Coklat Panas

"Kau ingin pesan apa mas?" Tanya Dianka saat mereka sudah duduk di salah satu meja di sana.

"Aku ingin pasta dan jus lemon" Jawabnya.

"Baiklah, aku pesankan dulu ya" Darwin mengangguk.

Dianka memanggil seorang pelayan dan menyebutkan pesanan mereka masing-masing, setelah mencatat pesanan mereka pelayan itu pun berlalu dari meja yang ditempati Darwin dan Dianka.

"Bagaimana pekerjaan mu hari mas?"

"Seperti biasa" Jawab Darwin singkat.

Dianka mengangguk-angguk kan kepalanya tanda mengerti.

"Oh iya mas, apa aku boleh berkunjung ke kantor mu lain kali?"

Hening, untuk beberapa saat tak ada sahutan dari Darwin, tapi beberapa detik kemudian lelaki itu pun bertanya.

"Untuk apa?"

"Hanya sekedar berkunjung saja, lagi pula aku belum tahu bagaimana perusahaan suamiku sendiri" Ujar Dianka yang tersenyum manis.

Ada sedikit rasa aneh dalam diri pria itu kala Dianka menyebut kata 'suami'. Darwin sedikit lupa jika sekarang ia telah berubah status, ia masih merasa dirinya adalah seorang pria yang masih melajang. Pernikahan tanpa cinta terasa kosong bagi Darwin.

"Ya, kau boleh berkunjung jika kau mau"

Mereka berdua terdiam kembali, Dianka memandang wajah suaminya itu dengan tatapan yang sulit diartikan. Ia tahu Darwin masih menganggapnya orang lain, tapi ia yakin seiring berjalannya waktu dan usahanya untuk mendekati pria ini, Darwin pasti akan luluh dan melupakan masa lalunya. Ia hanya perlu bersabar sampai hari itu tiba.

Sekitar 5 menit pelayan pun datang dan menyerahkan makanan serta minuman yang mereka pesan.

"Apa kau suka makanan di restoran ini mas? Menurutku makanan disini sesuai dengan selera mu" Seru Dianka di sela-sela makannya.

"Lumayan"

"Kau juga harus mencoba makanan yang aku pesan ini, rasanya sangat enak. Aku yakin kau pasti akan suka, coba buka mulutmu sekarang" Dianka menyodorkan sesendok makanannya pada Darwin.

"Tidak terima kasih" Tolak lelaki itu.

"Ayolah mas... Aku yakin kau pasti suka, sekali saja ya. Buka mulutmu" Dianka tetap keukeuh ingin menyuapi Darwin, sampai akhirnya Darwin pasrah dan menerima suapan istrinya tersebut.

"Nah.... Bagaimana? Enak bukan?"

Darwin masih mengunyah makanan itu, rasanya memang enak. Dianka seakan tau apa yang ia suka dan tidak ia suka padahal dirinya sama sekali tidak pernah memberitahu nya.

"Aku ingin pesan yang itu juga" Ucap Darwin.

"Baiklah, aku juga ingin pesan coklat panas" Dianka lalu memesan makanan dan minuman kembali.

Tak lama setelah memesan, pesanan itu pun datang.

Ketika pelayan akan menaruh gelas yang berisikan coklat panas tiba-tiba saja seorang anak kecil menubruk sang pelayan hingga membuat minuman itu tumpah tepat pada baju Dianka.

"Aaaaaa...... Panas.... Panas.... !!" Dianka menjerit saat minuman panas itu kian terasa di kulitnya.

"Ya Tuhan, Nona maafkan saya.... Saya benar-benar tidak sengaja"

Darwin yang berada disana pun tidak kalah terkejutnya.

"Panas.... Ini sangat panas.... Aku tidak kuat" Dianka berlari keluar restoran itu dan masuk ke dalam mobil

"Tuan maafkan saya atas kecerobohan saya pada istri anda" Ucap sang pelayan yang menumpahkan minuman tadi pada Darwin.

"Iya Tuan, maafkan pegawai saya ini" Tambah sang manager yang baru saja datang.

"Untuk mengganti atas tidakan kecerobohan pegawai saya ini anda tidak perlu membayar semua pesanan anda, kami juga akan bertanggung jawab pada istri anda, sepertinya istri anda harus mendapatkan penanganan"

"Tidak perlu, aku sendiri yang akan menanganinya"

Darwin pun keluar dari restoran dan ikut masuk ke dalam mobilnya.

Saat ia sudah masuk Darwin melihat Dianka yang masih menjerit akibat rasa panas dari tumpahan minuman coklat tadi.

"Panas.... Oh Tuhan... Ini sangat panas.... "

"Apa kau masih bisa menahannya? Aku akan membawa mu ke klinik terdekat, bersabarlah" Darwin mulai menyalakan mesin mobil, ia harus membawa Dianka untuk mendapatkan penanganan akibat luka bakar tersebut.

"Oh... Panasnya makin terasa"

Karna tidak kuat lagi Dianka pun membuka pakaian atasnya membiarkan kulitnya

terhembus udara dingin dari AC.

