Kembali

Mata Eilaria sudah bengkak karena terlalu lama menangis. Ia tak bisa menghubungi Gabriel. Ponsel suaminya itu tidak aktif. Ia juga tak tahu dimana harus mencari Gabriel. Sialnya bagi Eil, ia tak punya satu pun nomor telepon salah satu anggota keluarga Gabriel. Karena memang selama ini hanya ada Gabriel dan dirinya.

Arumi yang datang pagi ini hanya bisa menenangkan Eilaria sebisanya saja. Ia juga bingung dengan apa yang terjadi.

"Eil, apakah sebaiknya kita pergi ke Jakarta? Kamu tahu alamat rumah Gabriel kan?"

Eilaria menggeleng. "Kami hanya pacaran selama 5 bulan. Aku hanya pernah ketemu dengan mamanya Iel satu kali. Itupun di cafe milik mamanya. Aku dan Iel hanya selalu ketemu kalau tidak di apartemennya, ya di apartemenku. Waktu keluarga kami bertemu, itu pun makan malamnya di restoran yang ada di hotel keluarga Gabriel."

"Kamu menikahi seseorang yang sebenarnya tidak terlalu kamu kenal, Eil."

Eilaria menatap jauh ke depan. Ke air terjun yang menjadi saksi cinta mereka. Apa yang terjadi, mengapa Iel tiba-tiba menghilang rasanya sangat misteri bagi Eilaria.

"Ayo kita ke Jakarta saja."

"Iel meminta aku menunggunya di sini."

"Tapi ini sudah hari yang ketiga, Eil. Bagaimana jika Iel tak pernah kembali?"

Eilaria diam tak bicara

"Kalau begitu, biarkan ia yang mencari mu. Kau akan sakit jika terus seperti ini. Aku sejujurnya kesal pada Gabriel. Kalian kan baru saja menikah. Seharusnya sekarang sedang manis-manisnya menikmati bulan madu. Eh, anehnya dia justru meninggalkan kamu sendiri." Arumi menumpahkan kekesalannya. Ia memang tak Eil menderita seperti ini. Selama 3 tahun bersahabat dengan Eilaria, Arumi tak pernah melihat Eil menangis. Gadis itu selalu terlihat ceriah. Namun sekarang, baru saja ia menikah dengan pria yang diimpikannya sejak 6 tahun yang lalu, ia harus terlihat kusam, tak ada gairah hidup dan kacau.

Eilaria menarik napas panjang. Menghapus kembali air mata yang terlanjur membasahi pipinya. "Aku akan menunggu sampai satu minggu. Jika tak ada kabar apapun dari Iel, aku akan pergi dari sini. Aku bahkan akan pergi dari Indonesia. Aku akan membuat diriku tak akan pernah ditemukan oleh Iel."

"Aku akan mendukungmu, sayang. Kalau ternyata Iel menyia-nyi Joakanmu, aku akan membuat ia menyesal telah melepaskan gadis sepertimu. Karena itu, sekarang kau harus makan, mandi dan tidur. Kau harus kuat untuk menunggu apapun yang nantinya akan terjadi 4 hari ke depan."

Eilaria menatap sahabatnya. "Terima kasih karena mau menemaniku saat ini."

Arumi pura-pura cemberut. "Kau sebenarnya telah membuat aku membatalkan rencana liburanku dengan Bagas ke puncak."

"Ngapain dengan Bagas ke puncak berdua? Mau berbuat sesuatu yang terlarang?" Eilaria melotot ke arah sahabatnya.

Tawa Arumi pecah. "Itu baru sahabatku. Aku hanya bohong saja bilang mau ke puncak dengan Bagas berdua. Aku masih menjaga prinsip kita berdua, Eil. Tak ada hubungan intim sebelum ada sumpah pernikahan. Aku memang di ajak Bagas untuk liburan ke Bali tapi bersama dengan keluarganya. Namun aku sudah membatalkannya karena mendengar kamu meneleponku sambil menangis histeris."

Wajah Eil menjadi sedih. "Maafkan aku, ya?"

"Nggak masalah. Aku masih bisa liburan tahun depan bersama keluarga Bagas. Sekarang kita makan dulu, ya? Aku lapar nih....!" Kata Arumi sambil memegang perutnya.

Eilaria mengangguk. Ia sebenarnya tak merasa lapar. Namun ia tak mau mengecewakan Arumi. Ia pun mengikuti langkah sahabatnya itu menuju ke meja makan.

*********

Selesai makan yang porsinya lumayan banyak karena permintaan Arumi, Eilaria pun mandi. Sudah 3 hari, semenjak Gabriel pergi, Eilaria belum juga mandi.

