Mulai Terbiasa

Suara decitan mobil kian terdengar di sebuah halaman rumah, Darwin keluar dari mobilnya dan masuk ke dalam rumah. Tetapi seketika alisnya mengerut, sebagian lampu-lampu tidak menyala dan masih gelap, Darwin pun menyalahkan lampu-lampu di lantai bawah, setelah itu ia naik ke lantai atas menuju kamarnya.

Dan saat ia sudah berada di dalam kamar, kamar itu pun sama gelapnya seperti di lantai bawah.

"Kenapa semuanya gelap?" Gumam Darwin sembari menyalakan lampu kamar.

Darwin mengedarkan pandangannya ke penjuru ruangan, ada sesuatu yang tidak biasa.

"Kemana Dianka?"

Darwin melangkah menuju kamar mandi, pria itu mengetuk pintu dan sama sekali tak mendapat sahutan, sampai akhirnya Darwin membuka pintu kamar mandi dan benar saja Dianka tidak ada disana.

Lelaki itu akhirnya keluar dari kamar dan mencari-cari keberadaan Dianka, tetapi sosok yang di cari tidak ada dimana pun.

"Dianka........ Dianka....... Kau dimana? Dianka...... "

Darwin terus memanggil-manggil nama Dianka namun wanita itu tak kunjung muncul jua.

Sampai Darwin yakin jika Dianka memang tidak ada di rumah Darwin pun memutuskan untuk menelpon dianka.

Dalam satu kali panggilan telepon pun terhubung.

Dianka: Hallo mas.

Darwin: Kau dimana?

Dianka: Aku di butik, maaf tidak sempat mengabarimu mas. Ada sedikit masalah disini sepertinya aku akan menginap di butik.

Darwin: Menginap? Apa masalahnya begitu besar sampai kau harus menginap?

Dianka: Tidak, hanya saja aku harus menyelesaikan rancangan pakaian seseorang dalam waktu dekat, jadi malam ini aku harus lembur untuk mengerjakannya. Tidak apa kan mas?

Darwin diam sesaat, entah kenapa ada sesuatu yang mengganjal dihatinya, seperti rasa kekhawatiran pada wanita itu.

Darwin: Dengan siapa kau disana?

Dianka: Hanya sendiri, tapi mas tenang saja disini aman. Aku sudah sering menginap disini waktu dulu.

Darwin: Ya sudah kalau begitu, tetap hati-hati jika ada apa-apa hubungi aku.

Dianka: Baiklah, selamat malam Mas.

Darwin: Ya, selamat malam.

Mereka pun mengakhiri panggilan tersebut, Darwin kembali menuju kamarnya untuk membersihkan diri.

***

Pukul sepuluh malam Darwin mulai mencoba memejamkan kedua matanya, hampir sepuluh menit ia berguling-guling kesana kemari mencari posisi yang nyaman untuk tidur terlelap.

Setengah jam berlalu Darwin mulai merasa dirinya memang tidak bisa masuk ke alam bawah sadar, ia menatap ke arah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul sepuluh malam.

Darwin menghela nafas berat, entah kenapa sekarang ia seperti sudah terbiasa tertidur dengan Dianka yang selalu memeluk tubuhnya, aroma tubuh itu mampu membuat Darwin seketika tidur hingga begitu pulasnya, tetapi malam ini dianka tidak ada, hal itu membuat Darwin menjadi tak karuan.

"Arghh..... Kenapa aku sulit sekali tertidur!"

Akhirnya Darwin bangkit dari ranjang dan mengambil jaket serta kunci mobil miliknya, Darwin berencana untuk mengunjungi butik Dianka malam ini juga.

***

Setelah sampai di depan butik istrinya Darwin bergegas turun dari mobil, ia melihat butik sudah tertutup dengan rapat, mau tak mau ia harus menelpon Dianka untuk memberitahu wanita itu jika ia tengah berada di depan butik nya.

Dianka: Ya mas?

Darwin: Dianka aku ada di depan butik mu, tolong bukakan pintunya.

Dianka: Apa? Kau ada disini?

Darwin: Ya, tolong buka pintunya.

Dianka: Oke tunggu sebentar.

Tak lama setelah itu suara pintu terbuka dan menampakkan sosok yang sedari tadi Darwin cari.

"Mas, sudah menunggu dari tadi?"

"Tidak, aku baru saja sampai"

Dianka mengangguk dan mengajak Darwin untuk masuk.

