Datang Ke Kantor Darwin

Sesampainya Dianka di kantor Darwin ia pun masuk ke dalam dan mendekati meja resepsionis.

"Hallo selamat siang"

"Selamat si................... ang"

Resepsionis yang berada di sana dibuat terkejut dengan keberadaan wanita yang ada didepannya ini, jelas ia tahu siapa Dianka.

"Ibu boss, selamat siang. Ada yang bisa kami bantu?"

"Aku ingin bertemu dengan suamiku, apa bisa?" Tanya Dianka dengan ramah.

"Tentu bisa bu, silahkan langsung naik saja ke lantai paling atas"

"Baik terima kasih"

"Sama-sama Bu boss"

Saat Dianka akan kembali melangkah ia tiba-tiba teringat sesuatu, ia pun merogoh sesuatu di dalam tas dan memberikannya pada resepsionis tersebut.

"Ini untukmu, selamat bekerja"

"Wah.... Coklat, terima kasih banyak bu"

Dianka mengangguk dan kembali berjalan menuju lift yang tak jauh dari sana.

Saat ia berjalan banyak karyawan-karyawan yang berbisik membicarakan dianka, apalagi para lelaki yang terlihat begitu terpesona akan kesempurnaan Dianka.

"Wah... Cantik sekali"

"Tidak salah pak Darwin memiliki istri sepertinya"

"Seksi sekali istrinya pak Darwin, jika aku jadi pak Darwin akan aku kurung di kamar seharian dan tidak akan aku izinkan keluar rumah" Ucap salah satu karyawan pria.

Dianka yang memang tidak mendengar apa yang mereka bicarakan hanya fokus melangkah, saat sudah berada di depan lift ia pun menekan tombol untuk membuka lift tersebut.

Setelah menunggu beberapa saat akhirnya lift pun terbuka, tetapi ada sesuatu yang membuat Dianka sedikit terkejut, didalam lift itu ada seorang wanita yang sangat ia kenal, siapa lagi jika bukan Adelia.

Adelia sendiri pun tak kalah terkejut saat melihat keberadaan Dianka, tetapi beberapa detik kemudian mereka langsung menetralkan kembali keterkejutan masing masing. Dianka masuk ke dalam lift sedangkan Adelia keluar dari lift itu.

"Bukankah itu istri Darwin?" Gumam Adelia yang masih menatap ke arah lift yang sudah tertutup.

Setelah beberapa saat pintu lift terbuka di lantai paling atas, Dianka melangkahkan kakinya keluar dan mencari ruangan sang suami.

Dianka langsung tertuju pada meja sekertaris yang berada di sebelah kiri, ia pun mendekat.

"Permisi"

Wanita itu menoleh dan terkejut melihat Dianka.

"Bu Dianka?"

"Selamat siang, apa suamiku ada didalam?"

"Pak Darwin? Tentu, Pak Darwin ada di ruangannya. Mari saya antar"

Wanita itu menuntun dianka menuju ruangan Presdir dan membiarkan Dianka masuk ke dalam.

Perlahan Dianka memutar Handel pintu tersebut, ia masuk ke dalam dan mendapati Darwin yang tengah fokus pada pekerjaannya.

"Mas" Sahut Dianka.

Pria itu mendongak dan sedikit membelalakkan matanya, ia cukup terkejut saat Dianka tiba-tiba datang ke perusahaan nya.

"Dianka? Kau disini?"

Wanita itu mengangguk dan berjalan ke arah meja kerja Darwin.

"Aku ingin memberi kejutan padamu dengan datang ke sini tanpa memberi tahu mu terlebih dahulu. Oh iya, aku membawakan makan siang" Dianka meletakkan tempat makan yang ia bawa di atas meja kerja Darwin.

Darwin menatap tempat makan itu, untung saja ia belum memesan makanan untuk makan siang.

Ketika pandangan Darwin masih melihat ke arah tempat makan tiba-tiba dianka menangkup kan kedua pipi Darwin dan mencium bibirnya sekilas.

"Sepertinya mas masih sangat sibuk, apa yang kau kerjakan?"

Dianka menduduki tubuhnya di atas paha Darwin, sontak saja membuat Darwin terkejut bukan main.

"Ternyata pekerjaan banyak sekali, apa mas tidak lelah?"

"Emm... Dianka, ayo kita duduk di sofa saja" Ajak Darwin tak menjawab pertanyaan Dianka.

"Sebentar mas, aku penasaran dengan pekerjaan mu ini"

Mendengar itu Darwin semakin dibuat frustasi.

Ada sesuatu yang sesak yang membuat Darwin merasa tidak nyaman dengan posisi seperti ini.

"Dianka ayok kita duduk di sofa, aku ingin segera makan" Ujar Darwin beralasan.

"Hahh.... Aku lelah sekali mas, bisa kau gendong aku saja?"