Ia memilih mandi di air terjun bersama Arumi. Keduanya asyik berendam dalam air tanpa sadar kalau mereka sudah 2 jam lebih ada di sana.

Arumi langsung tertidur tanpa menunggu rambutnya kering sedangkan Eil masih sempat mengeringkan rambutnya karena ia tahu tidur dengan rambut basah tidak baik untuk kesehatan.

Saat ia membaringkan tubuhnya di samping Arumi, Eilaria menatap cincin pernikahan mereka. Iel sayang, kamu di mana?

Gadis itu terus menatap cincinnya sampai akhirnya ia tertidur.

****"**

Rasanya Eilaria masih ingin tidur. Tubuhnya masih terasa sangat lelah untuk bangun. Namun guncangan di bahunya membuat ia membuka matanya sedikit.

"Ada apa, Arumi? Aku masih mengantuk."

"Kayaknya ada mobil yang berhenti di depan rumah ini."

Mata Eilaria langsung terbuka lebar. Ia turun dari tempat tidur dan berlari ke arah jendela kaca. Menyibak kain jendela agar bisa melihat ke luar rumah. Jantung Eilaria langsung berdetak dengan sangat cepat, saat ia melihat siapa yang baru saja turun dari mobil Mercedes-Benz C-Class, berwarna putih itu.

"Itu Gabriel....!" Eilaria langsung berlari ke luar kamar, menyeberangi ruang tamu dan akhirnya ia sampai teras rumah.

Gabriel terlihat tampan dengan kacamata hitamnya. Ia terlihat berkilau disinari matahari sore.

"Iel sayang....!" teriak Eil lalu berlari dan memeluk Gabriel. Saat tangan Gabriel mengusap punggungnya, tangis Eilaria langsung pecah.

"Aku benci kamu, Iel. Mengapa kamu pergi tanpa ada kabar. Mengapa membuatku hampir mati penasaran karena menunggumu?" Ucap Eilaria sambil tangannya memukul dada Iel untuk menyalurkan rasa kesal sekaligus juga rasa bahagianya.

"Ah.....!" Gabriel meringis kesakitan.

Eilaria mundur beberapa langkah. Ia jadi ingat dengan beberapa luka yang ada di lengan, bahu dan dada Gabriel.

"I am sorry, baby. Does it still hurt?" tanya Eilaria. Tangannya terulur, menyentuh dada Eil yang terbalut dengan kemeja hitam lengan panjang yang sudah digulungnya sampai ke sikunya.

"Sedikit." jawab Gabriel sambil tersenyum. Ia membuka kaca mata hitamnya. Menatap Eilaria lalu tangan kanannya terulur menyentuh pipi istrinya. "Maafkan aku."

"Kau harus menceritakan semuanya padaku, Iel. Kemana saja kamu selama 3 hari ini?"

Iel mengangguk. "Ayo kita masuk!" ajaknya.

Eilaria langsung melingkarkan tangannya di lengan Gabriel. Keduanya melangkah bersama memasuki rumah.

"Gabriel, kalau sekali lagi kamu meninggalkan sahabatku tanpa ada berita apapun, maka aku orang pertama yang akan menyembunyikan keberadaan Eilaria Megan Thomson. Kamu sudah membuatnya menangis terus selama 3 hari ini. Dan aku tak suka!" Arumi langsung menyerang Gabriel saat pasangan itu masuk ke dalam rumah.

"Maafkan aku." Kata Gabriel dengan wajah penuh penyesalan. "Dan namanya bukan Eilaria Megan Thomson lagi. Tapi Eilaria Megan Dawson." Kata Gabriel dengan sedikit penekanan di akhir nama Eilaria.

"Kalau dia sudah jadi Dawson maka sudah seharusnya kau menjaga dia." Arumi masih terlihat sewot.

Eilaria tersenyum. "Arumi, sudahlah."

Arumi mencibir. "Katanya tadi mau menghilang dari hidup, Iel. Giliran orangnya datang, langsung hilang deh semua marahnya. Dasar bucin! Aku pulang saja, dari pada menganggu kalian."

"Ini sudah sore. Pulang besok saja." Kata Eilaria.

"Boleh. Asal aku tidur bareng kalian berdua, ya? Kau kan tahu Eil kalau aku paling takut tidur sendiri di rumah yang masih asing bagiku." Kata Arumi. "Mau aku ganggu malam pertama kalian?"

Wajah Eilaria menjadi merah. Sedangkan Gabriel hanya tersenyum sedikit.

"Tapi kau kan akan menyetir sendiri." Eilaria nampak khawatir.