"Masuklah mas"

Mereka berdua pun masuk ke dalam butik, Dianka membawa Darwin ke dalam ruang kerjanya.

"Kenapa mas tiba-tiba datang?" Tanya Dianka saat mereka sudah duduk di sofa yang berada disana.

"Emm.... Aku.... Aku hanya sedikit khawatir jika membiarkan mu menginap disini sendiri" Ujar Darwin, sebenarnya hal utama yang membuat dia kesini adalah karna dirinya tidak bisa tidur tanpa adanya wanita itu, tapi Darwin terlalu malu jika harus mengakuinya.

Sedangkan Dianka tersenyum simpul mendengar perkataan Darwin.

"Terima kasih telah mengkhawatirkan aku, kalau begitu bersantai lah disini, aku akan kembali bekerja"

Darwin mengangguk dan membiarkan Dianka berkutat kembali dengan pekerjaannya.

Darwin menyalakan televisi yang ada di ruangan Dianka, ia mulai ber selonjoran diatas sofa sembari menonton acara sepak bola.

Tanpa mereka sadari tenyata waktu sudah menunjukkan tepat tengah malam, Darwin terlihat menguap beberapa kali, pria itu melirik istrinya yang masih fokus merancang busana.

"Ini sudah tengah malam apa kau tidak mengantuk?" Tanya Darwin yang mengubah posisinya menjadi duduk.

Dianka menatap ke arah jam tangannya, dan tenyata benar jarum jam sudah menunjuk ke arah jam 12 malam.

"Ya, aku sudah mulai merasa lelah. Kalau begitu ayo kita ke kamar" Ajak Dianka.

Mendengar itu Darwin menjadi kebingungan, apakah Dianka tidak sadar jika saat ini mereka tengah di butik?

"Kamar? Disini ada kamar?"

"Iya, itu kamarnya" Tunjuk Dianka pada sebuah pintu yang berada di sana.

Mereka berdua pun masuk ke dalam sana, Darwin yang melihat ada kasur di ruangan tersebut langsung merebahkan tubuhnya di atas ranjang yang empuk.

Dianka tersenyum melihat itu, ia lalu membuka pakaian yang dikenakannya dan membiarkan tubuhnya hanya di tutupi oleh pakaian dalam.

Sontak saja membuat Darwin yang disana melotot dan menelan ludah dengan susah payah.

"Mimpi indah mas"

Darwin yang sebenarnya masih menikmati yang tadi mendadak merasa kecewa karna Dianka tiba-tiba menyudahinya.

Mau tak mau ia pun ikut tertidur dengan memeluk tubuh sang istri.