"Apa?! Dianka sofa hanya berada satu meter saja dari sini, kau tidak akan kelelahan jika berjalan kesana"

"Ya sudah kalau tidak mau, aku akan disini saja" Dianka kembali mengalihkan perhatiannya pada berkas-berkas milik Darwin, bibirnya tersenyum licik mengingat tingkahnya sendiri.

"Baiklah, aku akan menggendong mu"

Dan saat itu juga Dianka menyamping kan tubuhnya dan mengalungkan tangannya di leher Darwin.

Sedangkan Darwin menggendong dianka ala bridal style.

Lelaki itu menduduki sang istri di atas sofa empuk dan ikut duduk di samping Dianka.

Dianka lalu menyiapkan makan siang untuk Darwin.

Darwin hanya melihat gerak-gerik istrinya tersebut, dianka benar-benar telaten menyiapkan segala sesuatu untuknya.

"Buka mulutmu mas" Dianka menyodorkan sendok yang sudah berisikan makanan tersebut.

"Tidak usah disuapi, aku bisa sendiri"

Dianka langsung memundurkan sendok saat Darwin hendak mengambilnya.

"Tidak ada penolakan mas, aku tetap ingin menyuapi mu, ayo buka mulutmu aaaaa......"

Dengan terpaksa Darwin pun membuka mulutnya dan melahap makanan itu, Dianka terus menyuapi Darwin hingga selesai kemudian membereskan kembali tempat makan nya.

"Apa mas ingin aku membawakan makan siang setiap hari?" Tanya Dianka yang kini tengah duduk santai bersama sang suami.

"Tidak usah Dianka, aku tidak mau merepotkan mu. Lagipula aku bisa memesan makanan seperti biasa"

"Baiklah" Dianka mengangguk sebagai tanggapan.

Mereka pun terdiam kembali, Dianka diam-diam menatap wajah Darwin dari samping. Sekarang adalah waktu yang tepat untuk ia melancarkan suatu rencananya.

Dianka beranjak dari sofa dan duduk di atas paha Darwin.

"Dianka... "

"Apa kau merasa tidak nyaman dalam posisi seperti ini mas?" Tanya Dianka memotong ucapan Darwin.

Darwin diam, ia bingung ingin menjawab apa. Disatu sisi ia memang tidak nyaman dalam posisi yang begitu intim ini, tetapi disisi lain ia juga tidak mau membuat Dianka sedih karna penolakannya.

Tatapan Dianka seketika berubah berkabut gairah, ia mendekatkan wajahnya pada wajah Darwin.

Tangannya perlahan berpindah menuju pipi pria itu, matanya tetap fokus pada bibir merah Darwin.

Perlahan namun pasti Dianka menempelkan bibir seksinya pada bibir Darwin, ia melahap bibir itu dengan gerakan yang menggoda.

Darwin mulai terangsang, ia membuka bibirnya dan membalas pertautan lidah tersebut. Decapan demi decapan mulai terdengar di setiap sudut ruangan.

Darwin mulai merasa tidak tahan lagi, dengan satu kali gerakan lelaki itu menindih dianka di atas sofa.

Tangannya pun menelusup ke dalam dress yang dianka pakai, Darwin merem*s bok*ng sintal yang ia temui.

"Emmm..... "

Dianka mengerang kala merasakan sensasi yang berbeda saat Darwin menyentuhnya.

Tangan Dianka beralih pada kancing kemeja Darwin, saat tangannya hendak membuka kemeja itu tiba-tiba saja Darwin beranjak dan melepas ciuman mereka.

"Maaf Dianka, aku belum siap"

Dianka terseyum getir, lagi-lagi Darwin menolak dirinya, ia pun kembali mengubah posisinya menjadi duduk dan membetulkan pakaiannya yang kusut akibat ulah Darwin.

"Baiklah, tidak apa. Kalau begitu aku pulang dulu ya" Dianka mengambil tasnya dan beranjak dari sofa.

"Selamat bekerja kembali" Dianka mencium bibir Darwin sekilas dan setelah itu ia pun keluar dari ruangan Darwin.

Terpopuler

Comments

Dodi Sartini

Dodi Sartini

itu baru lelaki,,, tunjukkan bagaimana cara mencintai dan menjaga perasaan perempuan,,,

