Sesudah Darwin sampai di kantor ia pun masuk ke dalam perusahaan dan di sambut oleh beberapa karyawannya.
"Selamat pagi Pak"
"Selamat pagi Pak Darwin"
"Pagi Pak Darwin"
Itulah kiranya beberapa orang yang menyapa atasannya tersebut, Darwin hanya mengangguk sebagai balasan.
Saat sudah berada di ruangannya Darwin dikejutkan oleh seorang wanita yang tengah duduk di kursi yang berada tepat didepan meja kerjanya, wanita itu tak lain adalah Adelia.
Adelia yang melihat kedatangan Darwin langsung berdiri dan menyambut atasan sekaligus mantan kekasih nya itu.
"Selamat datang Darwin, maaf aku langsung masuk ke ruangan mu"
"Hmm" Darwin hanya memasang wajah datar dan duduk di kursi kebesarannya.
"Ada apa?" Tanya Darwin.
"Emm... Sebenarnya aku hanya ingin memberimu ini" Adelia menyodorkan tempat makan berwarna biru tua itu pada Darwin.
"Kebetulan hari ini aku memasak makanan kesukaan mu, jadi aku berinisiatif untuk memberikan mu juga"
Darwin menatap kotak makanan itu dengan penuh rasa rindu, saat ia dan Adelia masih menjalin hubungan setiap hari wanita ini pasti memasakkan makanan kesukaannya untuk sarapan maupun makan siang. Dan sekarang, Adelia pun kembali melakukan itu.
Darwin mengalihkan pandangannya pada Adelia, ia ingin tahu apa maksud sebenarnya yang Adelia inginkan.
Ketika ia menatap wajah Adelia perhatiannya teralih pada suatu memar yang berada di pipi kiri wanita itu.
Seketika Darwin mengerutkan kedua alisnya.
"Ada apa dengan pipimu?"
"Hah? Pipiku?" Reflek Adelia langsung memegang pipinya.
"Pipi mu memar" Ucap Darwin yang memperjelas ucapannya.
"O-oh i-itu... Semalam aku jatuh dari tangga" Jawab Adelia berbohong.
Darwin sedikit tidak percaya dengan apa yang dikatakan Adelia, merah di pipi kiri perempuan tersebut bukan seperti luka akibat terjatuh, melainkan seperti luka akibat tamparan. Tetapi Darwin tidak bisa berasumsi, mungkin saja memang benar jika Adelia jatuh dari tangga.
"Lain kali hati-hati jika sedang berada di atas tangga"
Mendengar itu hati Adelia kian menghangat, ternyata di balik sikap dinginnya Darwin masih memberikan perhatian kecil bagi dirinya.
"Terimakasih Darwin"
"Ya, terimakasih juga untuk makanannya" Balas Darwin sembari menyematkan senyum tipis di bibirnya.
"Sama-sama, kalau begitu aku keluar dulu. Jangan lupa dimakan" Adelia pun keluar dari ruang kerja Darwin dan kembali ke ruangannya.
Setelah Adelia pergi Darwin lantas membuka tempat makan tersebut, Darwin tersenyum kala melihat isi makanan tersebut, Adelia membawakan makanan favoritnya!
"Dia masih ingat dengan makanan ini"
Karna merasa makanan tersebut sudah sangat menggiurkan akhinya Darwin pun memakannya hingga tak tersisa.
***
Di salah satu perusahaan yang bernama Fred Corp. Seorang lelaki berbadan tegak berdiri menghadap keluar jendela yang berada di ruang kerjanya. Ia memandang pemandangan Ibukota yang begitu ramai, tetapi tetap saja hari hari nya selalu terasa sunyi dan penuh akan kegelapan.
Alfred mendesah membayangi hidupnya kini, tak ada tujuan lain baginya setelah semua keluarganya pergi meninggalkan dia satu per satu, apalagi kematian sang adik akibat dibunuh oleh kekasihnya sendiri membuat Alfred kian menjadi manusia yang tak berhati.