Terpopuler

Comments

Ayu galih wulandari

Ayu galih wulandari

Waduuuh kyky Darwin sdh terhipnotis sm Dianka 😍😍😍

2024-06-30

0

El Difa

El Difa

kekencengan musiknya jadi suaranya ga jelas 🙏✌️

2024-03-04

0

Dodi Sartini

Dodi Sartini

rasain lu,,, jaga tu gengsi nya,,, 😂😂😂

2023-11-06

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Mula
2 Sah
3 Tidur Bersama
4 Harus Terbiasa
5 Mantan
6 Coklat Panas
7 Belum Siap
8 Sedikit Perubahan
9 Makanan Favorit
10 Datang Ke Kantor Darwin
11 Terpesona
12 Mulai Terbiasa
13 Siapa Dia?
14 Maafkan Aku
15 Merasa Bersalah
16 Moment Langka
17 Gagal
18 Salah Paham
19 Menjenguk
20 Mengkhawatirkanmu
21 Hampir Saja
22 INFO
23 Dia Sempurna
24 Keberuntungan
25 Kenapa Harus Dia!
26 Promosi
27 Finally
28 Lebih Dekat
29 Memijat
30 Harus Bersabar
31 Kecewa
32 Apa Kurangnya Aku?
33 Dimana Dianka?
34 Petuah Mamah
35 Berbeda
36 Badmood
37 Mulai Ketergantungan
38 Merindukan Belaian
39 Permintaan Adelia
40 Seperti Sebuah Kebetulan
41 Cemburu?
42 Melepaskan Mu
43 Kesempatan
44 Manja
45 Harapan
46 Geram
47 Di Hadang
48 Penyelidikan
49 Penculikan
50 Jangan
51 Tidak Becus
52 Mencari
53 Ditemukan
54 Belum Saatnya
55 Sedikit Celah
56 Aksi Penyelamatan
57 Alasan Sebenarnya
58 Saling Melepaskan?
59 Teman Lama
60 Kekhawatiran
61 Kelelahan
62 Masa Lalu
63 Mual
64 Gugatan Cerai
65 Mulai Mencintai
66 Akhir?
67 Kejadian
68 Pergi Selama-lamanya
69 Butuh Penjelasan
70 Jatuh Hati
71 Lega
72 Berjalan Normal
73 Masih Cinta?
74 Punya Tujuan
75 Bahagia Bersama Mu
76 Mual
77 Percobaan Pembunuhan
78 Bertingkah Aneh
79 Memeriksa
80 Masih Mencintaimu
81 Pingsan
82 Merk Shampoo
83 Melakukannya Lagi?
84 Membantu
85 Kelakuan Darwin
86 Kerepotan
87 Selalu Percaya
88 Menghangat
89 Awal Hubungan
90 Selalu Memberikan Yang Terbaik
91 Sebuah Rencana
92 Sulit Dihubungi
93 Tak Terduga
94 Kejutan
95 Boy Or Girl?
96 Di Waktu Yang Tidak Tepat
97 Akhir Bahagia
98 IKLAN
99 Extra Part
100 Extra Part
101 Extra Part
102 Extra Part
103 IKLAN 2
104 Karya Baru
105 Satu Atap dengan Bandar Narko-CINTA
106 My Perfect (Bad) Marriage
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Awal Mula
2
Sah
3
Tidur Bersama
4
Harus Terbiasa
5
Mantan
6
Coklat Panas
7
Belum Siap
8
Sedikit Perubahan
9
Makanan Favorit
10
Datang Ke Kantor Darwin
11
Terpesona
12
Mulai Terbiasa
13
Siapa Dia?
14
Maafkan Aku
15
Merasa Bersalah
16
Moment Langka
17
Gagal
18
Salah Paham
19
Menjenguk
20
Mengkhawatirkanmu
21
Hampir Saja
22
INFO
23
Dia Sempurna
24
Keberuntungan
25
Kenapa Harus Dia!
26
Promosi
27
Finally
28
Lebih Dekat
29
Memijat
30
Harus Bersabar
31
Kecewa
32
Apa Kurangnya Aku?
33
Dimana Dianka?
34
Petuah Mamah
35
Berbeda
36
Badmood
37
Mulai Ketergantungan
38
Merindukan Belaian
39
Permintaan Adelia
40
Seperti Sebuah Kebetulan
41
Cemburu?
42
Melepaskan Mu
43
Kesempatan
44
Manja
45
Harapan
46
Geram
47
Di Hadang
48
Penyelidikan
49
Penculikan
50
Jangan
51
Tidak Becus
52
Mencari
53
Ditemukan
54
Belum Saatnya
55
Sedikit Celah
56
Aksi Penyelamatan
57
Alasan Sebenarnya
58
Saling Melepaskan?
59
Teman Lama
60
Kekhawatiran
61
Kelelahan
62
Masa Lalu
63
Mual
64
Gugatan Cerai
65
Mulai Mencintai
66
Akhir?
67
Kejadian
68
Pergi Selama-lamanya
69
Butuh Penjelasan
70
Jatuh Hati
71
Lega
72
Berjalan Normal
73
Masih Cinta?
74
Punya Tujuan
75
Bahagia Bersama Mu
76
Mual
77
Percobaan Pembunuhan
78
Bertingkah Aneh
79
Memeriksa
80
Masih Mencintaimu
81
Pingsan
82
Merk Shampoo
83
Melakukannya Lagi?
84
Membantu
85
Kelakuan Darwin
86
Kerepotan
87
Selalu Percaya
88
Menghangat
89
Awal Hubungan
90
Selalu Memberikan Yang Terbaik
91
Sebuah Rencana
92
Sulit Dihubungi
93
Tak Terduga
94
Kejutan
95
Boy Or Girl?
96
Di Waktu Yang Tidak Tepat
97
Akhir Bahagia
98
IKLAN
99
Extra Part
100
Extra Part
101
Extra Part
102
Extra Part
103
IKLAN 2
104
Karya Baru
105
Satu Atap dengan Bandar Narko-CINTA
106
My Perfect (Bad) Marriage

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!