Pernikahan

Satu hari sebelum pernikahan.....

Gabrian sudah tiba di hotel tempat keluarganya berkumpul. Keluarga Thomson ada di hotel yang lain. Sudah 4 hari ini Eil dan Iel menjalani proses pingitan. Tak boleh ketemu sampai hari pernikahan nanti.

Joselin dan Stevany sedang asyik membicarakan apakah akan ada cowok-cowok ganteng yang akan datang dari keluarga Thomson. seminggu yang lalu, kedua keluarga ini sudah ketemu melalui acara makan malam bersama di restoran yang ada di hotel Jeronimo.

Caleb Thomson merasa senang karena bisnis keluarga Dawson juga berhubungan dengan hotel dan apartemen. Ia merasa bahwa pernikahan ini akan memperkuat usaha kedua keluarga. Ia juga dapat melihat kalau Gabriel adalah seorang pekerja yang ulet dan pintar. Dan terlihat tulus menyayangi putri bungsunya itu.

"Ian, bunda membersihkan kamarmu beberapa hari yang lalu. Juga mengatur kembali koleksi novel mu dan bunda menemukan novel ini. Ada nama Eilaria Megan Thomson dan tanggal pembelian novel yang jikalau bunda menghitungnya novel ini di beli sekitar 7 tahun yang lalu. Kenapa novel ini ada padamu?" tanya Giani sambil meletakan novel itu di atas meja. Ia memang berada di kamar Gabrian. Sejak anaknya itu sampai di Bogor tadi pagi, Giani dapat merasakan ada sesuatu yang berbeda.

Gabrian menatap novel itu. Itu memang milik Eilaria.

"Itu adalah...."

"Bunda juga menemukan catatan yang kau tuliskan di dalam novel ini." Kata Giani pelan lalu duduk di depan putranya.

Gabrian memejamkan matanya. Ia sangat tahu persis apa yang ia tulis di sana.

***Pertemuan pertama yang sangat berkesan

...kau manis, begitu menggemaskan. Memang tempatnya kurang romantis. Kita berjumpa di depan pintu lift. Kau gadis pertama yang mampu membuatku jatuh cinta hanya sekali saja memandangmu. EILARIA MEGAN THOMSON. Apakah itu benar adalah namamu? Jika memang itu adalah namamu, maka nama itu secantik dirimu. Apakah kita bisa berjumpa lagi? Ah, setahun telah berlalu semenjak pertemuan kita itu, namun ternyata aku tak bisa melupakan dirimu. Aku ingin ke London dan mencari mu. Karena dari namamu aku tahu, keluarga Thomson berasal dari sana. Dapatkah takdir mempertemukan kita***?...

Kata-kata itu sangat dihafal oleh Ian karena setiap hari ia membacanya. Menjadi semacam doa agar bisa dipertemukan dengan Eilaria.

"Nak, apakah kau menyukai gadis yang sama dengan adikmu? Bunda ingat Eil pernah cerita kalau pertemuan pertamanya dengan Iel adalah di depan lift dan kedua kali di cafe. Itu pada hari yang sama. Apakah pertemuan pertamanya adalah denganmu dan yang kedua bersama Iel?" tanya Giani dengan dada yang sesak. Ia tak berharap kedua anaknya akan menyukai gadis yang sama.

"Bunda, itu kisah yang sudah lama. Aku baru berusia 17 tahun."

"Namun kau menuliskannya setahun setelah pertemuan kalian. Berarti kau masih terus memikirkannya. Kau kuliah di London hanya karena ingin bertemu dengannya kan?" tanya Giani.

"Aku...."

"Kau menyukai Eil juga, bro?" tanya Gabriel yang entah dari mana sudah berdiri di depan kamar Gabrian yang memang tak terkunci.

Giani dan Gabriel sama-sama menoleh ke arah pintu. Gabriel berdiri di sana dengan tatapan mata yang terluka.

"Jangan salah mengerti, Iel. Aku sama sekali tak menyukai Eil. Memang dulunya aku sempat menyukai dia. Namun sudah lama aku melupakan gadis itu. Karena sesungguhnya aku menyukai Figia. Aku bahkan sudah melupakan masalah novel itu." Maafkan aku berbohong Figia. Aku terpaksa menggunakan namamu.

Giani terkejut. "Apa? Kau menyukainya gadis itu? Bukankah bunda sudah mengatakan padamu kalau dia akan sama gilanya dengan pamannya. Kamu tahu kan arti nama Figia? Fidel dan Giani."