Ia berjanji di depan makam sang adik jika ia akan membalas semua rasa sakit yang selama ini adiknya rasakan, setelah ia puas barulah Alfred berencana menyusul keluarganya di alam sana.
Hingga kini tak ada yang bisa mengubah dunianya kembali seperti dulu, ia tak pernah jatuh cinta setelah sekian lama, cintanya hanya tertuju pada keluarga yang kini sudah tiada.
"Hidupku sungguh mengerikan" Alfred tertawa getir pada nasib hidupnya yang seakan mati dan tak punya arah tujuan.
Tok Tok Tok
"Masuk"
Seorang pria yang mengetuk pintu tersebut terlihat masuk ke dalam ruangan Presdir sembari menjingjing sebuah paper bag di tangannya.
"Maaf menganggu waktu Anda Tuan, saya hanya ingin memberikan pesanan jas yang Tuan pesan minggu lalu" Ucap Joni yang tak lain adalah Sekertaris nya.
Alfred mendekat dan membawa paper bag itu dari tangan Sekertaris nya, ia lantas membuka isi kantung tersebut.
Saat Alfred melihat jas itu seketika matanya terbelalak melihat pakaian tersebut penuh dengan robekan dimana-mana.
"APA-APAAN INI...!!"
Alfred melempar jas tersebut tepat di atas meja kerjanya, Joni pun tak kalah terkejutnya melihat jas tersebut.
"Kenapa jas itu robek dimana-mana?!"
Joni kembali membuka paper bag dan mengambil celana yang ia pesankan, dan ternyata celana tersebut pun penuh dengan robekan di setiap bagiannya.
Joni melihat sesuatu dari dalam paper bag tersebut, ia mengambil seutas kertas di dalam sana.
Saat Joni melihat kertas tersebut ia membelalakkan matanya saat sepotong kertas itu bertuliskan 'Selamat menikmati pakaian gembel mu'
"Apa-apaan ini?" Gumam Joni.
Alfred yang merasa bingung langsung merebut kertas itu dan membacanya, ia pun semakin geram dengan tulisan yang ada di sana.
"Apa ini?! Apa dia tidak tau untuk siapa pakaian ini dibuat..!! Joni... Kau beli dimana pakaian ini Hah?!"
"Saya memesan jas ini di Tomlinson butik, Tuan. Butik itu adalah butik yang menyediakan semua pakaian yang berkaitan dengan acara pernikahan, saya pesan disana karna saya tahu Tuan memesan jas ini untuk pergi ke acara pernikahan Tuan Daniel"
"Lalu apa maksudnya ini?! Dia memberikan pakaian gembel kepada ku! "
"Maaf Tuan untuk itu saya kurang tau, saya akan menghubungi pihak butik untuk memperbaiki semua ini"
Alfred terdiam sejenak, ia merasa kesal dengan apa yang terjadi sekarang.
"Tapi aku membutuhkannya tiga hari lagi..! Bagaimana mungkin mereka bisa menyelesaikan nya dalam jangka waktu dekat!"
"Saya akan usahakan, Tuan"
"Sudahlah, aku akan ikut pergi ke butik itu sore ini. Dia harus tau siapa yang sedang dia hadapi" Ucap Alfred dengan nada yang mencekam.
"Baik Tuan, kalau begitu saya pamit undur diri" Joni pun keluar dari ruangan Alfred sembari membawa kembali pakaian tersebut.
Alfred langsung menjatuhkan tubuhnya di atas kursi kebesaran, ia memijat pelipisnya yang terasa pusing.
"Dia ingin bermain-main dengan orang yang salah, lihat saja apa yang akan dia dapatkan setelah melakukan ini padaku"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Sri Wahyuni
maaf thor,koreksi sedikit.outhor menulisnya seutas kertas harusnya selembar kertas.seutas itu utk tali.maaf,kalo utk cerita bagus aq suka.
2025-03-20
0
⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️
Tomlinson butik ... punya Dianka ? 🤔
2025-04-15
0
Novano Asih
wah jangan sampai nanti Alfred malah suka sama Dianka
2023-10-19
0