2023-11-06

0

Eddy Junaedi

Eddy Junaedi

waduh dianka agresif sangat ia

2023-10-18

0

Eddy Junaedi

Eddy Junaedi

waduh dianka agresif sangat ia

2023-10-18

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Mula
2 Sah
3 Tidur Bersama
4 Harus Terbiasa
5 Mantan
6 Coklat Panas
7 Belum Siap
8 Sedikit Perubahan
9 Makanan Favorit
10 Datang Ke Kantor Darwin
11 Terpesona
12 Mulai Terbiasa
13 Siapa Dia?
14 Maafkan Aku
15 Merasa Bersalah
16 Moment Langka
17 Gagal
18 Salah Paham
19 Menjenguk
20 Mengkhawatirkanmu
21 Hampir Saja
22 INFO
23 Dia Sempurna
24 Keberuntungan
25 Kenapa Harus Dia!
26 Finally
27 Ketagihan
28 Lebih Dekat
29 Memijat
30 Harus Bersabar
31 Kecewa
32 Apa Kurangnya Aku?
33 Dimana Dianka?
34 Petuah Mamah
35 Berbeda
36 Badmood
37 Mulai Ketergantungan
38 Merindukan Belaian
39 Permintaan Adelia
40 Seperti Sebuah Kebetulan
41 Cemburu?
42 Melepaskan Mu
43 Kesempatan
44 Manja
45 Harapan
46 Geram
47 Di Hadang
48 Penyelidikan
49 Penculikan
50 Jangan
51 Tidak Becus
52 Mencari
53 Ditemukan
54 Belum Saatnya
55 Sedikit Celah
56 Aksi Penyelamatan
57 Alasan Sebenarnya
58 Saling Melepaskan?
59 Teman Lama
60 Kekhawatiran
61 Kelelahan
62 Masa Lalu
63 Mual
64 Gugatan Cerai
65 Mulai Mencintai
66 Akhir?
67 Kejadian
68 Pergi Selama-lamanya
69 Butuh Penjelasan
70 Jatuh Hati
71 Lega
72 Berjalan Normal
73 Masih Cinta?
74 Punya Tujuan
75 Bahagia Bersama Mu
76 Mual
77 Percobaan Pembunuhan
78 Bertingkah Aneh
79 Memeriksa
80 Masih Mencintaimu
81 Pingsan
82 Merk Shampoo
83 Melakukannya Lagi?
84 Membantu
85 Kelakuan Darwin
86 Kerepotan
87 Selalu Percaya
88 Menghangat
89 Awal Hubungan
90 Selalu Memberikan Yang Terbaik
91 Sebuah Rencana
92 Sulit Dihubungi
93 Tak Terduga
94 Kejutan
95 Boy Or Girl?
96 Di Waktu Yang Tidak Tepat
97 Akhir Bahagia
98 IKLAN
99 Extra Part
100 Extra Part
101 Extra Part
102 Extra Part
103 IKLAN
104 IKLAN 2
105 IKLAN 3
106 Karya Baru
107 Ingat Aku Lagi, Istriku
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Awal Mula
2
Sah
3
Tidur Bersama
4
Harus Terbiasa
5
Mantan
6
Coklat Panas
7
Belum Siap
8
Sedikit Perubahan
9
Makanan Favorit
10
Datang Ke Kantor Darwin
11
Terpesona
12
Mulai Terbiasa
13
Siapa Dia?
14
Maafkan Aku
15
Merasa Bersalah
16
Moment Langka
17
Gagal
18
Salah Paham
19
Menjenguk
20
Mengkhawatirkanmu
21
Hampir Saja
22
INFO
23
Dia Sempurna
24
Keberuntungan
25
Kenapa Harus Dia!
26
Finally
27
Ketagihan
28
Lebih Dekat
29
Memijat
30
Harus Bersabar
31
Kecewa
32
Apa Kurangnya Aku?
33
Dimana Dianka?
34
Petuah Mamah
35
Berbeda
36
Badmood
37
Mulai Ketergantungan
38
Merindukan Belaian
39
Permintaan Adelia
40
Seperti Sebuah Kebetulan
41
Cemburu?
42
Melepaskan Mu
43
Kesempatan
44
Manja
45
Harapan
46
Geram
47
Di Hadang
48
Penyelidikan
49
Penculikan
50
Jangan
51
Tidak Becus
52
Mencari
53
Ditemukan
54
Belum Saatnya
55
Sedikit Celah
56
Aksi Penyelamatan
57
Alasan Sebenarnya
58
Saling Melepaskan?
59
Teman Lama
60
Kekhawatiran
61
Kelelahan
62
Masa Lalu
63
Mual
64
Gugatan Cerai
65
Mulai Mencintai
66
Akhir?
67
Kejadian
68
Pergi Selama-lamanya
69
Butuh Penjelasan
70
Jatuh Hati
71
Lega
72
Berjalan Normal
73
Masih Cinta?
74
Punya Tujuan
75
Bahagia Bersama Mu
76
Mual
77
Percobaan Pembunuhan
78
Bertingkah Aneh
79
Memeriksa
80
Masih Mencintaimu
81
Pingsan
82
Merk Shampoo
83
Melakukannya Lagi?
84
Membantu
85
Kelakuan Darwin
86
Kerepotan
87
Selalu Percaya
88
Menghangat
89
Awal Hubungan
90
Selalu Memberikan Yang Terbaik
91
Sebuah Rencana
92
Sulit Dihubungi
93
Tak Terduga
94
Kejutan
95
Boy Or Girl?
96
Di Waktu Yang Tidak Tepat
97
Akhir Bahagia
98
IKLAN
99
Extra Part
100
Extra Part
101
Extra Part
102
Extra Part
103
IKLAN
104
IKLAN 2
105
IKLAN 3
106
Karya Baru
107
Ingat Aku Lagi, Istriku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!