"Aku tahu, bunda. Namun Figia tak segila pamannya. Karena sampai sekarang ia justru tak menyukaiku. Dia hanya menganggap ku sebagai teman." Kata Gabrian berusaha meyakinkan bunda dan adiknya.

Gabriel menatap saudara kembarnya dengan seksama. "Benarkah?"

"Iel, sejak kapan kamu meragukan aku?"

"Tapi waktu itu kamu bilang bahwa tak ada gadis yang kau sukai, bro."

"Aku hanya nggak mau kau mengadu pada bunda. Aku tahu kalau Figia dan keluarganya tak disukai oleh daddy dan bunda karena paman Figia yang sampai hari ini masih suka dengan bunda. Tapi kebersamaan kami selama akhirnya menumbuhkan rasa cinta di hatiku. Dan sekarang ini aku sedang berusaha meyakinkan dia kalau aku serius dengannya." Gabrian hampir kehabisan kata-kata untuk meyakinkan bunda dan Iel.

"Bagaimanapun, bunda nggak akan pernah mau kau dekat dengan Figia. Kalau kalian jadian kan keluarga kita akan menjadi dekat. Bunda Figia pernah punya hubungan dengan daddy kalian. Masa sekarang anaknya. Nggak lucu ah...." Giani langsung berdiri. "Kalian cepat tidur. Besok pagi kita harus bersiap. Sebelum jam 3 kita sudah berada di sana. Eh, Briel, gimana pendeta?"

"Sudah siap, mom. Sopir akan menjemput beliau dan akan membawanya ke lokasi pemberkatan pernikahan." ujar Gabriel.

"Baiklah kalau begitu. Mommy mau lihat daddy dulu." Giani pun meninggalkan kamar Gabrian.

Gabriel menatap saudara kembarnya. "Bro, beneran kamu nggak menyimpan cinta untuk Eil kan? Aku nggak mau bahagia di atas penderitaan mu"

Gabrian tertawa. "Eilaria adalah milikmu. Terlepas dari yang dia lihat pertama aku atau kamu, kini dia sudah bersamamu. Ingat, sejak kecil kita selalu mengatakan. Kebahagiaanmu adalah kebahagiaanku juga. Kesedihanmu adalah kesedihanku juga."

"Sungguh?"

"Hei, besok kau akan menikah. Seharusnya kau tak boleh memikirkan hal-hal lain. Raih kebahagiaanmu bersama wanita impianmu." Gabrian menepuk pundak saudara kembarnya.

Gabriel menatap kembarannya. "Aku takut menyakiti mu, bro."

"Tak ada yang tersakiti di sini. Cinta datang pada saat yang tepat. Pernikahan ini adalah impianmu. Kau ingin menikah muda. Aku sendiri tak mau menikah muda. Aku ingin menikah saat usiaku sudah 30 tahun."

Gabriel memeluk saudara kembarnya secara jantan. Ia merasa lega walaupun jauh di lubuk hatinya, ia merasa ada yang Ian sembunyikan. Entahlah, firasat sesama saudara kembar atau hanya prasangka nya saja, Iel mencoba untuk mengabaikannya.

"Jangan sampai 30 tahun, bro. Sudah terlalu tua. Paling lama 27 ya..." ujar Iel saat melepaskan pelukannya.

Ian hanya terkekeh. "28 ya...."

Keduanya tertawa bersama.

**********

Giani gelisah dalam tidurnya. Ia sudah beberapa kali bolak balik mencari posisi yang nyaman agar bisa memejamkan matanya. Namun ia tak bisa. Akhirnya, Jero pun bangun.

"Ada apa sayang? Kau sepertinya sedang gelisah?" Tanya Jero lalu menyalahkan lampu yang ada di atas nakas. Ia menatap istrinya.

"Bee, aku merasa kalau Ian dan Iel menyukai gadis yang sama. Kamu masih ingatkan, kalau Ian pernah cerita kalau ia jatuh cinta pada gadis yang ditemuinya di Bali? Iel juga mengatakan kalau pertemuannya dengan Eil pertama kali di Bali." Lalu Giani menceritakan tentang novel yang ia dapatkan serta catatan yang ditulis oleh Ian.

"Aku dulu sempat berpikir, kenapa Ian mau berpisah dengan Iel dan kuliah di London. Ternyata alasannya karena ia ingin mencari gadis dengan nama belakang Thomson itu."