"Apa kamu lupa liburan kita 2 tahun yang lalu? Aku menyetir sendiri dari Jakarta sampai ke Bali?"

Eilaria langsung memeluk sahabatnya itu. "Terima kasih, Arumi. Hati-hati menyetir ya?"

"Ok. Happy honeymoon ya...!" Kata Arumi sebelum menyambar tas punggungnya dan segera keluar. Eil mengikuti Arumi sampai di teras rumah. Sahabatnya itu pun pergi dengan mobil Honda jazz nya.

Eilaria kembali masuk ke dalam rumah. Di lihatnya Gabriel sedang membuka kulkas dan mengeluarkan satu botol minuman dingin. Ia meminumnya sampai habis laku membuang botol kosong itu ke tempat sampah yang tak jauh dari tempatnya berdiri.

"Sayang....!" panggil Eilaria sambil mendekat. Ia kembali memeluk Gabriel dengan hati yang sangat lega.

"Aku senang sekali kau ada di sini." kata Eilaria.

"Aku juga." kata Gabriel sambil mengeratkan pelukannya. Tangannya membelai kepala Eil dengan lembut.

"Ceritakan padaku, kemana saja kamu selama 3 hari ini, Iel." kata Eil sambil melepaskan pelukannya.

"Bolehkah kita bicara nanti? Aku sangat capek, Eilaria. Aku butuh tidur."

Eilaria dapat melihat ada lingkar hitam di mata Gabriel. "Tidurlah dulu. Aku akan siapkan makan malam untuk kita."

"Terima kasih." Gabriel melangkah menuju ke kamar.

"Iel...!" panggil Eilaria.

Gabriel membalikan badannya. "Ada apa?" tanyanya dengan suara yang terdengar lelah.

"Mengapa kau memakai baju hitam-hitam? Selama kita pacaran, aku tak pernah melihatmu memakai kemeja hitam dipadu dengan celana hitam. Apakah ada kematian di anggota keluargamu yang tidak aku ketahui?"

Gabriel terkejut mendengar pertanyaan Eilaria. Ia bingung harus menjawab apa.

*********

Nah, apa yang terjadi selanjutnya ya?

Dukung emak terus ya....

Selamat Idul Fitri Bagi yang merayakannya.

Mohon maaf lahir dan batin

Sukacita terus ya.....

Kue mana kue......

Terpopuler

Comments

Rahmawaty❣️

Rahmawaty❣️

yg mnikah sma eil itu siapa sih????