Sontak saja Darwin membelalakkan matanya ketika melihat Dianka yang langsung membuka pakaian hingga menyisakan bra di kulit mulusnya itu.

"Ya ampun kulitku memerah!' Jerit Dianka saat melihat area dadanya.

"Kau harus tenang, sebentar lagi kita akan sampai di klinik"

Dan dengan kecepatan maksimal akhirnya mobil Darwin pun sampai di sebuah klinik swasta, ketika Dianka akan membuka pintu mobil seketika Darwin langsung menarik lengannya hingga membuat Dianka tak jadi membuka pintu.

"Apa ada mas?"

"Apa kau akan keluar tanpa memakai pakaian?! Yang benar saja!"

"Tapi aku tidak kuat lagi mas, pakaian ku juga sudah kotor oleh coklat panas tadi"

Dan saat itu pula Darwin membuka jasnya dan memakaikannya di tubuh Dianka.

"Pakai jas ku"

Setelah memakai jas milik Darwin mereka berdua sama-sama keluar dan memasuki klinik tersebut.

***

"Untung saja kalian cepat datang kesini, jika tidak kulit anda akan melepuh akibat luka bakar" Ujar sang dokter ketika selesai memeriksa kondisi Dianka.

"Saya akan memberikan salep dan obat untuk mempercepat penyembuhan luka bakar tersebut"

"Baik dok, terima kasih"

"Lain kali anda harus berhati-hati, apa lagi luka bakar anda ini berada di area dada, itu sangat berbahaya"

"Iya dok lain kali saya akan lebih berhati-hati" Sahut Dianka, ia menerima resep obat tersebut lalu menebusnya di apotik.

Setelah dari apotik Darwin lalu mengantarkan Dianka pulang ke rumah, dan lagi wanita itu juga harus berganti pakaian karna pakaiannya yang sudah kotor.

"Apa kau akan kembali ke kantor mas?" Tanya Dianka saat mobil mereka sudah sampai di pekarangan rumah.

"Iya, ada urusan yang belum aku selesaikan, kau tidak apa-apa bukan jika aku tinggal?'

" Iya mas, aku tidak apa-apa. Tapi cepat pulang, jangan terlalu lama di kantor"

Darwin mengangguk sebagai tanggapan.

"Oh iya aku hampir lupa" Dianka membuka jas Darwin dan memberikannya pada sang pemilik.

"Ini jas mu mas"

"Kenapa tidak dipakai saja?"

"Kita sudah sampai rumah, tidak ada yang akan melihat aku setengah telanjaang seperti ini" Ucap Dianka sembari tertawa kecil.

"Baiklah" Darwin pasrah dan menerima jasnya lagi.

Darwin pun menunggu Dianka turun dari mobil, tetapi wanita justru masih terdiam di tempat sambil memandang dirinya.

"Ada apa?" Tanya Darwin kebingungan.

"Kau tak akan mencium ku sebelum kembali ke kantor?"

"Hah?" Seketika Darwin terperangah dengan ucapan istrinya ini, Dianka berbicara seperti tak ada beban sama sekali.

Untuk apa? kita tidak perlu melakukan hal itu" Seru Darwin pada Dianka.

"Kita harus membiasakan hal ini mas! Lagipula kita ini suami-istri, tidak salah melakukan hal itu. Ayo cium aku... "

Mendengar itu Darwin pun semakin bingung, ia memandang intens wajah dianka yang menunggu ciuman darinya.

Dengan sedikit rasa ragu akhinya Darwin pun menempelkan bibirnya pada bibir Dianka.

Dianka sedikit melum*at bibir Darwin hingga mereka berciuman dengan durasi yang sedikit lama. Sampai dimana Dianka menyudahi kegiatan itu dan keluar dari mobil sang suami.

"Dia benar-benar agresif" gumam Darwin sambil memandang ke arah Dianka yang masuk ke dalam rumah, setelah itu ia pun kembali mengemudi kan mobilnya menuju perusahaan.