Jero memegang wajah istrinya. "Mel sayang, kan Ian sudah bilang kalau itu cuma cerita masa lalunya. Dia justru sedang mengejar Figia."

"Dan itu yang tidak aku sukai."

Jero membawa istrinya ke dalam pelukannya. "Kau terlalu mengkhawatirkan anak-anak mu."

Giani mengeratkan pelukannya. Ia selalu merasa damai dalam dekapan pria yang sudah 24 tahun mendampinginya ini.

*********

Gabriel sudah terlelap. Malam ini ia memutuskan untuk tidur satu kamar dengan Gabrian.

Sementara Ian justru tak bisa tertidur. Pikirannya tertuju pada novel yang dibawa bundanya tadi. Ia merasa bersalah karena menggunakan nama Fegia untuk meyakinkan bunda dan saudaranya ini.

Gabrian ingin membuang semua kenangan itu. Sungguh ia ingin Gabriel bahagia. Dan ia yakin bisa menemukan kebahagiaan dengan cara yang lain.

*********

"Gantengnya anak daddy!" Jeronimo menepuk bahu putranya yang sudah mengenakan jas.

"Thanks, dad. Daddy juga terlihat tampan dengan setelan jas ini."

"Daddy memang dari dulu selalu tampan. Iya kan sayang?" Jero melirik Giani yang sementara memasang dasi untuk Ian.

"Anak ini, sudah Segede ini namun nggak bisa pasang dasi sendiri."

"Tahu kok, bunda. Hanya kangen saja kalau bunda yang pakaikan rasanya lebih rapih." Ian mengungkapkan alasannya.

"Bilang saja mau manja-manja sama mommy." Gabriel mencibir membuat yang lain hanya tertawa.

"Tuan, semua kendaraan sudah siap." lapor Gerry, asistennya Gabriel.

"Ok. Mari kita pergi!

***********

apa yang terjadi selanjutnya?

Terpopuler

Comments

neng ade

neng ade

duuhh .. deg degan .. sabar ya Ian .. semoga kamu mendapatkan gadis yg mencintai mu dngn tulis .. 😢