2022-09-08

0

Rahmawaty❣️

Rahmawaty❣️

ah ayo donk . jgn bikin org penaran

2022-09-08

0

Ety Nadhif

Ety Nadhif

knp Gabriel sekarang sikapnya berubah

2021-12-27

1

lihat semua
Episodes
1 Tatapan Mata Itu
2 Akhirnya Berkenalan
3 Sungguh-sungguh Jatuh Cinta
4 Gadis di masa lalu Gabrian
5 Memendam Rasa
6 Melepas Rindu
7 Saudara Saling Terbuka
8 Merawat
9 Menjadi Semakin Dekat
10 Lamaran
11 Persiapan Pernikahan
12 Pernikahan
13 Terlambat Datang
14 Menghilang
15 Kembali
16 Baju Hitam
17 Kembali ke Jakarta
18 Maafkan Aku
19 Ciuman yang Berbeda
20 Janji Kembar
21 Janji Kembar (part 2)
22 Janji Kembar (part 3)
23 Kecurigaan Eilaria
24 Kemarahan Eilaria
25 Ketidakpastian
26 Datang Ke Rumah Mertua
27 Semakin Jatuh Cinta
28 Permintaan
29 Kejujuran
30 Kenyataan Yang Menyakitkan
31 Menjaga Iel
32 Bingung
33 Perasaan Gabby
34 Kembali ke Jakarta
35 Kamar Gabrian
36 Pengakuan Gabriel
37 Keinginan Gabrian
38 Menemani Gabby
39 Kesedihan Alexa
40 Siapa gadis itu?
41 Mencari tahu
42 Ketemu Oliver
43 Kagalauan Hati
44 Alana Manola
45 Foto yang membuat galau
46 Kegundahan hati Gabriel
47 Mulai Terkuak
48 Tak Seperti Yang Dibayangkan
49 Hati Yang Terluka
50 Terlanjur Luka
51 Keputusan Yang Sulit
52 Sebuah Pengorbanan
53 Kejutan Untuk Eilaria
54 Pernikahan Yang Penuh Dengan Air Mata
55 Tinggal Bersama
56 Keputusan Hati Gabriel
57 Sementara Biarlah Terluka
58 Sebelum Perpisahan
59 Sebelum Perpisahan (part 2)
60 Pertemuan Tak Terduga
61 Pertemuan Tak Terduga (part 2)
62 Berperang Dalam Hati
63 Kebenaran Yang Ingin Diketahui
64 Kebenaran Yang Terkuak
65 Di Mana Andrea?
66 Pertemuan
67 Andrea
68 Andrea (part 2)
69 Berikan Aku Waktu
70 Pedekate Lagi
71 pacaran versi keluarga Dawson
72 Malam Milik Siapa Yang Berhasil?
73 Dawson Paling Beruntung
74 Lamaran
75 Alexa dan Oliver
76 Kebahagiaan keluarga Dawson
77 Janji Suci Kembali
78 Cinta yang memiliki dan cinta yang tak dimiliki
79 Pagi yang Menyenangkan dan Pagi yang Mengejutkan.
80 Harapan Yang Terwujud
81 Tentang Figia dan Mark
82 Dua Wanita Hamil
83 3 Wanita Hamil
84 3 wanita hamil (part 2)
85 Gabby dan Gerry
86 Wanita-wanita Yang Istimewa
87 Tak Bisa Tanpamu
88 Menikahlah Denganku
89 Menerima Lamaran
90 Fidel Tak Pernah Berubah
91 Kelahiran Anak Si Kembar
92 Selalu Untuk Selamanya
93 Kisah Baru
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Tatapan Mata Itu
2
Akhirnya Berkenalan
3
Sungguh-sungguh Jatuh Cinta
4
Gadis di masa lalu Gabrian
5
Memendam Rasa
6
Melepas Rindu
7
Saudara Saling Terbuka
8
Merawat
9
Menjadi Semakin Dekat
10
Lamaran
11
Persiapan Pernikahan
12
Pernikahan
13
Terlambat Datang
14
Menghilang
15
Kembali
16
Baju Hitam
17
Kembali ke Jakarta
18
Maafkan Aku
19
Ciuman yang Berbeda
20
Janji Kembar
21
Janji Kembar (part 2)
22
Janji Kembar (part 3)
23
Kecurigaan Eilaria
24
Kemarahan Eilaria
25
Ketidakpastian
26
Datang Ke Rumah Mertua
27
Semakin Jatuh Cinta
28
Permintaan
29
Kejujuran
30
Kenyataan Yang Menyakitkan
31
Menjaga Iel
32
Bingung
33
Perasaan Gabby
34
Kembali ke Jakarta
35
Kamar Gabrian
36
Pengakuan Gabriel
37
Keinginan Gabrian
38
Menemani Gabby
39
Kesedihan Alexa
40
Siapa gadis itu?
41
Mencari tahu
42
Ketemu Oliver
43
Kagalauan Hati
44
Alana Manola
45
Foto yang membuat galau
46
Kegundahan hati Gabriel
47
Mulai Terkuak
48
Tak Seperti Yang Dibayangkan
49
Hati Yang Terluka
50
Terlanjur Luka
51
Keputusan Yang Sulit
52
Sebuah Pengorbanan
53
Kejutan Untuk Eilaria
54
Pernikahan Yang Penuh Dengan Air Mata
55
Tinggal Bersama
56
Keputusan Hati Gabriel
57
Sementara Biarlah Terluka
58
Sebelum Perpisahan
59
Sebelum Perpisahan (part 2)
60
Pertemuan Tak Terduga
61
Pertemuan Tak Terduga (part 2)
62
Berperang Dalam Hati
63
Kebenaran Yang Ingin Diketahui
64
Kebenaran Yang Terkuak
65
Di Mana Andrea?
66
Pertemuan
67
Andrea
68
Andrea (part 2)
69
Berikan Aku Waktu
70
Pedekate Lagi
71
pacaran versi keluarga Dawson
72
Malam Milik Siapa Yang Berhasil?
73
Dawson Paling Beruntung
74
Lamaran
75
Alexa dan Oliver
76
Kebahagiaan keluarga Dawson
77
Janji Suci Kembali
78
Cinta yang memiliki dan cinta yang tak dimiliki
79
Pagi yang Menyenangkan dan Pagi yang Mengejutkan.
80
Harapan Yang Terwujud
81
Tentang Figia dan Mark
82
Dua Wanita Hamil
83
3 Wanita Hamil
84
3 wanita hamil (part 2)
85
Gabby dan Gerry
86
Wanita-wanita Yang Istimewa
87
Tak Bisa Tanpamu
88
Menikahlah Denganku
89
Menerima Lamaran
90
Fidel Tak Pernah Berubah
91
Kelahiran Anak Si Kembar
92
Selalu Untuk Selamanya
93
Kisah Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!