Terpopuler

Comments

This is Me

This is Me

Biarin aja sih..kan dengan suami sendiri

2023-12-14

0

Dodi Sartini

Dodi Sartini

mantap dianka, agresif donk

2023-11-06

0

Lisa Icha

Lisa Icha

agresif ma suami sendiri ya ngak masalah 😍😍😍😍😍😍

2023-10-24

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Mula
2 Sah
3 Tidur Bersama
4 Harus Terbiasa
5 Mantan
6 Coklat Panas
7 Belum Siap
8 Sedikit Perubahan
9 Makanan Favorit
10 Datang Ke Kantor Darwin
11 Terpesona
12 Mulai Terbiasa
13 Siapa Dia?
14 Maafkan Aku
15 Merasa Bersalah
16 Moment Langka
17 Gagal
18 Salah Paham
19 Menjenguk
20 Mengkhawatirkanmu
21 Hampir Saja
22 INFO
23 Dia Sempurna
24 Keberuntungan
25 Kenapa Harus Dia!
26 Finally
27 Ketagihan
28 Lebih Dekat
29 Memijat
30 Harus Bersabar
31 Kecewa
32 Apa Kurangnya Aku?
33 Dimana Dianka?
34 Petuah Mamah
35 Berbeda
36 Badmood
37 Mulai Ketergantungan
38 Merindukan Belaian
39 Permintaan Adelia
40 Seperti Sebuah Kebetulan
41 Cemburu?
42 Melepaskan Mu
43 Kesempatan
44 Manja
45 Harapan
46 Geram
47 Di Hadang
48 Penyelidikan
49 Penculikan
50 Jangan
51 Tidak Becus
52 Mencari
53 Ditemukan
54 Belum Saatnya
55 Sedikit Celah
56 Aksi Penyelamatan
57 Alasan Sebenarnya
58 Saling Melepaskan?
59 Teman Lama
60 Kekhawatiran
61 Kelelahan
62 Masa Lalu
63 Mual
64 Gugatan Cerai
65 Mulai Mencintai
66 Akhir?
67 Kejadian
68 Pergi Selama-lamanya
69 Butuh Penjelasan
70 Jatuh Hati
71 Lega
72 Berjalan Normal
73 Masih Cinta?
74 Punya Tujuan
75 Bahagia Bersama Mu
76 Mual
77 Percobaan Pembunuhan
78 Bertingkah Aneh
79 Memeriksa
80 Masih Mencintaimu
81 Pingsan
82 Merk Shampoo
83 Melakukannya Lagi?
84 Membantu
85 Kelakuan Darwin
86 Kerepotan
87 Selalu Percaya
88 Menghangat
89 Awal Hubungan
90 Selalu Memberikan Yang Terbaik
91 Sebuah Rencana
92 Sulit Dihubungi
93 Tak Terduga
94 Kejutan
95 Boy Or Girl?
96 Di Waktu Yang Tidak Tepat
97 Akhir Bahagia
98 IKLAN
99 Extra Part
100 Extra Part
101 Extra Part
102 Extra Part
103 IKLAN
104 IKLAN 2
105 IKLAN 3
106 Karya Baru
107 Ingat Aku Lagi, Istriku
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Awal Mula
2
Sah
3
Tidur Bersama
4
Harus Terbiasa
5
Mantan
6
Coklat Panas
7
Belum Siap
8
Sedikit Perubahan
9
Makanan Favorit
10
Datang Ke Kantor Darwin
11
Terpesona
12
Mulai Terbiasa
13
Siapa Dia?
14
Maafkan Aku
15
Merasa Bersalah
16
Moment Langka
17
Gagal
18
Salah Paham
19
Menjenguk
20
Mengkhawatirkanmu
21
Hampir Saja
22
INFO
23
Dia Sempurna
24
Keberuntungan
25
Kenapa Harus Dia!
26
Finally
27
Ketagihan
28
Lebih Dekat
29
Memijat
30
Harus Bersabar
31
Kecewa
32
Apa Kurangnya Aku?
33
Dimana Dianka?
34
Petuah Mamah
35
Berbeda
36
Badmood
37
Mulai Ketergantungan
38
Merindukan Belaian
39
Permintaan Adelia
40
Seperti Sebuah Kebetulan
41
Cemburu?
42
Melepaskan Mu
43
Kesempatan
44
Manja
45
Harapan
46
Geram
47
Di Hadang
48
Penyelidikan
49
Penculikan
50
Jangan
51
Tidak Becus
52
Mencari
53
Ditemukan
54
Belum Saatnya
55
Sedikit Celah
56
Aksi Penyelamatan
57
Alasan Sebenarnya
58
Saling Melepaskan?
59
Teman Lama
60
Kekhawatiran
61
Kelelahan
62
Masa Lalu
63
Mual
64
Gugatan Cerai
65
Mulai Mencintai
66
Akhir?
67
Kejadian
68
Pergi Selama-lamanya
69
Butuh Penjelasan
70
Jatuh Hati
71
Lega
72
Berjalan Normal
73
Masih Cinta?
74
Punya Tujuan
75
Bahagia Bersama Mu
76
Mual
77
Percobaan Pembunuhan
78
Bertingkah Aneh
79
Memeriksa
80
Masih Mencintaimu
81
Pingsan
82
Merk Shampoo
83
Melakukannya Lagi?
84
Membantu
85
Kelakuan Darwin
86
Kerepotan
87
Selalu Percaya
88
Menghangat
89
Awal Hubungan
90
Selalu Memberikan Yang Terbaik
91
Sebuah Rencana
92
Sulit Dihubungi
93
Tak Terduga
94
Kejutan
95
Boy Or Girl?
96
Di Waktu Yang Tidak Tepat
97
Akhir Bahagia
98
IKLAN
99
Extra Part
100
Extra Part
101
Extra Part
102
Extra Part
103
IKLAN
104
IKLAN 2
105
IKLAN 3
106
Karya Baru
107
Ingat Aku Lagi, Istriku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!