaria tertuju pada seorang ibu, bersama suaminya. Keduanya sama-sama membawa anak dalam gendongan masing-masing.

"Kayaknya mereka kembar." ujar Eilaria.

"Iya. Tampan sekali anak-anak itu."

"Iel, aku juga menemukan sebuah foto di meja kerjamu." Eilaria mengeluarkan sebuah foto yang disimpannya di dalam tas Selempangnya.

"Ini juga foto anak kembar kan? Apakah ini salah satu ponakan mu? Namun setahu aku anak kak Alexa kan sepasang."

Gabriel terkejut melihat foto itu. " Oh, ini anaknya uncle Beryl."

"Uncle Beryl?"

"Ya. Dia sepupu daddy. Mereka tinggal di London."

"Oh ya? Kalau kita ke London nanti, kita bisa mengunjungi mereka kan, sayang?"

"Boleh. Masih ada lagi yang akan ingin kau beli?"

"Aku rasa ini sudah lebih dari cukup. Ayo ke kasir!"

Gabriel menarik napas lega karena Eil tak menanyakan lagi masalah foto itu.

*********

Mata Eilaria terbelalak melihat bagaimana lincahnya tangan Iel mengiris bawang merah dan bawang putih. Bagaimana rapihnya ia memotong wortel dan tomat.

"Kau sudah pintar memotong bawang dan sayuran ya sekarang. Yang lalu saat kamu memasak semuanya nampak berantakan dan kurang rapih. " kata Eil sambil memberikan bumbu kering di atas daging ayam.

"Aku mau belajar untuk menyenangkanmu."

Eilaria tersenyum senang. Ia menghadiahkan satu ciuman manis di pipi Iel.

Keduanya pun memasak bersama dan menikmati makan malam mereka dengan lahap.

Eilaria mandi lebih dulu karena Iel bersikeras agar dia yang mencuci semua peralatan kosong.

Selesai membersihkan dapur, Iel menuju ke kamar. Pada saat ia membuka pintu kamar, Eilaria baru saja membuka handuknya dan akan menggunakan baju dalamnya.

Iel langsung membalikan badannya. Eilaria yang melihatnya dari cermin di depannya jadi tersenyum melihat bagaimana Iel nampak gugup.

"Sayang, mandilah!" kata Eilaria setelah ia selesai berpakaian.

"Iya." Iel bergegas ke kamar mandi tanpa menoleh ke arah Eil.

Sementara Iel mandi, ponselnya berbunyi. Eil melihatnya. Ternyata dari mommy Giani. Ia pun berinisiatif untuk mengangkatnya.

"Hallo mommy!"

"Eh, Eil." Suara Giani terdengar terkejut.

"Gabriel lagi mandi, mom."

"Oh begitu ya. Apa kabar kalian?'

"Kami baik-baik saja, mom. Kata Iel mommy sekeluarga sedang liburan ke luar negeri ya?"

"Iya."

"Selamat bersenang-senang ya? salam untuk daddy, Joselin dan Stevany."

"Akan mommy sampaikan. Kalau Iel sudah selesai mandi tolong sampaikan padanya untuk menghubungi mommy ya?"

"Ok, mom. See you!" Eilaria meletakan kembali ponsel itu di atas meja. Ia menuju ke lemari dan membuka walk in closet. Ia mencari baju untuk Iel dan menjatuhkan pilihan pada celana panjang rumahan berwarna putih dan sebuah kaos berwarna putih juga.

Gabriel keluar dari kamar mandi. Ia mengenakan jubah mandi berwarna hitam.

"Sayang, ini bajunya." Eilaria menyerahkan baju yang sudah dipilihnya. Gabriel menerimanya dan langsung masuk ke dalam walk in closet.

Apakah Iel malu ganti baju di depanku?

Saat Gabriel keluar ia sudah menggunakan bajunya.

"Iel, tadi mommy Giani menelepon. Mommy meminta kamu untuk menghubunginya lagi."

Gabriel meraih ponselnya dan Giani. Ia memilih menelepon mamanya di balkon kamar.

"Sayang, bagaimana keadaan kantor?" pertanyaan itu yang Giani tanyakan saat Gabriel menyapanya.

"Sudah ada titik terang, mom. Mudah-mudahan semuanya berjalan dengan baik."

"Syukurlah!"

"Bagaimana keadaan di sana, mom?"