2023-05-17

0

novi 99

novi 99

Ian mengorbankan segalanya klo bisa untuk adiknya

2023-02-03

0

Gia Gigin

Gia Gigin

opa Eze oma faith miss you😘😘😘

2021-09-05

1

lihat semua
Episodes
1 Tatapan Mata Itu
2 Akhirnya Berkenalan
3 Sungguh-sungguh Jatuh Cinta
4 Gadis di masa lalu Gabrian
5 Memendam Rasa
6 Melepas Rindu
7 Saudara Saling Terbuka
8 Merawat
9 Menjadi Semakin Dekat
10 Lamaran
11 Persiapan Pernikahan
12 Pernikahan
13 Terlambat Datang
14 Menghilang
15 Kembali
16 Baju Hitam
17 Kembali ke Jakarta
18 Maafkan Aku
19 Ciuman yang Berbeda
20 Janji Kembar
21 Janji Kembar (part 2)
22 Janji Kembar (part 3)
23 Kecurigaan Eilaria
24 Kemarahan Eilaria
25 Ketidakpastian
26 Datang Ke Rumah Mertua
27 Semakin Jatuh Cinta
28 Permintaan
29 Kejujuran
30 Kenyataan Yang Menyakitkan
31 Menjaga Iel
32 Bingung
33 Perasaan Gabby
34 Kembali ke Jakarta
35 Kamar Gabrian
36 Pengakuan Gabriel
37 Keinginan Gabrian
38 Menemani Gabby
39 Kesedihan Alexa
40 Siapa gadis itu?
41 Mencari tahu
42 Ketemu Oliver
43 Kagalauan Hati
44 Alana Manola
45 Foto yang membuat galau
46 Kegundahan hati Gabriel
47 Mulai Terkuak
48 Tak Seperti Yang Dibayangkan
49 Hati Yang Terluka
50 Terlanjur Luka
51 Keputusan Yang Sulit
52 Sebuah Pengorbanan
53 Kejutan Untuk Eilaria
54 Pernikahan Yang Penuh Dengan Air Mata
55 Tinggal Bersama
56 Keputusan Hati Gabriel
57 Sementara Biarlah Terluka
58 Sebelum Perpisahan
59 Sebelum Perpisahan (part 2)
60 Pertemuan Tak Terduga
61 Pertemuan Tak Terduga (part 2)
62 Berperang Dalam Hati
63 Kebenaran Yang Ingin Diketahui
64 Kebenaran Yang Terkuak
65 Di Mana Andrea?
66 Pertemuan
67 Andrea
68 Andrea (part 2)
69 Berikan Aku Waktu
70 Pedekate Lagi
71 pacaran versi keluarga Dawson
72 Malam Milik Siapa Yang Berhasil?
73 Dawson Paling Beruntung
74 Lamaran
75 Alexa dan Oliver
76 Kebahagiaan keluarga Dawson
77 Janji Suci Kembali
78 Cinta yang memiliki dan cinta yang tak dimiliki
79 Pagi yang Menyenangkan dan Pagi yang Mengejutkan.
80 Harapan Yang Terwujud
81 Tentang Figia dan Mark
82 Dua Wanita Hamil
83 3 Wanita Hamil
84 3 wanita hamil (part 2)
85 Gabby dan Gerry
86 Wanita-wanita Yang Istimewa
87 Tak Bisa Tanpamu
88 Menikahlah Denganku
89 Menerima Lamaran
90 Fidel Tak Pernah Berubah
91 Kelahiran Anak Si Kembar
92 Selalu Untuk Selamanya
93 Kisah Baru
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Tatapan Mata Itu
2
Akhirnya Berkenalan
3
Sungguh-sungguh Jatuh Cinta
4
Gadis di masa lalu Gabrian
5
Memendam Rasa
6
Melepas Rindu
7
Saudara Saling Terbuka
8
Merawat
9
Menjadi Semakin Dekat
10
Lamaran
11
Persiapan Pernikahan
12
Pernikahan
13
Terlambat Datang
14
Menghilang
15
Kembali
16
Baju Hitam
17
Kembali ke Jakarta
18
Maafkan Aku
19
Ciuman yang Berbeda
20
Janji Kembar
21
Janji Kembar (part 2)
22
Janji Kembar (part 3)
23
Kecurigaan Eilaria
24
Kemarahan Eilaria
25
Ketidakpastian
26
Datang Ke Rumah Mertua
27
Semakin Jatuh Cinta
28
Permintaan
29
Kejujuran
30
Kenyataan Yang Menyakitkan
31
Menjaga Iel
32
Bingung
33
Perasaan Gabby
34
Kembali ke Jakarta
35
Kamar Gabrian
36
Pengakuan Gabriel
37
Keinginan Gabrian
38
Menemani Gabby
39
Kesedihan Alexa
40
Siapa gadis itu?
41
Mencari tahu
42
Ketemu Oliver
43
Kagalauan Hati
44
Alana Manola
45
Foto yang membuat galau
46
Kegundahan hati Gabriel
47
Mulai Terkuak
48
Tak Seperti Yang Dibayangkan
49
Hati Yang Terluka
50
Terlanjur Luka
51
Keputusan Yang Sulit
52
Sebuah Pengorbanan
53
Kejutan Untuk Eilaria
54
Pernikahan Yang Penuh Dengan Air Mata
55
Tinggal Bersama
56
Keputusan Hati Gabriel
57
Sementara Biarlah Terluka
58
Sebelum Perpisahan
59
Sebelum Perpisahan (part 2)
60
Pertemuan Tak Terduga
61
Pertemuan Tak Terduga (part 2)
62
Berperang Dalam Hati
63
Kebenaran Yang Ingin Diketahui
64
Kebenaran Yang Terkuak
65
Di Mana Andrea?
66
Pertemuan
67
Andrea
68
Andrea (part 2)
69
Berikan Aku Waktu
70
Pedekate Lagi
71
pacaran versi keluarga Dawson
72
Malam Milik Siapa Yang Berhasil?
73
Dawson Paling Beruntung
74
Lamaran
75
Alexa dan Oliver
76
Kebahagiaan keluarga Dawson
77
Janji Suci Kembali
78
Cinta yang memiliki dan cinta yang tak dimiliki
79
Pagi yang Menyenangkan dan Pagi yang Mengejutkan.
80
Harapan Yang Terwujud
81
Tentang Figia dan Mark
82
Dua Wanita Hamil
83
3 Wanita Hamil
84
3 wanita hamil (part 2)
85
Gabby dan Gerry
86
Wanita-wanita Yang Istimewa
87
Tak Bisa Tanpamu
88
Menikahlah Denganku
89
Menerima Lamaran
90
Fidel Tak Pernah Berubah
91
Kelahiran Anak Si Kembar
92
Selalu Untuk Selamanya
93
Kisah Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!