"Menyedihkan. Mommy rasanya mau mati saja. Mommy tak sanggup menerima kenyataan ini."

"Jangan seperti itu, mom."

Tangis Giani terdengar semakin keras. "Bagaimana Eilaria?"

"Aman, mom. Semuanya aman di sini."

Giani menarik napas panjang. "Maaf kalau kau harus menanggung semua ini."

"I love you, mom."

"Mommy juga mencintaimu, oh ya mommy tutup dulu ya? Dokter memanggil mommy."

"Ok, mom."

Gabriel memejamkan matanya. Hatinya gelisah. Ia ingin sekali ada di sana dan menemani keluarganya. Ia tahu semua keluarganya bersedih. Namun dia harus ada di sini demi Eilaria.

"Ada apa?" tanya Eilaria yang sudah ada dibelakang Iel dan memeluk suaminya dari belakang.

Iel tak bicara. Ia hanya mengusap tangan Eil yang melingkar di pinggangnya. Namun akhirnya, tangisnya pecah. Ia sudah tak tahan lagi.

"Iel, sayang. Ada apa?"

Iel tak bicara. Ia hanya terus mengusap tangan Eil. Ingin rasanya ia mengatakan kebenaran yang ada. Namun ia sudah terlanjur berjanji. Ia terikat dengan sumpah.

"Peluk aku, saja Eil." ujar Iel sambil terus menangis. Eil mengeratkan pelukannya. Hatinya menjadi gundah. Mengapa ia merasa tak seperti memeluk Iel? Mengapa ia seperti memeluk orang lain?

Terpopuler

Comments

neng ade

neng ade

benar Wil yg kamu peluk sekarang itu memang bkn Kek tapi Ian saudara kembar nya

2023-05-17

0

novi 99

novi 99

meski cinta pertamanya Ian , tapi cinta sejatinya iel ... Kasihan kami Ian , perasaan mu di pertaruhkan

iel koma atau gimana ....

2023-02-03

0

Rahmawaty❣️

Rahmawaty❣️

gw rsa gabriel lg koma kali ya

2022-09-08

0

lihat semua
Episodes
1 Tatapan Mata Itu
2 Akhirnya Berkenalan
3 Sungguh-sungguh Jatuh Cinta
4 Gadis di masa lalu Gabrian
5 Memendam Rasa
6 Melepas Rindu
7 Saudara Saling Terbuka
8 Merawat
9 Menjadi Semakin Dekat
10 Lamaran
11 Persiapan Pernikahan
12 Pernikahan
13 Terlambat Datang
14 Menghilang
15 Kembali
16 Baju Hitam
17 Kembali ke Jakarta
18 Maafkan Aku
19 Ciuman yang Berbeda
20 Janji Kembar
21 Janji Kembar (part 2)
22 Janji Kembar (part 3)
23 Kecurigaan Eilaria
24 Kemarahan Eilaria
25 Ketidakpastian
26 Datang Ke Rumah Mertua
27 Semakin Jatuh Cinta
28 Permintaan
29 Kejujuran
30 Kenyataan Yang Menyakitkan
31 Menjaga Iel
32 Bingung
33 Perasaan Gabby
34 Kembali ke Jakarta
35 Kamar Gabrian
36 Pengakuan Gabriel
37 Keinginan Gabrian
38 Menemani Gabby
39 Kesedihan Alexa
40 Siapa gadis itu?
41 Mencari tahu
42 Ketemu Oliver
43 Kagalauan Hati
44 Alana Manola
45 Foto yang membuat galau
46 Kegundahan hati Gabriel
47 Mulai Terkuak
48 Tak Seperti Yang Dibayangkan
49 Hati Yang Terluka
50 Terlanjur Luka
51 Keputusan Yang Sulit
52 Sebuah Pengorbanan
53 Kejutan Untuk Eilaria
54 Pernikahan Yang Penuh Dengan Air Mata
55 Tinggal Bersama
56 Keputusan Hati Gabriel
57 Sementara Biarlah Terluka
58 Sebelum Perpisahan
59 Sebelum Perpisahan (part 2)
60 Pertemuan Tak Terduga
61 Pertemuan Tak Terduga (part 2)
62 Berperang Dalam Hati
63 Kebenaran Yang Ingin Diketahui
64 Kebenaran Yang Terkuak
65 Di Mana Andrea?
66 Pertemuan
67 Andrea
68 Andrea (part 2)
69 Berikan Aku Waktu
70 Pedekate Lagi
71 pacaran versi keluarga Dawson
72 Malam Milik Siapa Yang Berhasil?
73 Dawson Paling Beruntung
74 Lamaran
75 Alexa dan Oliver
76 Kebahagiaan keluarga Dawson
77 Janji Suci Kembali
78 Cinta yang memiliki dan cinta yang tak dimiliki
79 Pagi yang Menyenangkan dan Pagi yang Mengejutkan.
80 Harapan Yang Terwujud
81 Tentang Figia dan Mark
82 Dua Wanita Hamil
83 3 Wanita Hamil
84 3 wanita hamil (part 2)
85 Gabby dan Gerry
86 Wanita-wanita Yang Istimewa
87 Tak Bisa Tanpamu
88 Menikahlah Denganku
89 Menerima Lamaran
90 Fidel Tak Pernah Berubah
91 Kelahiran Anak Si Kembar
92 Selalu Untuk Selamanya
93 Kisah Baru
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Tatapan Mata Itu
2
Akhirnya Berkenalan
3
Sungguh-sungguh Jatuh Cinta
4
Gadis di masa lalu Gabrian
5
Memendam Rasa
6
Melepas Rindu
7
Saudara Saling Terbuka
8
Merawat
9
Menjadi Semakin Dekat
10
Lamaran
11
Persiapan Pernikahan
12
Pernikahan
13
Terlambat Datang
14
Menghilang
15
Kembali
16
Baju Hitam
17
Kembali ke Jakarta
18
Maafkan Aku
19
Ciuman yang Berbeda
20
Janji Kembar
21
Janji Kembar (part 2)
22
Janji Kembar (part 3)
23
Kecurigaan Eilaria
24
Kemarahan Eilaria
25
Ketidakpastian
26
Datang Ke Rumah Mertua
27
Semakin Jatuh Cinta
28
Permintaan
29
Kejujuran
30
Kenyataan Yang Menyakitkan
31
Menjaga Iel
32
Bingung
33
Perasaan Gabby
34
Kembali ke Jakarta
35
Kamar Gabrian
36
Pengakuan Gabriel
37
Keinginan Gabrian
38
Menemani Gabby
39
Kesedihan Alexa
40
Siapa gadis itu?
41
Mencari tahu
42
Ketemu Oliver
43
Kagalauan Hati
44
Alana Manola
45
Foto yang membuat galau
46
Kegundahan hati Gabriel
47
Mulai Terkuak
48
Tak Seperti Yang Dibayangkan
49
Hati Yang Terluka
50
Terlanjur Luka
51
Keputusan Yang Sulit
52
Sebuah Pengorbanan
53
Kejutan Untuk Eilaria
54
Pernikahan Yang Penuh Dengan Air Mata
55
Tinggal Bersama
56
Keputusan Hati Gabriel
57
Sementara Biarlah Terluka
58
Sebelum Perpisahan
59
Sebelum Perpisahan (part 2)
60
Pertemuan Tak Terduga
61
Pertemuan Tak Terduga (part 2)
62
Berperang Dalam Hati
63
Kebenaran Yang Ingin Diketahui
64
Kebenaran Yang Terkuak
65
Di Mana Andrea?
66
Pertemuan
67
Andrea
68
Andrea (part 2)
69
Berikan Aku Waktu
70
Pedekate Lagi
71
pacaran versi keluarga Dawson
72
Malam Milik Siapa Yang Berhasil?
73
Dawson Paling Beruntung
74
Lamaran
75
Alexa dan Oliver
76
Kebahagiaan keluarga Dawson
77
Janji Suci Kembali
78
Cinta yang memiliki dan cinta yang tak dimiliki
79
Pagi yang Menyenangkan dan Pagi yang Mengejutkan.
80
Harapan Yang Terwujud
81
Tentang Figia dan Mark
82
Dua Wanita Hamil
83
3 Wanita Hamil
84
3 wanita hamil (part 2)
85
Gabby dan Gerry
86
Wanita-wanita Yang Istimewa
87
Tak Bisa Tanpamu
88
Menikahlah Denganku
89
Menerima Lamaran
90
Fidel Tak Pernah Berubah
91
Kelahiran Anak Si Kembar
92
Selalu Untuk Selamanya
93
Kisah Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!